Arrogant CEO (Yoshinori Treas...

Par vxctqy_

79.2K 12K 939

Gila ! bagaimana bisa ada CEO bajingan tapi tampan seperti dia - Karina Yoshinori, seorang CEO muda tampan k... Plus

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
19
20
21
22
23
24
25
SEKEDAR INFO
26
27
INTERMEZO [KIM FAM]
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
END
ATTENTION !

18

1.7K 276 36
Par vxctqy_

SETELAH SEKIAN PURNAMA ZHA UPDAAAATEEEE😭😭😭😭
.
.
.
.
.
.
.
...


"Appa, apa aku akan menikah ?"

Kening Yoshi seketika mengerut. Menikah ? Apa maksud bocah ciliknya ini ?

"Kenapa Junghwan bertanya seperti itu ?"

"Ini, kenapa aku pakai baju sepelti ini ?" tanya Junghwan lagi sembari menepuk-nepuk jas hitamnya

Pria yang lebih dewasa itupun tertawa kecil, astaga.. Bagaimana bisa anak tampannya itu berpikir sebegini jauhnya ? Menikah katanya ? Hei, bahkan mengatakan huruf R saja dia belum bisa.

Yoshi yang sejak tadi sibuk membenahi dasi serta jas hitamnya di depan kaca lantas berlutut di depan Junghwan seraya mengusap lembut rambut anaknya. Bibirnya menampilkan senyum tampan yang sungguh akan membuat siapapun jatuh cinta pada pria bernama Yoshinori Kim.

"Junghwan, Junghwan selalu bilang kan kalau ingin bertemu eomma ?" tanya Yoshi dengan lembut.

Tentu saja itu membuat pria kecil di hadapannya mengangguk dengan semangat disertai senyum merekah yang tidak bisa ia bendung. "MAU APPAAA, Junghwan mau bertemu eommaa"

Yoshi memandangi wajah cerah Junghwan, wajah yang merupakan perpaduan sempurna antara dirinya dengan mendiang istrinya, Yoo Jimin. Wanita yang amat sangat ia cintai hingga rela mengorbankan apapun untuk bisa mendapatkan dan hidup berdua dengannya.
"Sekarang kita akan menemuinya sayang"

"JINJA ? kita akan beltemu eomma ?" tanya Junghwan dengan cepat dan hanya di balas anggukan dan senyuman oleh Yoshi.

Ya, sudah saatnya Junghwan tau mengenai ibunya. Karena itulah Yoshi berniat membawa Junghwan ke krematorium tempat ibunya beristirahat.

...

"Appa, apa ini lumah eomma ? Kenapa sepi sekali ? Kenapa banyak lemalinya ? Kenapa banyak pot bunganya ?"

Junghwan terus bertanya begitu kaki kecilnya memasuki ruang krematorium, Yoshi hanya tersenyum kecil dan menggandeng tangan Junghwan untuk menuju tempat yang mereka tuju.

Namun, tiba-tiba langkah Yoshi terhenti, matanya menatap lurus pada sebuah lemari penyimpanan yang kini telah kosong. Tidak ada guci, tidak ada bunga, juga tidak ada foto.

"Appa, dimana eomma ?" tanya Junghwan mengintrupsi keterkejutan Yoshi.

Pria itu dengan cepat menunduk dan menatap Junghwan dengan serius "Junghwan, Junghwan disini dulu oke. Pegang bunga cantiknya jangan sampai jatuh. Appa mau mencari eomma sebentar" ujar Yoshi cepat, begitu melihat Junghwan mengangguk ia langsung berlari meninggalkan tempatnya.

Matanya menatap kesana kemari mencari seseorang yang ia yakini pasti tau tentang kosongnya lemari guci yang sedang ia tuju.

Dan ya...

"Chogiyo..."

"Ne ?"

"Guci abu Yoo Jimin, kenapa tidak ada di tempatnya ?" tanya Yoshi tanpa basa-basi pada seorang pria berbaju hitam yang merupakan penjaga krematorium.

"Yoo Jimin ? Guci yang ada di ujung lorong ?" tanya orang itu memastikan yang tentu saja di balas anggukan cepat oleh Yoshi.

"Guci abu Yoo Jimin sudah di ambil sejak 2 minggu yang lalu"


Deg

Apa ?

"Siapa ? Siapa yang mengambilnya ?" tanya Yoshi lagi. Entah mengapa di otaknya terngiang satu nama yang...

"Pria berpostur ramping dengan rambut hitam agak panjang, dia juga berkulit putih"

Shit !

Kedua tangan Yoshi terkepal dengan erat. Dia sudah bisa bisa menduga siapa orangnya.

"Na Jaemin" gumam Yoshi.

000

"Appaaaaa, kenapa tidak jadi bertemu eomma"

sejak tadi Junghwan tetus merengek, melayangkan protes karena tidak jadi bertemu dengan ibu yang selama ini ia damba-dambakan. Wajahnya sudah kusut dan beberapa kali Yoshi melihat kedua mata kecil itu ikut berkaca-kaca.

Dari balik kemudi Yoshi berusaha mentralkan amarah serta rasa bersalahnya. Ia sungguh tidak bisa melihat wajah sedih anaknya.

Saat Yoshi melihat ke arah keluar jendela, matanya tak sengaja melihat seseorang yang saat ini sungguh ingin ia hajar sampai mati.

Kakinya secara refleks menginjak rem untuk menghentikan laju mobilnya membuat Junghwan lantas bertanya.

"Junghwan, appa pergi sebentar ke toko beli donat untuk Junghwan. Jadi Junghwan jangan kemana-mana, oke ? Ini, main saja dengan ponsel appa"

Tanpa menunggu jawaban dari Junghwan, Yoshi dengan kasar membuka pintu mobil dan berlari menuju seseorang yang tengah membeli bunga.

Dan


BUGH

BUGH

"Brengsek kau Na Jaemin"

BUGH

"kau pikir kau siapa, HA ?"

BUGH

"Beraninya kau membawa pergi istriku lagi"

BUGH

"Kau..."

BUGH

bukan, pukulan terakhir itu bukan dari Yoshi, melainkan untuk Yoshi.

"Apa maksudmu brengsek ?" tanya Jaemin dengan mata melotot sempurna

Mendengar pertanyaan Jaemin membuat Yoshi terkekeh sumbang "kau mau berpura-pura bodoh Na Jaemin ?"

BUGH

"JAWAB SAJA PERTANYAANKU SIA...."

"KAU BERANI MENGAMBIL GUCI ABU JIMIN DAN MEMBUATKU KEHILANGANNYA LAGI BRENGSEK" sahut Yoshi cepat.

Trak

Bunga yang sejak tadi berada di tangan Jaemin seketika terjatuh. Apa katanya tadi ?

"K-Kau... Apa maksud..."

"Masih mau berpura-pura ? Apa kau juga akan pura-pura terkejut setelah aku berkata 'berani sekali kau mempermainkan perusahaanku Na Jaemin, membuat seluruh investor pergi karena ulah sialanmu itu'. Begitu ? Kau juga akan terkejut ?"

"Brengsek, kau memberiku dua tuduhan ?" maki Jaemin

"Lalu kau pikir..."

"Katakan dimana kau menempatkan Jimin sekarang, tidak perlu membuat cerita buruk seperti ini" potong Jaemin

Lagi-lagi Yoshi terkekeh sumbang "kau masih ingin berpu..."

"BAJINGAN SIALAN, berhenti menuduhku. Aku memamg sangat mencintai Jimin tapi aku tidak segila itu untuk membuat darah daging kekasihku jatuh dan sakit. Aku membeli bunga karena ingin mengunjungi Jimin di krematorium brengsek"

Kepalan tangan Yoshi perlahan melemah, di tatapnya lamat-lamat Jaemin yang nampak serius dengan segala ucapannya. Apa Yoshi harus percaya ? Kalau iya, lalu siapa ? Siapa yang mengambil Yoo Jimin ?

000


"Ya Choi Hyunsuk !"

Karina dengan cepat berlari untuk mendekati Hyunsuk yang baru keluar dari sebuah mobil mewah.

Setelah sampai di hadapan Hyunsuk mata Karina memindai pria di hadapannya dengan kening mengerut.

"Kau...sekarang jadi orang kaya sungguhan ya ?"

Hyunsuk berdecak kesal sekaligus memutar bola matanya malas.

Hei, sial sekali dia harus bertemu anak kadal yang sialnya cantik itu.

"Kau mau ku tendang atau ku gelindingkan ketengah jalan ?" tanya Hyunsuk

"Mau di peluk" sahut Karina dengan senyum lebarnya

Dugh

"AW, sakit babi" pekik Karina setelah tulang keringnya di tendamg oleh Hyunsuk.

"Makanya sekolahkan mulut busukmu itu. Dan lagi apa ini, kau mau menggoda para laki-laki ? RokMu itu pendek sekali sialan"

Hyunsuk memaki Karina namun tangannya bergerak melepas jas hitamnya lalu mengikatkannya pada pinggang Karina

"Uuuuuu, romantis sekali babi pinkKu iniii" seru Karina sembari memeluk leher Hyunsuk. Namun tiba-tiba gerakannya terhenti saat matanya tak sengaja melihat sesuatu berbungkus kain hitam di jok mobil Hyunsuk

"Eoh ? Kau bawa makanan ? Boleh aku minta ? Aku lapar sekali, sudah satu bulan aku tidak makan. Kau tidak kasihan padaku, kalau nanti aku mati bagaimana ? Kau...."

Cup

"Berisik"

Sret

"AW, YAAA !"

"Berani menciumku lagi ku gunduli rambut gondrongmu ini"

"Makanya jangan berisik, aku sedang tidak bawa makanan"

"Terus itu apa ?" tanya Karina seraya menunjuk kotak berbalut kain hitam di dalam mobil

Hyunsuk menoleh sejenak kemudian kembali menatap Karina, wajahnya maju beberapa senti hingga membuat Karina sedikit memundurkan kepalanya, seringai tipis mampu Karina lihat dari jarak sedekat ini dengan Hyunsuk, hingga....

"My world" bisik Hyunsuk lalu menyentil kening Karina. setelahnya pria itu berlalu pergi memasuki sebuah gedung bercat pitih yang entah apa namanya Karina sendiri tidak tau

"Dia itu kenapa sih ?"

000

Tok tok tok

"Masuk !"

Yoshi menjawab tanpa berbalik, tubuhnya duduk di atas kursi putar yang menghadap ke kaca besar yang memperlihatkan suasana luar gedung kantornya yang nampak sibuk.

"Sepertinya kau sedang sibuk melamun, apa aku harus pulang saja ?"

Mendengar suara familiar itu lantas mbuat Yoshi seketika bebalik

"Karina"

Gadis itu tersentum cantik sembari mengangkat salah satu tangannya "hai tuan Yoshinori"

Karina melangkah maju dan berdiri tepat di samping Yoshi duduk. Tangannya bergerak membingkai kedua sisi pipi Yoshi.. Membuat wajah pria itu akhirnya mendongak

"Sedang ada masalah ?" tanya Karina

Yoshi mengangguk dengan wajah yang masih terbingkai tangan Karina

"Kau bisa membaginya denganku"

Salah satu tangan Yoshi tetangjat lalu menggenggam tangan Karina yang ada di pipi kanannya.

"Rina-ya..."

Karina hanya diam, menunggu Yoshi menyelesaikan kalimatnya..

"...aku, kau kehilangannya lagi"

"Lagi ?" kehilangan lagi ? Memangnya Yoshi kehilangan apa ?

"Dia..."


Cklek

"Sajangnim.."

Sontak Karina dengan cepat melepaskan tangannya dari pipi Yoshi.

Itu Renjun, orang yang tiba-tiba membuka pintu dengan beberapa file di tangannya

"Kau lupa caranya mengetuk pintu Huang Renjun ?"

"Maaf, tapi aku hanya ingin mengatakan sesuatu"

"Katakan !"

"Para investor, 99% dari mereka resmi mencabut seluruh saham dari Vonex"

BRAK

"Apa maksudmu Huang Renjun ?" tanya Yoshi setelah sebelumnya menggebrak meja

"Saham Vonex jatuh, dan... Dan kita berkemungkinan akan mengalami kebangkrutan total"

"Shit ! Jaga mulutmu Huang"

Karina yang melihat Yoshi meledak lantas memberanikan diri untuk mengusap perlahan punggung pria itu, berharap itu akan memberi sedikit ketenangan.

"Maaf, saya hanya berniat menyampaikan ini pada anda sajangnim"

Yoshi sebisa mungkin menahan amarahnya, disini ada Karina jadi tidak akan baik kalau dia sampai meledak saat ini juga. Matanya terpejam erat serta kedua tangannya tergenggam kuat. Ia sedang menahan diri

"Lalu, siapa 1% yang tersisa ?"

Renjun tak langsung menjawab, pria itu meneliti beberapa brrkas yang ada di tangannya kemudian menyerahkannya pada Yoshi.

Pria Kim itu membuka dan membaca keseluruhan file yang ada di tangannya, hingga akhirnya matanya berhenti bergerak..

"Gagnant" gumam Yoshi

"Ne, hanya Gagnant yang masih mau bertahan sajangnim. Tuan Choi Hyunsuk juga meminta kita untuk melakukan pertemuan dalam waktu dekat"

"Choi...Hyunsuk ?" sela Karina


Tunggu, dia tidak salah dengar kan ? Tapi masak iya itu Choi Hyunsuk babi pinkNya ?

"Choi Hyunsuk temanmu, dia pemilik Gagnant"





To be continue...

Ini Zha kebetulan lagi ada waktu gais, makanya Zha lanjutin..

Maap yak kalo kelamaan😂

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

481K 33.4K 40
-COMPLETED- Setiap orang memiliki kriteria masing-masing dalam memilih pasangan. Entah itu penampilan, perilaku, sifat, dan yang akhir-akhir ini sela...
667K 71.7K 74
"Gangerti tuh ditanya. Percuma bayar mahal." â–ª Bahasa non-baku
4.7K 190 15
Postingan fiksi Songkang dan Sohee yang kini sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Start: 9 Agustus 2021 End: 29 Januari 2022 #1 songhee #5 kup...
1.3M 111K 60
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...