Transmigration of Bad Boy

By skyblueorpurple

253K 32.7K 1.6K

Anjir, gue dimana sih? "Nama saya Vero?" "Iya nama kamu Vero, Nak. Alvero Mahanta," Lah anjir, seinget gua na... More

PROLOG
Masih Hidup
Back to Home
Back to School
BK
Famous
Balapan
Makam
Bryan Lagi
Vira Kumat
Kehidupan Baru
Menjauh
Mabuk
Pergi
Kesal
Deana
Cerita
Jadi Pendamping Hidupmu
Hujan-Hujanan
Jadian
Ujian
Ngambek
Gugup
Liburan
Ini Bukan Mimpi, kan?
Siuman
Kelulusan
Kenyataan Pahit
Gadis lain lagi
Galakan Shelin
Indirect Kiss
Vero Tahu Semuanya
Yang Sebenarnya
Lamaran
Delapan Anak
Epilog
Extra Part
I N F O
...

Luka Itu

2.3K 375 56
By skyblueorpurple

Hai Hai Hai

~

"Ngapain lu ke sini?"

"Disuruh tante Iva nganterin makanan."

"Ya udah taruh aja. Kalo udah lo pergi gua banyak urusan." Shelin menggeleng lucu. Bukannya menuruti perintah Vero, dia malah duduk di kursi depan meja kerja Vero. Dengan menampakkan muka polosnya, Shelin menaruh rantang makanan yang ia bawa di atas meja Vero.

"Kenapa masih di sini? Pergi!"

"No no no! Kata tante, disuruh pulangnya kalo Kakak udah makan. Kata tante, Kakak itu suka lupa makan siang."

"Iya entar gua makan. Sekarang gua lagi banyak kerjaan. Lu pulang aja gih!" kesal Vero. Shelin bebal. Dia menyenderkan punggungnya ke kursi tempat ia duduk.

"Makan dulu Kak! Nanti kalo Kakak udah makan, aku pulang."

Bawel amat sih ni anak!

"Iya entar gua makan. Lu pulang aja. Janji deh, entar gua makan." Shelin mengerucutkan bibirnya sambil menggeleng keras. Dia masih tetap pada posisinya.

"Nggak percaya. Pokoknya aku di sini sampai kakak makan bekal dari tante Iva."

"Ya udah terserah!" pasrah Vero. Vero melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda karena Shelin. "Kak makan ih!"

"Entar."

"Sekarang!"

"Entar Shelin!"

"Sekarang! Shelin nggak mau tau. Shelin hitung sampe tiga, kalo belum makan tau kan apa akibatnya?"

"Ish, bawel lu! Gua bilang entar, ya entar!"

"Satu!"

"Shel, gua masih banyak ker-"

"Dua!"

"Shel ...."

"Ti-"

"IYA IYA! Oke. Gua makan nih sekarang. PUAS?"

"Nah gitu dong." Vero menatap sinis Shelin yang ada di depannya. Bukannya apa-apa ya. Tapi dia tahu apa yang akan diperbuat Shelin jika ia tidak makan sekarang juga. Ya. Vero akan mendapatkan cubitan maha dahsyat dari Shelin.

Jujur, cubitan Shelin itu bukan seperti cubitan cewek kebanyakan. Ini udah another level of pain. Vero juga kadang bingung, Shelin ini pura-pura polos atau polos beneran? Anak polos begini kan biasanya nggak berani sama orang lain.

"Eh ini kue? Wah lumayan gue lagi pengen makan kue." Vero mengangkat senang kue itu. Tapi, tiba-tiba Shelin merebut kue itu dari tangan Vero dan memakannya. "Ih! Lu rese banget sih, gua mau juga!"

"Kakak Vero yang ganteng tapi masih gantengan Bo-gum oppa. Kakak kan alergi kacang, tadi kuenya ada kacangnya. Kayaknya tante Iva ketuker brownies sama kue kacang."

"Kok lu tau gua alergi kacang?" tanya Vero. Shelin menatap polos Vero. Pipinya masih menggembung akibat memakan satu potongan besar kue kacang tadi.

"Kata tante Iva," kata Shelin setelah menelan habis kue kacang tadi. Vero cuma mengangguk dan mulai memakan masakan yang Shelin bawa untuknya.

Vero berhenti mengunyah saat merasakan rasa masakan yang dibawakan Shelin. Rasanya sama persis, seperti ... "Rasanya kayak masakan kak Deana ya Kak?"

Vero menatap mata Shelin. Bagaimana anak ini tahu tentang Deana? "Tante Iva pernah cerita ke aku soal kak Deana. Pacar kakak yang meninggal enam tahun lalu."

"Tadi tante Iva juga kaget pas makan masakan aku. Katanya rasanya persis kayak bikinan kak Deana." Mata Vero memanas. Ah, luka itu terbuka lagi. Padahal dia sudah melupakannya.

"Lo yang masak ini?" tanya Vero. Shelin mengangguk polos. Vero menunduk saat merasakan air matanya lolos begitu saja. Dia mengusap air matanya dan mendongak, tersenyum pada Shelin.

"Masakan lu enak." Shelin tersenyum senang mendengar pujian Vero. Dia mendekatkan semua masakannya ke rantang nasi Vero. "Ayo Kak dimakan lagi kalo enak."

Vero mengangguk diiringi senyuman tulusnya. Vero menahan air matanya saat mengambil udang asam manis. Bahkan baunya pun persis seperti masakan Deana. Vero memejamkan matanya dan mengambil nafas dalam-dalam.

"Kak, kak Deana kenapa bisa meninggal?"

Vero yang baru saja menyuapi makanan ke mulutnya, menatap mata Shelin. "Kecelakaan pesawat."

"Kecelakaan yang merenggut nyawa banyak orang, tahun-"

"Iya itu." Shelin mengangguk untuk kesekian kalinya. Tatapannya jatuh pada foto seorang perempuan yang sangat cantik menurutnya. Dia mengambil foto itu dan menanyakannya pada Vero.

"Kak, ini kak Deana?" tanya Shelin yang tangannya menunjukkan foto seorang perempuan. Vero menatap foto itu lama dan mengangguk diiringi senyuman di bibirnya.

"Wah, kak Deana cantik banget. Kak Deana pinter nggak?"

"Pinter."

"Baik?"

"Baik."

"Pantes aja Kakak pacaran sama kak Deana. Dia sempurna banget." Shelin memandangi foto itu cukup lama. Ternyata Deana lebih cantik dari yang ia kira.

"Ah nggak juga. Gitu-gitu dia itu emosian, ngambekan, mood sering berubah-ubah. Gitu lah pokoknya."

Anjing si Vero, malah ngatain gua!

"Permisi, Pak. Saya membawakan yang Bapak minta."

"Masuk!" perintah Vero. Karyawan tadi mendekat dan menaruh sebuah dokumen di atas meja Vero. Matanya sempat bertabrakan dengan mata Shelin yang menatapnya polos.

Cantik!

"Oke. Makasih. Kamu boleh pergi." Karyawan tadi membungkuk dan pergi dari ruangan Vero. Walau karyawan tadi sudah pergi, Shelin masih menatapi pintu yang sudah tertutup.

"Siapa, Kak? Kayaknya pas ke sini aku belum lihat."

"Karyawan baru. Kenapa?"

"Cantik banget." Vero terkekeh pelan. Dia memajukan kursinya hingga badannya mentok ke meja. Dia memandangi wajah polos Shelin yang masih menatap pintu ruangannya yang tertutup.

"Kamu juga cantik." Mendengar pujian Vero, Shelin menolehkan kepalanya. Dia sangat terkejut saat melihat wajah Vero dekat sekali dengan wajahnya. Bahkan hidung mereka hampir menempel.

Vero tersenyum melihat Shelin yang termenung kaget karenanya. Dengan gerakan cepat, Vero melayangkan satu kecupan di pipi Shelin. Shelin masih mematung dan mengerjapkan kelopak matanya berulang kali.

"Nih, pulang sana. Aku udah makan, kan?" ucap Vero. Shelin masih saja mematung akibat kecupan tiba-tiba dari Vero. "Shelin."

Shelin sadar dari lamunannya, lantas merebut rantang makanan yang sudah Vero bereskan. Ini tidak beres. Ini tidak baik. Tidak baik untuk kesehatan jantungnya. Ia pun yakin, kalau mukanya sudah memerah karena malu. Ia berjalan cepat, ingin menghindar dari Vero.

Saat tangannya ingin membuka pintu ruangan Vero, tangannya ditarik dan tubuhnya menubruk dada bidang Vero. "Kenapa kok buru-buru gitu? Mana tadi nggak mau natap mata aku. Kenapa?"

Aku? Aku katanya? Ya Allah! Shelin ingin tenggelam saja di laut. Shelin masih mendongak menatap Vero tanpa menjawab pertanyaannya. Tidak tahu mengapa, otaknya langsung blank saat Vero begini.

"Kayaknya kamu kecapekan ya?" tanya Vero. Tangannya mengelus pelan wajah Shelin yang sangat halus. Saat melihat semburat merah di pipi Shelin, Vero rasanya ingin tertawa sekencang-kencangnya.

Vero sekali lagi mengecup pipi Shelin. Lantas dia menatap dalam mata Shelin. "Ya udah, sana pulang. Hati-hati di jalan. Nanti kalo udah sampe rumah, istirahat. Kamu kecapekan, Shelin."

Pipi Shelin makin memerah. Dia mengangguk sambil menunduk, tak berani menatap manik mata Vero secara langsung. Dia berbalik dan keluar dari ruangan Vero.

Ya Allah. Jantung Shelin!

Bangke si Vero!

Vero tersenyum lebar karena berhasil membuat Shelin baper seperti itu. Dia kembali ke meja kerjanya untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

***

Mampus! Siapa tuh yang batin plus ngumpat buat Vero. Hmm🌝

Jangan lupa tekan tombol votenya teman-teman. See u guys.

Continue Reading

You'll Also Like

30.6K 1.2K 29
Seorang yang bernama reginza yang bertransmigrasi ke raga rayanza, sifatnya sama dingin, datar dan kejam, tetapi tampan. Tapi kalau orang yang dia sa...
811K 75.5K 62
Dion Aprizal adalah seorang artis yang menyadari bahwa dia masuk kedalam novel yang terakhir dia baca sebagai pemeran figuran yang bahkan tidak perna...
62.4K 1.5K 4
⚠ NOT BXB ⚠ ----- ----- ⚠PINDAH KE NOVELTOON⚠ Devanka ksatria andromeda laki laki pemalas, langganan bk nan hobby tauran dan juga rada rada bar bar t...
ADEK By Edens 02

Teen Fiction

37.3K 3K 18
bagaimana keseharian sunoo, Jungwon dan juga Riki yang sangat rusuh. Ft heeseung, Jay, Jake, sunghoon.