22.🥀

1.4K 132 16
                                    

Benar saja, selama tiga hari dokumen perceraian itu kini sudah ada di depan mata gisselle, Karina, dan winter. Bahkan dokumen itu sudah ditandatangani oleh ketiga suami mereka tinggal menunggu tanda tangan mereka saja.

"Sekarang tanda tangan" perintah Rose

"Tapi ma, Kami gak mau berpisah dengan suami kami" ucap Karina

"Oke baiklah, berarti kalian lebih memilih masuk penjara bukan? Maka akan saya kabulkan" ucap rose kemudian mengambil hp di dalam tasnya dan mengutak-atik tombol untuk menghubungi seseorang

"Halo pak polisi, saya mau melaporkan_"

"Jangan ma" ucap gisselle memohon dan bersujud dihadapan rose

"Yasudah tanda tangan sekarang" perintah rose mutlak

Mau tidak mau gisselle, Karina dan winter harus menandatangani surat itu, walaupun dengan berat hati.

"Nah, gini kan bangus. Dari tadi kek, gak usah banyak drama" ucap rose sarkas

Ketiganya hanya menunduk kan kepala mereka, pupus sudah harapan mereka untuk tetap hidup dalam bergelimpangan harta.

"Dengar, setelah ini kalian bertiga akan saya kirim ke Australia dan keberangkatan kalian tiga jam lagi. Disana kalian akan memulai hidup baru. Aku sudah menyiapkan rumah, mobil, uang dan usaha untuk kalian bertahan hidup. Walaupun aku sangat membenci kalian, tapi kalian sudah hampir empat tahun ini jadi istri dari anak-anak ku. Jadi anggap aja ini sebagai hadiah dariku" ucap rose menatap ketiganya

Rose melangkahkan kakinya pergi dari sana. Tapi ketika sampai di ambang pintu kamar gisselle "setelah kalian angkat kaki dari sini. Jangan pernah berniat menginjakkan kaki kalian kemari dan mengganggu kehidupan ketiga anakku, jika sampai itu terjadi maka kehidupan kalian yang jadi taruhannya" peringat rose

Setelahnya rose benar-benar pergi dari hadapan ketiganya.

"Huft, setidaknya kita masih dapat uang, tempat tinggal dan usaha untuk bertahan hidup" ucap winter lesu dan mulai beranjak dari sana

Ketiganya mulai mengemasi apa-apa saja barang yang mereka perlukan bawa. Kemudian mereka turun kebawah dan sudah ditunggu oleh mantan mertua mereka, kedua adik angkat mantan suami dan ketiga mantan suami mereka.

"Ma, kami pergi dulu" ucap gisselle

"Hati-hati, mulailah hidup baru dan perubahi sikap juga sifat kalian" pesan mama Rose

Sebenci apapun rose pada ketiga mantan menantu itu, tetap saja rose memaafkan nya. Karena mereka juga sudah pernah menjadi bagian besar dari keluarga Park dan pernah menjadi istri dari ketiga anak kesayangan.

Kini gisselle, Karina, dan winter berhadapan dengan mantan suami mereka masingmasing.

"Ji, kami pamit ya" pamit gisselle

"Kak, maaf kalo selama ini perlakuan dan perkataan kami buat kakak dan kakak ipar sakit hati" ucap winter menyesal

"Mudah-mudahan kalian bahagia kedepannya" ucap Karina

"Kalian juga, semoga musibah ini bikin kalian berubah jadi lebih baik lagi nanti disana" ucap Jihoon

Semuanya setuju dengan ucapan Jihoon. Semoga akibat dari permasalahan ini mereka bertiga bisa menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.

Kepergian gisselle, Karina dan winter tetap dikawal oleh para bodyguard urusan rose. Rose ingin memastikan mereka pergi dengan selamat sampai tujuannya.

Kurang baik apalagi coba seorang park rose, walaupun mereka sudah melakukan hal buruk pada keluarganya dia tetap memperlakukan ketiga mantan menantunya dengan layak seperti menantu.

Dua Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang