7.🥀

1.1K 132 5
                                    

Dua orang yang berada diruang tamu itu hanya diam termenung memikirkan bagaimana kehidupan mereka kedepannya? Apa yang harus mereka lakukan? Dan masih banyak lagi lah.

Ceklek

Suara pintu itu menyadarkan mereka dari lamunan mereka.

"Gimana kak? Cukup kan kak?" Tanya Mashi saat melihat Hyunsuk memasuki rumah

Hyunsuk hanya bisa tersenyum menanggapi ucapan Mashi, kemudian dia duduk "huft..." Menarik nafasnya sebelum menyampaikan informasi lain kepada kedua adik yang ada dihadapannya ini.

"Dari jumlah tabungan kita sih kayaknya cukup. Tapi setelah tadi kakak ke sekolah menghadap kepala sekolah, ternyata masih kurang" lesu Hyunsuk

"Emang kurang berapa kak?" Tanya Asahi

"Kira-kira sekitar 10 juta lagi sa. Tau sendiri kan gimana elitnya sekolah treasure high school" jelas Hyunsuk

"Terus kekurangan nya gimana kak? Aku takutnya Junghwan sama Haruto nanti gak bisa ikut ujian dan gak bisa lulus sekolah lagi" takut Mashi

"Tadi kakak udah minta keringanan ke pihak sekolah, katanya masih dikasih tenggang waktu Sampek 1 bulan lagi" mengelus tangan Mashi

"Setidaknya selama sebulan ini kita masih bisa cari kerja biar bisa memenuhi seluruh keperluan rumah dan sekolah Junghwan sama Haruto" saran Asahi

"Nah, betul itu kata Asahi. Jadi kita jangan bersedih. Mulai besok kita cari kerja. Harus semangat" seru Hyunsuk semangat

Mashi dan Asahi menganggukkan kepalanya mereka setuju.

.....

Kkkkrrrriiiinnnnggggggg

Bunyi bel sekolah pertanda bahwa proses pembelajaran hari ini sudah selesai. Semua siswa berlomba-lomba untuk segera keluar dari tempat penyiksaan ini.

"Kak Ruto ayo, hwanie udah selesai" Junghwan menghampiri meja Haruto yang masih mengemas tas nya

"Iya, sebentar hwanie sayang nya kak Ruto" gemas Haruto pengen nimpuk mukanya Junghwan

Selesai dengan kegiatan nya, mereka pun akhirnya pulang bersama. Mereka jalan beriringan menuju halte bus.

"Kak tunggu sebentar..." Junghwan ingin pergi tapi tangannya ditahan Haruto

"Mau kemana?" Mencekal tangan junghwan

"Itu kak, kasihan kucingnya ditengah jalan. Entar ketabrak mobil atau motor yang melintas" menunjukkan seekor kucing yang berada di tengah jalan

"Tapi hwanie itu ditengah jalan, kalo kamu yang ketabrak gimana? Gak, gak usah aneh-aneh deh" menarik Junghwan menuju halte

"Aduh kak, tapi itu kasihan. Sebentar doang kok kak. Janji deh, Junghwan hati-hati nyebrang nya kak" membujuk Haruto dengan wajah memelas nya

Melihat wajah memelas Junghwan, Haruto pun luluh. Bagaimana bisa dia tidak luluh dengan bayi satu ini. Dia pun hanya pasrah mengangguk kan kepalanya.

"Tapi ingat, harus hati-hati ya hwanie" menatap dalam mata Junghwan "iya kak, hwanie janji"

Setelah mendapat lampu hijau dari Haruto, Junghwan pun melangkah kakinya mendekati kucing yang butuh pertolongan itu.

"Hai kucing, kenapa bisa sampek di jalan begini? Ayo sama hwanie" jongkok dan menggendong sang kucing

"Mmmiiiaaawww"

"Iya, ini udah aku tolongin. Sekarang kamu aman sama hwanie" mengelus kepala kucing

Dari kejauhan sayup-sayup terdengar teriakan Haruto "hwanie cepat, entar keburu datang mobil" teriak Haruto

Dua Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang