Dua Hati

By Evalina_pengjeong

51.1K 4.8K 415

Menceritakan kisah tentang Hyunsuk, Mashi dan Asahi yang berkeinginan menikah dengan orang yang mereka cintai... More

1.🥀
2.🥀
Cast
Cast
3.🥀
4.🥀
5.🥀
7.🥀
8.🥀
9.🥀
10.🥀
11.🥀
12.🥀
13.🥀
14.🥀
15.🥀
16.🥀
17.🥀
18.🥀
19.🥀
20.🥀
21.🥀
22.🥀
23.🥀
24.🥀
25.🥀
26.🥀
27. 🥀
28.🥀
29.🥀
30.🥀
31.🥀
32.🥀
33.🥀
34.🥀
35.🥀

6.🥀

1.2K 128 12
By Evalina_pengjeong

Pagi yang cerah telah menyambut indahnya awal hari ini. Kicauan burung terdengar bagaikan nyanyian pengantar tidur. Dan hal itu adalah impian setiap orang di hari Minggu.

Tapi tidak dengan kediaman keluarga Kim dan Choi ini. Walaupun ini hari Minggu bukan berarti mereka harus bermalas-malasan.

Rutinitas mereka hari ini adalah membersihkan perkebunan kecil-kecilan mereka. Seperti sekarang Hyunsuk, Mashi dan Asahi menanam benih pohon cabai, sawi, kangkung, dan tomat. Sedangkan Junghwan dan Haruto bertugas memberikan tanaman mereka nutrisi yaitu memberi pupuk dan menyirami nya.

Kenapa Asahi bisa bersama mereka, karena setiap weekend Asahi menginap dirumah mereka.

"Kak udah nih, terus diapain lagi?" Tanya Haruto yang memegang sekop kecil

"Kalo udah selesai haru sama Junghwan udah bisa istirahat" suruh Hyunsuk yang sudah duduk di gazebo belakang bersama Asahi

"Yyyeeeeyyyyy" sorak Junghwan bahagia, kemudian dia melemparkan alat penyiram tanaman itu ke sembarang arah

"Minuman datang" seru Mashi sambil membawa nampan berisi minuman dingin "nah, ini buat adik-adik ku yang sudah bekerja keras hari ini" Mashi memberikan 2 gelas susu untuk Junghwan dan Haruto

"Sisanya untuk kakak, kak Hyunsuk sama Asahi" Asahi meletakkan 3 gelas jus jeruk diatas meja

"Ish, kak Mashi. Masa kami minum susu. Sedangkan kak Mashi, kak Hyunsuk sama kak Asahi minum jus jeruk" protes Junghwan tapi tetap menghabiskan gelas yang berisi susu pemberian Mashi

"Karena kalian masih kecil. Masih perlu susu untuk proses tumbuh kembang kalian. Apalagi untuk tulang dan otak" jelas Asahi

"Tapi kan kak...."

"Udah hwanie gak usah protes. Toh susu nya juga udah ludes kamu minum juga" potong Haruto

"Ish kak Ruto kok gak bela hwanie sih. Kak Ruto kita kemusuhan sekarang" sebel Junghwan memalingkan wajahnya

Mereka tertawa melihat tingkah menggemaskan Junghwan. Ditengah-tengah keseruan mereka hp Hyunsuk berbunyi tanda ada seseorang yang menelpon dirinya.

Drrttt Drrttt Drrttt

Dia pun melihat nama seseorang yang dikenalnya tertera disana dan mengangkatnya.

"Halo ada apa paman?"

".............."

"APA PAMAN?" Hyunsuk berteriak dan membuat yang lainnya terdiam dari kegiatan mereka sebelumnya "Yaudah kalo gitu saya kesana sekarang. Terimakasih banyak paman" Hyunsuk mematikan telponnya

"Ayo sekarang kita ke cafe" Hyunsuk berubah menjadi panik

"Kenapa kak? Bukannya sekarang weekend" tanya Junghwan

"Tadi paman yang didepan cafe nelpon katanya cafe kita kebakaran" Hyunsuk menatap adik-adiknya dengan lesu

"APA?" teriak mereka secara bersamaan

Kemudian mereka pergi dengan mobil satu-satunya yang mereka punya. Kali ini bukan Hyunsuk yang mengemudi melainkan Haruto.

Sampainya disana mereka melihat bangunan yang merupakan tempat penunjang kebutuhan hidup mereka telah hangus terbakar si jago merah.

Tak tersisa puing-puing yang bisa diselamatkan semua telah lenyap. Perasaan mereka hancur-sehancurnya terutama Asahi soalnya foto orangtua nya yang merupakan peninggalan terakhir yang dia punya pun berubah menjadi debu.

"Semuanya sudah habis" lesu Hyunsuk terduduk

"Aku bahkan gak sempat selamatin foto orangtuaku" lirih Asahi di samping Hyunsuk

"Sabar kak, ini cobaan buat kita" Mashi mengelus sayang pundak Hyunsuk

"Tapi Mashi itu satu-satunya sumber kehidupan kita. Itu juga peninggalan terakhir orang tua kita" ucap Hyunsuk menangis dihadapan Mashi

"Iya kak Mashi tau. Cuman gimana lagi, semuanya sudah terjadi kak" Mashi juga menangis memeluk Hyunsuk

Mereka berempat menangis, menumpahkan kesedihan mereka. Hyunsuk dan Mashi menangis sambil berpelukan begitu juga Junghwan dan Asahi. Bulir bening jatuh dari mata Haruto tapi dia buru-buru menghapusnya supaya tidak terlihat lemah dihadapan sang kakak-kakaknya  dia harus jadi kuat seperti permintaan sang papa untuknya.

Hari ini, hari yang benar-benar buruk bagi mereka berlima. Hari yang membuat air mata harus tumpah dari mata indah kesayangan Haruto. Hari yang begitu cerah berubah menjadi awan mendung penuh dengan kesedihan.



👑


Hari sudah berganti, tapi kesedihan belum sepenuhnya hilang dari hati mereka. Cobaan datang silih berganti, seperti saat ini. Baru saja mereka kemalangan sekarang mereka harus dihadapkan dengan masalah lagi.

"Kak, hwanie sama kak Ruto kan udah semester akhir. Jadi segala urusan harus diselesaikan kak" ucap Junghwan ragu-ragu soalnya tau kalo sang kakak baru saja kemalangan

"Iya, nanti kakak datang ke sekolah kalian. Bakalan kakak urus semuanya" ucap Hyunsuk

"Kalo kakak belum bisa, nanti hwanie minta kelonggaran sama pihak sekolah deh kak" bujuk Junghwan

"Kalian belajar aja yang benar, kak Hyunsuk sama kak Mashi masih ada tabungan selama ini. Tugas kalian hanya belajar, yang lain itu biar jadi urusan kami hwanie" jelas Mashi

"Baiklah kak" ucap Junghwan lesu

"Sudah sana berangkat, nanti keburu telat ke sekolahnya" ucap Asahi

Junghwan dan Haruto bangkit dari kursi ruang tamu. Mereka tidak lupa salam tangan kepada yang lebih tua.

"Kak, kalo susah bilang haru ya. Jangan dipendam sendiri, kan kakak masih punya haru" bisik Haruto ke kuping Mashi

Mashi yang dipedulikan adiknya hatinya menghangat. Setidaknya masih ada Haruto yang bisa menguatkan dia juga di keadaan seperti ini "terimakasih banyak haru, tapi ini udah jadi tugas kakak. Haru cukup kasih kakak semangat aja. Itu udah lebih dari cukup kakak" membelai lembut pipi sang adik

"Sudah sana pergi udah ditunggu Junghwan tuh" usir Mashi

Haruto dan Junghwan pun pergi dari sana. Tak berapa lama kepergian mereka, ada seseorang bertamu kerumah mereka

Tok Tok Tok Tok

Seseorang mengetuk pintu mereka, Asahi yang dekat dengan pintu pun membukanya.

"Mama" terkejut Asahi melihat rose yang berdiri dihadapan nya dengan senyum manisnya

"Kok mama bisa ada di sini?" Tanya Asahi penasaran

"Tadi..."

"Siapa sa yang datang?" Tanya Hyunsuk dari dapur penasaran siapa yang bertamu tapi tidak masuk kedalam rumah

"Ini kak, mama rose datang" ucap Asahi sedikit teriak

Mendengar nama rose disebut Hyunsuk dan Mashi buru-buru langsung ke pintu depan untuk melihat benar apa yang dikatakan oleh Asahi. Dan saat sampai di depan pintu mereka terkejut karena Asahi membiarkan sang tamu berdiri didepan pintu tak membiarkan nya masuk.

"Sa, kenapa mama gak dikasih masuk sih" sebel Mashi "ma, ayo masuk" Mashi mempersilahkan rose masuk ke rumah kecil mereka

Hyunsuk dan Asahi menyingkir dari pintu guna mempersilahkan rose masuk ke dalam. Dia melihat-lihat isi rumah yang sederhana itu.

"Duduk dulu ma, bentar aku ambilkan minum" Mashi langsung lari ke dapur untuk mengambil minum kepada sang tamu

Rose masih melihat-lihat isi rumah itu, tapi matanya menangkap satu figuran kecil yang menarik hatinya. Dia pun melangkah kan kakinya dan mengambil figuran itu.

"Ini...ini kan..." Rose terkejut dan matanya terbelalak melihat siapa dibalik figuran itu

"Mama, kenal sama mommy, Dady, mama dan papa kami" ucap Hyunsuk mengalihkan perhatian rose

"Mommy, Daddy, mama dan papa. Jadi mereka itu orang tua kalian?" Tanya rose dan dijawab anggukan kepala oleh Hyunsuk

"Ma, ini minumnya" Mashi datang dari dapur dan meletakkan minuman itu diatas meja

"Jadi kamu dan adikmu anak Jenni, sedangkan Mashi dan adiknya anak Lisa begitu?" Tanya rose yang sekarang wajahnya dipenuhi oleh air mata

Mashi yang bingung dengan situasi hanya mengangguk kan kepalanya menjawab pertanyaan rose. Setelah mendapat jawaban yang ingin didengarnya. Rose langsung memeluk Hyunsuk dan Mashi dengan erat sambil menangis.

"Akhirnya hiks setelah sekian lama hiks aku mencari hiks berita kalian hiks, ternyata hiks kalian ada didekat ku hiks selama ini" tangis rose

"Aduh mama, jangan nangis" bujuk Hyunsuk mengelus punggung rose yang masih bergetar

Asahi yang sedari tadi hanya menyimak kejadian didepan matanya. Setelah dirasa rose mulai tenang, mereka pun bertanya tentang bagaimana bisa rose dan orang tua mereka bisa saling mengenal.

"Jadi ma, dari mana mama tau soal mommy Jenni dan mama Lisa?" Hyunsuk memulai percakapan

"Dulu mama, mommy dan mama kalian adalah teman baik waktu kuliah. Kalo kata teman kuliahan kami berempat itu "empat serangkai" "rose melihat kearah Mashi dan Hyunsuk "tapi kedekatan kita harus berakhir setelah kita lulus kuliah. Karena mengharuskan mama pergi ke Auckland, Selandia baru. Mulai dari situ kita tidak pernah lagi kontakan dikarenakan kesibukan masing-masing"

"Tapi sebelum mama pergi kita punya keinginan, suatu saat nanti kita pengen menjodohkan anak-anak kita dimasa mendatang" menatap kearah figuran Jenni dan Lisa

......

FLASHBACK

Mereka berempat berkumpul di sebuah gazebo belakang taman kampus. Itu adalah kegiatan rutinitas yang mereka lakukan sebelum kembali ke rumah masing-masing.

"Lucu ya kalo suatu saat nanti kita punya  anak, terus anak kita jodohkan" ucap Jenni ngelantur melihat kearah langit cerah

"Seru juga tuh, kalo aku sih setuju-setuju aja. Biar hubungan kita semakin erat nantinya" ucap Lisa menanggapi perkataan Jenni yang melantur

"Iya kalo anak kita terima perjodohan nya, kalo gak gimana?" Tanya Jisoo

"Walaupun awalnya menolak, tapi seiring berjalannya waktu cinta bisa saja tumbuh dihati mereka" jelas rose kepada yang lainnya. Dan yang lain menanggapi setuju perkataan rose "jadi gimana? Setuju gak menjodohkan mereka?" Tanya rose meyakinkan ketiga sahabatnya

Dan mereka bertiga pun setuju dengan perjanjian awal mereka. Tanpa tau bagaimana kedepannya keadaan mereka berlangsung.

......

"Jadi mama ingin mewujudkan keinginan mommy dan mama kalian" menatap kearah Mashi dan Hyunsuk

"Aku ingin kalian bertiga menikah dengan ketiga anakku. Tapi kalian harus menjadi istri kedua mereka" lesu rose

"HAH?" Teriak ketiganya

"Tapi ma, bagaimana hati istri mereka? Pasti hancur ma. Dan gak mungkin anak mama bakalan mau harus menikah lagi" Asahi memberikan pengertian ke rose

"Kalian tenang aja. Masalah anak dan menantu mama itu, mereka sudah setuju dengan pembahasan ini. Lagian kalian lagi dalam masalah kesulitan kan? Cafe kalian baru saja kebakaran dan kalian harus menyelesaikan urusan sekolah kedua kalian"

"Bagaimana mana mama bisa tahu?" Tanya Hyunsuk penasaran

"Sebelum mama kemari, mama ke cafe kalian dulu dan mama lihat cafe kalian terbakar. Kemudian mama tanya sama toko depan cafe dimana alamat rumah kalian dan mama tadi gak sengaja dengar percakapan kalian waktu kesini" jelas rose

"Iya ma, gak apa-apa kok. Jadi gak enak mama harus tau kami dalam masalah kesulitan" ucap Mashi tidak enak didepan tamu nya

"Gini aja, kalo kalian mau menerima perjodohan mama. Segala sesuatu urusan kedua adik kalian akan mama yang urus. Ingat, treasure high school itu punya keluarga "PARK". Tinggal mama telpon pihak yayasan dan urusan nya kelar. Jadi gimana?" Tanya rose meyakinkan

"Tapi ma, kasihan istri mereka..." Ucap Hyunsuk tak tega

"Kalo masalah itu tidak usah kalian pikirkan. Biarkan itu jadi urusan mama" yakin rose menatap ketiga gadis dihadapannya yang merasa bimbang

"Gini aja deh, mama kasih waktu Sampek besok pagi. Tolong kalian pikirkan matang-matang. Pikirkan tentang adik-adik kalian juga" ucap rose bangkit dari duduknya "kalo gitu mama pergi dulu" mengelus ketiga kepala gadis itu dan pergi dari hadapan mereka

"Maaf kan mama ya, semoga cara ini bisa buat kalian jadi menantu mama" batin rose pergi dari sana

Rose meninggalkan ketiga gadis itu dalam keadaan bingung dan gundah gulana. Disitu seperti ini mereka diibaratkan memilih kebahagiaan mereka atau menghancurkan kebahagiaan orang lain.

Continue Reading

You'll Also Like

4.9M 61.5K 40
Cerita Dewasa! Warning 21+ Boy punya misi, setelah bertemu kembali dengan Baby ia berniat untuk membuat wanita itu bertekuk lutut padanya lalu setela...
632K 37.7K 28
"Baiklah. Kamu diterima bekerja disini," putus Wanita tersebut sambil tersenyum menatapku. Aku membalasnya tersenyum. "Terima kasih, Bu." "Kamu bisa...
83.2K 7.4K 31
Kita bawa santai rumah bertangga ini~
886K 41.3K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...