Emerald Eyes

By syrenaa21

550K 18K 122

Agnia Gayatri Purwoko, dokter yang membuat para kaum adam rela berpura-pura sakit, hanya untuk disentuh olehn... More

Prolog
1 - Rooftop
2 - New Beginning
3 - Rizelle Group
4 - Kekasih?
5 - Lost Control
6 - Kehilangan Queen
7 - Penculikan?
8 - Jalang
CAST
9 - Pesta
10 - Berubah Drastis
11 - Pulanglah
12 - I Love you Grizelle
13 - Berlian Runtuh
14 - Berteman
15 - Club
16 - Menghindar
17 - Tatto
18 - Paris
19 - Dan terjadi lagi
20 - Aku lebih dulu menyentuhnya
22 - Minta Sesuatu
23 - Bertunangan
24 - Bersandiwara lagi
25 - Memberikan Ciuman?
26 - Tamu Agnia
27 - Yacht
28 - client penting!
29 - Drama
30 - Terungkap
31 - Alaska
32 - My Lady
33 - Perjodohan
34 - Rencana Leo
35 - Minta Restu
36 - Jour De Mariage
37 - Memaafkan diri sendiri
38 - Lift
39 - Dewi Rusia
40 - The Gift
41 - Pria Normal
42 - Australia
43 - Tidur denganku
44 - Istriku
45 - Rencana
46 - fight !
47 - Geheim
48 - Remember
49 - Jealous
50 - Menginap?
51 - Ex boyfriend
52 - Arschloch
53 - Lets Play!
54 - Blood
Part Ending
Extra Part
Extra Part II

21 - Ancaman

7.5K 256 3
By syrenaa21

"Agnie anakku, Bagaimana kabarmu nak?" Agnia memeluk Valero.

"Aku baik Dad, kau merindukanku ?" Goda Agnia.

"Aku juga anakmu Dad, tidak ingin memelukku?" Ares menlirik Valero.

"Tidak, aku hanya merindukan Agnie. Apakah dia menjagamu selama di paris sayang? Dia tidak berbuat macam-macam kan?"

Agnia berdehem.

"Tidak Dad, kami hanya jalan-jalan dan hadir di acara ulang tahun temannya Ares."

"Oh iya Daddy sudah melihat di media." Wajah Valero berubah datar.

"Memangnya ada berita tentang kami Dad?" Agnia terlihat bingung.

"Berita saat anak Daddy yang cantik ini di gendong oleh Pria yang tidak tau malu." Valero menyindir.

"Aku bisa jelaskan Dad." Ares duduk di sofa samping Valero.

"Diam kau! biar Agni menjelaskan."

"Itu karena ada pria yang mencampurkan obat  ke minumanku Dad. Beruntung ada Ares yang menyelamatkanku."

Valero membulatkan matanya,"Obat apa?"

"Itu-"

"Obat tidur." Ares memotong ucapan Agnia.

"Brengsek ! Siapa pelakunya Res?"

"Peter Waller Dad. Tapi aku sudah mengurusnya. Tenang saja."

"Keparat, Waller selalu saja mengusik ketenanganku. Mana bisa aku tenang, putri cantikku ini berniat dilecehkannya."

"Tapi sudah berlalu Dad, jadi biarlah dia." Bujuk Agnia.

"Untuk kali ini aku diam, tapi jika sekali lagi dia mengusikmu, aku sendiri yang akan mengurusnya."

"Terimakasih Dad, kau selalu menjagaku." Agnia memeluk Valero.

____________________________

Agnia berjalan santai dengan baju piamanya, wanita itu baru saja dari dapur mengambil buah anggur di dalam mangkuk kecil untuk dibawa ke kamarnya. Agnia tersentak saat tangan kekar menariknya dan membekap mulutnya, hampir saja anggur yang dibawanya berserakan dilantai. Agnia menoleh kesamping melihat wajah pria yang kurang ajar berani membekap mulutnya.

Matanya melotot melihat Ares tersenyum sumringah tanpa rasa bersalah, tangannya masih membekap mulut Agnia. Terdengar langkah kaki seseorang di lorong penghubung ke dapur itu. Ares refleks melepaskan tangannya karena digigit Agnia. Wajah Ares menegang, pria itu sedikit mengibaskan tangannya.

Ares menarik tengkuk Agnia langsung melumat bibir wanitanya. Agnia berusaha keras mendorong tubuh Ares.

Pria bangsawan brengsek! di dalam Kastil dia berani mencium Agnia, bagaimana kalau orang melihatnya?

Ares mengigit bibir Agnia karena ciumannya tak dibalas, mengerti hal itu terpaksa ia menuruti dan membalas ciuman pria bangsawan yang luabiasa tampan. Awalnya lembut berujung kasar dan menuntut, hingga terdengar seseorang berdehem.

Agnia terkesiap langsung melepaskan diri, melihat ke sumber suara.

"Enak ya bercumbu di dapur?" Wanita itu menyandar di dinding dengan tangan bersedekap, menampilkan wajah datarnya.

"Kau salah pa-"

"Mengganggu saja!" Suara bariton itu memotong ucapan Agnia.

Seketika tawa wanita itu meledak. "Lihatlah wajah kekasihmu ini sangat panik tidak seperti biasanya yang angkuh dan berkuasa."

Agnia mengernyitkan dahinya. "Zenya kau mengerjaiku?"

Zenya merangkul bahu Agnia, "Maaf kakak iparku yang cantik."

"Kau gila, aku pikir kau akan mengadu pada Daddy." Agnia memukul pelan lengan Zenya.

"Aku berada dipihakmu iparku, tenanglah." Zenya melangkah pergi, "Lanjutkanlah aktivitas kalian, tapi di kamar sana." Zenya sedikit berteriak hilang di ujung lorong itu.

Ares hanya berdecak kesal. "Sayang, kita lan-"

Ucapannya terpotong saat Agnia berlari meninggalkannya. Ares menggeram kesal, gairahnya harus dituntaskannya segera.

____________________________

Agnia tersentak melihat Vidio yang dikirmkan Kenzo. Berita tentang identitas asli Agnia dan foto dirinya bersama Kenzo. Dengan cepat Agnia menelfn Pria itu.

"Ken, apa yang kau lakukan."

"Berita itu akan tersebar dalam waktu satu jam jika kau tidak kembali ke Jakarta."

"Jangan seperti ini Ken. Ku mohon mengertilah."

"Aku sudah mengerti kau sejauh ini sayang. Turuti apa mauku atau seluruh dunia tau identitas keluargamu, Ayah dan adikmu terancam. Kau tau kan musuh mu dalam bisnis sangat banyak."

Agnia yang awalnya sedih menjadi kesal sekarang, tidak menyangka Kenzo tega padanya.

"Tapi butuh waktu 30 jam untuk aku sampai kesana."

"Satu jam kau harus kirim fotomu di bandara sayang. Segera pulang atau—"

"Ya aku ke bandara sekarang."

Agnia menutup telfnnya.

Menelfn Leo namun tidak ada jawaban. Agnia memutuskan menelfn bawahannya yang mengurus pesawatnya di bandara.

"Siapkan pesawat sekarang, kita ke indonesia secepatnya."

Agnia mengganti pakaian tak lupa menyelipkan pistol di saku jaketnya lalu menuruni tangga kastil, tidak menemukan siapapun padahal belum terlalu larut malam. Wanita itu masuk dalam mobil tanpa pengawal lalu pergi meninggalkan kastil menuju bandara.

Setelah sampai di bandara Agnia disambut oleh pilot pribadinya dan beberapa Pengawal serta empat orang pramugari.

Mereka menyapa Agnia namun wanita itu terlihat acuh. Agnia menaiki tangga privat Jet nya yang berwarna putih dipadukan dengan Gold yang memang berlapis emas.

"Kalian tunggulah di luar, aku mau beristirahat." Perintah Agnia yang diangguki para pengawalnya. Agnia masuk ke dalam kamar pribadinya, masih berusaha menghubungi Leo, namun tidak ada jawaban.

Astaga kemana Leo. Agnia memutuskan mencari Leo melalui emerald eyes. Butuh waktu satu jam Agnia akhirnya menemukan Leo.

"Astaga, apa yang terjadi padanya."

Leo dengan wajah babak belur terikat di sebuah ruangan gelap. Dilihat dari lokasinya dia berada di Italy.

"Siapa yang berani melakukan ini." Kesal Agnia.

"Apa yang harus ku lakukan?" Monolognya.

Agnia mencari sesuatu di layar lalu menemukan nama seseorang. Peter Maxime Waller dalang dari penculikan Leo.

Brengsek ! Pria mesum itu!

Agnia mencoba menghubungi Ken.

"Hallo Ken, aku tidak bisa pulang sekarang, Leo di culik aku harus menyelamatkannya."

"Itu hanya rencanamu agar tidak pulang kan."

"Aku pasti pulang tapi menyelamatkan Leo prioritasku sekarang, apapun akan ku lakukan tolong aku Ken."

"Dengan syarat kau bertunangan denganku, Bagaimana?"

"Astaga mana bisa semudah itu Ken."

"Kau tidak punya pilihan Sayang."

"Oke aku ikuti maumu, tapi biarkan aku menyelamatkan Leo."

"Deal, berhati-hatilah sayang."

Agnia menutup telfnnya. Sekarang apa yang harus dilakukannya.

Agnia menekan tombol di sebelah tempat tidurnya yang terhubung ke pilot, "kita ke Italy sekarang"

"Baik Nona Queen."

Agnia menimbang ingin menelfn Ares atau Feliks. Dua orang itu yang bisa membantunya.

____________________________

Agnia tiba di Italy pagi hari nya di jemput dengan puluhan pengawalnya. Beberapa diantaranya babak belur.

"Bodoh ! Kenapa bisa kecolongan?"

"Maafkan kami Nona Queen, jumlah mereka begitu banyak kami kewalahan."

"Antarkan aku kesana."

"Tapi pesan Tuan Leo, Nona tidak boleh-"

"Ini perintah !"

"Baiklah Nona."

Mereka menuju Mansion Megah milik Peter. Agnia tidak bersama Ares ataupun Grandpa nya. Dia memilih sendirian untuk mendatangi langsung Peter keparat.

Dengan mudah Agnia masuk ke dalam mansion tanpa hambatan karena Peter memang menunggunya. Dengan syarat hanya dirinya sendiri yang boleh masuk.

Didalam Mansion itu Peter duduk di ruang tamunya dengan kaki menyilang.

"Dimana Leo?"

"Kau sungguh tidak sabaran Baby." Peter bangkit dari sofa dan mendekati Agnia.

"Cihh kau menjijikan."

"Kita sarapan dulu, kau pasti lelah jauh dari Rusia."

"Tidak perlu."

"Wajahmu semakin cantik jika sedang marah Baby."

"Aku tak punya banyak waktu katakan apa yang kau inginkan?"

"Aku menginginkanmu, itu saja."

"Dalam mimpi pun tidak akan terjadi brengsek !!"

"Sstt Baby cukup dengan bertunangan denganku malam ini, akan ku bebaskan Leo kesayanganmu."

Tbc..

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 44.4K 37
Tidak perlu mencintaiku, hanya terus berada disampingku itu lebih dari cukup.... . . . Benarkah mitos itu, jika seorang gadis yang berusia 21 tahun...
177K 11K 55
Niat hati kabur dari perjodohan yang diatur orang tuanya dengan duda anak 1 yang sialnya masih tampan itu, Herna malah harus terjebak menikahi pria k...
2.3M 12.5K 26
Menceritakan kehidupan seorang lelaki yg bernama Nathan. dia dikenal sebagai anak baik yg tidak pernah neko neko dan sangat sayang pada keluarganya...
160K 3.1K 56
Mengandung 21++ Tentang Celine yang harus merelakan dirinya dinikahi oleh Giovano Corrando. Pria yang penuh misteri dan penuh dendam. Celine mengorba...