the jayawardhanas ; ensemble...

De forgetjakarta

10.9K 764 310

Mirror, mirror, on the wall, Who is the richest of them all? + starring your favorite korean actors, actress... Mais

the jayawardhanas ; introduction
prolog
J M T
J L K
J M A
J A K
J S G
[social media update]
J W T
J Z W
J A W
J H W
[social media update]
J W A
J B D
J M S
J T M
J D P
[ social media update ]
siblings' day out
meet the parents
Happy Father's Day!
Happy Mother's Day!
J - T A K A
J - R A E R S
is it okay if I wear this?
what if I'm your girlfriend...?
what if we are still together...?
what if I'm your boyfriend...?
the prettiest of them all
J A K
J W T
J M A

J M A

218 16 12
De forgetjakarta

Ulang tahunku tahun ini akan berbeda dengan ulang tahunku di tahun-tahun sebelumnya. Ada yang tau kenapa? Karena tahun ini aku punya pacar hehehe^^

Sebenarnya bukan hanya ulang tahun yang berbeda, karena semenjak ada Alvin di hidupku, everything feels different, in a good way obviously. Rasanya kalau Alvin tidak ada, semua jadi terasa tidak baik-baik saja untukku.

Tapi bukan saatnya aku memikirkan hal yang belum tentu akan terjadi. Karena yang terpenting sekarang adalah hari ini aku berulang tahun dan aku akan merayakannya bersama Alvin, yeay!

Tepat jam 12 malam, Bunda, Ayah, Mas Erlan dan Mas Rama memberikan aku surpise di kamar. Tradisi yang selalu keluarga kami lakukan setiap ada yang berulang tahun. Setelah memakan kue andalan Bunda yang hanya dibuat setiap ada yang berulang tahun dan mendapat ucapan yang selalu sama setiap tahun dari Ayah dan kedua Masku, "jangan cepat besar ya, tetap jadi adik kecil Senja kita." Kayaknya sampai nanti aku punya suami dan anak pun, Ayah dan kedua Masku tetap akan menganggapku sebagai adik kecil mereka. Oke aku ralat, seluruh keluargaku akan tetap menganggap aku sebagai adik kecil mereka, nasib menjadi anak bungsu di keluarga besar yang didominasi laki-laki memang seperti ini.

They treat me like a princess, but little did everyone know being a princess also means you have a little freedom.

Setelah Ayah, Bunda, dan kedua Masku keluar dari kamar, jam sudah menunjukkan pukul 1 malam. Saat aku melihat ponselku, aku melihat beberapa pesan dan panggilan tak terjawab. Aku melihat nama Alvin yang menelefon tepat pukul 00.00, bibirku pun tersenyum. Tidak perlu waktu lama untukku menelefon nama yang sudah beberapa bulan belakangan menjadi nama yang paling sering muncul di notifikasi ponselku.

"Halo?"

"Selamat ulang tahun sayang," suara di ujung sana terdengar setengah tertidur. Pasti Alvin ketiduran saat menunggu telefonku, aku jadi tidak enak.

"Hei kamu udah tidur ya? Maaf ya aku jadi bangunin kamu, kamu tidur lagi aja enggak apa-apa."

Aku bisa mendengar tertawa Alvin di ujung sambungan telefon, "iya nanti aku tidur habis aku dengar suara kamu. Udah selesai surpisenya? Kamu pasti banyak makan kue bikinan Bunda ya?"

"Udah kok, makanya aku langsung telefon kamu, kue Bunda masih sisa lho, besok kamu makan ya, pasti kamu suka deh kuenya."

And just like that one hour already passed.

Setelah aku menutup telefon Alvin, aku melihat ada beberapa missed calls dari Jeff. Sebelum aku tidur aku berjanji kepada diriku sendiri kalau hal pertama yang aku lakukan setelah bangun tidur nanti adalah menelefon Jeff!

Pagi harinya, ternyata aku tidak perlu menelefon Jeff. Karena justru saat aku turun ke bawah, Jeff sudah duduk manis bersama Ayah dan Bunda di meja makan. Ada kotak kue yang belum dibuka di hadapan Jeff.

Saat melihat Jeff, aku tidak bisa tidak tersenyum.

Jeff adalah laki-laki asing pertama yang diterima di keluargaku, persahabatan kami banyak menimbulkan gosip yang mengatakan persahabatan kami hanya sebagai kedok untuk menutupi status kami yang sebenarnya yaitu sepasang kekasih. Gosip yang sangat absurd kalau aku bilang, karena jelas-jelas aku dan Jeff hanya sahabat. Walaupun memang terkadang ada hal yang tidak bisa dijelaskan di antara kami.

Melihat aku yang sudah turun dari kamar, Bunda dan Ayah memberikan aku dan Jeff privasi berdua, walaupun tentu saja Ayah berusaha untuk tetap tinggal, kalau tidak dengan tatapan mematikan Bunda, pasti Ayah akan berada di tengah-tengah aku dan Jeff.

Aku membawa Jeff ke tempat favorit kami, trampolin yang berada di halaman belakang rumahku.

Trampolin ini menjadi saksi persahabatan aku dan Jeff mulai dari kami masih memakai seragam putih biru sampai saat ini yang dengan bangga memakai jaket almamater kuning kami.

"Kamu ngapain ke sini pagi-pagi? Aku baru mau tele," belum sempat aku menyelesaikan kalimatku sedetik kemudian tubuhku sudah berada di dalam pelukan Jeff, aku dapat menghirup dengan jelas parfum Jeff yang beraroma seperti pantai di pagi hari, dari semua parfum Jeff, aku paling suka aroma ini.

"Happy birthday, Senjakala," ucap Jeff tepat di pucuk kepalaku. Perbedaan tinggiku dan Jeff itu 25 cm, jadi maklum saja ya kalau aku hanya setinggi bahu Jeff.

Jeff membuka kotak kue yang sedari tadi dia bawa-bawa, aku selalu menunggu kue yang Jeff berikan kepada setiap tahun. Karena dari semua orang yang memberiku kue, kue dari Jeff selalu spesial dan unik. Ternyata tahun ini kue Jeff juga tidak mengecewakan.

"Jeff kuenya cute sekali!!! Makasih yaaaa."

Tahun ini Jeff memberikan aku kue dengan bentuk kepala Shinchan, tokoh kartun yang paling aku suka, uniknya saat kue itu dipotong ternyata di dalamnya juga terdapat muka Shinchan. Dan tentu saja bukan Jeffrey Atmodjo namanya kalau tidak mempersiapkan sesuatu dengan ekstra. Selain kue, ternyata Jeff juga memberikan aku satu buket bunga besar yang membentuk muka Shinchan dan kado satu set perhiasan dengan liontin Shinchan yang dihiasi ruby dan diamond.

Melihat semua yang Jeff berikan, aku tidak bisa berkata apa-apa, "lho? Kok kamu diam aja? Kamu enggak suka kadonya?"

"Aku suka banget sampai aku speechless, kamu sadar enggak sih kamu baik banget sama aku? I promise I'll give you the best gift on your birthday!"

"No need, lihat kamu happy kayak gini aku juga ikut happy kok. Jadi kita mau ke mana hari ini?"

Oh. My. God.

Aku lupa memberitahu Jeff kalau hari ini aku tidak akan menghabiskan hari ulang tahunku bersamanya. Setiap tahun biasanya kami selalu menghabiskan hari ulang tahun kami berdua. Tapi tahun ini... Aku sudah janji kalau akan menghabiskan hari ulang tahunku bersama Alvin.

"Eh Jeff... soal itu...," aduh bagaimana ya ini bilang ke Jeff.

"Kenapa?"

"Hari ini... aku udah janji mau jalan sama Alvin."

Jeff kecewa, aku tau itu.

Momen ini seharusnya adalah momen kami.

Momen Jeff dan Senja, bukan momen Senja dan Alvin.

"Jeff? Kamu enggak marah kan?"

Oke, sekarang aku panik karena Jeff diam.

"Aku enggak marah, cuma aku kaget kamu enggak ngomong dulu ke aku."

This is worse, "aku lupa banget Jeff, I'm sorry, I really am sorry. Aku janji enggak akan lupa hal kayak gini lagi."

Entah harus aku syukuri atau tidak, ponsel aku berdering dan memperlihatkan nama Alvin di layar, "oh kamu lagi siap-siap. Oke, enggak apa-apa kok take your time. Oke, see you Vin."

Aku menutup telefon dan melihat Jeff yang sudah turun dari trampolin, "kamu juga harus siap-siap, aku pulang ya."

I really want Jeff to stay, tapi itu sama saja dengan aku melanggar janjiku ke Alvin. Aku tidak punya pilihan lain selain mengantarkan Jeff ke mobilnya.

"Tapi kamu besok datang kan?" Aku bertanya sebelum Jeff masuk ke mobilnya.

Sebelum Jeff membuka pintu, Jeff berbalik dan memelukku, "enggak mungkin aku enggak datang ke pesta ulang tahun sahabat aku kan?" Jeff melepas pelukannya dan menatapku tersenyum, "have fun sama Alvin ya hari ini."

Entah kenapa aku melihat ketidaktulusan dari senyuman Jeff tadi, tapi mungkin hanya perasaanku saja. Karena sekarang yang seharusnya aku pikirkan bukan itu, melainkan Alvin yang mau berangkat tapi aku yang masih terlihat tidak siap sama sekali!

Jeff pergi, datang Alvin.

Berbeda dengan Jeff, aku tidak melihat Alvin membawa apa pun, entah itu kue atau bunga atau hadiah. Kosong. Alvin datang ke rumahku dengan tangan kosong. Mungkin hadiahnya ada di mobil. Aku masih berusaha atau lebih tepatnya berharap positif.

"Selamat ulang tahun sayang," adalah kalimat pertama Alvin saat mencium keningku, "kamu cantik hari ini."

"Bukannya aku cantik setiap hari?"

"Iya, buat aku kamu selalu cantik setiap hari."

Alvin bertemu dengan Ayah dan Bunda, tentu saja untuk izin membawaku pergi hari ini. Tadinya Ayah sudah mau bilang panjang lebar untuk aturan pulang malam dan sebagainya tapi untungnya segera dihentikan Bunda.

"Kita mau ke mana sih, Vin?" tanyaku saat kami sudah masuk ke mobil Alvin.

"Liat aja nanti," jawab Alvin jahil yang membuat aku cemberut karena penasaran.

"Jangan cemberut, kamu makin gemesin kalau cemberut," lanjutnya sembari mencubit pipiku, "oh iya kue dari Bunda kamu mana? Kamu janji bawain buat aku."

Aku mengeluarkan kue yang aku bawa dari rumah tadi dan memberikannya ke Alvin, "suapin."

Astaga, aku masih kaget setiap melihat sisi manja Alvin yang seperti ini padahal di kampus Alvin terkenal dengan ekspresi 'es batu', tapi aku justru senang, karena sisi Alvin yang ini hanya ditunjukkan kepadaku. Hanya untukku.

"Aku yang ulang tahun kamu yang manja," tetap saja aku menyuapi bayi besar di sampingku ini.

Tebak ke mana seorang Alvino Mulyadinata membawaku?

D.U.F.A.N.

"Kamu pernah bilang waktu itu kamu mau ke Dufan, so here it is."

Aku ingat pernah bilang hal itu ke Alvin, tapi itu sudah lama sekali. Dan aku pun hanya bicara sambil lalu, bahkan aku tidak sadar kalau Alvin dengar. But he did listen to every word I said. Dan itu membuat hatiku hangat.

Pada akhirnya disinilah kami, menaiki berbagai wahana dari yang bikin mual sampai yang bikin-mual-parah-mau-muntah-saja. Dan seperti ratusan orang lain yang berada di Dufan, saat terbenam matahari ada satu wahana yang pasti tidak akan dilewatkan.

Bianglala.

"Kamu tau enggak Vin kenapa aku suka sama matahari terbenam?" tanyaku saat kami berada di puncak tertinggi bianglala bersamaan dengan matahari yang terbenam di cakrawala.

"Kenapa?"

"Ini alasan yang cukup klise sih, aku suka matahari terbenam karena aku lahir tepat saat matahari terbenam. Makanya Ayah dan Bunda kasih nama aku Senjakala."

"Menurut aku nama Senjakala itu cocok sama kamu."

Mataku beralih dari melihat matahari terbenam ke dua bola mata laki-laki yang paling aku sayang, "kenapa?"

"Karena banyak orang yang lihat matahari terbenam dan itu membuat mereka tersenyum. Sama kayak kamu, kamu juga bikin orang tersenyum."

Kalau aku bisa lihat pantulan diri aku di cermin, aku yakin muka aku sudah semerah tomat. Untungnya semburat cahaya oranye di langit sedikit menyamarkan rona merah di pipiku ini, "kamu tau enggak Vin hal apa lagi yang klise?"

"Apa?"

"Ciuman di bianglala."

Tidak perlu waktu lama untuk kedua bibir kami bertemu. Ditemani semburat oranye yang perlahan digantikan dengan gelapnya malam, hati kami pun menjadi satu.

Aku pulang ke apartemen Alvin untuk makan malam, Alvin janji kalau malam ini dia akan menunjukkan keahlian memasaknya.

Namun sebelum itu aku harus mandi dulu karena keringat dan lengket ditubuhku akibat bermain di bawah terik matahari seharian ini.

Saat aku keluar dari kamar mandi, apartemen Alvin gelap total. Hanya ada satu cahaya dari TV di ruang tamu dengan tulisan "PLAY ME".

Aku memencet layar TV tersebut dan sebuah video dimainkan di layar. Diawali dengan kolase fotoku, lalu fotoku bersama keluargaku, fotoku bersama teman-temanku, dan kemudian aku mendengar suara yang sangat familier, lalu muncul muka Ayah di dalam video itu yang memberikan aku ucapan selamat ulang tahun, lalu Bunda, Mas Erlan, Mas Rama, Jeff, sahabat-sahabatku. Setelah video ucapan mereka selesai, muncul foto-foto aku bersama Alvin, dan akhirnya aku melihat Alvin di layar TV, menggunakan jaket pink yang aku berikan kepadanya saat usia pacaran kami genap satu bulan.

"Kamu pasti kaget ya liat video ini? Aku susah payah lho bikin video ini. Hmm aku harus ngomong apa ya? Oke karena ini khusus aku buat untuk ulang tahun kamu jadi aku mau bilang selamat ulang tahun Senjakala, semoga di umur kamu yang bertambah ini kamu diberikan kebahagiaan dan kesehatan. Semoga kamu juga makin sayang sama aku, karena aku sayang banget sama kamu. I know I'm not a perfect boyfriend, but you... You are perfect to me. So, stay with me, okay? Sekali lagi selamat ulang tahun sayang, aku sayang kamu, selalu."

Lalu video itu berhenti, tapi aku justru mendengar suara Alvin seiring dengan lampu yang menyala.

And there he is, dengan baju yang sama dengan yang dia pakai di video barusan dan kali ini dengan kue di tangannya. Dia berjalan ke arahku sambil menyanyikan lagu ulang tahun, "happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday my Senja, happy birthday to you."

Kalau tidak ada kue di tangannya, mungkin sekarang aku sudah peluk dan cium Alvin, tapi aku tahan karena tidak mau merusak momen ini.

"Kok cuma diliatin? Tiup dong lilinnya. And don't forget to make a wish."

Setelah meniup lilin dan kue sudah aman, aku langsung memeluk Alvin dan menangis terharu.

"Aku senang banget hari ini, thanks to you. Makasih ya sayang untuk hari ini, aku happy banget."

"Cup cup cup", Alvin membelai rambutku lembut, "kok kamu malah nangis sih, aku susah payah lho bikin ini videonya."

Padahal yang kamu tidak tau Vin, tanpa kamu perlu melakukan apa-apa. Hanya dengan adanya kamu, hanya dengan aku bisa lihat kamu, sudah membuat segalanya lebih baik di hidup aku.

Malam itu Alvin tidak jadi memasak, kami akhirnya memilih untuk memesan makanan dan cuddling all night.

"Oh iya Vin, besok... kamu datang ya ke Rumah Besar?"

Alvin yang sedang mencium pipiku pun berhenti, "Rumah Besar? Maksud kamu rumah kakek nenek kamu?"

"Iya, besok ulang tahun aku dirayain di sana. Semua keluarga aku datang... And I want you to be there."

Alvin terdiam tidak menjawab.

"Kenapa? Kamu enggak mau ya? Enggak apa-apa kok kalau kamu enggak mau, I know maybe it's too soon for you."

"Ok."

"Hah?"

"Iya, aku besok datang ke Rumah Besar."

"Serius?"

"Serius Senjakala. Aku enggak sabar ketemu sama seluruh keluarga besar kamu."

Well, well. Wish us luck for tomorrow! Because for the first time in forever, the Little Sister Senja will bring an official boyfriend to the big Jayawardhana family.

💜💜💜

❤️ 982,000 likes
alvinomulyadinata selamat ulang tahun sayang, aku sayang kamu, selalu❤️💜 @senjakalajayawardhana

View all 2000 comments

senjakalajayawardhana wow aku debut di feed kamu😱😎

senjakalajayawardhana terima kasih Alvin atas segala kejutan hari ini, you really made my birthday thousand times better🥺🥰 aku juga sayang kamu, selalu, selamanya❤️

💜 bonus eye candy 💜

Ekspresi pertama Alvin waktu muka dia muncul di video
(pantas saja Senja jatuh cinta🙂)

"Kamu juga harus siap-siap, aku pulang ya."
(yang sabar ya Jeff🙂)

PS:
good morning!
karena visualisasi senjakala alias kim hyanggi tanggal 9 agustus ulang tahun maka aku membuat chapter ulang tahun ini🎉🎉🎉 semoga kalian suka membaca momen-momen manis disini (aku berusaha imbang nih momen jeff dan alvin hehe)

jadi gimana? alvin atau jeff untuk adik kecil jayawardhana?

Continue lendo

Você também vai gostar

154K 11.7K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
218K 10.5K 23
Menceritakan sebuah dua keluarga besar yang berkuasa dan bersatu yang dimana leluhur keluarga tersebut selalu mendapatkan anak laki-laki tanpa mendap...
47.8K 6.5K 30
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pus...
726K 58.3K 63
Kisah ia sang jiwa asing di tubuh kosong tanpa jiwa. Ernest Lancer namanya. Seorang pemuda kuliah yang tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu ba...