AZKARINO✔️[TAMAT]

By andarrr

96.5K 4.9K 326

Tentang Azkarino Aldevaro, manusia biasa yang tidak sempurna. More

B L U R B
Prolog
01: 12 IPS 1
02: Benalu!
03: Di Follback?
04: Ketahuan Kerja!
05: Bukan Aku!
06: Sahabat
07: Ini Semua Tidak Adil
08: Mulai Sekarang, Kita Temenan
09: Ultahnya Azka
10: Penyakit Ini Menyiksa
11: Adek Laknat!
12: Sakit
13: Drop
14: Bullying
15: Sakit Hati
16: Pengakuan
17: Terbongkar Sudah
18: Feel So High
19: Harus Mandiri
20: Di Pecat?
21: Kangen
22: Perdebatan
23: Damai
24: Sama Gue Mau Nggak?
25: Membuat Curiga
26: Milik Gue
27: Dicabut?
28: Mendadak Ngeblank
30: Insiden
31: Berkunjung Neraka Duniawi
32: Tas Sekolah
33: Club
34: Minta Izin
35: Rumit
36: Semakin Rumit
37: Keputusan
38: Tersakiti
39: Menerima
40: Undangan
41: Hari-H
42: Duka
43: Penyesalan (End)
andarrr note
Cast
Naughty
Extra Chapter 1: Waktu

29: Azka Cemburu

1.1K 73 2
By andarrr

Happy Reading...
Riuh para penggemar band Armada menghibur alun-alun Semarang. Mereka mengangkat tangan, menyanyikan lagu bersama-sama.

"Gue pengen pulang." Ditengah keriyuhan penonton, Kansa menarik baju Digo.

"Bentar lagii." Jawab Digo sedikit melantangkan suaranya.

Pasalnya sejak tadi Kansa tidak nyaman disini, penonton begitu banyak dan lelaki yang telah mengajaknya keluar malam ini juga asyik dengan dirinya sendiri. Mungkin jika Kafka tadi tidak memaksa untuk mau diajak pergi dengan Digo, Kansa tidak akan sudi keluar bersama Digo.

"Ayo!" Kansa menarik tangan Digo.

"Katakanlah sekarang kau masih menginginkannya!" Alih-alih menuruti ajakan Kansa, lelaki malah  melepas kasar tangan Kansa dan lanjut bernyanyi bersama.

"Kurela kau dengannya, asal kan kau bahagiaaaaa."

Kansa menutup kedua telinganya, "Yaudah gue balik sendiri!"

Kansa melewati ratusan kerumunan manusia, beberapa kali dia hampir dibuat jatuh karena terdorong orang orang.

"Permisi." Ucap Kansa menyibak kerumunan.

"Eh!" Tuh kan dia terdorong lagi, namun untungnya ada pundak seorang lelaki yang membuatnya tidak jadi jatuh.

Kansa melanjutkan langkahnya, ia sekarang sudah bebas dari keramaian dan kehebohan fans yang membuat kepalanya pusing.

"Kansa?" Panggil seseorang dari arah belakang.

Kansa memutar tubuhnya, "Azka? K-kok lo disini?" Kansa mengedarkan pandangannya memastikan Digo tidak berada disini.

"Diajak Tomi, tu orangnya." Tunjuk Azka.

"Lo sama siapa?" Azka melihat kanan-kiri.

"Sama... anu, Adel. Iya sama Adel." Kansa menggigit bibir bawahnya, semoga Azka percaya.

"Adel sekarang mana? Kok lo sendirian." Tanya Azka membuat Kansa gelagapan.

"Iya dia lagi ke mana gue juga nggak tau, tiba-tiba kepisah." Jawab Kansa bingung.

Azka menatap Kansa lama, tatapan lelaki itu tidak bisa Kansa tebak. Sulit diartikan. Jantung Kansa berdebar kencang, dia berusaha menetralkan wajah cemasnya.

"Ka cari minum yuk, haus ni." Kansa menggandeng tangan Azka.

Mereka duduk di sebuah warung yang menyajikan sosis bakar dan minuman cup.

"Kok bisa ya kita ketemu disini." Beo Azka mengaduk boba yang ia beli.

"Tau padahal nggak janjian ya." Kekeh Kansa.

"Tapi kalau tadi pundak gue nggak lo tabrak gue juga nggak mungkin sadar lo disini." Azka menyentuh pundak yang Kansa tabrak tadi.

"Lah tadi pundak lo?" Kansa menutup mulutnya menahan tawa.

"Iya, lo sih buru-buru sampai nggak ngeh itu gue."

Kansa tiba-tiba ingat Digo, kira-kira lelaki itu bingung nggak ya sekarang?

Dahlah bodo amat, Kansa mengerjapkan matanya.

Mata Kansa membulat melihat Digo di samping mereka berkeliaran celingak-celinguk, sepertinya dia tengah mencari Kansa.

"Kenapa Sa?" Azka bingung mendadak Kansa kelihatan gugup dan gelisah.

"Anterin gue pulang yuk." Ajak Kansa tiba-tiba.

"Terus Adel gimana?" Tanya Azka menoleh lagi ke area konser yang belum usai.

"Udah biarin aja, ayo Ka." Kansa tidak mau Azka sampai salah paham jika melihat Digo berada disini.

"Lo sebenarnya kenapa sih?" Azka menarik tangan Kansa supaya duduk lagi.

"Kok kaya ketakutan gitu? Kenapa hm?" Azka memegang leher Kansa supaya menatapnya.

"Enggak gue nggak ketakutan Azka, gue pengen pulang. Ayo pulang."

"Disini rupanya?" Kedua mata Kansa terpejam, mampus.

Pandangan Azka naik menatap seorang lelaki yang berdiri di samping Kansa.

"Lo juga ngapain disini? Kalian janjian?" Tanya Digo menatap Kansa dan Azka bergantian.

"Sa? Kok bisa ada dia?" Tanya Azka meminta penjelasan.

"Gue yang udah bawa Kansa kesini." Digo yang menjawab.

Azka berdiri dari posisinya.

"Ka gue bisa jelasin-" Kansa memegang tangan Azka namun lelaki itu langsung menampik tangan gadis itu.

"Tadi lo bilang, lo kesini sama Adel."

"Sama gue kali, emangnya kenapa?" Lagi-lagi Digo yang jawab dengan nada menjengkelkan.

"Diem lo." Tekan Azka melirik Digo tajam.

"Oh pantes ya daritadi lo nggak tenang, ternyata kesini bareng cowo lain." Azka terkekeh kecil.

"Abang gue yang minta Ka, jangan salah paham dong."

"Sayang tadi mau pulang kan?" Digo merangkul pundak Kansa.

"Jangan panggil gue sayang!" Kansa ingin melepaskan tangan Digo.

"Gue kasi tau ya, gue cowo pilihan keluarga Kansa. Gak selevel sama lo, mundur aja sono." Tudingan jari telunjuk Digo membuat Azka geram.

Azka menarik kaos Digo, "Lo pikir gue minder?"

Digo tersenyum licik, "Lepasin baju gue!"

"Azka!" Kansa menghalangi Azka ketika lelaki itu hendak melayangkan tinjuan ke arah Digo.

"Stop."

...

Kejadian semalam berakhir Azka yang pergi duluan. Raut wajahnya terlihat kesal, apalagi Azka tidak mengatakan sepatah katapun. Mungkin dia kecewa. Kansa harap masalah ini segera berakhir dan tidak merambat kemana-mana.

"Ka jangan diemin gue terus dong." Pinta Kansa mencoba membujuk Azka yang sejak tadi tidak mau bersuara.

"Gue tau gue salah." Kansa menunduk.

"Gue minta maaf."

"Ka..."

Azka menoleh, mengesahkan nafasnya berat. "Kenapa harus bohongin gue."

"G-gue takut buat lo kecewa." Jawab Kansa takut-takut.

"Jelasin apa yang mau lo jelasin."

Mereka tengah keluar berganti baju  bersiap akan olahraga, hanya tersisa dua murid saja. Yaitu Azka dan Kansa. "Disini?"

"Hm."

"Semalem Digo dateng ke rumah, kebetulan abang gue juga lagi di rumah. Digo ngajak gue jalan keluar, awalnya gue nolak. Tapi iiish, Abang gue nyuruh gue buat terima ajakan dia." Kansa meremat kertas buku tulis saking gugupnya.

"Maaf ya Ka, lo masih marah ya?"

"Lain kali bilang dulu kalo mau jalan sama cowo lain." Azka masih dengan tatapan datarnya.

"Bukan maksud gue jalan bareng-"

"Gue tau, nggak usah bohong kan bisa. Lo pikir gue anak kecil apa?" Sarkas Azka menatap Kansa datar.

"Kan gue udah jelasin gue cuma nggak mau lo kecewa."

"Tapi gue juga kecewa kan? Malah tambah kecewa tau lo boongin gue. Katanya bareng Adel segala."

Kansa menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal, "Ya sorry."

"Jangan diulang yah lain kali." Senyuman tipis terbit dari bibir kecil Azka, tangan lelaki itu mengelus puncak kepala Kansa yang membuat hati gadis itu seketika lega.

"Lo nggak marah lagi kan?" Tanya Kansa mulai berani menyenderkan kepalanya pada pundak Azka.

"Gue nggak marah tapi kesel."

"Kesel apa cemburu?" Ledek Kansa menusuk pipi tirus Azka.

"Dua-duanya." Jawab Azka.

"Sa." Panggil Azka lembut.

"Gue nggak peduli Digo lelaki pilihan keluarga lo kek, tunangan lo kek, calon suami lo gue nggak peduli." Azka menggeleng.

"Lo udah terlanjur buat gue jatuh Sa, apa lo bersedia tanggung jawab?"

"Bagaimana cara gue tanggung jawab sama perasaan lo Ka?"

"Cukup sederhana." Azka memingarkan kepalanya sambil tersenyum.

"Pripun?" Kansa menaikkan alis mata, mengurangi rasa grogi setiap Azka menatap secara dekat seperti ini.

"Cukup lo janji tetap disamping gue, apapun keadaan gue. Itu udah lebih dari cukup." Meski janji itu hanya terucap dari mulut Kansa. Walau gue nggak tau lo tetep setia apa nggak sampai gue sekarat nanti.

"Sampai gue yang nyuruh lo buat pergi, mencari cowo yang lebih baik dari gue, baru lo boleh tinggalin gue Sa."

"Azka.." Kansa mengelus punggung tangan Azka.

"Gue mencintai lo jauh sebelum lo kenal gue. Gue selama ini setia sama lo Ka, sampai akhirnya gue bisa jadi pacar lo ialah mimpi gue yang kenyataan. Mana mungkin gue sia-siain Ka? Lo gaperlu raguin cinta gue, gue cinta sama lo luar dalem. Apapun keadaan lo."

"Makasih Kansa." Azka membawa tangan Kansa ke atas.

Cup.

Lelaki itu mengecup singkat punggung tangan Kansa.
To be continue...

Makasih sudah mampir membaca:)

Azka

Kansa

Digo waktu naik motor ninjanya😂

Ngakak😆

Ninja versi cerita gue🤣

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 130K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
1.1K 55 42
[DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA CERITA INI!!] (Baca dulu aja barangkali nyantol) "Damar, mau Lo apa sih dari gue? Stop ganggu gue...
820K 11.6K 25
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
19.6K 2.4K 54
[Follow dulu sebelum baca!] Athalla Rafael, dia adalah seorang youtuber terkenal. Belum ada yang tau bahwa seorang 'caleo zeael' yang digemari banya...