AZKARINO✔️[TAMAT]

By andarrr

96.6K 4.9K 326

Tentang Azkarino Aldevaro, manusia biasa yang tidak sempurna. More

B L U R B
Prolog
01: 12 IPS 1
02: Benalu!
03: Di Follback?
04: Ketahuan Kerja!
05: Bukan Aku!
06: Sahabat
07: Ini Semua Tidak Adil
08: Mulai Sekarang, Kita Temenan
09: Ultahnya Azka
10: Penyakit Ini Menyiksa
11: Adek Laknat!
12: Sakit
13: Drop
14: Bullying
15: Sakit Hati
17: Terbongkar Sudah
18: Feel So High
19: Harus Mandiri
20: Di Pecat?
21: Kangen
22: Perdebatan
23: Damai
24: Sama Gue Mau Nggak?
25: Membuat Curiga
26: Milik Gue
27: Dicabut?
28: Mendadak Ngeblank
29: Azka Cemburu
30: Insiden
31: Berkunjung Neraka Duniawi
32: Tas Sekolah
33: Club
34: Minta Izin
35: Rumit
36: Semakin Rumit
37: Keputusan
38: Tersakiti
39: Menerima
40: Undangan
41: Hari-H
42: Duka
43: Penyesalan (End)
andarrr note
Cast
Naughty
Extra Chapter 1: Waktu

16: Pengakuan

1.5K 101 0
By andarrr

Happy Reading...
"Ini udah lo kompres kan Ka?" Kansa mengeluarkan betadine dari kotak P3K.

Azka diam tidak menjawab, lelaki itu malah menatap wajah Kansa yang telaten mengoleskan betadine pada lebam-lebam wajah Azka.

"Jangan liatin gue kek gitu, salting nih." Kansa melirik mata Azka sekilas, dia beneran salah tingkah.

"Serius mau tunangan sama cowok itu?" Tanya Azka membuat gerakan Kansa berhenti.

"Gue nggak mau." Tutur Kansa.

"Kasar, nggak cocok sama lo." 

...

Azka meringis sewaktu rahang bawahnya ditarik oleh Tomi,

"Lo kenapa?" Tanya Tomi datang bersama Andra dan Satya.

"Lo di gebukin siapa cug?" Tomi menyeret kursi untuk duduk di samping Azka.

Azka melirik Laras, gadis itu ternyata juga tengah memperhatikan dirinya.

"Nggak. Gue nggak digebukin," elak Azka.

"Pelipis lo, sudut bibir lo, kening lo. Apa namanya kalau nggak digebukin orang?" Kini giliran Andra yang ikut mengintrogasi.

"Bokap lo lagi?" Satya bergabung.

Azka memutar pelipisnya, kepalanya mendadak pening.

"Ka?" Tomi mengguncang bahu Azka.

"Jajan yok, laper ni." Azka beranjak berdiri menghindari pertanyaan mereka bertiga.

"Lo kebiasaan!" Teriak Tomi.

Azka menoleh kebelakang, lelaki itu menghela nafasnya pelan. "Udah nggak usah ngambek sayang." Ucap Azka menggandeng tangan Tomi.

"Bukan ini yang gue mau anjir." Tomi berusaha melepas kapitan tangan Azka namun susah.

Azka malah mengapit tangan Tomi di sepanjang koridor, Satya dan Andra pun sampai menggelengkan kepalanya.

Dari arah berlawanan, Azka berpapasan dengan Kansa yang menangis sambil dikejar oleh Ela dan Adel. Azka melepas tangan Tomi lalu mencegat Kansa di sampingnya.

"Lo kenapa Sa?"

"Minggir!" Kansa malah membentak Azka dan menggeser bahu Azka.

"Ada apa?" Azka lanjut bertanya kepada Ela. Namun respon Ela sama saja.

"Hei." Kali ini Azka mencegat Adel, beruntung gadis itu mau berhenti dan menyuruh Azka mengikuti mereka.

Azka mengikuti langkah kaki mereka yang menuju ke kelas, seketika rasa lapar di perut Azka  hilang. Namun pusing yang mendera semakin berdenyut nyeri tatkala masalah terus berganti sejak pagi tadi.

"Sa?" Azka mendekat ke arah Kansa yang menelungkupkan kepalanya di meja sambil terus menangis.

"Lo kenapa..." Tanya Azka lembut.

"Ditampar adek lo!" Balas Ela mengangkat pandangannya.

"Ditampar?" Azka terkejut.

"Kansa belain adek kelas yang di palak sama adek lo, terus malah dia di gampar." Jelas Adel membuat Azka mengepalkan kedua tangannya.

"Gaza keterlaluan!" Azka melangkah lebar menuju kelas IPA, tempat paling sering untuk digunakan Regaza memalak adik kelasnya karena lokasi dekat dengan kamar mandi yang sepi.

Begitu menemukan sosok Regaza di depan ambang pintu kelas IPA, Azka menghampiri dengan emosi tertahan.

Regaza menatap kedatangan Azka malas,

Bugh!

Bogem mentah Azka layangkan mengenai sudut bibir Regaza. Regaza lantas mendongak. "Apa-apaan lo!"

"Lo yang apa-apaan!" Azka marah.

"Kasar banget lo sama Kansa hm?!" Azka menarik krah seragam Regaza.

"Lo nggak terima?" Regaza tertawa sambil mengusap sudut bibirnya.

"Ya gue nggak terima!"

"Terus apa mau lo?" Regaza mengangkat alisnya.

"Stop palakin uang mereka." Ujar Azka dalam leraian Andra.

"Dan jangan pernah kasar sama Kansa, sekali lagi gue liat lo nyentuh Kansa, awas lo Za." Bisik Azka pelan.

...

Di satu sisi Kansa merasa senang Azka mau membela dirinya sampai seperti ini. Namun di sisi lain Kansa sedih hubungan Azka dengan Regaza semakin merenggang.

"Sekali lagi gue atas nama Gaza minta maaf." Ujar Azka.

"Semua yang lo lakuin udah lebih dari cukup Azka." Kata Kansa.

Memikirkan tentang Regaza membuat Azka sakit kepala. Setiap jam istirahat ada saja laporan mengenai adiknya itu.  Belum lagi pagi tadi, semua perkataan Regaza terus menggema di telinganya.

Dengan gobloknya lo malah celakain Mama!

"Lo nanti jadi mampir ke rumah Tomi kan?" Satya menepuk bahu Azka.

Azka mengangguk.

Rumah Tomi sedang banjir makanan. Andra, Satya, dan Azka di suruh mampir ke rumahnya untuk turut menghabiskan makanan.

Rumah milik Tomi besar nan mewah, tetapi sepi bak rumah kosong. Hanya tinggal satu pembantu perempuan, yang setiap malam pulang. Oleh karena itu, Tomi lebih senang berada di apartement. Saking besar rumah ini, bukan hanya manusia yang menempatinya namun mahkluk astral pun banyak juga.

"Nyokap lo kerja lagi?" Satya mencomot donat Amerika.

"Hm, cuma semalem doang ketemu gue. Sekarang berangkat lagi ke Dubai."

"Duh, gue berarti terlambat dong."

Andra melirik Satya, "Lo serius mau jadi bapak angkatnya Tomi?"

"Kalau gitu, Ela buat gue ya." Ucap Tomi ngawur membuat Satya tersedak.

"Apa lo rela, nyokap lo jadi gebetan gue?" Satya masih bisa bercanda.

"Ya rela-rela aja sih, lumayan dapat bapak muda. Seumuran lagi, boleh lah diajak dugem bareng." Celutuk Tomi membuat Satya membulatkan matanya.

"Awas, omong itu adalah doa." Ucap Andra.

"Canda elah." Tomi menggelengkan kepalanya.

"Tadi lo bilang, Ela buat lo? Emang lo demen sama dia?"

Tomi terdiam, lelaki itu tiba-tiba sok sibuk dengan mengambil ponselnya.

Hingga hening.

"Kalian pada bahas apa sih?" Azka membuka matanya, dari tadi lelaki itu menutup mata sambil memijat kepala. Pusing.

"Biasa lah Ka. Ke atas yuk, gue penasaran sama ruang yang lo ceritain ke kita itu." Ujar Andra mendongak ke arah tangga yang mengarahkan ke lantai dua.

"Ayo." Sahut Satya semangat.

Tomi mengambil kunci di dekat televisi, "Lo ikut nggak?" Dia menyenggol kaki Azka.

"Nggak." Jawab Azka membaringkan tubuhnya di shofa super empuk.

Azka sebenarnya juga penasaran, namun kepala lelaki itu sekarang terasa sangat pusing. Bahkan beberapa kali denyutan seperti memekakkan kepalanya seakan mau pecah.

Azka menggigit bibir bawahnya, pusing banget ya ampun.

Azka berhalusinasi melihat wajah mamanya berada di langit-langit rumah Tomi. Tangan Azka ingin menggapai, namun sayang itu tidak bisa. Karena itu hanyalah bayangan yang diciptakan sendiri dari otak Azka.

Perubahan mood naik turun kerap Azka rasakan. Terkadang untuk mengurangi rasa itu, dia mengkonsumsi ekstasi hingga menimbulkan efek ketergantungan.

"Jangan ngalamun, nanti kerasukan." Suara Andra membuyarkan lamunan Azka.

"Ndra, gue pengen ketemu bokap lo." Ucap Azka menatap kosong.

"Urusan apa?"

"Bokap lo psikiater kan?" Azka beranjak bangun.

"Emang lo sakit mental?" Tanya Andra.

"Mungkin." Azka memijat lagi kepalanya.

"Kalo lo sakit kepala, lo butuhnya dokter bukan psikiater." Timpal Andra.

"Bilangin ya." Azka menatap Andra memohon.

"Ada-ada wae."

"Ka." Panggil Tomi menuruni anak tangga dari lantai dua.

"Lo demen ya sama tu cewek? Siapa namanya?"

"Cewek mana?" Azka menanggapi ucapan Tomi.

"Itu, siapa njir namanya?" Tomi menyikut lengan Satya pelan.

"Kelas mana cug? Lo nggak jelas banget." Balas Satya.

"Temennya Adel itu loh anjir, gue lupa namanya." Tomi meraup remote dan menyalakan televisi.

"Ooh, si Kansa." Sahut Andra.

"Hooh, Kansa. Raja Kamsa." Tomi menuding Andra senang.

"Ngomong Kansa aja susah amat."

"Lo demen kan?" Tomi menggoda Azka.

"Kenapa lo bisa nganggep gue demen dia?"

"Yaa..." Tomi mengusap dagunya.

"Keliatannya sih."

"Mungkin." Azka mengangkat kedua bahunya.

"Tapi udah punya tunangan dia." Ucap Azka.

Ketiga orang itu menatap Azka bersamaan, "Serius?" Tanya Andra dan Satya hampir bersamaan.

"Serius yang mana?" Azka mulai mengenakan jaket.

"Kansa punya tunangan?" Itu pertanyaan Andra. Andra sudah membatin Azka suka dengan gadis itu.

"Lo suka Kansa." Pertanyaan Satya.

"Untuk pertanyaan lo, benar. Kansa udah punya tunangan, anak Cakrawala kalo nggak salah." Azka membalas Andra.

"Dan lo, gue nggak tau. Sulit dimengerti." Azka menatap Satya.

"Gue pamit." Azka berdiri.

Mereka bertiga juga ikut pamit mengingat matahari mulai terbenam. Ini sudah lebih dari jam pulang sekolah,

"Besok lagi, kalau Mamah lo balik, kabarin gue ya." Satya menarik turun kan alisnya.

"Bangke lo!" Tomi menoyor kepala Satya.

Namun dengan cepat, Satya bisa menghindar. Toyoran Tomi pun tidak bisa dikendalikan dan berakhir mengenai kepala Azka.

Pandangan Azka seperti berputar begitu kepalanya di toyor Tomi.

Lelaki itu berpegangan pintu kokoh yang terbangun mewah, "Eh sorry!" Tomi mengelus kening Azka sambil celelekan.

Azka menggelengkan kepalanya pelan, kepalanya sudah pusing sejak tadi pagi sekarang malah di toyor Tomi lumayan kuat.

"Ka, kok lo mimisan?" Andra memegang bahu Azka.

Azka refleks mengusap menggunakan tangan,

"Gue juga nggak ta--" Azka tidak sanggup melanjutkan perkataannya, sesaat lantai rumah Tomi berputar hebat.

"Ndra." Azka memegang pundak Andra.

"Duduk." Dia meminta Andra membantu dirinya duduk.

Andra langsung memapah tubuh Azka di lantai Tomi sambil menyenderkan kepalanya ke tembok.

"Tom ambilin air tom." Titah Andra.

"Lo jangan panik." Andra membuka kancing seragam Azka paling atas.

"Sesek..." Azka meremat dadanya.

"Gue siapin mobil, kita ke rumah sakit yah?" Satya meminta persetujuan Andra.

To be continue...

Continue Reading

You'll Also Like

143K 9.4K 55
#1Kanker (06 Februari 2023) Tentang Angga, remaja malang yang merindukan kasih sayang.
19.7K 2.4K 54
[Follow dulu sebelum baca!] Athalla Rafael, dia adalah seorang youtuber terkenal. Belum ada yang tau bahwa seorang 'caleo zeael' yang digemari banya...
25.3K 2.9K 54
Dia Ristian Rakenza Pradipta sang Leader NightStar yang di takuti para berandalan. Seorang pemuda yang menyimpan banyak rahasia dan luka yang sudah m...
8.5K 263 40
Kisah ini menceritakan seorang remaja laki-laki yang sering masuk keluar dari rumah sakit hampir setiap hari dia pergi kerumah sakit hanya untuk meng...