SENJALUKA

By mahlitha

98.1K 10.2K 745

Perempuan yang mampu berjalan dikaki yang hampir lumpuh. Perempuan yang mampu berlari dijalan yang mulai terl... More

PROLOG
1. Mba Kunti
2. Anak Baru
3. Pertemuan dikala hujan
4. Terlambat bersama
5. Bubur untuk papa
CAST SENJALUKA
6. Cafe Tertawa
7. Buku dari Naresh
8. Salah Jalan.
9. Hadir kembali
ketawa dulu nunggu besok update
10. Ketemu lagi?
Cast SENJALUKA 2
11. Hukuman
12. Tom and Jerry
13. Pasar Malam
14. Bunga Mawar
15. Kotak Makan
16. Sisi lain Regan
17. Jatuh cinta?
19. Petak umpet
18. Meresahkan
20. Pantai
21. Cemburu
22. Jadian sama Kayla?
23. Halu
24. Semesta Bercanda?
25. Salah Paham
26. Peringatan Pertama
27. Senja juga mau didengar
28. Satu Alasan
29. Nama Baru
30. Keharusan Bukan Kemauan
31. Ingin mengulang waktu
32. Datang namun pergi
33. Receh
34. Tuyul
35. Sembuh, Nak.
36. Sederhana namun luar biasa
37. Rintihan Senja
38. Khawatir
39. Desiran Bahagia
40. Berkecamuk
41. Asing?
42. Bisma?
43. Aodra
44. Merasa kehilangan
45. Pengakuan Regan
46. Malam bersama Senja
47. Kecewa nya Naresh

48. Julid

2K 121 58
By mahlitha

Alka tak langsung pulang ke rumahnya, ia memilih untuk singgah dirumah Naresh.

"Assalamualaikum," ucap Alka saat masuk kerumah Naresh.

"Waalaikumsalam. Eh Alka," ucap Belinda, Bunda Naresh.

"Naresh dikamar Bun?" Tanya Alka sambil menyalami tangan Belinda.

"Iya lagi dikamar tuh sama yang lain juga. Kamu susul aja gih," ucap Belinda.

Alka mengangguk. "Alka ke atas ya, Bun."

Ia pun menaiki anak tangga dengan perlahan, saat sampai didepan kamar Naresh ia pun langsung masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu.

"Wess abang Alka dateng juga," ucap Kenzie sambil memakan cemilan.

"Tiada hari tanpa makan lo!" Ucap Alka sambil mencomot ciki yang dipegang Kenzie.

"Raga mana?" Tanyanya yang daritadi tak melihat keberadaan Raga.

"Diajak gamau. Tumben deh tuh anak kaya gitu," ucap Kenzie yang daritadi juga memikirkan sikap Raga.

"Si Regan udah lo anter sampai rumah?" Tanya Alka pada Arjuna.

"Boro-boro nganter sampe rumah, gue diturunin ditengah jalan. Emang kampret tuh bocah!" Jawab Arjuna dengan wajah yang kentara sangat kesal sekali.

Alka hanya terkekeh saja.

"Senja gimana?" Tanya Naresh.

Kenzie mengambil bantal yang ada disampingnya, lalu menimpuk tepat mengenai wajah Naresh.

"Tadi aja dipanggil sama neng Senja sok-sok an gak mau noleh. Giliran sekarang malah nanya 'Senja gimana' . Dasar manusia gengsi!" Ucap Kenzie menjuliti Naresh.

Naresh hanya berdecak saja menanggapi ucapan Kenzie.

"Lo pake nanya dia gimana, udah pasti sedih lah. Apalagi tadi lo ngomong pake nada tinggi. Makanya Resh apa-apa tuh denger dulu penjelasan dari Senja nya. Kecewa boleh, cuma jangan sampai begitu lah. Gue liat muka nya gak tega banget tadi," tambah Arjuna.

"Senja sedih. Dia ngira lo marah sama dia. Tapi gue udah kasih penjelasan ke dia kalau lo cuma kecewa aja," jawab Alka.

Naresh yang mendengar itu langsung mengacak-ngacak rambutnya sendiri. Ia benar-benar menyesal. Harusnya ia tak bersikap seperti itu pada Senja.

"Kacang udah jadi bubur kacang hijau, Resh. Udah telat lo nyesel juga," ucap Kenzie yang masih saja menjuliti Naresh.

Plak!

"Sakit anjir! Kenapa sih?" Tanya Kenzie sensi pada Arjuna yang tiba-tiba menggeplak kepalanya.

"Nasi udah jadi bubur anjing! Bukan kacang udah jadi bubur kacang hijau! Tolol amat punya temen," ucap Arjuna sambil menggelengkan kepala.

"Ribet lo. Sama-sama jadi bubur juga kan yang penting!" Bantah Kenzie ngegas.

"Ngomongin bubur kacang hijau, gue jadi pengen dah," celetuk Kenzie.

"Najis Ken udah kaya ibu ibu hamil yang lagi ngidam lo!" Sungut Arjuna pada Kenzie.

Kenzie yang mendengar itu langsung tersenyum lebar. Ia menatap Arjuna seraya mengusap-usap perutnya.

"Iya nih pah mamah ngidam bubur kacang hijau. Beliin dong pah, emang kamu mau anaknya ileran?" Pintanya dengan muka melas sambil mengusap-usap perutnya seolah sedang hamil.

Arjuna tertawa kencang. Kini, ia ikut mengusap-usap perut Kenzie.

"Utututu anak papah laper ya nak? Nanti papah beliin ya bubur kacang orange biar beda dari yang lain."

Alka dan Naresh yang melihat itu hanya bisa memutar bola matanya malas.

"Sinting lo berdua," jengah Alka melihat kelakuan keduanya.

"Eh, lo pada denger gak sih waktu Regan maki-maki Raga?" Tanya Arjuna mulai serius.

Ketiganya kompak mengangguk.

"Regan bilang, Raga punya rencana busuk. Gue yakin orang kaya Regan gak sembarangan buat ngefitnah orang. Dia juga gak sembarangan maki orang kalau gak punya bukti yang kuat kan?" Tanya Arjuna yang di angguki ketiganya.

"Tapi kita gak bisa percaya Regan gitu aja. Kita temenan sama Raga udah lama, kalian yakin Raga punya pikiran begitu?" Tanya Kenzie yang membuat ketiganya kembali berfikir.

"Gue juga gak mau percaya gitu aja, apalagi gak ada bukti yang jelas. Cuma anehnya, kenapa habis Regan bilang begitu, si Raga gak mau ngumpul sama kita? Biasanya kan juga dia gas aja kalo di ajak kumpul," kata Arjuna.

"Kebelet berak kali," celetuk Kenzie yang mendapat pelototan dari Alka.

"Serius monyet!" Ucap Arjuna sambil menjitak kepala Kenzie.

"Menurut lo pada gimana?" Tanya Arjuna yang tertuju pada Naresh dan Alka.

"Bener kata Kenzie, kita gak bisa percaya Regan gitu aja tanpa bukti yang jelas. Tapi kita juga gak bisa percaya Raga sepenuhnya karena yang gue tau Regan gak pernah berani buat fitnah orang yang gak salah. Untuk saat ini, kita liatin aja dulu sikap Raga," ujar Naresh sebagai jalan tengah.

"Apa bakal ada penghianatan disini?" Tanya Alka sambil menatap ketiganya.

"Astaghfirullah Alka mulutnya," ucap Arjuna yang terkejut dengan celetukan Alka.

"Lo kristen!" Ucap Kenzie mengingatkan Juna.

"Jangan mikir yang aneh-aneh dulu deh, gak bagus, apalagi kita temenan udah lama. Hal kaya gitu mah gak mungkin," ucap Kenzie tak mau berfikir aneh-aneh.

Naresh menatap Alka dengan pandangan yang seolah-olah berkata bahwa ia juga memikirkan hal itu.

"Kenapa jadi tegang begini sih suasananya. Santai ajalah bro, kalau tegang begini gue jadi kebelet berak," ujar Kenzie mencairkan suasana.

"Emang kebiasaan lo aja itu mah," balas Alka sambil tertawa renyah.

"Sering-sering dah Ka ketawa biar cepet dapet pacar, kasian lo ganteng-ganteng gak punya cewek," ucap Kenzie yang terpana melihat ketawa Alka.

"Gak penting," ucapnya sambil meminum minuman nya.

"Semua aja lo bilang gak penting," ujar Kenzie yang tak mau ambil pusing.

"Lo gak ada niatan buat deketin cewek lagi, Jun?" Tanya Kenzie pada Arjuna yang sedang memainkan rubik.

Arjuna menggeleng. "Gak ada, mau nya Edrea aja gue."

Kenzie mengangguk. Ia paham betul bagaimana besarnya cinta yang Arjuna punya untuk Edrea. Sayang sekali hubungan mereka dibedakan oleh agama.

"Kalau lo Resh, kapan mau nembak Senja?" Tanya Kenzie.

"Gue mau langsung ngelamar aja habis itu nikah," jawab Naresh mantab.

"Kerja dulu bego! Anak orang mau lo kasih makan apa? Rumput?" Kata Kenzie terselip nasihat.

Naresh mengangguk. Kalau itu ia juga sudah paham.

"Gue jadi kasihan sama si kodok bunting," ucap Kenzie yang membuat ketiga teman nya bingung.

"Kodok bunting siapa?" Tanya Arjuna mewakili yang lain.

"Regan lah!" Jawab Kenzie.

"Nih ya lo bayangin, suka sama cewek dari sekolah musuhnya, udah gitu tuh cewek punya nya si Naresh yang jadi musuh bebuyutan nya, yang goblok nya lagi udah tau bakal ditolak sama Senja tapi masih aja ungkapin perasaan. Gue jadi dia mah mending suka diem-diem dah sambil doa semoga jadi jodohnya," cerocos Kenzie.

Ketiganya sontak tertawa mendengar ucapan Kenzie. Ada benarnya juga sih.

"Heran gue lo julid banget sama Regan," timpal Juna sambil tertawa.

"Tuh orang ngeselin sih. Apalagi temen nya, najis banget gue. Emang dasar kumpulan curut kecebur got begitu tuh."

"Cocok lo ikut circle emak-emak," ucap Naresh sedikit terhibur dengan kejulitan Kenzie.

"Minimal kalo gibah liat dulu lah ada orangnya apa gak," ucap seseorang yang tiba-tiba masuk kekamar Naresh.

"Eh copot copot!" Latah Kenzie karena kaget. Buru-buru ia melihat ke sumber suara, dan detik itu pula ia menjatuhkan rahangnya karena melihat kehadiran Regan yang tiba-tiba.

"Heh kadal gurun! Ngapain lo kesini? Gila anjir gak ada malu nya lo abis berantem!" Ujar Kenzie masih syok.

"Keluar!" Gertak Naresh mengusir Regan.

"Kamu nanya? Kamu bertanya-tanya? Nih biar aku kasih tau ya," ledek Regan mengikuti orang yang sedang viral.

"Aku nanya? Aku bertanya-tanya?" Ucap Kenzie mengikuti ucapan Regan dengan bibir yang dicebikkan.

"Gue dateng kesini juga disuruh nyokap gue kali, kalau gak mah ogah gue nginjekkin kaki dikamar lo ini," ucap Regan sambil memakan sepotong kue bolu yang ada dikamar Naresh.

"Udah selesai kan? Keluar, brengsek!" Usir Naresh yang mulai terpancing emosi melihat wajah Regan.

"Gue bawa bubur kacang hijau. Habis bawa motor gerah gue mau ngadem dulu disini."

Kenzie yang mendengar kata bubur kacang hijau langsung berbinar menatap Regan. Ia bangun dari duduknya lalu berjalan ke arah Regan dengan senyuman yang terpatri.

"Lo bawa bubur kacang hijau?" Tanya Kenzie berseri-seri.

Regan mengangguk. Ia agak ngeri juga melihat Kenzie seperti ini.

"Lo emang paling top bro. Kawan lah kita," ucap Kenzie sambil merangkul Regan.

"Ogah gue temenan sama lo!" Sinis Regan sambil melepas rangkulan Kenzie.

Kenzie menatap Regan masih dengan berseri-seri. Tak peduli dengan ucapan Regan, yang penting saat ini adalah bubur kacang hijau. Ia pun menarik tangan Arjuna untuk turun kebawah dan menyantap bubur kacang hijau yang dibawa Regan.

"Keluar, Gan. Lo cuma bikin rusuh disini," ujar Alka yang merasa tak enak. Aura permusuhan yang mereka berdua keluarkan benar-benar mencekam.

"Gue cuma mau ngadem sebentar. Makanya lo banyak-banyak istighfar biar ngeliat gue gak panas. Kaya setan lagi dibacain ayat suci aja lo bawaan nya panas mulu," ucap Regan menunjuk Naresh. Setelah itu ia berbaring ditempat tidur.

Naresh membuang muka. Ia mencoba menahan amarahnya. Sial, Regan benar-benar mengundang emosinya.

"Gue tau lo kesini bukan semata-mata buat nganter bubur kacang hijau doang. Apa mau lo?" Tanya Naresh dengan wajah datarnya.

"Lo mau tau apa mau gue?" balas Regan yang malah membalikkan pertanyaan.

Naresh hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Oke, lanjut part dua," jawab Regan.

Alka mati-matian menahan tawa melihat wajah Naresh dan Regan yang bertolak belakang. Naresh dengan tatapan membunuhnya, dan Regan dengan tatapan lawaknya.

"Gue cuma mau bilang album tulus yang baru aja sih," ucap Regan yang tak dimengerti Alka maupun Naresh.

"Jangan bertele-tele!" Sentak Naresh.

"Album tulus yang baru judulnya hati-hati dijalan. Lo cukup hati-hati aja sama orang sekitar lo. Kadang yang lo anggap jahat belum tentu jahat dan mau ngancurin hidup lo. Dan yang baik belum tentu sepenuhnya baik. Bisa aja orang yang lo anggap baik punya sisi iblis nya sendiri. Bukan yang jahat yang monster, justru yang baik didepan yang akan ngancurin lo nantinya."

Naresh dan Alka saling pandang. Regan memang orang yang penuh teka-teki. Hal seperti ini saja masih membuat mereka semua berpikir apa maksudnya.

"Makasih, gue tau lo mau bilang gue keren," ucap Regan penuh percaya diri.

"Najis!" Umpat Naresh dan Alka bersamaan.

"Btw Resh, soal yang ngajak Senja jalan tadi gue minta maaf. Gue tau diri kok, gue juga tau kalo gue gak tau malu sama apa yang udah gue lakuin kemarin. Lo tenang aja, gue gak akan ngambil Senja dari lo selagi lo ngejaga dia dengan baik. Gue bakal ngambil Senja dari lo kalo lo nyakitin dia."

"Gue sayang sama Senja, tapi gue sadar rasa sayang lo ke Senja lebih besar. Begitupun sama Senja, dia sayang sama lo, Resh."

Regan menghentikan ucapannya. Ia memandang langit-langit kamar Naresh. Hatinya sakit mengingat betapa sayangnya Senja pada Naresh.

"Gue masih mau berjuang buat dapetin Senja sesuai sama omongan gue yang tadi. Tapi lo tenang aja, gue gak akan ngusik kalian berdua." ucap Regan sambil melirik Naresh.

"Jagain Senja kaya waktu kita jagain dia dulu, Resh," lirih Regan, pedih.

"Lo gak perlu khawatir soal itu, Gan," balas Naresh yang juga merasa sedih saat Regan mengungkit tentang dia.

"REGAN YA ALLAH GAN ENAK BANGET BUBURNYA SUMPAH!" Ucap Kenzie yang langsung memeluk Regan yang sedang berbaring dikasur.

Uhuk... Uhuk..

"Gue gabisa napas ini woi!" ucap Regan yang merasa tercekik karena pelukan Kenzie yang begitu erat.

"Besok-besok langsung bawain kerumah gue aja lah gak usah kerumah Naresh. Gila ya ini bubur kacang hijau spek hotel bintang lima anjay!" Ucap Kenzie girang.

"Temen lo tuh, Jun," ucap Alka meringis melihat tingkah Kenzie.

Arjuna menggeleng keras. "Bukan temen gue."

"Bikinin nyokap gue mah enak selalu," ucapnya bangga.

Kenzie mengangguk setuju.

"Emang lo kawan gue yang paling top dah. Kodok jumping gak ada lawan!" Seru Kenzie memeluk Regan lagi."

"Tadi aja lo gibahin gue, dasar curut!" ucap Regan masih kesal.

"Gue udah kenyang, mau pulang dulu lah besok juga sekolah. Duluan guys," ucap Kenzie yang kini keluar dari kamar Naresh sambil mengusap-usap perutnya karena kekenyangan.

Semua yang ada dikamar pun melongo melihat tingkah Kenzie. Mana bisa begitu?

"Gue juga cabut lah, udah pusing dengan puncak komedi ini," ucap Juna mengikuti Kenzie.

"Gue juga, duluan Resh," Ucap Alka sambil menepuk bahu Naresh.

Naresh menatap Regan sambil menaikkan satu alisnya.

"Ngapain? Pulang," ucap Naresh sambil menunjuk pintu.

"Gak seneng banget lo gue disini," ucap Regan sok ngambek.

"Emang. Makanya pulang gih, pintu terbuka lebar, gue mau tidur," ucap Naresh sambil mendorong tubuh Regan keluar kamar.

"Sialan Naresh! Awas aja lo kalau ketemu dijalan, gue ajak by one mampus lo!" Kesal Regan.

Brak!

Suara bantingan pintu yang diciptakan oleh Naresh.

"Emang anak setan begitu tuh. Heran gue, emak bapaknya perasaan pada kaya malaikat semua, dia doang tuh yang kaya setan."

Akhirnya Regan pun meninggalkan kamar Naresh, dan pamit untuk pulang mengikuti yang lain. 

Continue Reading

You'll Also Like

4.8M 258K 58
Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya yang tahu pun langsung mengusirnya...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.5M 217K 66
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
2.4M 127K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
5.2M 356K 67
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...