Hello, my senior girl~ (Tamat)

Od Vinaasmarani

174K 11.1K 859

"Hai kakel cantik" Seorang laki laki berdiri menghadang jalan sang kakak kelas perempuan. Tidak ketinggalan... Více

Satu satu
Dua dua
Tiga tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas.
Duabelas
Empatbelas
Limabelas
Daftar Nama
Enambelas
Tujuhbelas
Delapanbelas
Sembilanbelas
Duapuluh
Duapuluhsatu
Duapuluhdua
Duapuluhtiga
Duapuluhempat
Duapuluhlima
Duapuluhenam
Duapuluhtujuh
Duapuluhdelapan
Duapuluhsembilan
Tigapuluh
Tigapuluhsatu
Tigapuluhdua
Tigapuluhtiga
Extra part.
Extra story
epic story
New story

Tigabelas.

4.1K 297 29
Od Vinaasmarani

"Ka, mau enggak lo jadi pacar gue?."

"Raka, mau yah jadi pacar gue. pliss tolongin gue." ucap seorang gadis.

"Kita akrab aja enggak, lo kesambet ya minta gue jadi pacar lo Vanya?." kata siswa itu.

Ceritanya Vanya tadi hendak kabur ke perpustakaan untuk menghindari Hans yang sudah pasti akan menyusulnya.

Gadis itu malah tidak sengaja menabrak siswa bernama Raka yang seangkatan dengannya namun berbeda kelas. ia hanya sekilas mengenal Raka karena laki laki itu sering ikut lomba marching band antar kecamatan bahkan provinsi untuk mewakili sekolah, otomatis laki laki itu selalu bolak balik keruang guru bahkan ruang osis karena ia adalah leadernya.

Entah hidayah dari mana gadis itu sampai bisa berpikir kalau dia memiliki pacar, kemungkinan Hans akan berhenti mengganggunya. maka dari itu saat gadis itu bertabrakan dengan bahu raka bukanya meminta maaf, justru ia malah melontarkan perkataan yang sangat tidak masuk akal itu.

"Raka mau yah? plis..." rayu Vanya dengan sorot mata dibuat memelas.

"Ok kalau gitu, ayok makan bareng dikantin." kata Raka mengiyakan.

Tanpa Vanya sadari. ada sirat lain di nada perkataan yang Raka lontarkan. bukannya membantunya keluar dari masalah. justru Vanya menambahkan orang gila lagi dalam hidupnya.

Vanya tidak pernah tahu, laki laki yang berjalan mendahuluinya menyeringai tipis, matanya mata tajamnya berbinar seperti mendapatkan jackpot dalam permainan.

***

Saat ia sudah berada didepan pintu kantin sekolah, Raka memelankan langkahnya menunggu gadis yang beberapa menit tadi memohon dijadikan pacar olehnya.

Raka merangkul kepala Vanya sampai menubruk dadanya. Vanya mengerjapkan matanya bingung. mereka berjalan dalam posisi kepala Vanya yang ditekan kedada lelaki itu sehingga terjepit oleh lenganya. Vanya menyadari keanehan ini. ia mendongakan kepalanya menatap laki laki jangkung yang merangkulnya. heran juga kenapa dikelilingi laki laki titan setinggi tiang listrik.

"Harus banget kayak gini ya?." tanya Vanya menuntut penjelasan.

"Kenapa? wajarkan kalo sepasang kekasih kayak gini?." tanya Raka balik. laki laki itu menunduk mendekatkan wajahnya ke arah gadis yang sedang mendongak menatapnya.

"Y-Ya iya sih. tapi kan kita baru jadian, kita sama sama enggak ada rasa suka juga. lagian ini disekolah." kata Vanya beruntun.

"Kata siapa kita sama sama enggak suka? aku udah dari lama sering perhatiin kamu yang sering diseret paksa sama Hans, aku heran kenapa bisa Hans sampai tergila gila sama kamu, ternyata aku jadi tau dan ngerasain sendiri setelah berinteraksi sedeket ini sama kamu. dan memangnya kenapa kalau disekolah? kita lagi enggak menggangu jam pelajaran berlangsung tuh." jawab Raka.

Gadis itu tidak puas setelah mendapat jawaban dari laki laki yang baru saja diajak pacaran olehnya karena pikiran ngawurnya itu. Vanya jadi bingung harus berbucara apa lagi. terlalu speechless dengan jawaban yang diberikan oleh Raka.

"Udah enggak usah banyak tanya, kita makan aja, aku yang traktir kamu sepuasnya. itung itung merayakan hari jadi kita." kata Raka.

Kok Vanya jadi merasa aneh yah dengan laki laki itu?.

Vanya jadi diam karena tidak tahu harus berkata apa?. sedangkan laki laki itu kembali mengajak Vanya berjalan menuju meja kosong yang masih tersedia.

Tiba tiba Vanya merinding. dia merasakan wajah Raka yang berada tepat diatas kepalanya. laki laki itu menghirup dalam dalam aroma rambut Vanya. menyesap aroma wangi shampo yang digunakan gadis itu dalam dalam sampai matanya terpejam. adrenalin laki laki itu semakin bergejolak saat mata tajamnya terbuka setelah berhasil menemukan aroma yang disukainya.

Vanya mengusap tengkuknya yang meremang. gadis itu menyesal telah mengajak laki laki itu menjadi pacarnya setelah tahu ada keanehan dalam diri Raka. ia bisa merasakan aura semacam yang Hans miliki, gelap dan mendominasi. Vanya memutuskan menepis lengan Raka sekuat tenaga dan berjalan menuju meja kosong dan duduk dibangku karena kakinya sudah gemetar melemas seperti jelly.

Gadis dengan waja jutek itu menundukkan wajahnya dan fokus dengan makanannya. sedangkan Raka makan dengan tenang, namun matanya tidak pernah lepas dari gadis jutek dihadapannya.

Pikiran laki laki itu melayang kemana mana, membayangkan rambut hitam lurus milik Vanya berada di genggamannya ketika berdua, dan menghirup aroma kulit kepala beraroma bunga dicampur dengan aroma alami dari keringat gadis itu yang menjadi satu, adrenalin laki laki itu terpacu setelah menemukan aroma favoritnya yang dimiliki gadis itu.

Raka sebenarnya adalah laki laki yang terobsesi dengan aroma dari rambut wanita. entah sejak kapan ia memiliki obsesi itu. remaja itu selalu bergonta ganti pacar karena penasaran dengan variasi aroma yang dimiliki kulit kepala perempuan. dan sejauh ini setelah ia frustasi karena tidak kunjung menemukan wangi yang sesuai dengan keinginannya, akhirnya tiba tiba Raka mendapatkan Vanya. dan sejauh ini aroma rambut Vanya lah yang jadi paling terfavoritnya.

Raka akan merebut Vanya dari Hans meski ia tahu kalau laki laki itu sama dengannya. ia tidak akan melepaskan Vanya. karena ia menyukai ketika adrenalinnya terpacu saat menghirup aroma gadis itu. ia menyukai Vanya!.

Ketika gadis itu menyuap batagor yang tinggal setengah dipiringnya, tiba tiba piringnya melayang dan membentur lantai hinga pecah berserakan.

"Vanya~."

Bisikan terdengar tepat ditelinganya dengan nada menggeram. Vanya menoleh. ia tersentak kaget saat menolehkan wajahnya dan mendapati wajah Hans yang berada tepat di depan wajahnya. bahkan, hidung keduanya nyaris bersentuhan disana.

"Mencoba kabur dari aku hm?." tanya Hans datar. matanya menyorot tajam penuh dengan kemarahan.

Vanya bergidik ketakutan, suaranya tercekat karena merasa sesak dengan aura gelap mengintimidasi yang diberikan Hans.

Lengan gadis itu disentak dan ditarik hingga berdiri, sampai Vanya meringis merasakan sakit dilengannya.

"Aku sibuk nyari kamu kemana mana dan kamu malah sibuk sama cowok lain!!! HAH!!!." bentak Hans.

Semua pengunjung kantin sampai terkejut mendengar bentakan dari Hans. sedangkan Vanya menutup telinganya dengan tangan yang bebas dari cengkraman laki laki itu. tubuh Vanya bergetar ketakutan melihat Hans yang mulai diluar kendali.

Hans menarik tangan Vanya hendak keluar dari kantin. namun, sebelum ia berhasil menyeret Vanya, seseorang menarik tangan Vanya dan menyentak sehingga genggamannya terlepas. Hans yang memang auranya sudah gelap menjadi semakin pekat saja.

"LO SIAPA BANJINGAN!!!."

Bughhh.

Hans semakin kesetanan dan mencuri satu pukulan telak di pipi seseorang yang berani merebut Vanya dari genggamannya.

laki laki itu mengusap sudut bibirnya yang robek akibat pukulan Hans dengan tangan yang bebas. sedangkan Vanya itu malah menatap keduanya Horor, ia bingung harus membela siapa? sepertinya keduanya sama sama gilanya, sama sama pantas masuk rumah sakit jiwa dan sama sama tidak baik untuknya.

"Gue Raka, Gue pacarnya Vanya mulai sekarang." Raka berkata dengan senyum meremehkan.

Hans semakin murka dengan perkataan laki laki itu. ia menarik paksa Vanya dari genggaman Raka kasar hingga menubruk dadanya. ia memeluk kepala Vanya yang menunduk didekapannya. Vanya bukanya bodoh karena hanya bisa menunduk memandang seragam sekolah yang tidak berjarak yang Hans kenakan. hanya saja ia mencari aman dengan diam dan menuruti laki laki yang sudah mulai marah itu.

"Jangan pernah lo berani sentuh Vanya lagi, dia bukan pacar lo, Vanya itu milik gue sialan!!!." Teriak Hans.

penghuni kantin hanya bisa diam dan memandang kejadian itu dengan tatapan ngeri. tidak ada yang berani memisahkan keduanya. lebih tepatnya cari aman saja.

"Sayang, kamu ini pacar aku. sini... datang ke pelukanku, bukanya meluk laki laki lain! kamu jangan belajar selingkuh!." kata Raka.

Nadanya bukan seperti pacar yang merayu pasangannya. tetapi justru seperti menyindir dan mengejek laki laki yang sedang memeluk gadis yang baru saja menjadi pacarnya dari 15 menit yang lalu.

Hans semakin geram dibuatnya, ia melepaskan Vanya dari pelukannya dan mendorong gadis itu kebelakang lalu menerjang Raka yang malah tersenyum antusias melihat kedatangan Hans kearahnya.

Vanya kalang kabut melihat Hans yang menerjang Raka, ia memang merasa aneh dengan Raka, namun ia tidak ingin anak orang mati karena Hans dan di akibatkan olehnya.

Bughh!!! Bughh!!! Bugh!!!

Hans menerjang Raka hingga laki laki itu tersungkur dan menjadi berada dibawah kuasanya. Hans memukul telak rahang remaja yang berada dibawahnya bertubi tubi hingga wajahnya pun tak luput dari serangannya.

"SIALAN!!! BAJINGAN!!! MATI! MATI! MATI! VANYA CUMA MILIK GUE BANGSAT!!!." teriak Hans kesetanan.

Vanya menarik tubuh Hans panik, ia meminta pertolongan supaya ada yang membantunya memisahkan kedua laki laki itu namun hasilnya nihil. mereka hanya menonton kejadian itu dan menatap Vanya miris.

"Hans cukup! Hans berhenti!." teriak Vanya histeris.

Gadis itu menarik narik seragam Hans dan berteriak supaya menghentikan aksinya. namun karena Hans yang gelap mana membuatnya tidak mendengarkan suara Vanya.

Hingga Vanya sudah putus asa. ia menangkap pukulan Hans dan membuat tangannya membentur lantai disamping wajah Raka. dia tidak peduli dengan rasa sakitnya. lalu, ia mendorong Hans dengan sekuat tenaga hingga laki laki itu terlempar dan jatuh terduduk dilantai, dengan cepat ia duduk dipangkuan Hans dan memeluk leher adik kelasnya itu dengan erat.

Vanya tau hal yang ia lakukan itu memalukan terlebih lagi ini dilingkungan sekolah, ia masih anak pelajar sudah main pangku pangkuan saja dengan seorang lelaki. tapi, ini demi keselamatan keduanya, ini demi kedamaian pertarungan yang tadi sempat terjadi.

Sedangkan Hans masih menggeram marah menatap Raka yang sudah babak belur parah, ia tidak puas, ia belum membuat laki laki itu koma dirumah sakit. Raka hanya tidak berdaya dengan luka diseluruh wajahnya dan dengan ringisan lirih itu belum membuat seorang Hans puas.

Lalu, saat ia menyadari sesuatu tubuh Hans menegang, tubuhnya kaku. ia memandang punggung kecil yang bergetar sedang memeluknya. Hans masih memandang sebagian punggung yang terlihat olehnya itu.

Setelah aroma parfum yang tidak asing dari bahu yang berada tepat didepan wajahnya. ia jadi tahu kalau yang memeluknya sambil menenggelamkan wajahnya dibahu kekar laki laki itu adalah Vanya, gadis miliknya yang ketakutan saat melihat kemarahannya.

Kemarahannya menguap entah kemana saat sadar bahwa Vanya memeluk laki laki itu dan duduk dipangkuan Hans. dengan cepat Hans bisa berubah ekspresi dari gelap dan tatapan tajam berubah tersenyum konyol dan cengengesan dibalik bahu Vanya. ia tidak peduli ini masih dikantin, Hans melipat kakinya menjadi bersila lalu balas memeluk pinggang Vanya yang ada diatas pangkuannya tak kalah erat dari gadis itu. laki laki itu malah membenamkan wajahnya diceruk leher Vanya yang masih bergetar karena takut Hans bangkit kembali.

Seperti orang gila, Hans cengengesan tidak jelas karena menadapat kesempatan ini. Kapan lagi kan bisa dipeluk Vanya dengan suka rela tanpa memberontak dan tanpa curi curi? dan kapan lagi ia bisa memeluk Vanya se-erat ini?. membayangkannya membuat remaja laki laki itu terkekeh kesenangan.

Sedangkan Raka yang sudah bangkit dari ketidak berdayaannya dengan dibantu oleh siswa lain untuk duduk. ia memandang Hans yang bersila dan memeluk erat Vanya, sesekali ia menenggelamkan wajahnya diceruk leher gadis yang ada dipangkuannya. Raka bisa melihat wajah Hans yang cengengesan dan sesekali terkekeh kesenangan.

Raka tidak habis pikir saat melihatnya, Hans memang benar benar lebih gila darinya. sesama orang kurang normal, Raka mengakui bahwa Hans jauh lebih mengerikan. pikir laki laki itu.

Stressss!!. Umpat Raka didalam hati saat melihat tingkah konyol Hans.

****

Suasana kantin sudah sepi karena bell masuk jam terakhir sebentar lagi akan berbunyi. namun, dua orang yang saling berpelukan itu belum beranjak dari tempatnya. seperti lupa bahwa didunia ini masih ada penghuni lain bukan hanya mereka berdua saja.

Perempuan mungil itu masih menangis, terbukti dengan baju seragam sekolah yang seorang laki laki kenakan basah dibagian bahunya.

Sedangkan laki laki yang berstatus adik kelas dari perempuan yang masih ada didekapannya itu menyadari situasi. ia sebenarnya enggan untuk bangkit dari posisi nyaman seperti ini. tapi, mau bagaimana lagi kan?.

Vanya mengusap air matanya dan ingus yang terus saja mengucur dengan menggunakan bahu Hans yang sudah basah kuyup itu. dua kali ia melihat Hans sadis seperti itu membuat Vanya ketakutan saat melihat bagaimana Hans menghabisi Raka tadi. seperti memang niat menghabisi tiada ampun, dan ingin mengambil nyawanya tanpa belas kasihan. matanya yang menyorot penuh kebengisan, seperti bisa saja Hans membunuh hanya lewat tatapan matanya saja.

Gadis itu mengendurkan pelukannya. sedikit menjauhkan tubuhnya yang ditahan oleh Hans supaya tidak dapat bangkit. ia menatap wajah Hans yang masih datar tanpa ekspresi. memberanikan diri menatap mata laki laki yang menjadi adik kelasnya itu. Vanya menemukan tatapan tajam yang sudah menenang disana. lalu, ia menghela nafas lega.

Vanya hendak bangkit dari duduknya, ia baru menyadari kembali posisinya yang sangat memalukan dan terkesan murahan ini. dengan cepat ia akan bangkit, tetapi justru malah ditahan oleh Hans. dan laki laki itu bangkit hingga Vanya menjadi digendongannya seperti koala. tidak kesusahan sama sekali, padahal posisi ini mungkin sangat merepotkan. Vanya jadi berfikir apa dirinya seringan itu ditangan Hans yang notabenya adik kelasnya alias berondong.

"Hans turunin gue, ini memalukan tau!!!." protes Vanya.

Vanya memberontak, ia ingin turun dari gendongan laki laki itu. Hans kewalahan menahan Vanya. ia menurunkan Vanya tanpa melepaskan tangannya dari pinggang gadis itu. dengan cepat ia memindahkan tanganya di paha Vanya lalu mengangkatnya kedalam gendongan layaknya karung beras. sedangkan gadi itu terkejut karena berfikir ia akan dilepaskan tadi malah berubah posisi seperti ini membuatnya pusing.

"Hans lepasin aku sekarang!!! Hans ini disekolah ya ampun, turunin aku Hans!. HANS!!!" Vanya sengaja mengubah cara bicaranya supaya Hans mau melepaskannya.

"Kamu harus dihukum karena hari ini kamu nakal sekali Vanya. kita akan pulang sekarang buat sesi hukumanmu." kata Hans tenang namun mengerikan. bukan kata katanya saja, suaranya pun menunjukan ancaman yang besar.

"Enggak mau!!! aku enggak mau bolos sekolah!!!. lepasin aku Hans!!! kalau kamu mau pulang ya silahkan kamu aja, aku enggak mau!!!. Hans lepasiiiin!!!" teriak Vanya dibalik punggung Hans dengan posisi kepala terbalik.

Bukanya melepaskan Vanya, laki laki itu malah menampar pelan bokong Vanya hingga membuat gadis itu semakin geram. ini pelecehan!!! batin Vanya berteriak.

"Sialan!!! Hans mesum!!!." teriak Vanya kencang.

"Ar, bikinin surat ijin buat gue sama Vanya. dan kasih alasan yang logis." kata Hans, ketika melewati kelas Arlan dan melihat laki laki itu yang berdiri di ambang pintu, lalu ia melenggang pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Arlan. Arlan memandang punggung kedua orang itu dengan tatapan yang tajamnya.

Sedangkan Hans malah tertawa disepanjang koridor mendengar umpatan yang terus Vanya lontarkan untuknya akibat perlakuannya tadi dan pemaksaan yang Hans berikan.

Padahal gadis itu tengah menjambak rambutnya hingga berubah menjadi acak acakan, menggigit bahu Hans, dan memukul punggung Hans dengan telapak tangan Vanya yang malah membuat telapak tangannya sakit. namun, Hans masih saja dengan santai menggendong Vanya menuju parkiran. baginya, pukulan Vanya hanya menyisakan sedikit rasa sakit yang tidak sampai membuat Hans meringis sekalipun.

"Sesi hukuman dimulai~." ucap Hans. ia memasukan Vanya kedalam mobilnya dan membawanya pergi ke istana yang ia miliki.

______________________________________

Tuh aku kasih kejutan buat kalian. Hansnya udah mulai agresif. 😭 dan ada karakter baru yang bakalan jadi saingannya Hans. 🤣

siapa yang bilang Hans kurang menantang? 🤔 udah kayak liat suami orang aja menantang, eh? 😂.

jangan lupa Vote ⭐dan Komen💌 cerita aku, dan jangan lupa buat follow💘 akun author dan kunjungi wallnya biar kalian tahu kalau aku nulis cerita seru baru lainnya.

selamat membaca dan terimakasih
(つ≧▽≦)つ

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

29.3K 2K 36
Ketika perasaan rasa cinta yang Regis miliki tumbuh menjadi obsesi, dan tanpa disangka sang ayah sudah menjodohkan adik Nya, Wigela kepada sang CEO t...
1.5K 137 9
"Garafra, Ayo putus." Alrea. "Ga semudah itu." Garafra.
749K 89.4K 34
(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Bagiamana menurut kalian ketika tiba-tiba dalam beberapa hari hidup kalian berubah drastis. Yang dulunya harus bekerja untuk...
ANOTHER SIDE Od Mena Via

Nezařaditelné

9.3K 467 15
"gue nggak suka sama cewek manja kayak lo. Lo itu cuma nyusahin dan gangguin hidup gue aja, bisa nggak sih sehari aja nggak muncul di depan gue" Bint...