ME AFTER YOU (TERBIT)

By LittleGrey161

545K 48.7K 621

[ TERBIT ] [ L.O.V.E SERIES - METROPOP ] --- TAMAT --- JANGAN LUPA FOLLOW AGAR TIDAK KETINGGALAN UPDATE SETIA... More

PROLOG
SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
ENAM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUA BELAS
TIGA BELAS
EMPAT BELAS
ENAM BELAS
TUJUH BELAS
DELAPAN BELAS
SEMBILAN BELAS
DUA PULUH
DUA PULUH SATU
DUA PULUH DUA
DUA PULUH TIGA
DUA PULUH EMPAT
DUA PULUH LIMA
DUA PULUH ENAM
DUA PULUH TUJUH
DUA PULUH DELAPAN
DUA PULUH SEMBILAN
TIGA PULUH
TIGA PULUH SATU
TIGA PULUH DUA
TIGA PULUH TIGA
TIGA PULUH EMPAT
TIGA PULUH LIMA
TIGA PULUH ENAM
TIGA PULUH TUJUH
EPILOG
Ekstra Part 1
Ekstra Part 2
TRAILER
INFO TERBIT

LIMA BELAS

12.4K 1.2K 26
By LittleGrey161

Hai guys ❤

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI, KARENA SETIAP UPDATE BARU AKAN KU UMUMIN DI WALL BIAR KALIAN GAK KETINGGALAN :)

YANG MAMPIR JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAH :)

¤▪︎▪︎▪︎¤

"
Saat kamu melihat kebelakang, yang tersisa hanyalah pelajaran bukan penyesalan.

"

_____

¤▪︎▪︎▪︎¤

"Lima belas menit lagi ikut saya rapat." kata Raina sambil membereskan dokumen-dokumen penting yang akan dia bawa nanti.

"Nataline gak masuk Mbak?" tanya Januar karena sudah satu jam sejak masuk jam kerja tapi gadis itu tidak ada di sana.

"Iyah sakit," ucap Raina.

Sebenarnya tadi Angkasa yang memberitahu Raina kalau Nataline tidak akan masuk untuk beberapa hari kedepan.

Raina tidak mengerti dengan hubungan atasannya itu dengan Nataline, yang pasti Raina bisa pastikan kalau Angkasa mengenal nama gadis itu pasti Nataline adalah orang yang istimewa.

Raina saja dulu saat masuk ke perusahaan ini dengan jabatan kecil tidak pernah di kenal oleh Angkasa. Raina di kenal setelah beberapa kali bertemu dengan Angkasa saat bersama Casa sahabatnya.

"Ck, padahal dia baru aja masuk beberapa minggu." kata Kris meledek.

Tentu saja dia jarang sekali bolos kecuali sakit yang parah seperti kemarin.

Padahal biasanya perusahaan ini sangat ketat dengan ketidak hadiran karyawannya.

"Bawa ini keruangan rapat! Jangan lupa EVL untuk 5 orang, ngertikan?" (Es Vanilla Latte) kata Raina.

Kris hanya mengangguk kemudian mengambil berkas dari tangan Raina.

"Oke Mbak aku pergi dulu," kata laki-laki itu sambil berjalan keluar dari ruangan.

"Kita keluar juga Mbak?" Januar hendak melangkah lebih dahulu dari Raina.

Namun wanita itu mencegahnya. "Tunggu ada yang ingin saya omongin sebentar."

Januar terdiam, dia sudah menduga bahwa bosnya itu akan mengajaknya bicara perihal kemarin.

"Saya mohon sama kamu jangan katakan apapun soal anak saya kepada semua orang dan untuk sikap kamu saya harap masih menganggap saya seperti yang lama, tidak ada yang berubah."

Januar menggrejepkan matanya, sudah dia duga kalau Raina adalah wanita yang tidak ingin di lihat lemah. Dia sangat keras kepala.

"Oke Mbak tapi kalau mau minta bantuan aku selalu ada kok." laki-laki itu tersenyum sumringah.

Januar berjalan terlebih dahulu meninggalkan Raina yang terdiam di sana.

Raina pikir anak itu sangat menjengkelkan, ternyata Januar anak yang sangat baik hati dan ramah.

¤▪︎▪︎▪︎¤

Nataline membiarkan pintu itu terus di ketuk oleh orang yang sama sekali tidak ingin Nataline temui.

Angkasa melarangnya bekerja, karenanya hari ini Nataline beristirahat di rumah dan tanpa dia duga Kevin malah menemukan tempat tinggalnya.

"Nat aku mohon buka pintunya."

"Aku gak akan pergi dari sini sebelum kamu buka."

Kevin menitikan air matanya dan terduduk menggunakan lututnya di hadapan pintu rumah Nataline.

Beruntung lingkungan tempat tinggal gadis itu di tempati oleh orang-orang yang sibuk bekerja sehingga tidak ada yang penasaran dengan laki-laki yang ribut di hadapan rumahnya.

Terdengar suara mobil berhenti di halaman rumah. Tidak lebih tepatnya kontrakan Nataline, setelah beberapa kali mendengar suara mobil itu Nataline tahu kalau itu mobil milik Angkasa.

Wanita itu menyembulkan kepalanya dari balik selimut dan dengan cepat turun dari ranjang kemudian mengintip dari balik jendela kamarnya.

"Aish ... kenapa dia juga datang?" gadis itu meruntuki nasibnya.

Dia bahkan masih malu karena menangis di hadapan Angkasa kemarin malam.

Nataline menempelkan telinganya di depan jendela berusaha mendengar percakapan kedua laki-laki itu.

Angkasa mengepalkan tangannya dia sedikit emosi ketika ada laki-laki yang dia tau hanya karenanya Nataline yang dulu dia kenal berubah.

"Ngapain anda di sini?" katanya dengan nada suara yang terdengar berat.

Kevin berdiri dari duduknya, ingatannya masih hangat tentang laki-laki yang kemarin membawa Nataline dan berkata dia adalah calon suami Nataline.

"Anda yang ngapain kesini Bung?"

Angkasa berdecak kesal, laki-laki itu menyunggingkan senyum yang terlihat seperti meremeh.

"Tentu saja saya akan menemui calon istri saya."

Kevin menatap laki-laki itu datar, Kevin jelas mengetahui kalau Nataline dulu sangat mencintainya. Dari yang Kevin dengar bahkan gadis itu belum mempunyai seorang kekasih setelah dia tinggalkan.

"Nataline tidak mungkin mau menikah dengan laki-laki seperti anda."

Angkasa mengerutkan dahinya. Laki-laki seperti dirinya, memang apa yang kurang dari Angkasa. Dia adalah laki-laki yang cukup di kagumi banyak orang.

Angkasa memang tidak mendengarkan gosip. Tapi mulut Casa yang selalu mengatakan bahwa hampir semua karyawan menyukai dirinya. Angkasa bukan sombong dia hanya mengatakan sebuah fakta.

"Hah ... seperti saya apa? Saya adalah CEO dari sebuah perusahaan, sudah mapan, tampan dan tentu saja setia." kata Angkasa penuh dengan kepercayaan diri.

Tiba-tiba saja Nataline yang mendengar itu merasa mual, dia ingin muntah kembali sejak semalam memang dia muntah karena asam lambungnya.

"Nataline tidak suka laki-laki Narsis seperti anda. Saya yakin dia masih mencintai saya."

Yang di katakan Kevin memang tidak salah, dia tidak menyukai laki-laki Narsis. Namun Kevin juga salah kalau mengatakan Nataline masih mencintai laki-laki itu.

"Anda masalalunya, saya adalah masa depannya." kata Angkasa penuh penekanan.

Mereka saling bertatapan penuh dengan kemarahan. Melihat hal itu Nataline buru-buru keluar dari kamarnya takut sesuatu yang buruk terjadi.

"Ditya," Kata Nataline sambil memegang gagang pintu.

Angkasa dengan cepat memalingkan pandangannya dan tersenyum melihat gadis itu.

"Kenapa bangun kamu masih sakit." Angkasa menghampiri Nataline dan dengan cepat memegang tangan gadis itu.

Tidak tinggal diam, Kevin pun bergegas menghampiri gadis itu. "Nat akhirnya kamu keluar."

Nataline menampilkan wajah masamnya, "aku keluar buat Ditya bukan untuk kamu."

Deg ...

Rasanya sedikit sakit memang, bahkan Nataline pun sedikit tidak enak hati mengatakan hal itu kepada Kevin.

"Tapi aku mau ngomong sama kamu Nat."

Nataline menggelengkan kepalanya, "Aku sudah maafin Kakak kok." Nataline tersenyum miris.

"Kakak pergi aja, aku pengen istirahat."

Nataline dengan cepat menarik Angkasa kedalam rumahnya. Laki-laki itu yang mengerti bahasa tubuh Nataline dengan cepat memasang wajah angkuh di hadapan Kevin sebelum akhirnya menutup pintu dengan rapat.

Kevin menunduk-kan kepalanya, meski begitu dia tidak akan menyerah untuk mendapatkan Nataline kembali.

Laki-laki itu perlahan pergi dari tempat itu dengan langkah yang lesu. Kevin hanya melakukan kesalahan satu kali, dia selalu baik kepada gadis itu tapi kenapa Nataline tidak bisa memaafkan dirinya.

Gadis itu memang sangat berprinsip, meski begitu hal itulah yang membuat Kevin selalu menginginkan Nataline.

____

tbc
¤▪︎▪︎▪︎¤

Continue Reading

You'll Also Like

46.9K 2.6K 32
~~Ketika lelah membalik halaman yang sama~~ Mungkin, semua takdir kini telah terucapkan secara lantang di depan semua insan. Takdir di mana seharusny...
114K 7.3K 28
Bisa berada satu kampus dengan Bisma-mantan kekasihnya saat SMA-saja, sudah membuat Dara merasa dunia ini begitu sempit. Terasa makin sempit ketika D...
811K 78.8K 57
Bagas dan Dara telah bercerai lima tahun yang lalu. Dara tidak ingin bertemu dengan Bagas lagi karena begitu tersakiti dengan perceraiannya. Tapi tid...
72K 4.4K 38
Bagaimana nasib Jenette ketika bertemu lagi dengan senior dingin dan galak terlebih lagi dia atasannya?! Jenette (23) Baru pulang dari internshipnya...