End of a Day | SELESAI

By samudera_09

1.6K 602 331

Pasti ada hari di mana kamu membenci diri sendiri. Seakan tidak ada tempat lagi di dunia ini untukmu, semua b... More

Fiktif
1. My star
2. Him
3. Smile
4. Kita
5. Meet
6. Memory
7. Lamaran?
8. Broken
9. Nightmare
10. Reality
11. Past
13. Terimakasih
14. End of a Day
Akhir kata

12. Save me

67 33 21
By samudera_09

2021,
3 bulan kemudian...

Aku duduk terdiam di halte bus, melihat air yang turun dari langit gelap dengan deras, hanya ada aku disini, sendiri berteman sedih.

Layar dengan ukuran sangat besar di tengah jalan itu terlihat begitu mencolok dengan foto seorang pria tampan yang  tersenyum manis, bahkan hanya dalam foto matanya masih terasa begitu hangat.

"Fans mengenang Park JimYoung X14Y
di hari ulang tahunnya"

Aku membaca ulang dan tersenyum masam, dari semua kisah di dalam mimpiku, kenapa hanya kematiannya yang nyata?

"Apa kamu tersesat dan tidak ada satu pun seseorang yang menolongmu? atau..." Rasanya aku sungguh tidak sanggup untuk berbicara.

"Benar, pasti kamu begitu kelelahan, tidak apa-apa, sekarang kamu bisa beristirahat dengan tenang" aku mengambil napas banyak-banyak, dadaku begitu sesak.

Menatap foto di depan sana dengan sedih "Ternyata, di dunia nyata ini kita tidak pernah saling mengenal, ah.." Aku menggeleng kepalaku cepat.

"Tidak, maksudku, aku mengenalmu tidak dengan dirimu, didunia nyata, aku hanya seorang penggemar yang mencintaimu" ungkapku dengan mengampus air mataku cepat.

"Maaf...Maaf, pasti saat itu kamu melalui hari yang sangat berat, maaf tidak berada di sampingmu" gumamku dengan suara bergetar, rasanya suaraku sudah tenggelam dalam suara derasnya hujan.

Semua hal yang aku mimpikan seakan memberitahu bahwa begitu berat menjadi dirinya, pasti Tuhan ingin aku tau bagaimana rasanya menjadi dirinya, yang kebingungan, putus asa juga hampa, mungkin itu alasannya dalam mimpiku aku yang menyerah pada hidup ini, agar aku bisa merasakannya, tapi..

Kapan aku bisa membalas kebaikannya saat membantuku tersesat dalam kesepian, karena hari ini, seseorang itu sudah tidak ada di dalam duniaku ini.

"Maaf, maaf, sungguh..." Ucapku sesegukan, begitu menyesal dengan semua yang terjadi tanpa bisa melakukan apapun.

"Sebenarnya, kamu tidak perlu merasa bersalah, dengan seperti ini kamu seakan-akan menyalahkan orang-orang terdekatnya, seolah-olah mereka tidak menjaganya dengan baik, bukankah itu terdengar sangat jahat? aku yakin, orang terdekatnya jauh lebih terluka darimu, orang yang benar-benar nyata di sampingnya pasti merasa lebih hancur mengetahui kepergiannya yang tiba-tiba" suara itu terdengar tenang namun membuatku tersentak pelan.

Aku menoleh ke samping, melihat seorang pria yang menutup setengah wajahnya dengan tudung jaket hitamnya.

Aku terkekeh sinis "Apa kamu secara tidak langsung menyalahkannya?" ucapku sedikit meninggikan suara.

Pria itu menggeleng pelan "Tidak! tentu tidak! Aku tidak memiliki hak apa pun untuk berkomentar tentang dirinya atau kematiannya. Aku hanya merasa semua pasti sudah saling berusaha melakukan yang terbaik, namun, kita tidak pernah benar-benar tau bagaimana rasanya menjadi dirinya saat kita sendiri tidak berjalan di jalan yang sama dengannya"

"Ada begitu banyak rahasia yang di miliki manusia, mau sedekat apapun diri kita dengan orang itu, kita...." Pria itu menjeda kalimatnya dengan mengembuskan napas lelah.

"Tetap tidak akan pernah benar-benar bisa memahaminya" lanjut pria itu dan membuka tudungnya pelan.

"Mas Nadif?" ucapku terkejut.

Pria itu tersenyum hangat membuka jaketnya "Kenapa keluar? kamu belum sembuh total, apa tidak kesusahan berjalan menggunakan tongkat seperti ini?" tanya lembut sambil memasangkan jaketnya padaku.

"Itu" aku menunjuk layar di tengah jalan

"Aku ingin melihat itu" jawabku pelan.

"Apa kamu begitu menyukainya?" pertanyaan yang membuatku merasa de javu, lalu aku tersenyum masam...

Ternyata gadis berseragam di dalam mimpiku itu adalah diriku sendiri, aku kembali mengingatnya, hari itu setelah pulang sekolah aku datang ke acara fans meeting, jadi apa aku berbicara dengan diriku sendiri?

"He'emm, begitu menyukainya"

"Aku begitu menyukainya bukan karena dia tampan seperti pangeran dalam buku dongeng, tapi karena...." Aku mengambil napas dalam-dalam dan tersenyum tipis.

"Karena dia Park JimYoung" lanjutku bergumam.

Tiba-tiba pria di hadapanku itu berjongkok dan menariku dalam dekapannya "maaf, mas Nadif tidak pernah ada saat kamu merasa sedih, maaf, karena membuat kamu kesepian" ucapnya penuh penyesalan membuatku terdiam.

2 jam sebelumnya..

"Saya rasa Na Na mengalami werther effect dan Celebrity worship syndrome" Nadif mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Celebrity worship syndrome adalah suatu kondisi dimana individu menjadi terobsesi kepada seseorang atau beberapa selebriti serta menjadi tertarik dengan kehidupan pribadi sang selebriti, tingkatan yang paling parah sindrom ini ialah menganggap sang idola akan membantunya, menolongnya dari kesusahan dan bahkan menganggap sang idola akan senang jika mereka masuk menjadi bagian dari keluarga atau mantan pacarnya. Penderita sindrom ini tidak akan rela jika idolanya di hina atau di kata-katai oleh orang lain.

Seperti yang kita tau, sebelumnya adik anda mengatakan dan menyakini bahwa idolanya adalah pacarnya, walau kita juga sudah tau jawabannya bahwa itu hanya sebuah mimpi dan imajinasi saat dirinya mangalami koma" dada Nadif seperti berhenti berdetak mendengar semua penjelasan dokter di hadapannya.

"Sementara, Werther effect merupakan fenomena peniruan tindakan bunuh diri sesorang yang dianggap sebagai panutan, orang terdekat dan lain - lain. Karena para "fans" tersebut merasa depresi ditinggal oleh idolanya atau merasa memahami penderitaan sang idola, kemudian ia ingin menunjukkan kesetiaannya pada sang idol dengan cara tersebut.

Kita tau dengan jelas, bagaimana adik anda mencoba bunuh diri dalam mimpinya sebanyak dua kali, dan saat dia bercerita, dia seakan-akan tau bagaimana rasanya menjadi idolanya walau kita tau itu tidak mungkin."

"Lalu..A-apa, apa dia bisa sembuh?" Tanya Nadif dengan lemah.

"Tentu, di tahap ini adik anda tentu bisa melewatinya, kita akan membantunya" ucap dokter wanita di depannya menenangkan.

"Sebenarnya, semua tidak akan sejauh ini, tapi mungkin adik anda merasa begitu kesepian saat itu hingga 'seseorang itu' seakan menolongnya, membuat dirinya percaya bahwa hanya orang itu harapan satu-satunya" Nadif tertawa lirih, adiknya itu pasti sudah melalui hari sulit tanpa di sadarinya, perceraian kedua orangtuanya dan kematian ayahnya di hari yang sama di hari pernikahan ibunya pasti adalah tekanan besar untuk adiknya, kenapa dirinya tidak menyadarinya?

"Anda tidak perlu merasa bersalah, semua ini pasti ada jalan keluarnya, untuk saat ini kita hanya perlu selalu di sampingnya dan menemaninya agar tidak merasa sendirian" ucap dokter itu lagi melihat wajah pucat keluarga pasien nya itu.

"Terimakasih dok."

"Untuk apa?" tanyaku pelan tidak mengerti.

"Semuanya, maafkan mas Nadif" aku terdiam mendengar suaranya yang serak memelukku, bahunya sedikit bergetar, apa pria yang memelukku ini menangis?

"Mulai saat ini mas berjanji akan selalu di samping kamu, kita akan berjalan bersama, sesulit apa pun itu. Mas Nadif gak akan melepaskan genggaman tangan kita"

Pada akhirnya, seburuk apa pun keluarga yang kamu miliki, mereka yang akan selalu ada untukmu, menerima kamu bagaimana pun kondisimu.

Terkadang, mereka bukan dengan sengaja membuatmu hancur. Hanya, sampai itu batas yang mereka punya untuk membuatmu kebahagia.





TBC, 2021
Diary for my Angel

Continue Reading

You'll Also Like

1.2K 73 20
Ini kisah tentang Adhil Prataya A.R, pria tampan yang memiliki senyum manis dan meneduhkan, seorang mahasiswa tingkat akhir yang memiliki segudang pr...
747 651 8
"trauma yang membuatku takut akan cinta dan pertemuan" "jika bersamamu adalah mimpi indah maka jangan bangunkan aku dari tidur itu" lanjut ga?lanjut...
367K 38.5K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. Β° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
727K 34.7K 39
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...