Benci jadi candu

By yupikenyalz

464K 11.5K 1.2K

🔞🔞❗️❗️ "Sayang. Aku mau ini yaa?" rengek Aruna menunjuk bibir sang pacar. "Heh! Kamu masih kecil," mendoro... More

1
otak mesum
rencana 18+
menguntit
kapan lagi?
hampir
usaha
mabuk
kandang singa
kesepakatan
kesempatan
arkana!
acara sekolah

camping

9K 421 270
By yupikenyalz


•••

Arkana menyumpal telinga menggunakan headset. Mendengarkan lagu favorit lalu memejamkan mata. Mengacuhkan gadis yang sedari tadi menatap nya dengan mata berbinar.

"Arkanaaa." Aruna bergumam.

Bus melaju pelan pada pukul 07:00. Shyla dan Riki sedang asik bercengkrama. Menertawakan apa saja yang mereka lihat sepanjang jalan. Sedangkan di kursi belakang ada Riko dan Ziva. Mereka sesekali tertawa lalu kembali awkward. Berbeda sekali dengan kursi yang di tempati Daniel dan Zoya. Mereka seperti kucing dan anjing. Bahkan dari bus belum berangkat pun mereka sudah bercekcok masalah sekecil apapun.

"Anjing. Minggir gak lo," teriak Zoya.

"Lo yang anjing. Bangsat," balas Daniel tak mau kalah.

"Lo cowok atau banci si? Dimana-mana ngalah dong sama cewek."

"Emang lo cewek? Kok kayak laki?"

"Lo!" Zoya menunjuk wajah Daniel.

"Apa? Gue kenapa?"

Kegaduhan yang di ciptakan Daniel dan Zoya mengundang tatapan tajam dari siswa lain. Mereka jengkel merasa terganggu dengan teriakan pasangan itu. Lah emang pasangan? Selang beberapa detik mereka saling diam.

"Anj.." ucapan Daniel dan Zoya terhenti kala mendengar teriakan yang lebih keras dari penghuni bus.

"Brisikkkk!" teriakan seluruh siswa yang menempati bus ke tiga.

"Anjing kalo brantem jangan disini woy!"

"Ribet amat lo berdua."

"Gue kawinin enak lo."

"Atau gak turunin aja mereka disini."

"Suruh jalan aja."

Daniel dan Zoya mendesis dan terdiam.

Di tengah jalan Aruna gelisah. Keringat dingin bercucuran. Memegang perut sembari memanggil Devina. Bunda-nya.

"Shh. Bundaaa," panggil Aruna dengan mata berkaca-kaca.

Tak tega melihat Aruna kesakitan. Rasa tolong menolong sebagai teman pun timbul begitu saja.

"Kenapa?"

Aruna menoleh. "Sakit."

"Apanya?"

"Perut. Mau kencing. Udah gak tahan," jelas Aruna.

Pikiran Arkana sudah kemana-mana. Ternyata gadis disamping nya hanya kebelet kencing. Tanpa pikir panjang. Arkana menggandeng Aruna keluar dari kursi Bus. Berjalan menuju supir. Lalu Bus pun berhenti.

"Udah nyampe ya? Cepet banget." Ucap Daniel.

"Dasar norak." Balas Zoya.

Daniel hanya melirik tajam.

Arkana dan Aruna turun dari Bus. Menyisakan pertanyaan dibenak teman-teman nya. Namun itu lah Arkana. Iya tak menjawab perihal pertanyaan yang dilontarkan kepada mereka berdua.

10 menit berlalu.

"Makasih." ucap Aruna.

"Hm."

Aruna tak habis pikir seorang Arkana mau membantunya. Sekali lagi ia berterimakasih kepada Arkana.

"Arkana. Makasih."

"Bawel."

Satu persatu penghuni bus pun mulai tertidur. Tetapi tidak dengan Aruna. Ia mulai sempoyongan mencari posisi enak untuk tidur.

Brukk..

Aruna meringis. Kepala nya terbentur kaca jendela. Tanpa sadar tangan Arkana terulur menarik kepala Aruna ke bahu.

"Tidur."

Tak terasa waktu menunjukan pukul 10.00 a.m. Yang artinya mereka semua telah sampai di tempat tujuan dengan selamat. Murid Praharja yang menempati Bus 3 turun satu persatu menyisahkan Dua orang yang sedang tertidur pulas. Daniel dan kawan-kawan yang melihat kejadian itu mempunyai ide. Daniel mengambil ponsel lalu mengabadikan momen itu. Dimana posisi Aruna tertidur nyenyak di bahu Arkana. Dan kedua tangan nya saling menyatu.

"Woy. Bangun," teriak Arjuna.

"Run. bangunn oy," Mishellia menggerakan pundak Aruna. Membuat kedua insan itu kembali sadar.

"Selamat datang anak anak. Disini kita akan mengadakan camping tiap tahunan. Tempat untuk membangun tenda sudah Bapak siapkan. Silahkan kalian pilih anggota masing-masing anggota untuk menempati tenda." Jelas kepala sekolah.

Murid SMA Praharja mulai sibuk memilih bagian tenda masing-masing. Namun tanpa sengaja tenda Aruna cs bersampingan dengan Arkana cs.

"Heh anjing pengen banget lo deketan sama kita," ucap Zoya kepada Daniel.

"Lah bukan lo lo pada yang mau deketan sama kita? Secara kita kan artis sekolah," balas Daniel tak mau kalah.

Mendengan ucapan Daniel yang kepedean membuat Zoya mual. "Idih najis!"

"Lo kira gue gak najis sama lo?"

"Setan lo!"

"Lo yang setan!"

Di rasa tidak ada yang mau mengalah. Arjuna mengambil alih. "Niel. Udah deh. Kayak cewe aja lo."

Zoya tertawa. "Ha ha ha. Temen lo emang cewek Kak!"

Daniel ingin membalas. Tetapi leher nya lebih dulu di tarik oleh Riki dan Riko.

Setelah semua tenda selesai. Kepala sekolah memberi kesempatan kepada seluruh murid untuk beristirahat sampai jam makan siang.

Acara pertama akan segera dilaksanakan. Yaitu menelusuri hutan Hijau. Membersihkan sampah-sampah yang berserakan serta menanam pohon. Hingga waktu tak terasa sudah menunjukan pukul 18.00 p.m. Kepala sekolah menyuruh seluruh murid nya untuk makan dan bersih-bersih. Lalu kembali berkumpul di tengah lapangan pada pukul 20.00 p.m.

Tempat mereka camping banyak sekali mata air. Sehingga tidak perlu bingung ingin membersihkan tubuh dimana. Arkana cs memutuskan untuk menuju sungai yang agak jauh dari tempat camping. Mereka ingin bebas dari pandangan siswi-siswi genit. Namun tak disangka disana sudah terlihat Aruna cs yang sedang mandi. Dirasa tidak akan ada yang mengunjungi tempat itu. Aruna mandi hanya menggunakan tankop dan celana pendek.

Arkana yang ingin balik badan dan mencari tempat lain namun Daniel malah berlari ke arah mereka.

"Wih. Malam-malam ada bidadari mandi nih," ucap Daniel genit.

"Anjing ngapain lo disini? Ngintip ya?" segera Zoya dan teman-temannya menutup badan.

"Kita juga mau mandi kali. Emang sungai ini punya lo doang?" kesel Daniel. Mulai melepas baju hanya menggunakan celana pendek. Di ikuti Arjuna. Riki dan Riko. Namun tidak dengan Arkana yang masih memalingkan wajah.

"Ar. Mandi gak lo? Lengket banget tuh badan," tanya Arjuna.

"Duluan." Arkana duduk ditepi sungai sambil menyesap rokok.

Tanpa disangka. Air sungai mengalir deras. Semua panik dan berlari naik keatas daratan. Aruna yang hanya menggunakan tanktop bimbang. Teriakan panik Zoya terdengar jelas.

"Naik Arunaaaa! Ngapin lo disitu!"

Arkana jengkel melihat Aruna yang tak berkutit sama sekali sedangkan air makin deras. Tanpa aba-aba Arkana langsung berlari ke tengah sungai. Mengangkat Aruna dengan bridal style. Namun matanya melotot melihat sebagian dada gadis itu terlihat jelas. Arkana balik badan dan berteriak.

"Ngadep belakang lo semua!"

Tepat di tepi sungai Arkana menurunkan Aruna. Membuka kaos oversize yang dia pakai lalu memakaikannya pada Aruna. Terlihat menggemaskan kaos kebesarannya tenggelam ditubuh mungil gadis itu. Belum sempat memuji ia langsung menepis pikiran aneh itu.

"Baju lo gak layak pakai."

Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 160K 62
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

1.8M 94.9K 55
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
3.7M 222K 59
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
379K 44.5K 30
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...