the jayawardhanas ; ensemble...

By forgetjakarta

10.8K 764 310

Mirror, mirror, on the wall, Who is the richest of them all? + starring your favorite korean actors, actress... More

the jayawardhanas ; introduction
prolog
J M T
J L K
J M A
J A K
J S G
[social media update]
J W T
J Z W
J A W
J H W
[social media update]
J W A
J B D
J M S
J T M
J D P
[ social media update ]
siblings' day out
meet the parents
Happy Father's Day!
Happy Mother's Day!
J - T A K A
J - R A E R S
is it okay if I wear this?
what if I'm your girlfriend...?
what if we are still together...?
what if I'm your boyfriend...?
the prettiest of them all
J M A
J W T
J M A

J A K

185 16 9
By forgetjakarta

"Lo sebulan di Hongkong gendutan deh Res, makanan di sana enak-enak ya?" tanya Indira Alatas ke laki-laki yang seharian ini bersamanya.

Anehnya, laki-laki di hadapannya tidak segera menjawab seperti biasanya. Ares Jayawardhana malah terlihat sibuk melihat ke arah ponsel yang sejak tadi tidak menunjukkan notifikasi apa pun.

"Earth to Ares Jayawardhana!" ucap Indira sambil menjentikkan jarinya tepat di hadapan Ares yang akhirnya mengalihkan pandangan dari ponselnya.

"Sorry Ndi, lo nanya apa tadi?"

Indira menghela nafas sebal, padahal sudah sebulan mereka tidak bertemu tapi Ares malah begini. Raganya memang bersama Indira tapi pikirannya melayang entah ke mana.

"Lo kenapa sih Res? Masih jetlag? Dari tadi gue perhatiin lo liatin hp terus. Lagi nungguin apa sih?"

"Enggak ada apa-apa kok," jawab Ares sambil tersenyum.

Pasti ada apa-apa, pikir Indira.

Mengenal Ares lebih dari sepuluh tahun membuat Indira tau kalau sahabatnya ini pasti menyembunyikan sesuatu, Ares bukan tipe orang yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Bahkan Ares mungkin adalah satu-satunya orang yang Indira kenal tidak panik saat ponselnya ketinggalan di rumah.

Jadi melihat Ares sekarang yang beberapa menit sekali melihat ponselnya dengan raut wajah 'harap-harap cemas', Indira tau kalau pasti ada sesuatu yang Ares tunggu.

"Azura ya?" tanya Indira tanpa basa basi.

Saat nama itu terucap, Indira bisa melihat pupil mata Ares membesar yang menunjukkan fakta bahwa tebakan asal Indira tadi tepat sasaran.

"Hah?" tanya Ares pura-pura bodoh.

Jujur saja, topik tentang Azura bukan topik yang sering menjadi pembicaraan antara Ares dan Indira. Jadi saat Indira dengan tiba-tiba menyebut nama Azura, tentu saja otak Ares blank.

Di sisi lain Indira tertawa melihat ekspresi bodoh di wajah Ares, "Duh Res? Lo pikir gue buta? Siapa sih yang enggak tau kalau lo lagi deket sama Azura Kaligis? Just because kalian enggak pernah posting foto berdua that doesn't mean enggak ada yang tau tentang kalian, kan? Besides you both make it so obvious."

Hell to the o, siapa yang tidak tau kalau Ares dan Azura sedang dekat sih? pikir Indira. Isi story media sosial Ares itu biasanya hanya berkisar pemandangan gedung, olahraga, clubbing, dan hal-hal maskulin lainnya. Lalu tiba-tiba itu semua digantikan dengan foto seorang perempuan, entah dia sedang makan, atau tertawa, atau tampak belakang. Ares tidak pernah memberikan tag akun perempuan itu saat memposting, tapi dengan mudah nama perempuan itu ada di tiap kolom komentar postingan feed media sosial Ares. Perempuan dengan username "azurakaligis".

"Bener kan tebakan gue?" tanya Indira lagi.

Ares sadar kalau percuma saja dia menutupi hal ini dari Indira, jadi mau tidak mau Ares mengangguk sebagai jawaban.

"Jadi sebenarnya lo sama Azura tuh ada hubungan apa sih Res? Kok enggak pernah cerita ke gue?"

Indira sudah dari dulu ingin menanyakan tentang Azura ke Ares, karena selama ini tiap Indira menyebut nama Azura, Ares selalu punya cara untuk mengelak. Bahkan saat Indira ingin mengajak bertemu dengan Azura, Ares dengan tegas menolak. Seingat Indira, Azura adalah perempuan yang sejauh ini paling lama mempunyai 'hubungan' dengan Ares setelah putus dari Ines, mantan Ares yang terakhir.

Ares tertawa mendengar Indira yang sangat antusias, "ngapain gue cerita? Orang gue enggak ada hubungan apa-apa sama Azura."

Kali ini pupil mata Indira yang membesar, "WHAT?! Why?"

"Heh lo kok berisik sih?" Ares menutup mulut Indira dan melihat canggung ke sekeliling restoran yang sekarang telah menatap mereka dengan tatapan aneh karena teriakan Indira barusan.

Kalau Ares malu, Indira justru tidak peduli. Ada yang lebih penting menurutnya dibanding tatapan orang-orang yaitu tentang hubungan Ares dan Azura, "Res serius deh, why? Kalian udah lama kan dekatnya? Setahun ada?"

"Hampir."

"Terus hampir setahun lo enggak ada status resmi gitu sama Azura? Why?" Entah sudah berapa 'why' yang Indira tanyakan hari ini ke Ares.

"Ya gue sama Azura udah sama-sama nyaman aja dengan kita yang kayak gini. Nobody gets hurt, no strings attached," jawab Ares matter-of-factly.

"Jadi lo sama dia cuma hts? Apa cuma fwb?"

"Apa bedanya hts dan fwb?" tanya Ares heran.

"Hts sometimes without sex, fwb definitely with sex. Tapi itu enggak penting. Yang penting sekarang adalah kok bisa-bisanya lo sama Azura enggak punya status apa-apa for almost a year?!"

"Ya bisa lah Indira, jaman sekarang apa sih yang enggak bisa?"

Indira mendengus, "emang Azura enggak pernah protes? Atau at least nanya kejelasan gitu ke lo?"

Ares berpikir sesaat, "kayaknya sih enggak ya Ndi. Buktinya gue dan dia masih baik-baik aja tuh sampai saat ini."

Indira benar-benar tidak habis pikir, entah memang Azura yang terlalu baik dan pasrah atau sahabatnya yang terlalu bodoh dan tidak peka? Mungkin kombinasi keduanya makanya hubungan 'tidak jelas' mereka bisa berjalan hampir satu tahun.

"Kalau lo sama dia baik-baik aja, harusnya lo enggak harap-harap cemas nungguin balasan Azura kayak gini."

Belum sempat Indira bertanya lebih lanjut, ponselnya berbunyi dan menunjukkan nama laki-laki yang diberi emoji hati warna-warni, "Iya sayang, aku masih sama Ares nih. Enggak kok kita udah selesai makan lagi ngobrol-ngobrol aja, kamu udah jalan? Oke deh kalau gitu aku sebentar lagi ke lobby. Okay, see you."

"Daniel udah mau sampai?" tanya Ares setelah Indira menutup telefon.

"Iya nih, minta bill deh Res."

Setelah menyelesaikan pembayaran, Ares mengantar Indira ke lobi namun baru beberapa langkah keluar dari restoran, perhatian Ares teralihkan dengan satu toko kue yang terkenal dengan menu fromagenya, dan Ares mengenal satu orang yang sangat menyukai kue itu.

"Ndi bentar, gue beli kue di toko itu dulu ya." Indira mengangguk dan mengikuti Ares masuk ke toko kue yang didominasi dengan warna abu-abu dan kuning keemasan ini.

Baru pertama kali Indira melihat Ares datang ke toko kue ini, melihat-melihat kue dengan serius, bertanya mana yang paling enak kepada penjual, dan tersenyum lebar saat menerima kotak yang berisi berbagai jenis fromage.

Sesampainya di lobi, mobil Daniel belum terlihat. Suasana lobi malam ini agak sepi, mungkin karena memang belum waktunya mall tutup dan lobi ini bukan lobi utama untuk turun-naik penumpang.

"Kue itu buat Azura ya?" tanya Indi tanpa basa-basi untuk kedua kalinya hari itu.

Kali ini Ares menjawab dengan anggukan yang mantap.

Melihat Ares seperti ini, Indira tidak bisa menahan diri untuk tersenyum, "Res, sepuluh tahun lebih kita bersahabat, gue enggak pernah lihat lo kayak gini."

"Maksud lo Ndi?"

"Cemas dan berkali-kali lihat hp, excited waktu beli kue, remembering someone's likes and dislikes. This is just a part of you that I don't even know you have. And it's all because of Azura."

"Gue enggak paham maksud lo, Ndi."

Indira memilih untuk tidak memandang Ares dan mengalikan pandangannya ke arah lampu jalanan yang berkerlap-kerlip seperti kunang-kunang.

"You are falling in love with her, Ares Jayawardhana."

Indira tersenyum dengan diamnya Ares, Indira yakin kalau laki-laki di sampingnya ini sama sekali tidak menyadari perasaannya sendiri, karena selama ini Ares terlalu fokus mencintai orang yang salah, orang yang Ares sadar tidak akan pernah membalas dengan rasa cinta yang sama.

Suara klakson mengagetkan mereka berdua, dari dalam mobil terlihat Daniel yang bersiap turun dari mobil untuk menjemput Indira dan tentunya menyapa Ares. Setelah berbincang singkat, Daniel menawari Ares untuk pulang bersama.

"Bareng aja Res, kata Indi lo enggak bawa mobil."

Ares tertawa dan menolak secara halus, "Apartemen gue tinggal nyebrang Niel, dari sini aja kelihatan tuh gedungnya."

"Oalah, oke deh kalau gitu haha, hati-hati Res. Gue sama Indi balik duluan ya."

"Hati-hati juga Niel bawa mobilnya."

Ares kemudian beralih ke Indi, "lo juga hati-hati Ndi. Kabarin kalau udah sampai rumah."

Sebelum masuk ke mobil, Indira memeluk Ares dan berbisik di telinga Ares, "I'm really happy for you, Res."

Setelah melepas pelukannya, Indira tersenyum penuh arti sebelum menutup pintu mobilnya, senyum yang Ares tidak pernah tau apa arti dibalik senyum itu.

Selepas Indira dan Daniel pergi, Ares kembali mengecek ponselnya yang bahkan sampai saat ini tidak memberikan notifikasi apa pun. Ares membuka nama yang hampir setahun ini di pinned menjadi chat teratas di ponselnya.

Pesan terakhir Ares ke Azura masih belum dibalas. Hanya terlihat tulisan "read" di bawah pesan itu.

"Maaf Ra, kalau besok aku enggak bisa karena ketemu Indi, lusa aja ya kita ketemunya?"



Additional Cast Revealed

Kang Daniel (Soloist Daniel) as
Daniel E. Anggoro



PS:
happy sunday morning!
seperti janjiku di chapter "meet the parents" kalau chapter ini akan berisi cerita dan bukan media sosial. jujur udah lama enggak nulis panjang gini apakah masih pada suka? hahaha I'll continue to write stories like this with other characters too, so please wait (very) patiently ya!

Continue Reading

You'll Also Like

608K 60.8K 48
Bekerja di tempat yang sama dengan keluarga biasanya sangat tidak nayaman Itulah yang terjadi pada haechan, dia menjadi idol bersama ayahnya Idol lif...
294K 8.7K 31
[Geminifourth area โœ”๏ธ๐Ÿ”ž] END!! #geminifourth#gay#bxb BELUM DI REVISI TYPO BERTEBARAN!! Fourth adalah seseorang yang sangat pendiam,tidak banyak berbi...
59.5K 6.2K 21
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
57.1K 5.9K 19
Romance story๐Ÿค Ada moment ada cerita GxG