32.🥀

912 106 10
                                    

Hari ini keluarga besar Park berkumpul untuk makan malam bersama karena sudah menjadi kebiasaan keluarga mereka kumpul keluarga seminggu sekali.

Walaupun pun para orang tua mereka sudah tidak ada, tapi kebiasaan itu tidak pernah akan hilang dari rutinitas mereka.

Mereka kali ini kedatangan satu tamu yang akan menemani makan malam mereka, yaitu bang Yedam. Kakak senior nya satu kuliah dan satu rekan kerja Junghwan di rumah sakit.

"Silahkan dimakan" ujar Hyunsuk tersenyum mempersilahkan tamu nya untuk makan

"Ayo kak makan" ujar Junghwan mengajak Yedam makan

"Eh, i-iya kak. Makasih banyak" ucap Yedam sedikit gugup saat berkumpul dengan keluarga besar Park di satu meja

Yedam sangat gugup, bahkan dia hampir saja menjatuhkan wadah nasi jika tidak di tolong orang yang disampingnya yang bernama Park Doyoung.

"Aduh Yedam, kenapa kau bodoh sekali? Untunglah kau tidak menjatuhkan nya, kalo tidak habis sudah riwayatmu" gerutu Yedam dalam hati memaki dirinya sendiri

Niat awal Yedam kesini yaitu mengunjungi Junghwan dan mengucapkan rasa bela sungkawa nya. Tapi gak pernah terpikir olehnya dia akan ikut acara makan malam keluarga ini.

Sedari awal juga Yedam sudah menolak, tapi karena ketiga kakak Junghwan dan ketiga anak kecil yang bernama JungHee, HyeHwan dan rowon yang memaksa nya untuk ikut bergabung. Mau tidak mau dia ikut.

Dan disini lah dia sekarang menggerutui sifat cerobohnya.

"Ah, ma-maafkan aku" ucap nya lirih dan takut bercampur menjadi satu

Doyoung yang ada disamping Yedam terkekeh gemas melihat tingkah gugup, panik dan takut karena baginya lucu saat melihat ekspresi wajah Yedam saat itu.

"Tidak udah gugup. Kami tidak makan orang kok" ucap nya sambil menggusak rambut hitam panjang milik gadis itu

"Iya aunty, kita anak baik. Jadi jangan takut, kan ada JungHee" ujar JungHee semangat menunjukkan senyum terbaiknya pada gadis itu

Yedam menatap lekat wajah JungHee, ada sedikit perasaan hangat dan tenang saat anak itu tersenyum padanya. Dan senyum JungHee mampu menular pada Yedam sehingga bibirnya membentuk sebuah kurva melengkung ke atas.

"Sudah ayo makan" ajak pemuda itu

Perlahan Yedam mulai menikmati acara makan malam mereka. Tidak ada pembicaraan yang berlangsung di saat makan, karena sudah jadi kebiasaan mereka seperti itu.

Selesai makan, Hyunsuk, Mashi dan Asahi membersihkan segala kegiatan mencuci piring kotor.

Dengan rasa inisiatif sendiri Yedam pun ikut membantu, tidak enak aja dia sudah di jamu dengan baik, di kasih makan malam tidak ada rasa terima kasih sedikitpun walau hanya mencuci piring itu sudah lebih dari cukup pikir Yedam.

"Kak, boleh aku bantu" ucap Yedam meminta izin pada Hyunsuk yang membersihkan meja makan

"Eoh" ucap nya menatap Yedam "tidak perlu, ini sudah mau selesai" ucapnya sambil tersenyum

Merasa tertolak, bahu Yedam seketika merosot kebawah. Hyunsuk yang melihat itu seketika mengerti niat Yedam, dia pun langsung memutar otak nya agar Yedam tidak berkecil hati "bagaimana kalo kamu bantu kakak membawakan piring kotor ini pada mereka" ucap Hyunsuk menunjuk Mashi dan Asahi yang mencuci piring

Kepala yang sempat menunduk itu kembali terangkat "siap, laksanakan kak" ucapnya girang dan langsung melakukan perintah dari Hyunsuk

Hyunsuk terkekeh kecil dengan tingkah Yedam, hingga datanglah Doyoung di sampingnya "lucu ya kak orangnya" ucapnya sambil tersenyum manis

Dua Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang