Emerald Eyes

By syrenaa21

550K 18K 122

Agnia Gayatri Purwoko, dokter yang membuat para kaum adam rela berpura-pura sakit, hanya untuk disentuh olehn... More

Prolog
1 - Rooftop
2 - New Beginning
3 - Rizelle Group
4 - Kekasih?
5 - Lost Control
6 - Kehilangan Queen
7 - Penculikan?
8 - Jalang
CAST
9 - Pesta
10 - Berubah Drastis
11 - Pulanglah
12 - I Love you Grizelle
13 - Berlian Runtuh
14 - Berteman
15 - Club
16 - Menghindar
17 - Tatto
18 - Paris
19 - Dan terjadi lagi
20 - Aku lebih dulu menyentuhnya
21 - Ancaman
22 - Minta Sesuatu
23 - Bertunangan
24 - Bersandiwara lagi
25 - Memberikan Ciuman?
26 - Tamu Agnia
27 - Yacht
28 - client penting!
29 - Drama
30 - Terungkap
31 - Alaska
32 - My Lady
33 - Perjodohan
34 - Rencana Leo
35 - Minta Restu
36 - Jour De Mariage
37 - Memaafkan diri sendiri
38 - Lift
39 - Dewi Rusia
40 - The Gift
41 - Pria Normal
42 - Australia
43 - Tidur denganku
44 - Istriku
45 - Rencana
46 - fight !
47 - Geheim
48 - Remember
49 - Jealous
51 - Ex boyfriend
52 - Arschloch
53 - Lets Play!
54 - Blood
Part Ending
Extra Part
Extra Part II

50 - Menginap?

4.3K 157 4
By syrenaa21

Satu minggu setelah pulang dari Paris, Agnia menyibukkan dirinya di Newyork, kakeknya Feliks hampir setiap hari membujuknya untuk pulang ke Rusia. Alasannya jelas, kondisi Agnia belum sepenuhnya pulih jadi wanita itu harus rutin cek up ke dokter. Bukan Agnia namanya jika menuruti perintah orang lain.

"Queen, semua petinggi sudah berkumpul di ruang rapat." Agnia tersentak kala Leo berbicara.

Dengan langkah anggunnya seperti seorang Queen sungguhan ia masuk ke dalam ruangan yang lumayan besar. Agnia mendengar jelas sesaat sebelum masuk para petinggi itu mengkhawatirkan Rizell group bangkrut jika tidak cepat mendapat investor yang cukup besar.

Mereka masih bingung alasan saham Rizell group turun drastis dalam jangka waktu satu bulan. Suasana hening saat penguasa berparas bidadari itu duduk di singgasana nya, sorot mata hijaunya tidak bersahabat.

"Aku paham apa yang kalian khawatirkan, beri aku waktu satu minggu menyelesaikannya."

"Queen, kita terancam bangkrut dan anda masih bisa santai ke Paris seolah tidak terjadi apa apa."

Agnia menarik napasnya, bagaimanapun ia pemimpin dan tidak akan mengamuk di ruang rapat ini.

"Itu juga urusan bisnis, bukan liburan."

"Ku dengar Lord Evgene menyukaimu dan bersedia menjadi investor kita yang baru."

"Tidak itu hanya gosip." Jawaban santai Agnia mengundang tanya banyak orang. Mereka tau Lord Evgene sangat tergila gila pada Queen, bukan hanya dia tapi banyak pengusaha diluar sana yang mencoba mendekati Queen. Tapi wanita itu seolah menutup rapat dirinya, sombong dan angkuh tidak mau dibantu bahkan sekarang sudah hampir jatuh ke jurang, dagu nya tetap terangkat bak ratu kerajaan yang hartanya tak habis tujuh turunan.

Semua penjelasan tentang keuangan perusahaan sudah dipaparkan para petinggi. Agnia hanya mengetuk pelan meja menggunakan pulpen di tangannya.

"Rapat ini selesai, kita bertemu minggu depan."

Wanita dengan blezer merah maroon itu pun tanpa basa basi meninggalkan ruangan. Kepalanya seperti mau pecah memikirkan jalan keluar untuk perusahaannya. Telinganya berdenging kala petinggi perusahaan siap mengundurkan diri jika tidak ada kejelasan dari Agnia.

"Agniaaa"

Wanitu itu menoleh, Oh God pria itu lagi. Agnia berusaha menampilkan senyumannya. "Ada apa mencariku Ken?"

"Ada apa? Kau selalu menghindariku sayang. Bisakah kita percepat pertunangan kita?"

Agnia yang tengah berjalan menuju ruangannya terhenti. "Ken, bisakah kau mengerti aku sedang sibuk."

"Lupakan perusahaanmu, aku bisa beri apapun yang kau butuhkan sayang."

"Aku bukan wanita manja!" Agnia masuk ke ruangannya namun Kenzo tetap mengikutinya.

"Maaf sayang, aku salah bicara. Bisakah siang ini kita lunch?"

"Ken, bisakah aku menginap di apartementmu malam ini?"

Kenzo tentu tidak menolak. "Bahkan kamu boleh pindah kesana sayang."

"Tapi biarkan aku mengurus pekerjaanku hari ini oke?"

"Oke my Lady boss." Ken mengecup kening Agnia, lalu pergi dari ruangan itu.

"Queen, kau harus lihat ini." Leo masuk ruangan Agnia dengan menunjukkan sebuah cuplikan berita di ipadnya.

"James mati ?" Agnia terduduk di kursi kebesarannya. Pikirannya belum beristirahat memecahkan siapa yang berani membeli semua kokain itu darinya, kini James mati? Sebuah kebetulan di hari yang sama? Pikirannya langsung tertuju dengan satu nama.

"Aku harus pergi."

"Kita ada meeting 1 jam lagi."

"Ku serahkan padamu Leo." Agnia tak menghiraukan celotehan Leo.

Perusahaan nan megah itu berdiri dengan kokoh. Langkah Agnia santai langsung menuju ruangan pemilik perusahaan tersebut. Tidak ada seorangpun yang berani menghalanginya.

"Aku terkejut kau masih mau menemuiku setelah kejadian di Paris." Pria itu berdiri bersandar di meja kerjanya. Kemeja hitam dengan dua kancing terbuka dan lengan digulung hingga siku. Agnia mati matian menahan diri dari godaan pria satu ini.

"Duduklah baby."

"Aku kira kau tengah asyik berlibur dengan pelacurmu."

Kedua sudut bibir pria itu terangkat. "Pelacur? Untuk apa aku menunggu istriku yang hilang ingatan hingga menendang benda yang bisa membuatnya teriak diranjang tapi aku masih saja menunggunya mengingatku."

"Aku datang kesini bukan untuk membahas selangkangan."

"Jadi apa yang membuat istriku mengesampingkan gengsinya mendatangi perusahaan lawannya?"

"Kau yang membeli kokain dan membunuh James?"

Ares tertawa, "Atas dasar apa aku melakukannya?"

"Kau pernah membunuh semua musuhku di dunia gelap. Bukan hal mustahil kau melakukannya lagi."

"Aku masih ingat saat itu kita di bathup berendam berdua tanpa busana setelah selesai bercinta semalaman tanpa jeda, aku berjanji tidak mencampuri urusanmu." Ares menahan senyumnya melihat ekspresi Agnia.

Agnia berdiri di hadapan Ares "Hanya janji seorang pria, bisa saja mengingkarinya."

Ares mendekatkan wajahnya namun Agnia tak berniat menghindar. "Kau kenal seperti apa suamimu ini Sayang."

"Aku tau dia bajingan, hanya itu." Mata emerald itu menusuk hazel caramel.

"Kau salah paham. Dia yang menggodaku, aku hanya memikirkanmu saat itu."

"Aku tidak berniat mendengar penjelasanmu tentang pelacur itu. Aku minta kau jujur, siapa yang kau suruh membunuh James?"

"Kau tatap aku, apakah ada kebohongan dimataku?" Ares berkata lirih.

Agnia tau pria ini jujur, lantas siapa?

"Kau tidak merindukanku baby?" Ares menarik pinggang Agnia kepelukannya.

Agnia tau kemana arah pembicaraan Ares "Aku banyak kerjaan." Agnia berusaha melepas tangan Ares.

"Yang meminta suamimu bukankah kau tau perintah suami itu harus dipenuhi."

"Kau punya pelacur untuk menuntaskan hasratmu."

"Tidak ada yang bisa buat dia terbangun kecuali mamahnya." Bisikan Ares seperti aliran listrik bagi Agnia, bulu kuduknya meremang.

"Ares ini bukan waktu yang tepat." Agnia berusaha kabur dari jeratan bangsawan mesum ini.

"Kau butuh istirahat sayang. Aku tetap akan menawarkan bantuan apapun yang kau butuhkan."

"Aku hanya butuh sendiri." Agnia berbalik hendak pergi dari tempat itu, namun Ares memeluknya dari belakang.

"Tidurlah denganku malam ini, aku kesepian sayang." Ares berkata dengan suara seraknya.

Dengan sekuat pikiran Agnia berusaha menolak namun hatinya tetap terpikat pada Ares, jadilah ia bermalam di penthouse pria itu. Handphone nya sengaja dimatikan.

"Kau selalu membuatku kecanduan sayang." Ares membelai wajah istrinya yang tertidur pulas dengan lengannya menjadi bantalan, entah terlalu lelah atau menikmati Agnia lupa memakai pakaiannya lagi.

Dibelahan bumi lain masih di Newyork, seorang pria berusaha menghancurkan handphone nya karena tidak berhasil menemukan keberadaan kekasihnya. Tadi siang wanita itu berjanji akan ke apartementnya, tapi sudah larut malam dia menghilang. Anak buahnya pun tidak bisa menemukan Agnia.

Kenzo masih tidak bisa melacak dimana Agnia tinggal selama di Newyork. Pergerakannya seperti ada yang menutupi, tidak bisa ditembus dengan apapun. Bahkan berulang kali Kenzo menyuruh orang mengikuti Agnia, berakhir mati atau paling tidak hilang. Wanita itu cerdas, saat ia tidak mau diganggu tak ada seorangpun yang bisa membantahnya.

Tidak ada gunanya Kenzo menghabiskan banyak uang untuk membeli banyak mawar menghiasi kamarnya. Agnia membuatnya kesal hari ini dan ia terpaksa membuat wanita itu mengemis padanya.

Tbc,,

Gimana ceritanya?
Doakan saja aku konsisten ya
Terimakasih masih setia menunggu cerita ini
Kira kira happy ending atau sad ending ya?

❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

Coment mau diupload kapan part slanjutnya?

Continue Reading

You'll Also Like

145K 11.2K 60
Follow akun penulis dulu yuk, sebelum dibaca ^^ *** Stela tak pernah membayangkan menikah dengan seorang penderita Anterograde Amnesia. Kontrak menja...
160K 3.1K 56
Mengandung 21++ Tentang Celine yang harus merelakan dirinya dinikahi oleh Giovano Corrando. Pria yang penuh misteri dan penuh dendam. Celine mengorba...
626K 7.6K 13
Warning 18+ Bekerja sebagai sekretaris selama 4 tahun membuat Clarissa menjadi salah satu orang yang paling mengerti karakter Oliver, si pria dingin...
759K 35.2K 57
Pernikahan adalah suatu komitmen, komitmen untuk selalu setia, bersama selamanya. Tapi bagaimana jika komitmen itu rusak karena hadirnya orang ketiga...