Dua Hati

By Evalina_pengjeong

52.2K 4.9K 418

Menceritakan kisah tentang Hyunsuk, Mashi dan Asahi yang berkeinginan menikah dengan orang yang mereka cintai... More

1.🥀
2.🥀
Cast
Cast
3.🥀
4.🥀
5.🥀
6.🥀
7.🥀
8.🥀
9.🥀
10.🥀
11.🥀
12.🥀
13.🥀
14.🥀
15.🥀
16.🥀
17.🥀
18.🥀
19.🥀
20.🥀
21.🥀
22.🥀
23.🥀
24.🥀
25.🥀
26.🥀
27. 🥀
28.🥀
29.🥀
30.🥀
31.🥀
32.🥀
33.🥀
34.🥀

35.🥀

1.6K 113 17
By Evalina_pengjeong

Uwek

Uwek

Yedam dan Junghwan berlari menuju wastafel kamar mandi yang dekat ruang makan.

Doyoung dan Jeongwoo ikut panik melihat istri mereka yang muntah-muntah sedari dua hari ini. Mereka pun ikut menemani istri mereka di kamar mandi.

Saat dikamar mandi mereka sudah melihat kedua istri mereka sudah terduduk lemah tak berdaya di atas lantai kamar mandi yang dingin.

Keduanya langsung menggendong istri mereka lalu dibawa di kamar bawah tempat biasa mereka menginap disini. Awalnya kamar Haruto dan Junghwan dibawah. Namun semenjak Haruto menikah, kamar nya dipindahkan di lantai tiga bersama kamar keempat pangeran kecil rumah itu.

Hyunsuk, Mashi, Asahi dan Junkyu saling melempar senyum saat melihat itu. Mereka sepertinya tau kabar apa yang akan datang nanti di keluarga besar mereka ini.

"Sayang kok malah senyum, itu Junghwan sama Yedam kayaknya sakit itu makanya muntah-muntah. Bantu obatin sana" ucap Jihoon heran melihat istri, kedua adik iparnya dan adik sepupunya itu

"Itu hal biasa terjadi di trimester pertama Hoon" ucap Hyunsuk santai

"Maksudnya apa sih?" Tanya Yoshi ikut bingung

Mashi tersenyum melihat wajah melongo suaminya itu, dia kembali ke dapur dan membuatkan dua gelas teh hangat untuk Junghwan dan Yedam "maksud kak Hyunsuk itu hal biasa di awal-awal kehamilan kak" ucapnya "Asahi mari temani aku" pintanya lalu meninggalkan keempat pria yang sedang mencoba memproses informasi yang mereka dapat barusan.

"Jadi maksudnya?" Tanya Haruto gantung

Junkyu mengangguk kan kepalanya semangat "iya, sepertinya sebentar lagi kita kedatangan dua anggota baru dirumah keluarga Park" ujar nya bahagia "wah aku sudah tidak sabar melihat wajah kedua keponakan ku itu" pekiknya riang, dia sudah membayangkan wajah Kedua keponakannya padahal keponakan nya itu masih berbentuk gumpalan daging

"Keponakan siapa sih Bun?" Tanya Rowon penasaran

Oo, mereka melupakan ada empat anak kecil yang sedari tadi menyimak pembicaraan orang dewasa disana.

"Eh rowon, bunda hampir lupa" ucap Junkyu menggoda anaknya, membuat wajah rowon seketika menjadi kesal

"Ayah, lihat bunda" adu nya pada Haruto, yang hanya dibalas kekehan kecil melihat kelakuan istrinya yang terus menggoda anaknya itu

"Maaf ya sayang, bunda hanya bercanda" ucapnya lantas memeluk anaknya rowon lalu membunuhi wajahnya penuh kecupan sayang

"Bunda, JungHee juga mau cium" ucap JungHee juga ingin dicium, tapi Eomma sedang pergi memeriksa keadaan aunty dan imo nya

"Sini mari bunda cium" lantas Junkyu juga mencium seluruh wajah JungHee dengan ciuman seperti Rowon

HaJoon dan HyeHwan menatap keduanya ingin, tapi gengsi. Hyunsuk tersenyum melihat tingkah tsundare kedua anaknya itu

Lantas dia memeluk kedua anaknya itu, dan membubuhi wajah keduanya dengan kecupan sayang "adil, tidak boleh ada yang iri" ujarnya kembali memeluk keduanya




🥀



Mashi dan Asahi memasuki kamar yang ditempati Yedam dan Junghwan.

"Permisi" ucap keduanya saat memasuki kamar

"Eh kak, masuk" titah Jeongwoo membantu membuka pintu itu lebar supaya kedua kakak iparnya itu masuk

Kedua nya masuk dan meletakkan dua teh hangat itu ke atas nakas "gimana? udah mendingan mual nya?" Tanya Asahi saat mendudukkan dirinya di samping Yedam

Yedam dan Junghwan hanya mengangguk kan kepalanya lemah "kak Mashi buatkan teh hangat, mau minum?" Tanya Mashi

Keduanya kembali mengangguk kan kepalanya, Asahi dan Mashi dengan sigap membantu keduanya duduk di tepi kepala ranjang dan menyerahkan teh hangat itu pada keduanya.

"Doy, woo kalian lanjut makan aja sana. Yedam sama Junghwan biar aku sama Mashi aja yang urus" ucap Asahi menyuruh kedua adik iparnya itu untuk melanjutkan makan mereka yang sempat tertunda tadi

Doyoung dan Jeongwoo mengiyakan permintaan kedua kakak ipar mereka itu, mereka juga belum sempat makan karena istri mereka tadi langsung muntah-muntah "titip mereka berdua bentar ya kak" ucap Doyoung dan dibalas anggukan kepala oleh Asahi

Asahi mengantar kedua nya pergi sampai pintu, setelah pergi asahi langsung menutup pintu itu.

"Mau sampai kapan?" Tanya Asahi sambil berdecak pinggang di hadapan kedua manusia yang sedang lemah itu

Kedua nya langsung menundukkan kepalanya, takut melihat Asahi yang sudah seperti ini "maaf kak" ucap keduanya pelan

Mashi tersenyum mengusap kedua ujung kepala adiknya itu "jangan terlalu lama, mereka berdua juga berhak tau. Mereka adalah ayah dari anak yang kalian kandung sekarang ini" ucap Mashi

Keduanya mengangguk kan kepalanya, Asahi kembali mendekati ranjang keduanya "sudah berapa bulan?" Tanya Asahi mulai memijit kaki Yedam

"Eh, kak tidak usah" ujar Yedam menolak perbuatan baik Asahi, dia segan dan tidak enak hati kakak iparnya memijat kakinya

"Diam atau aku semakin marah" ucap Asahi mutlak membuat Yedam terdiam tidak berani berkutik

Mashi yang ada disana lantas menepuk pelan lengan Asahi "jangan seperti itu, kasihan. Mereka lagi hamil, sangat sensitif sa" peringat Mashi

Asahi menatap Yedam yang tidak berani menatap dirinya "maaf, bukan bermaksud membentak mu. Cuman jangan bersikap sungkan. Sejak kau menginjakkan kaki dirumah ini dan menjadi menantu di keluarga Park. Kau sudah menjadi adik dan bagian dari keluarga. Jadi jangan seperti orang asing diantara kita" ucap Asahi lembut berusaha memperbaiki mood ibu hamil muda itu

Yedam mengangguk dan perlahan dia mengangkat kepalanya lalu melihat kearah Asahi "terimakasih sudah baik padaku kak dan maaf kalo sikap ku yang kurang terbuka ini"

"Tidak apa, mulai sekarang mari kita menjadi seorang saudara seperti adik dan kakak. Bukan seperti kakak ipar dan adik ipar" ucap Asahi mencubit hidung Yedam

Mashi dan Junghwan tersenyum melihat kehangatan kakak nya itu dengan sahabatnya yang kini sudah menjadi saudara iparnya juga.

"Jadi kapan kalian akan memberitahu kan hal bahagia ini pada yang lainnya?" Tanya Mashi kembali pada topik awal

"Rencana nya besok kak, sewaktu peresmian toko roti milik kita" ucap Junghwan

Ingat perjanjian awal Junghwan dan Doyoung jika Doyoung berhasil menjadikan Yedam istrinya. Doyoung akan membelikan sekotak donat pada Junghwan dan Doyoung mengabulkannya. Tapi bukan sekotak donat yang diberikan nya melainkan sebuah toko kue donat yang didirikan oleh Doyoung untuk Junghwan.

Niat awalnya hanya untuk Junghwan, tapi Junghwan menolak. Dia ingin toko donat itu berubah menjadi sebuah cafe/restaurant kecil yang diberikan padanya, Yedam, Hyunsuk, Mashi, Asahi dan juga Junkyu.

Memang mulia sekali istri dari Park Jeongwoo ini. Tidak bisa di utarakan kebaikan apa saja yang sudah dia perbuat selama ini.

"Mau bikin kejutan?"

"Iya kak, cuman melihat kondisi kita yang selalu harus bolak-balik kamar mandi seperti nya harus kita urungkan deh" ucap Yedam murung

"Tidak usah sedih begitu, kan ada kak Asahi, kak Mashi, kak Hyunsuk dan kak Junkyu yang bakalan bantu kalian. Tinggal kalian bilang saja kalian ingin kejutan yang seperti apa, nanti kami yang akan bantu persiapkan semuanya" ucap Mashi pandang lebar

"Gak usah mewah kak, cuman pesta sederhana saja. Untuk kita makan malam keluarga Park saja" ucap Junghwan

"Baiklah, jika itu mau mu. Kakak akan telpon pihak perencana pesta nya supaya langsung didekorasi semuanya" ucap Mashi mulai menelpon pihak perencana acara kenalannya

Memang mendadak sekali, tapi duit sanggup membuat semuanya terealisasi kan dengan mudah. Apalagi mereka berasal dari keluarga terpandang, maka tidak ada satupun yang berani menolak, jika tidak maka usaha mereka besok tidak akan berjalan lagi.

"Yaudah, kalian beristirahat lah. Nanti kelanjutan persiapan nya akan kami kabarin" ucap Asahi membawa pergi dari sana bersama Mashi


🥀

Hyunsuk, Mashi, Asahi dan Junkyu benar-benar mempersiapkan pesta itu dengan niat. Yang dipikirkan oleh Junghwan dan Yedam adalah pesta sederhana maka berbeda ada dipikiran keempat kakaknya itu.

Keduanya hanya ikut saja, mereka tinggal terima bersih. Sudah tidak sanggup lagi berkata apalagi mengingat keadaan mereka berdua yang tidak boleh banyak berpikir.

(Suvenir yang didapat tamu undangan)

Benar-benar definisi perta sederhana yang berbeda sekali dari bayangan Yedam dan Junghwan.

Mereka berdua juga tidak menyangka jika bisa membuat pesta sebagus ini dalam semalam. Sungguh mereka harus berterimakasih kepada pihak pembuat acara kali ini.

Jika baby shower biasanya dilakukan ketika usia kandungan 7-8 bulanan. Maka tidak berlaku untuk keempat kakaknya. Karena usia kandungan Yedam dan Junghwan masih sebulan tapi mereka berempat sudah membuat acara baby shower ini dengan sangat mewah nya.

Mari kita doakan semoga kedua ibu beserta janin yang ada dalam kandungan mereka sehat sampai lahiran nanti.

"Mewah banget acara peresmian toko kue nya sayang" ujar Jeongwoo sambil memapah Junghwan masuk dan duduk di salah satu kursi yang sudah disiapkan untuk dirinya dan Yedam

"Ini juga kenapa banyak banget boneka nya? Siapa yang ulang tahun? HaJoon? JungHee? HyeHwan atau rowon?" Tanya Doyoung bingung, soalnya tema pesta kali ini banyak bonekanya yang pasti kesukaan anak-anak

"Udah kamu duduk aja tenang, tinggal nikmati acaranya, gak usah banyak protes" kesal Yedam yang mendengar suaminya itu banyak bertanya

Maklum namanya ibu hamil, pasti mood nya naik turun. Hanya saja Doyoung dan Jeongwoo tidak tau akan hal itu. Dikarenakan mereka sudah sepakat merahasiakan ini semua dari mereka berdua.

Doyoung tersenyum masam mendengar ucapan istrinya itu, membuat Jihoon, Yoshi, Jaehyuk dan Haruto menertawakan nya dalam hati.

"Sabar Doy, maklumi saja mood nya" ujar Haruto menepuk pundak Doyoung

"Bahkan kau harus bersabar untuk delapan bulan kedepan" ucap Yoshi dan berlalu dari mereka untuk menghampiri anaknya yang sedang mencoba meraih sebuah balon yang baru saja terbang lepas dari tangannya

"Kenapa sayang?" Tanya Yoshi ketika sudah sampai di sisi anaknya

"Balon punya JungHee lepas appa" adunya menunjuk ke arah balon yang diatas mereka

Yoshi terkekeh kecil melihat wajah cemberut anaknya itu, persis seperti Mashi jika sedang sedih sangat lucu dan menggemaskan "sudah jangan bersedih, ayo kita minta pada Eomma lagi" ucapnya lalu menggandeng tangan sang anak membawanya kehadapan istrinya

Mereka pun menghampiri Mashi yang sedang membagikan balon pada anak-anak kecil yang datang bersama orang tuanya "sayang" ucapnya memanggil Mashi

"Eh, kak ada apa?" Tanyanya bingung melihat Yoshi yang menggandeng tangan anaknya

"Ini tadi JungHee gak sengaja ngelepas balon nya. Jadi aku kesini mau ngambil balon baru untuk anak kita ini" ucap nya menjelaskan niat kedatangan nya

Mashi tersenyum lembut menatap kearah anaknya "sini sayang" panggil nya pada anaknya, JungHee pun mendekati Eomma nya "JungHee mau balon yang warna apa?" Tanya Mashi berlutut menyamakan tinggi badan mereka berdua

"JungHee mau warna biru, boleh Eomma?" Tanya JungHee dengan mata yang berbinar-binar penuh harap

Mashi terkekeh kecil melihat ekspresi menggemaskan anaknya itu "boleh sayang, tunggu sebentar ya" ucapnya lalu mengambilkan satu balon berwarna biru sesuai permintaan anaknya "ini dia balon untuk anak Eomma tersayang" ujarnya memberikan balon nya

"Yey, terimakasih Eomma" ucapnya lalu mengecup pipi Mashi

Yoshi tidak terima, dia juga sudah ikut membantu anaknya tapi hanya istrinya yang mendapat kecupan dari anaknya "appa gak di cium gitu?" Tanya nya

"Oo iya lupa" ucap JungHee menepuk keningnya pelan "sini deketan appa, biar bisa JungHee cium" perintah anaknya

Yoshi pun berlutut dan mendekatkan pipinya pada sang anak.

Cup

Sebuah kecupan sayang dia dapatkan dari buah hatinya tercinta.

"Eomma, rowon juga mau balon" ucap rowon kencang sambil berlari untuk menerjang tubuh Mashi

Hap

Rowon jatuh tepat dalam pelukan hangat Mashi.

"Anak Eomma yang satu ini juga mau balon?" Tanya Mashi

"Bukan rowon saja, tapi kak HaJoon dan kak HyeHwan juga mau. Tapi mereka malu bilang sama Eomma" ucap rowon menjelaskan sambil memilin ujung baju nya

"Oiya, dimana kak HaJoon dan kak HyeHwan?"

"Disana" ujar rowon menunjuk ke arah sudut ruangan dekat Junghwan dan Yedam, namun saat melihat kearah keduanya, kedua nya malah memalingkan wajah mereka

Mashi tersenyum melihat sikap tsundare kedua anaknya yang lain itu. Padahal mereka masih kecil tapi sudah mengerti akan arti gengsi.

"Baiklah, ini untuk rowon" ucapnya memberikan satu balon berwarna kuning "dan ini untuk kak HaJoon dan kak HyeHwan, tolong sampaikan kalo Eomma sayang mereka berdua" ucapnya sambil memberikan dua balon berwarna biru seperti punya JungHee

Sebelum kedua balon itu sampai ke tangan rowon, pekikan JungHee menghentikannya "Eomma, JungHee juga mau bantu" ujarnya merengek

"Baiklah, ini rowon kasih sama kak HyeHwan" ucap Mashi memberikan satu balon pada rowon "dan ini satu balon untuk JungHee kasih sama kak HaJoon" memberikan satu balon lagi pada anaknya

"Terimakasih Eomma, kita sayang Eomma" ucap kedua nya dan pergi kearah dua saudaranya yang lain.

Mashi hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah keempat anaknya yang saling berbeda watak itu "aduh, baru empat udah pusing, belum lahir dua lagi" ucap Mashi pelan membayangkan bagaimana kehadiran dua lagi anak dari Junghwan dan Yedam yang akan sebentar lagi lahir ke dunia

"Jadi kamu mau dua lagi?" Tanya Yoshi

"Iya" ucap Mashi tanpa sadar apa arti ucapan suaminya itu "eh, bukan maksud ku dua lagi anak Junghwan dan Yedam" sanggah Mashi dengan cepat

"Gak apa, dua lagi tidak buruk. JungHee juga tidak akan keberatan jika punya adik. Jadi bersiap lah sayang" Yoshi mengecup pipi Mashi dan pergi dari sana

Berdoalah Mashi, semoga kedepannya kau masih sanggup berjalan dengan normal.

"Selamat malam hadirin sekalian yang saya banggakan" ucap Junkyu memulai acara peresmian cafe milik mereka

"Malam" sapa para tamu undangan

"Malam hari ini kami akan meresmikan sebuah cafe kecil milik kami ini mulai hari ini" ucap Hyunsuk yang menjadi patner MC pada acara mereka

Suara tepuk tangan menggema.

"Bukan hanya itu, kami juga mau membagikan kabar gembira untuk kedua adik kami yaitu Doyoung dan Jeongwoo. Untuk kedua adik kami bisa maju ke depan"

Jeongwoo dan Doyoung yang disebut mulai melangkahkan kakinya ikut naik ke atas podium kecil yang di buat, walau dengan tampang yang bingung mereka tetap maju ke depan.

Hingga datanglah HaJoon dan HyeHwan membawa masing-masing satu kotak berwarna abu-abu kehadapan keduanya "untuk uncle/samchon" ucap keduanya sambil menyerahkan kotak itu pada keduanya

"Ayo, untuk Doyoung dan Jeongwoo dipersilahkan untuk membuka kotak tersebut

Doyoung dan Jeongwoo saling memandang sambil mengangkat bahu mereka. Hadiah apa lah yang didapatkan oleh mereka padahal hari ulang tahun mereka sudah lewat, sedangkan hari pernikahan mereka baru tiga bulan yang lalu. Kan tidak mungkin mereka merayakan hari pernikahan setiap tiga bulan sekali.

Pusing dengan pikiran mereka, akhirnya mereka membuka kado mereka. Dilihatnya didalam kotak ada sebuah alat tes kehamilan dengan garis dua, sebuah hasil USG dan sepasang sepatu bayi.


Doyoung dan Jeongwoo tertegun dengan hadiah yang mereka berdua dapat.

Mata mereka memanas, sesak di dada itu muncul, perasaan bahagia seketika meledak menyambar hati mereka. Bahkan kaki mereka ikut berubah menjadi jeli karena kejutan yang mereka dapat.

Duar

Bunyi konfeti diledakkan oleh orang-orang sesuai instruksi dari Hyunsuk dan Junkyu.

"congratulations on becoming a father" pekik mereka bersamaan

Doyoung dan Jeongwoo sudah tidak bisa lagi membendung air mata bahagia mereka, lantas mereka menghampiri istri mereka yang juga menangis bahagia yang duduk di depan mereka.

Mereka peluk erat istri mereka "terimakasih, terimakasih banyak" ucap mereka pada istri mereka atas hadiah terindah yang mereka dapatkan

"Jangan nangis, aku jadi ikutan nangis" ucap Yedam dan Junghwan mengelus punggung suami mereka yang masih bergetar

Hyunsuk, Junkyu, Mashi dan Asahi ikut menangis terharu dengan keharmonisan kedua adik mereka ini. Hingga datanglah pasangan mereka masing-masing untuk memeluk tubuh istri mereka.

"Imo jangan menangis, nanti dedek kecil yang ada di perut imo juga ikut menangis" ucap JungHee menghapus air mata Junghwan

"Iya aunty, kasihan dedek kecil jadi sedih" timpal rowon menghapus air mata Yedam

"Terimakasih sayang" ucap Junghwan dan Yedam pada kedua nya

"Sebentar lagi aku akan menjadi seorang ayah kan Hwan?" Tanya Jeongwoo tidak menyangka

"Iya woo" ucap Junghwan menatap suaminya itu

"Ini gak bohong kan dam?" Tanya Doyoung

"Enggak Doy" ucapnya "disini ada anak kamu" membawa tangan Doyoung mengelus perut nya yang masih rata

Keduanya kembali memeluk istri mereka, keempat anak kecil kembali ke dalam pelukan hangat ibu mereka dan keempat ayah dari keempat anak kecil itu memeluk keluarga kecil mereka.

Sungguh indah dan lengkap sudah cerita hidup mereka, semoga semuanya berbahagia sampai maut memisahkan mereka semua.





End


Enggak tau cerita ini banyak peminat nya atau tidak, tapi terimakasih banyak buat yang sudah mau mampir dan memberikan vote nya secara sukarela untuk book gabut ini.

Maaf harus ceritanya harus end sampai disini, takutnya kalo diperpanjang nanti nya malam melenceng dari cerita awal.

Jangan lupa mampir ke cerita yang lainnya.

Terimakasih semua nya, sampai jumpa lagi. Pai Pai 👋👋




_________________________________________



Continue Reading

You'll Also Like

44.4K 3.6K 36
[END] kos-kosan yang terletak di permukiman warga. bersama 14 remaja yang akan mengisi hari-hari kalian selama bulan ramadhan start : 12 april 2021 ...
139K 20.1K 18
SELESAI Punya bapak cem monyet lepas, untung Haruto sabar. 🌈 BxB 🌈 Junkyu (Dom) x Mashiho (Sub) 🌈 Little bit HaJeongwoo
2.4M 172K 32
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
89.1K 7.2K 37
Just story of Haruto and his baby wolf, Jeongwoo (Season 2) Hajeongwoo short stories and one shot(s) A story written by bubblesky Babak baru di seaso...