Young Marriage

By nailaaliyaaa_

35.6K 1.7K 23

Cover By: Omi.graphic [JANGAN LUPA VOTE & KOMEN] (REVISI SETELAH TAMAT) Hanya karena sebuah hutang budi, Ayla... More

YOUNG MARRIAGE|| 01
YOUNG MARRIAGE|| 02
YOUNG MARRIAGE|| 03
YOUNG MARRIAGE || 04
YOUNG MARRIAGE || 05
YOUNG MARRIAGE || 06
YOUNG MARRIAGE || 07
YOUNG MARRIAGE || 08
YOUNG MARRIAGE || 09
YOUNG MARRIAGE || 10
ATTENTION !!
YOUNG MARRIAGE || 11
YOUNG MARRIAGE || 12
YOUNG MARRIAGE || 13
YOUNG MARRIAGE || 14
YOUNG MARRIAGE || 15
YOUNG MARRIAGE || 16
YOUNG MARRIAGE || 17
YOUNG MARRIAGE || 19
YOUNG MARRIAGE || 20
YOUNG MARRIAGE || 21
YOUNG MARRIAGE || 22
YOUNG MARRIAGE || 23
YOUNG MARRIAGE || 24
YOUNG MARRIAGE || 25
YOUNG MARRIAGE || 26
YOUNG MARRIAGE || 27
YOUNG MARRIAGE || 28
YOUNG MARRIAGE|| 29
YOUNG MARRIAGE || 30
YOUNG MARRIAGE || 31

YOUNG MARRIAGE || 18

775 41 0
By nailaaliyaaa_

"Selamat ya Kak semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah, Aminn" ucap Ayla kepada Ririn yang sekarang berada di pelaminan dan berdiri bersama suaminya, Rey.

"Aaaa makasih dek," jawab Ririn lalu memeluk adiknya, walaupun terhalang perut Ayla yang mulai membuncit tapi tidak membuat kedua kakak beradik itu tidak berpelukan.

"Selamat ya kak Rey dan Kak Ririn semoga segera mendapat momongan," ucap Hafiz pada Rey dan Ririn.

"Terimakasih ya Hafiz dan Aylaaa," ujar Rey sembari tersenyum.

"Kak Hafizzz, Ayla pengen sate. Ayoo cepet," ajak Ayla menarik tangan Hafiz yang sedang berbicara dengan Rey.

"Iya-iya sebentar. Kak aku ke sana dulu ya, ini Ayla pengen mintak sate," ujar Hafiz pada Rey dam Ririn.

"Iyaa sana turutin kemauan calon ponakan gue," ujar Ririn terkekeh melihat kelakuan adiknya.

Ririn yang melihat Ayla yang memarahi Hafiz pun tertawa geli lalu memalingkan mukanya menghadap suami bule nya itu.

"Apaa?" tanya Rey yang ditatap seintens itu oleh Ririn.

Ririn hanya menggeleng lalu tangannya memeluk tangan Rey lalu menyandarkan kepala nya ke bahu Rey.

"Aneh deh kamu," ujar Rey lalu menyentil hidung Ririn.

"Ish tanganmu itu sukanya nyentil-nyentil!" sungut Ririn.

"Suka-suka aku lah, kamu kan sekarang milik aku," ujar Rey lalu memeluk pinggang Ririn yang ramping itu.

Tak lama kemudian Yaya datang dan mengkagetkan mereka berdua.

"Loh yaya? sini nak duduk sama buna," ujar Ririn lalu memangku Yaya. Yaya yang di pangku oleh bundanya pun tersenyum girang.

"Aku aja yang pangku Yaya, kamu pasti capek," ujar Rey merebut Yaya dari pangkuan Ririn.

Ririn hanya menghela nafas lalu dia hanya menuruti ucapan Rey.
Ririn bercanda gurau dengan Yaya seolah melupakan jika hari ini dia dalah ratu di sebuah pesta. Rey tersenyum bahagia melihat Anak nya dan Ririn bercanda gurau.

Disisi lain Ayla sedang duduk menunggu Hafiz yang sedari tadi Ia tunggu sangat lama.

"Mana sih kak Hafiz! Lama banget! Sebel deh," gerutunya.

Tak lama Hafiz datang dengan membawa piring yang berisi lima tusuk sate yang Aira pengen tadi.

"Nih!" ujar Hafiz dengan menyodorkan piring berisi sate itu. Ayla mengambilnya lalu memakan sate itu sampai tandas. Hafiz melongo seketika. Hafiz menelan ludahnya sendiri melihat Ayla yang memakan lima tusuk sate dalam waktu yang singkat.

'Bener-bener ngga ada anggun-anggunnya' batin Hafiz.

"Apa! Lihat-lihat begitu? Ilfeel sama aku ha!" sentak Ayla ketika melihat Hafiz yang menatapnya ngeri dan geli.

"Eh? Enggak kok, kamu malah tambah imut kalo lagi cemong gitu hehe," kekeh Hafiz dan menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.

"Ambilin lagi nih! 10 tusuk!" pinta Ayla.

Hafiz melotot seketika," A-apa? 10 tusuk? Kamu laper apa doyan?"

"Dua-dua nya, udah gih sana ambilin! Keburu habis ntar!"

Hafiz menengok kearah tempat dimana sate tusuk itu disediakan, rame sekali dan antrian sangat panjang. Hafiz menghela nafasnya lalu melangkah guna mengambil sate itu.

Ayla yang melihat Hafiz mengantre pun ada sedikit rasa kasihan untuknya. Ingat! hanya sedikit, Ayla memang berniat untuk mengerjai Hafiz. Mungkin bawaan dari debay nya. Xixixixi.

15 menit kemudian

" Papa mu lama banget ya de? nggak tau apa ya kita kelaperan," ujar Ayla berbicara dengan debaynya sambil mengelus perutnya itu.

Setelah berbincang dengan anaknya yang ada di kandungan, Ayla pun mendongak. Lalu tatapan nya menatap Hafiz yang berbincang dengan seorang perempuan berambut pirang dengan dress warna merah yang sangat kontras dengan kulitnya yang putih dan bersih. Tak lupa dengan wajahnya yang ke bule-bule an membuat penampilannya sangat perfect.

"Itu siapa sih! ngobrol bareng kak Hafiz lagi!" sungut Ayla.

"Tapi kalo di lihat-lihat masih cantikan aku deng," ujar Ayla membanggakan diri-sendiri.

"siapa?" tanya Hafiz yang baru datang.

Ayla menatap Hafiz horor, "enggak!"
lalu mengambil piring yang ada ditangan Hafiz.

Hafiz bingung sendiri dengan sikap sang istri, "kamu kenapa si?"

Ayla yang baru makan satu tusuk pun langsung nggak mood, gegara melihat Hafiz berbincang dengan wanita tadi.

"aku nggak mood makan sate lagi! Gih kamu yang habisin!" titah Ayla.

"Loh? Kok aku? Kan tadi kamu kepingin sate lagi. sini aku suapin," ujar Hafiz lalu mengambil satu tusuk sate dan bersiap menyuapkan nya pada Ayla. Tapi Ayla menutup mulutnya rapat-rapat.

Alhasil Hafiz menghabiskan sembilan tusuk sate itu dengan wajah yang berkeringat dingin.

****

"Kamu kenapa si? Dari tadi diem mulu? Biasanya kan ribut, ngajak berantem terus,"  keluh Hafiz melihat sikap Ayla yang berubah.

Sekarang mereka berada di kamar Ayla, iya mereka memutuskan untuk menginap dirumah keluarganya Ayla.

"nggak papa, emang kenapa si?" tanya Ayla balik.

"ya nggak papa, cuma aneh aja gitu. Kamu kan biasanya minta ini itu, eh ini enggak mintak apa-apa," jawab Hafiz.

"Aku mau tidur," ucap Ayla lalu menaikan selimutnya sampai leher dan memiringkan badannya tidak menghadap ke Hafiz.
Hafiz menghela nafasnya mencoba sabar lalu mengikuti apa yang Ayla lakukan.

****

"Huek huek"

"Huek huek"

'Enghh' lenguh Ayla lalu terbangun ketika mendengar suara orang yang muntah-muntah.

Diraba nya samping dirinya yang kosong dengan cepat dia terduduk lalu mengucek matanya agar tidak mengantuk. Dilihatnya jam yang masih menunjukan jam 2 pagi yang artinya ini masih tengah malam.

Ayla segera bangkit dan mengecek kamar mandi nya, setelah sampai di kamar mandi Ayla terkaget melihat Hafiz yang sedang membersihkan mulutnya di wastafel kamar mandi nya.

"kak? Kamu nggak papa kan? Mana yang sakit?" tanya Ayla cemas meraba wajah Hafiz.

"Aku nggak papa kok," jawab Hafiz.

'Aduh gatel banget lagi' batin Hafiz 
Dengan menggaruk tangannya yang tiba-tiba gatal. Di susul lehernya sampai wajahnya yang tiba-tiba memerah.

Ayla yang melihatnya pun tambah cemas lalu membawa Hafiz agar menuju ke ranjangnya.

"Kak kamu kenapa si?" tanya Ayla sekali lagi dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Jangan nangis," cegah Hafiz pada Ayla dan mengusap airmata yang akan jatuh dari pipi Ayla.

'Hiks hiks'

"Kamu nya aneh, di tanyain kenapa jawabnya nggak papa tapi itu badan kamu gatal-gatal semua! Kamu kenapa si?"

"A-aku alergi kacang, kan semalam aku makan sate yang berbahan dasar sambel kacang," jawab Hafiz dengan lirih.

"Hah?" otak Ayla tiba-tiba ngeblank dia bingung harus apa.

"Aku harus apa dong kak?" tanya Ayla kebingungan.

"Biasanya kalo alergi ku kumat bunda selalu buatin aku jahe anget, itu buat penanganan pertama," jelas Hafiz.

"Oke-oke kak, aku buatin jahe anget dulu ya, aduh aku ini istri apa si ngga ada guna banget, gitu aja ngga tau,"cicit Ayla dengan menunduk.

"Udah nggak papa, gih buatin jahe anget nya. Aku tunggu ya," ujar Hafiz menenangkan Ayla sembari menggaruk-garukkan area yang gatal karena alergi itu.

Ayla hanya mengangguk lalu dia bergegas menuju ke dapur guna membuatkan jahe anget untuk Hafiz.

Setelah beberapa menit berkutat di dapur akhirnya jahe anget pun jadi, Ayla membawa nya dengan nampan lalu segera menuju ke kamar nya.

"Ini kak di minum," ujar Ayla menyerahkan gelas berisi teh jahe kepada Hafiz.

Hafiz menerima gelas itu lalu meminumnya. Setelah tandas Ayla meletakkan gelas itu di nampan lalu membawanya ke dapur lagi.

Sekembalinya di kamar Ayla melihat Hafiz yang memejamkan matanya, Mungkin tertidur. Ayla menaikan selimutnya sebatas leher Hafiz lalu mengusap pelipis nya dan mengecupnya.

Diliriknya jam yang menunjukan pukul 3 pagi, Ayla segera menuju ke kamar mandi untuk berwudhu setelah selesai wudhu Ayla mulai menggelar sajadah nya lalu mengenakan mukena nya. Ayla sholat sendiri karena dia tidak tega membangunkan Hafiz yang lagi kesakitan.
Setelah selesai tahajud Ayla berdoa untuk kedua orangtuanya, keluarga kakaknya dan untuk dirinya dan Hafiz. Tak lupa dia mendoakan kebaikan untuk Ayah dan bunda mertuanya agar selalu dalam lindungan Allah dan tak lupa juga dia memohon Ampun kepada Allah karena kelalaiannya dalam menjaga suaminya itu.

Setelah selesai berdoa Ayla mengambil Al -Qur'an yang ada di meja belajarnya.
Membuka surat Yusuf lalu membacanya tak lupa dengan mengelusi perutnya agar suatu saat nanti anaknya bisa menjadi anak yang tampan dan sholeh, Amin.
Setelah membaca Surat Yusuf, Ayla melanjutkannya dengan membaca surat Maryam tak lupa dengan mengelusi perutnya dengan lembut dan berharap suatu saat nanti Anaknya bisa menjadi anak yang sholehah.

*****




Update lagi nih🎉
Jangan lupa Vote & komen ya❤
Tencuuuu and see u babay👋🏻

Continue Reading

You'll Also Like

71.7K 5.1K 26
menceritakan tentang remaja yang di usir oleh warga desa karena di fitnah mencuri oleh keluarga kandungnya sendiri. mampukah ia melewati masa sulitny...
460K 41.9K 94
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
964K 65.8K 52
Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang sedikit terlibat dalam scene novel tersebut. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia novel...
1M 8.2K 40
hanya cerita random berbau kotor KK.