MOODYCLASS : THE FIRST WAR ✓

mrfkaOonie द्वारा

1.4M 133K 8.4K

"Kelvin, terimakasih dan sampai jumpa..." Ini tentang Zatasya Louvina. Wanita yang banyak sekali memiliki mus... अधिक

1. Kelvin?
2. Ayah...
3. Bertemu
4. Salah Tingkah
5. Jail
6. Manis
7. Suka
8. Baper
9. Terimakasih
10. Bertemu pria itu lagi
11. Beraninya keroyokan
12. Pendekatan
13. Pengganggu
14. Perasaan Asya
15. Kedatangan tak terduga
16. Kebaikan yang tidak akan terlupakan
17. Khawatir
18. Tutup Mulut
19. Diam-Diam
20. Bukan Asya
21. Gadis Kecil
22. Kebersamaan Mereka
23. Suruhan
24. Orang misterius
25. Membawanya pulang
26. Gadis mencurigakan
27. Misi Rahasia Asya
28. Suapan Pertama
29. Katakan Sebenarnya
30. Menghilangkan Jejak
31. Mengejutkan
32. Mereka Kembali
33. Salah Tuduh
34. Cemburu
35. Tuhan Kita Beda
36. Buka Mulut
37. Bekal Nasi
38. Tawuran
39. Merepotkan Perasaan
40. Rencana Rahasia
41. Melepaskan
42. Bermain Hujan
43. Kembali Bertemu
44. Antara Asya dan Oma
45. Bersekongkol
46. Tertangkap Basah
47. First Kiss
48. Penculikan
49. Sepulang Sekolah
50. Jangan Sentuh Dia
51. Pengkhianatan
52. Dalang Penculikan
53. Menanti
54. Terbongkar
55. Lelah
56. Salah Paham
57. Salah Menaruh Perasaan
58. Muka Dua
59. Menjaga dari Kejauhan
60
61
62
63
64
65
66
67
68.
69
70
71
72. Permainan Alena
73
74
FULL CAST MOODYCLASS
FULL CAST MOODYCLASS 2
75
76
77
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90. Pundak Terakhir
91. Jangan Bawa Asya
INFO!
92. Extra Part!!
KELVIN GIO SUDAH PUBLIS

78

14.1K 1.4K 325
mrfkaOonie द्वारा

Asya berlari bersama Nathan melewati koridor rumah sakit yang tampak luas. Asya semakin mempercepat lariannya, ia sudah tidak sabar menemui pria itu. Setelah Asya sampai didepan pintu ruangan Kelvin, gadis itu diam sejenak. Ia menyentuh knok pintu itu dengan perasaan ragu-ragu.

"Kelvin udah nunggu lu Bon" ucap Nathan. Sebelum Asya masuk kedalam ruangan itu, ia segera memeluk Nathan sangat erat, "Asya seneng punya sahabat kayak Jojo. Makasih ya, makasih karena Jojo selalu ada disamping Asya"

Nathan membalas pelukan Asya, ia mengelus rambut panjang Asya dengan perasaan sayang, "Gue juga seneng bisa ketemu cewek bawel kayak lu, udah gih masuk"

Asya mengangguk kecil, ia segera membuka pintu ruangan itu dengan perlahan. Saat pintu itu berhasil ia buka ternyata Kelvin sudah lebih dulu menatapnya dengan tatapan lesu. Gadis itu segera menghampiri Kelvin, saat ini ia sudah berada di sebelah brangkar pria itu.

Rasanya begitu canggung saat jarak mereka sedekat ini. Bahkan Asya terus menahan detak jantungnya yang terus memompa dengan sangat cepat. Reflek Kelvin langsung memeluk pinggang gadis itu dan menangis dipelukannya, "Maafin aku"

"Aku emang cowok brengsek yang pernah kamu kenal"

"Maaf atas semua ucapan aku, ucapan aku kasar ya? Pasti bikin hati kamu sakit kan? Maafin aku..." pinta Kelvin. Asya masih diam, ia sama sekali tidak membalas semua ucapan Kelvin. Gadis itu mencoba menyeka air matanya yang ingin jatuh.

"Aku tau kamu pasti udah kecewa sama aku, setelah ini aku akan terima semua keputusan kamu. Kamu boleh pukul aku Sya, kamu boleh tampar pipi aku, kamu juga boleh mengatakan aku sebagai cowok brengsek" imbuh Kelvin. Ia masih menangis dipelukan Asya. Bahkan gadis itu sempat tertegun saat pertama kali melihat Kelvin yang menangis dihadapannya.

"Kelvin jahat"

"Kelvin lebih milih Alena daripada Asya"

"Kelvin gak percaya sama semua ucapan Asya" balas Asya dengan pundak bergetar. Air mata Kelvin kembali deras saat mendegar ucapan Asya, gadis yang sudah ia sakiti selama ini.

"Tapi, Asya gak pernah bisa benci sama Kelvin. Asya selalu nungguin Kelvin. Kadang Asya selalu tanya sama langit, kapan ya Kelvin bisa sayang sama Asya?" lanjutnya. Asya terkekeh saat mengucapkan kalimat itu.

"Tolong kasih aku kesempatan, Sya. Beri aku satu kesempatan lagi. Tolong ijinin aku masuk kedalam cerita kamu, kamu mau kan?" Kelvin menghentikan tangisannya. Ia beralih menatap Asya dengan tatapan serius. Asya sendiri langsung mematung saat itu juga. Bukannya menjawab pertanyaan Kelvin, Asya malah beralih menatap Nathan.

Nathan menatap Asya dengan tersenyum pahit. Ia mengangguk kecil dihadapan Asya. Ia harus membiarkan Asya bersama orang pilihannya. Walaupun pada akhirnya Asya tidak akan menjadi miliknya, namun ia akan tetap selalu ada untuk Asya.

Gadis itu tersenyum manis menatap Nathan, "Iya, aku mau."

Kelvin kembali membawa Asya kedalam dekapannya. Akhirnya gadis yang selama ini benar-benar ada untuknya bisa menjadi miliknya, "Makasih Sya, makasih..."

Nathan menghapus paksa air matanya yang hampir saja jatuh. Wajah pria itu memang tersenyum, namun hati nya menangis.

"Cieee, pasangan baru nih" ucap Anya yang tiba-tiba saja masuk. Kini semua orang sudah berada didalam ruangan Kelvin. Bahkan Andra menatap mereka dengan tatapan harunya.

"Asikk, gak jomblo lagi" cibir Aland.

Arga menghampiri Nathan yang sedang berpijak didepan sofa. Ia menepuk pelan punggung Nathan, Arga tahu pasti Nathan sangat sakit melihat Asya yang sudah menjadi milik orang lain. Namun apa boleh buat? Asya tampak sangat bahagia jika bersama dengan Kelvin. Dan Nathan tidak mau menjadi penghalang kebahagiaan gadis itu.

Nathan membalas tatapan Arga dengan tersenyum tipis. Tatapan pria itu beralih menatap Kelvin, "Jagain Bobon gue, jangan sampai lu bikin dia nangis,"

"Sya, kalau Kelvin macem-macem sama lu bilang gue. Kalau udah putus kabarin gue juga ye, gue siap jadi pengganti Kelvin" ledek Nathan.

"Enak aja, gak ada yang bisa gantiin posisi gue di hati Asya" balas Kelvin tidak terima.

Asya berjalan menghampiri inti Bradiz satu persatu. Ia memeluk mereka secara bergantian, "Kita menang"

"Gue bangga sama kalian semua" titah Asya dengan senyuman bangganya. Ia beralih memeluk Arga dan juga Dirga. Karena merasa gemas Dirga mencubit kedua pipi Asya, "Gemes banget gue sama lu,"

"Bang, jangan cubit-cubit. Itu pipi punya gue" ucap Kelvin cemburu.

"Bawel lu, baru juga gue cubit belum gue cium. Sini Sya gue cium" gurau Dirga. Kelvin menatap pria itu tajam. Setelah Asya menjadi miliknya tidak boleh ada yang menyentuhnya. Karena Asya hanya milik Kelvin seorang.

Terakhir, Asya memeluk Nathan. Pelukan mereka lumayan lama, Nathan sangat nyaman jika berada didekapan Asya. Rasanya ia tidak ingin melepas pelukan ini selamanya, "Gue selalu ada di samping lu Bon"

"Makasih ya Jojo"

"Panas euyyy, perasaan AC nya udah gue gedein" timpal Kelvin. Semua orang terkekeh ketika melihat Kelvin yang sedang dilanda rasa cemburu. Karena tidak mau membuat kekasihnya kesal, Asya kembali menghampiri Kelvin dengan tatapan gemasnya, "Cemburuan dasar"

"Cemburu lah, kamu kan punya aku" dumel Kelvin.

"Woi, gue laper nih, kasih makan kek" serkas Ivana yang disetujui dengan semua orang.

"Nih, sono beli makan" Asya segera memberi kartu ATM nya kepada Ivana. Mata gadis itu berbinar saat Asya memberinya sebuah kartu kramat. Karena saat Ivana mengambil kartu itu, bau duitnya terasa sampai luar.

"Nah gitu dong, asik makan-makan" Ivana segera keluar untuk mencari makan. Semua orang juga ikut bersama gadis itu untuk makan, bahkan Nathan memilih ikut bersama mereka karena tidak mau menganggu kebersamaan Asya dengan Kelvin.

Ruangan ini hanya tersisa Asya dan Kelvin saja. Gadis itu awalnya ingin menarik kursi yang berada disebelah brangkar, namun tangannya lebih dulu dicekal oleh Kelvin, "Duduk sini" Kelvin menepuk brangkar miliknya.

Asya mengikuti perintah Kelvin dengan perasaan ragu-ragu. Walaupun ia sudah resmi menjadi kekasih Kelvin, namun rasanya Asya masih tidak mempercayai itu.

"Kamu udah makan?" tanya Asya untuk mengubah suasana hening diantar mereka.

"Cie, aku kamu nih sekarang?" Ledek Kelvin.

"Jawab pertanyaan aku dulu"

"Iya-iya. Aku belum makan, aku mau makan dari tangan kamu"

"Kebiasaan" Asya segera mengambil makanan rumah sakit khusus untuk Kelvin yang berada diatas nakas pria itu. Asya membuka makanan itu dengan sangat perlahan. Tapi nampaknya Kelvin sangat tidak menyukai menu makanan itu.

"Aku gamau makan itu"

"Kamu harus makan, Vin"

"Bisa gak lauknya ditambah rendang?" tawar Kelvin.

"Makan atau gue tabok?" ancam Asya. Gadis itu segera menyodorkan tangannya untuk menyuapi Kelvin. Akhirnya Kelvin membuka mulutnya dengan terpaksa, "Ishh, kamu mah galak"

"Kelvin..." Suara itu mampu membuat Asya dan juga Kelvin terkejut. Mereka dikejutkan dengan kedatangan Bunga. Wanita itu datang ditemani Aretta dan juga Molly.

"Oma"

Spontan Bunga langsung memeluk cucunya. Asya memilih turun dari atas brangkar untuk menghampiri Aretta dan juga Molly. Ia mengacungkan kedua jempolnya kepada kedua gadis itu karena misinya berhasil. Saat ini Bradiz dan juga Katradoz sudah berdamai.

Anggota Bradiz kembali bertambah banyak setelah pertikaian malam tadi. Tentunya hanya wanita saja yang Asya pilih menjadi anggotanya. Sedangkan yang pria? Mereka saat ini menjadi anggota Katradoz. Seperti Adit, Antaris, Rey, Nathan dan kedua sahabat Kelvin. Mereka sudah resmi menjadi anggota Katradoz.

"Alhamdulillah, kamu gak kenapa-kenapa. Oma sangat khawatir sama kamu" ucap Bunga cemas.

"Kelvin baik-baik aja Oma"

Karena merasa paham dengan situasi ini, akhirnya Asya memilih keluar untuk memberi Bunga waktu bersama dengan Kelvin. Asya paham, pasti wanita itu sangat khawatir dengan cucu satu-satunya. Ia berjalan dengan langkah kecilnya mengelilingi bangunan ini. Kini masalahnya sudah selesai, tidak ada lagi pertikaian dan berkelahian. Asya juga sudah berhasil membuat Bradiz kan Katradoz seperti dulu lagi. Rasanya ia sangat lega.

Tetapi tanpa Asya minta, perasaan sakit itu kembali datang. Ia kembali merasakan sakit yang luar biasa dibagian kepalanya, "akhhhh..."

"Sakit..."

"Dokter tolong..." pinta Asya ketika melihat salah satu dokter yang sedang melintas disebelahnya.

"Hei, ada apa? Mari ikut keruangan saya" Dokter itu membawa Asya kedalam ruangannya. Dengan cepat ia segera memeriksa dibagian kepala Asya. Saat Dokter itu mengangkat rambut Asya, sudah banyak bekas jahitan yang ia lihat.

Dokter itu segera memberi obat penenang untuk Asya, agar rasa sakit dikepalanya mengurang. Ia menatap Asya prihatin. Asya yang menyadari arti tatapan itu terus bertanya-tanya, mengapa ia menatap Asya seperti itu? Apakah ada yang salah pada dirinya?

"Siapa nama kamu?" tanya Dokter itu.

"Asya"

"Perkenalkan nama saya Dika, ada sesuatu yang ingin saya sampaikan kepada kamu, dan tolong jawab pertanyaan ini dengan jujur,"

"Berapa kali kamu mengalami benturan keras dikepala?" tanya Dika serius. Asya tertegun ketika mendapati pertanyaan itu. Rasanya ia sangat keberatan dengan pertanyaan Dika.

"S-saya tidak tau"

"Kamu mengalami penggumpalan darah didalam otak yang menyebabkan kamu sering mengalami sakit yang luar biasa. Hal itu harus segera ditangani karena saya takut sel-sel yang berada di otak kamu akan mati,"

"Bahkan ada tumor yang melekat didalam kepala kamu. Tumor itu sudah menyebar kebeberapa bagian terpenting"

"Kamu harus melakukan operasi, walaupun bagi saya kesempatan berhasil nya hanya 30% saja. Mengapa saya mengatakan seperti itu? Karena gumpalan darah dan tumor itu sudah kamu biarkan terlalu lama"

Deg

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

1.1M 96.1K 48
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...
135K 180 14
Kumpulan cerita dewasa part 2 Anak kecil dilarang baca
423K 27K 58
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
3.5M 342K 93
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...