About Everything [END]

By fairytls

935K 119K 116K

[PRIVAT, FOLLOW UNTUK BACA LENGKAP] Laluka Lotusia gadis yang menjadi korban bullying di sekolahnya, dia tida... More

P R O L O G U E
1. Angkasa High School
2. Slytherin
3. Pearl Family
5. Unexpected
6. Eating Together
7. Careless
8. School
9. Damn! Meet Again
10. Beginning of Trouble
11. Allergy?
12. Wagering
13. Racing
14. She's a Antagonist
15. Thank You, Bad Boy
16. Scholarship Revoked
17. Cooking For Bad boy
18. Bullying
19. Offering Help
20. Nothing is Free, Little Girl
21. Unclear Gang
22. Bullying Again
23. Deal With The Bad Guy
24. Mrs Mahendra
25. Turn On
26. Axel's Arrival
27. New Student
28. The Jealous
29. First Kiss
30. Love Triangle
31. Blue Sea
32. Problem Is Coming
33. Disappointed
34. Father Or Son
35. Company Party
36. Company Party II
37. Rumors
38. Angkasa's Past
39. Live In Hostel
40. Boyfriends?
41. Kill Yourself Or Be Killed
42. Between Life Or Death
43. They Confess To Luka
44. She's Alleana Maracle Pearl
45. Mortal Enemy
46. Open Eyes
47. Luka Parents
48. Choose Who?
49. Select All
50. Is It Love?
51. Exam
52. Elang's Secret
53. Foot Candy
54. Last Day Of Exam
55. Take Report
56. School Holidays
57. First Date With Axel
58. Second Date With Angkasa
59. Third Date With Orion
E P I L O G U E

4. Fried Rice

21.1K 2.3K 44
By fairytls

"Ta-tapi itu terlalu cepat," ucap Luka.

"Gue nggak peduli," balas Orion.

Orion hendak menyusul teman-temannya. "Tunggu." Luka menghentikan langkah Orion.

"Eum, nama kamu siapa?" tanya Luka.

Orion berbalik. "Lo nggak kenal gue?" Orion balik bertanya sedangkan orang yang ditanya menggeleng pelan.

"Makanya kalau ada orang ngomong, liat orangnya, jangan nunduk!" ketus Orion.

Luka menatap ke arah dada Orion di sana ada nametag yang tertempel apik di seragam laki-laki itu. "Orion Invanka M," gumam Luka mengeja nama laki-laki itu.

Orion menatap Luka sebentar lalu pergi menuju belakang sekolah menyusul teman-temannya, melihat itu Luka segera mengikutinya tanpa disadari Orion sendiri. "Lama banget lo," ucap Fino kesal menunggu Orion. Karena Fino tidak tahu di mana letak pintu rahasia itu berada.

"Ngapain lo bawa cewek?" Fano menatap bingung ke arah Luka yang mengekori Orion.

Orion segera berbalik dan mendapati Luka berada di belakangnya.

Kening Luka bertabrakan dengan dada bidang Orion membuatnya refleks mendongak tinggi seraya meraba keningnya. Mata gelap Orion langsung bersitemu dengan mata cokelat terang milik Luka, eye contant itu terjadi tidak kurang dari satu menit dan Orion segera mendorong tubuh Luka agar menjauh darinya, dorongan Orion membuat Luka terdorong dua langkah ke belakang, namun untunglah ia tidak jatuh.

"Ngapain lo ngikutin gue?" tanya Orion dengan nada ketusnya.

"Boleh aku ikut masuk?" ucap Luka.

"Nggak! Pergi lo," usir Orion.

"Lo telat juga?" tanya Arkan membuat Luka mengangguk mengiakan.

"Biarin aja, Bos. Lagian kasian dia telat juga," lanjut Arkan.

"Terserah." Orion segera menjauh dari teman-temannya menuju tembok yang ditumbuhi oleh tanaman rambat berdaun cukup lebat. Tangan Orion terangkat guna menyingkirkan sedikit daun yang menutupi tembok dan di sana ada pintu rahasia yang hanya bisa diakses oleh Orion.

Mereka semua masuk bahkan Luka juga ikut masuk, setelah itu pintu pun kembali tertutup dengan sendirinya.

"Pasti jam pelajaran udah di mulai" ucap Fano.

"Lebih baik kita bolos," usul Fino.

"Gue setuju, daripada kena hukum," timpal Arkan.

"Nggak, kita harus masuk kelas," kali ini Elang membuka suara.

Di saat geng Slytherin sedang memperdebatkan masalah bolos Luka lebih memilih menjauh dan pergi dari sana. Kondisi koridor sepi semua siswa sudah masuk kelas masing-masing. Luka memilih tetap masuk kelas meski ia sudah tahu pasti hukuman menantinya.

Tok tok tok

Luka mengetuk pintu kelas dengan pelan, memutar knop pintu dan perlahan masuk ke dalam. Pak Gun guru biologi yang mengajar pagi ini menatap ke arah Luka.

"Dari mana kamu? Kenapa datang terlambat?" tanya Pak Gun.

"Maaf, Pak."

Pak Gun memeriksa absensi miliknya dan melihat nama Luka, Luka selalu hadir baru kali ini saja gadis itu terlambat masuk jam pelajarannya.

"Kamu boleh duduk," suruh Pak Gun.

"Pak dia nggak dihukum? Dia kan terlambat masuk kelas." Aurel bersuara dari tempat duduknya.

"Yang guru di sini kamu atau saya?" Pak Gun menatap ke arah Aurel.

"Ya ... ya Bapak lah," balas Aurel.

"Luka, duduklah," titah pak Gun.

Setelah Luka duduk dikursinya pelajaran kembali di mulai.

***

Luka menatap Alexa dan teman-temannya was-was karena sekarang sudah jam istirahat, pasti Alexa akan memerintahkan ia seenaknya.

"Udah bel, yuk kantin," ajak Ersya.

Sedangkan Alexa tersenyum sambil memegang kotak bekal yang ia bawa dari rumah. "Kita mampir ke kelas Orion dulu ya," ucap Alexa.

"Iya," jawab Ersya dan Aurel serempak.

Mereka bertiga keluar dari kelas membuat Luka bernapas lega.

Di koridor, Alexa, Ersya dan Aurel berjalan dengan santai tak acuh banyak pasang mata yang memandangi mereka. Alexa masuk ke dalam kelas Orion namun ia tidak menemukan keberadaan laki-laki yang ia cari.

"Eh, liat Orion nggak?" Alexa bertanya kepada siswa yang hendak keluar dari kelas.

"Nggak liat, dari pagi juga belum masuk kelas," balas siswa tersebut. Wajah Alexa seketika berubah kecewa.

"Mungkin Orion lagi di kantin," ucap Aurel.

"Yuk kita ke kantin aja." Aurel menarik lengan Alexa dan membawanya ke kantin.

"ALexa, itu Orion." Aurel menunjuk Orion yang berjalan berlawanan arah dengannya.

"Hai, Ion," sapa Alexa ketika sampai di depan Orion beserta teman-temannya.

Alexa melirik anggota Slytherin. Mereka sedang menonton Alexa yang hendak memulai aksi meluluhkan sang pujaan hati. Elang tersenyum tipis sambil menatap Alexa. Alexa kembali menatap Orion. "Ini makanan buat kamu." Alexa menyodorkan kotak makan dengan senyum cerah yang selalu terpatri di bibir pink-nya.

"Nggak butuh," balas Orion datar menatap sekilas kotak makan yang dipegang Alexa.

Alexa sudah biasa di tolak begini, ia sudah bisa menebak pasti kali ini Orion juga tidak mau menerima manakan darinya. Alexa membuang napas pelan, berusaha menenangkan pikirannya. Tidak ingin membuat dirinya dipermalulan Alexa memilih melangkah ke arah Elang.

"Elang!" panggil Alexa.

"Em?" Elang menatap Alexa bingung sekaligus terkejut. "Kenapa?" tanyanya kepada Alexa.

"Lo mau nasi goreng nggak? Sayang banget kalo dibuang." Alexa menampilkan ekspresi memelas membuat Elang tidak bisa menolak permintaan gadis dihadapannya.

Elang melirik Orion yang melihat tak peduli. "Makasih." Elang menerima kotak makan itu dari Alexa.

"Tapi bukannya ini buat Orion?" tanya Elang.

"Iya, tapi dia nggak mau, sekarang makanannya buat lo aja. Gue capek ngasih mulu tapi nggak pernah diterima. Ternyata suka sama orang yang nggak suka sama kita itu capek juga ya. Tapi gue belum nyerah." Alexa tersenyum manis.

"Hm, makasih." Elang bingung mau menjawab apa.

"Iya sama-sama. Kalo gitu gue pergi dulu," pamit Alexa ramah.

"Semangat Ratu!" ucap Arkan membuat Alexa tertawa kecil.

"Itu harus, demi Ion gue harus semangat." Alexa mengepalkan tangannya. Alexa bersama kedua temeneruskan perjalanannya yang hendak ke kantin.

***

Di kelas Elang membuka kotak bekal pemberian Alexa.

"Wah gila, keliatan enak banget," ucap Fano menatap nasi goreng yang mengiurkan di depannya. "Gue mau dong," lanjut Fino mengusap sudut bibirnya yang hampir keluar saliva.

Elang memberikan sendok kepada Fano. Fano segera menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya. "Gila enak banget." Fano berucap sambil mengunyah.

"Telan dulu bego!" Ketus Fino.

"Keselek baru tau rasa lo," timpal Arkan.

Fano tak menghiraukan ucapan kedua temannya itu, ia kembali menyuapkan nasi goreng itu lagi, lagi, dan lagi sampai tersisa setengah di dalam kotak makan.

"Nyicip apa makan?" ketus Elang menatap nasi goreng miliknya tinggal sedikit.

Fano nyengir lebar sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia lepaskan sendok pada tangannya lantas sedikit menjauh dari Elang.

"Gue juga mau dong." Fino langsung menyambar sendok di dalam kotak makan.

"Gue juga," timpal Arkan.

"Nggak!" Elang menjauhkan kotak makan dari jangkauan Fino dan Arkan.

"Pelit lo." Fino menatap sengit ke arah Elang dengan tangan kanan terangkat memegang sendok.

"Bagi dikit napa," bujuk Arkan.

"Nggak!" Elang menatap tajam Arkan.

"Orang pelit kuburannya sempit, lo mau kuburan lo sempit?" cetus Fino.

"Satu sendok." Elang menyodorkan kotak makan ke depan Fino namun tetap ia pegang kotak makan itu seakan takut dibawa lari oleh Fino.

"Nah gitu dong." Fino hanya mencicipi satu sendok sesuai dengan apa yang Elang katakan.

"Lo juga satu sendok." Elang beralih ke arah Arkan.

"Dikit banget, minimal empat sendok lah," tawar Arkan.

"Mau atau nggak!" balas Elang sengit.

"Iya-iya." Pasrah Arkan.

Orion menatap kotak makanan pemberian Alexa. ia menghela napas pelan, nasi goreng itu terlihat sangat enak. Seharusnya nasi goreng itu menjadi miliknya. Ada rasa kesal dihati Orion karena sudah menolak pemberian Alexa, padahal ia juga sedikit lapar.

Continue Reading

You'll Also Like

33.2K 2.9K 23
[CHECK OUT THE TRAILER] ❝Love is an abstact noun, something nebulous. And yet love turns out to be the only part of us is solid, as the world turns u...
13.6M 434K 18
Kata orang, Kenzie itu Kejam. Kata orang, Kenzie itu dingin. Kata orang, Kenzie itu berbahaya. Kata orang Kenzie itu bukan manusia. Namun kata Meira...
891K 66.4K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
4.3M 926K 89
[END | PART LENGKAP] #1 in teenlit [28 Oktober 2021] #1 in receh [08 November 2022] #1 in sekolah [03 Desember 2023] Azalea Alyosha Rahardian, gadis...