SEDIH ZHA TUUU, JADI MALES UPDATE KARENA LAPAK KOMENTAR MAKIN SEPI BANGET, VOTENYA JUGA MAKIN MENURUN DRASTIS🥲
PLOTNYA MAKIN ANCUR YA ?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
...
"DIMANA MAJIKAN KALIAN ? SURUH DIA KELUAR DARI SINGGAHSANANYA"
Keributan terdengar keras dari lantai dasar panthouse keluarga Kanemoto, membuat seluruh pekerja yang ada seketika meninggalkan pekerjaan mereka untuk melihat keadaan.
Disana, tepatnya di ruang tamu yang sangat luas terdapat Yoshinori Kim dengan sorot mata tajam dan kedua tangan terkepal erat, menandakan jika pria itu tengah marah besar pada sedeorang ki i tengah ia nantikan kedatangannya.
"KANEMOTO KELUAR KAU"
"Tuan muda, anda..."
"Aku bukan tuan muda kalian, berhenti memanggilku seperti itu. Cepat panggilkan..."
"Mencariku, Yoshinori Kim"
Mendengar suara yang tak asing sontak membuat semua orang mengalihkan perhatiannya ke arah tangga, dimana seorang pria paruh baya yang memiliki rupa sangat mirip dengan Yoshi berjalan turun dengan seringaian kecilnya.
"Wah, sepertinya aku sangat merindukan putra tampanku" ujar tuan Kanemoto lagi. Posisinya kini sudah berdiri tak jauh dari Yoshi.
"Kembalikan kekasihku" geram Yoshi dengan penuh penekanan. Persetan dengan sopan santun.
"Kekasih ? Kekasihmu yang mana ? Yoo Jimin atau Yoo Karina ?" Sahut tuan Kanemoto.
Yoshi tidak menjawab, pria itu dengan langkah cepat berjalan masuk lebih dalam, membuka setiap ruangan yang ia lewati. Sedang tuang Kanemoto hanya tersenyum miring setelah melarang para bawahannya untuk mencegah apa yang putranya itu lakukan.
"Dimana Karina Yoo"
"Kau yakin bertanya tentang kekasihmu padaku ? Orang tua yang sudah kau lupakan dalam hidupmu ?"
Kedua tangan Yoshi terkepal semakin erat, rasanya ingin sekali melayangkaan satu tinjuaan di rahang pria tua yang sialnya adalah ayahnya ini, namun....
"Apa ini hanya sebuah kebetulan ? Kau mencintai dua gadis berkasta rendah dengan wajah yang serupa ?"
"Tutup mulutmu Kanemoto Yoongi"
Yoongi, ayah Yoshi terkekeh kecil. Kakinya melangkah untuk mendekati putra semata wayangnya yang telah lama pergi meninggalkananya.
"Aku akan menutup rapat mulutku asal kau mau menjawab satu pertanyaanku"
Yoshi terdiam, menatap ayah-nya seakan menunggu pria tua itu untuk melontarkan sebuah kalimat
"Apa alasanmu mencintai Karina Yoo ?"
000
Jika kalian bertanya-tanya dimana Karina sekarang, maka jawabannya adalah taman kota. Duduk seorang diri tanpa melakukan apapun.
Pikirannya melayang pada pembicaraannya dengan tuan Kanemoto seminggu yang lalu. Bohong kalau ia tidak menangis.. jujur saja air matanya bahkan sulit untuk berhenti. Tapi disisi lain ia juga ragu dengan semua kalimat pembenaran itu.
Sret
Karina sedikit terkejut saat tiba-tiba seseorang menyerahkan segelas minuman matcha latte tepat di depannya.
Ingin menyangka Hyunsuk tapi si babi pink itu pasti sekarang sedang sibuk berkutat di kubangan dokumen penting milik Gagnant. Dan benar saja, itu memang bukan Hyunsuk, karena seseorang yang berdiri di hadapanya dengan senyum tipis adalah seorang anak remaja laki-laki bersurai blonde dengan tinggi semampai yang sepertinya masih SMA.
Anak remaja itu memberi gestur dengan matanya agar Karina mengambil minumana yang telah ia sodorkan. Dan begitu Karina mengambilnya, anak itu lantas mendudukan dirinya di samping Karina.
"Ini ketiga kalinya noona berdiam diri disini" ujar anak itu dengan suara beratnya
Jujur saja untuk sesaat Karina benar-benar merasa terpana dengan anak remaja di sampingnya ini. Bagaimana tidak, ANAK ITU TAMPAN SEKALI ASTAGA
di kasih makan apa sebenarnya dia ini ?
"Noona, kau cantik..." ujar anak itu dengan mata yang menatap lekat Karina disertai sebuah senyuman tipis " ...dan akan lebih cantik jika noona banyak tersenyum"
Eh, apa-apaan ini
Kenapa dia jadi salah tingkah begini hanya karena ucapan manis yang Karina rasa dari bocah SMA.
"Aku serius noona, jadi bisakah noona memberiku sedikit senyuman ?"
Dan entah mengapa Karina mau-mau saja menuruti permintaan bocah tampan ini.
"Cantik" gumam anak itu
Karina mendengarnya, ia lantas kembali tersenyum kecil "kau juga tampan, sangat tampan" ujarnya
Dan oh, kenapa tiba-tiba wajah anak laki-laki itu memerah ?
"Eh, apa kau demam ?"
Anak itu terlihat membulatkan matanya lalu menggeleng ribut "A—anio"
"KIM SUNGHOOOOOOOON"
"YA ! KIM SUNG... woaah"
Teriakan anak perempuan yang baru saja menghampiri tempat Karina seketika terhenti begitu matanya manatap rupa wanita yang sedang bersama orang yang baru saja ia teriaki.
Mulut anak remaja perempuan itu bahkan menganga lebar
"Yeppeuda.." lirihnya
"Emm, apa kalian sepasang kekasih yang sedang bertengkar ?"
"TIDAK/ANIO"
Demi Tuhan, Karina hampir saja mengumpat jika tidak mengingat dua orang di depannya ini adalah seorang bocah.
"A—a, cheosongeo... kami bukan pasangan. Sungguh, aku tidak akan bernafsu padanya walau dia memang lumayan tampan. Jadi emm.. eonni santai saja"
Tunggu. Ini maksudnya ada apa sih ? Batin Karina
"Eonni,..." anak perempuan itu tiba-tiba saja menhambil tempat duduk di antara Sunghoon dan Karina kemudian menatap orang cantik di sampingnya "...eonni pacar Sunghoon ya ? Sejak kapan kalian pacaran ? Aku baru tau kalau kulkas 50 pintu bisaa jatuh cinta pada orang lain. Dia bahkan MmmpH..."
"Noona, jangan dengarkan apa katannya. Maaf, kami pergi dulu" sela Sunghoon sembari membekap mulut anak perempuan itu dan menyeretnya pergi
"EONNIIII, NAMAKU KIM JIHAN SAUDARA KEMBAR KIM SUNGHOON DIMmmpphh..." Sunghoon kembali membekap mulut Jihan tapi sepertinya anak itu menggigit tangan kembarannya "....DIA INI KAKU SEKALI TIDAK PERNAH SUKA ORANG MPpphmp.... TIDAK PERNAH SENYUM JUGA SAMA ORANG Mmmmph.."
Keduanya akhirnya menghilang dari pandangan Karina, ia sempat di buat bingung namun tak lama kemudian kekehan geli keluar dari bilah bibirnya
Jadi mereka itu kembar ? Lucu sekali. Satunya kaku tapi tampan dan yang satunya luar biasa ekspresif tapi menggemaskan. Benar-benar saling melengkapi. Tiba-tiba saja Karina jadi berharap suatu saat nanti ia bisa memiliki sepasang anak kembar seperti Sunghoon dan Jihan.
Eh sebentar, teringat yang tadi... tidak mungkin si bocah SMA itu menyukainya kan ?
GREP
Karina terlonjak kaget saat tiba-tiba seseorang memeluk lehernya dari belakang.
"Akhirnya..."
Deg
"Bogishipo"
Yoshi.. pria itu memeluk erat Karina sembari menyusupkan wajahnya di leher wanitanya.
000
Dan disinilah mereka sekarang, di flaf kecil milik Karina. Gadis itu hanya tertunduk dalam di sofa serta Yoshi yang bersimpuh di depannya dan menatapnya dengan intens.
"Bisa beritahu aku apa yang pria tua itu katakan ?" Tanya Yoshi. Sejauh ini dia akhirnya paham dengan apa penyebab perbedaan sikap Karina padanya. "Aku tau dia pasti mengatakan banyak hal padamu"
"Yoshi-a.." gumam Karina dengan kepala yang masih tertunduk. "Bisa beri aku satu alasan kenapa kau mencintaiku ?"
Yoshi tidak langsung menjawab, pria itu masih konsisten menatap mata Karina dengan kepala mendongak, salah satu tangannya bergerak untuk membingkai wajah cantik kekasihnya. "Karena kau Karina.." ujar Yoshi lembut, ibu jarinya dengan teratur mengusap kecil pipi Karina "...aku mencintaimu karena kau adalah Karina Yoo, satu-satunya gadis yang berani mengumpatiku, apa adanya, menyayangi putraku dengan tulus juga gadis yang mampu membuatku kembali jatuh cinta untuk yang kedua kalinya. Semua yang ada pada Karina... aku mencintainya.."
"...kau bukan seorang pengganti, kau hanya Karina. Seseorang yang kebetulan memiliki rupa sama dengan dia dari masa laluku. Awalnya mungkin aku terkejut saat melihat wajahmu, tapi demi Tuhan aku sama sekali tidak menganggapmu sebagai dia"
Benar
Karina membenarkan itu..
Bukankah kalau sejak awal Yoshi menganggapnya sebagai pengganti pria itu akan langsung bersikap lembut dan mendekatinya ? Karena pada realitanya pria itu bahkan selalu memaki dan merendahkannya setiap bertemu.
"Jika kau memintaku menghapus masa laluku, maka jujur saja aku tidak bisa melakukannya karena biar bagaimanapun dia adalah orang yang pernah mengisi hidupku juga ibu dari anakku. Tapi kalau untuk sepenuhnya mencintai dan mengasihimu sepenuh ragaku.. maka tanpa kau mintapun aku akan melakukannya.." ujar Yoshi dengan lembut namun penuh dengan keseriusan.
"Sekarang, bisa beri tau aku ?"
Karina tidak menjawab, kedua tangannya terangkat untuk merangkum rahang tegas Yoshi. Perlahan tapi pasti Karina menipiskan jarak di antara keduanya hingga Yoshi bisa merasakan bibir kekasihnya menempel pada bibirnya. Bisa ia lihat kedua mata Karina terpejam seakan meresapi kecupan yang tengah mereka rasakan. Seakan terhipnotis Yoshi akhirnya juga ikut merapatkaan kedua matanya.
Tidak ada pergerakan selama beberapa detik, sampai detik berikutnya Yoshi mulai menerima lumatan lembut pada bibirnya.
Ya Karina mulai menggerakkana bibirnya untuk mencium Yoshi dan tentu saja dengan lapang prianya itu membalasnya dengan lebih intens. Tangan Yoshi yang sedari tadi masih di rahang Karina kini berpindah ke tenguk gadisnya. Memberikan usapan-usapan lembut yang menenangkan disana
Suara kecipak mulai terdengar jelas karena flat Karina yang memang terasa sunyi. Hingga beberapa saat kemudian tautan bibir keduanya terlepas, deru nafas saling memburu dengan tatapan keduanya yang saling mengunci.
"Kanemoto Yoongi... dia menyayangimu, bahkan seluas semesta"
To be continue...
JENG JENG JEEEEENGGG
ADA YANG NYANGKA NGGAK KALO YOONGI YANG BAKAL JADI BAPAKNYA YOSHI.. HAHAHAHAA
HAYO HAYOOOOO, APA YANG DI OMONGIN PAK TUA YOONGI HAYOOOOOO😁
BETEWE
SUNGHOON SAMA JIHAN LEWAT LAGI NIH😇