ABOUT DORA [END]

By pipabee

4M 436K 33.5K

šƒšØš«šš š‚š”ššš«š¢šÆšš, gadis kecil belasan tahun yang mencari keberadaan ayah kandungnya seusai ditinggalka... More

Prolog
AD-01
AD-02
AD-03
AD-04
AD-05
AD-06
AD-07
AD-08
AD-09
AD-10
AD-11
AD-12
AD-13
AD-14
AD-15
AD-16
AD-17
AD-18
AD-19
AD-20
AD-21
AD-22
AD-23
AD-24
AD-25
AD-26
AD-27
AD-28
AD-29
AD-30
AD-31
AD-32
AD-34
AD-35
AD-36
AD-37
AD-38
AD-39
AD-40
AD-41
AD-42
AD-43
AD-44
Final Cast
AD-45
AD-46
AD-47
AD-48
AD-49
AD-50 (END)
EPILOG
ANNOUNCEMENT

AD-33

56.6K 6.6K 495
By pipabee

33. Ngambek

-o0o-

Dora menatap ke arah langit-langit kamarnya. Hidupnya saat ini telah berubah drastis. Dahulu ia dengan mendiang Ibundanya sangat kekurangan, beberapa kali hutang ke tetangga hanya untuk membeli kebutuhan.

Tapi kini semuanya berubah.

Hidupnya terasa lebih ramai, tak hanya enam laki-laki yang selalu bersamanya kini ditambah lagi dengan kepulangan ayahnya yang membawa ibu tiri untuk nya dan juga kedatangan abang pertama nya dengan kekasihnya yang tak lain adalah Kak Mei.

Beribu syukur ia panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Walaupun terkadang banyak masalah yang mencoba mendatangi dirinya.

"Ra..."

Dora menengok ke arah pintu kamarnya yang terbuka menampilkan abang pertamanya-Rayden. Dora melihat itu lalu bangkit menuju ke arah abangnya.

"Kenapa, Bang Ray? Masuk aja." Dora mempersilahkan abang pertamanya untuk masuk ke kamarnya.

"Cuma pengen berduaan sama Rara," ujar Rayden lalu duduk di pinggir ranjang tempat tidur. Dora pun menyusul duduk di dekat abangnya.

"Ra, ikhlas gak abang nikah?" tanya Rayden tiba-tiba.

"Keputusan ada di tangan abang, kalo Dora sih mau-mau aja lagipula calonnya kan udah kenal akrab," jawab Dora.

"T-tapi abang gak mau ninggalin kamu," ujar Rayden menarik Dora ke dekapannya.

"T-tapi di sisi lain, abang gak mau Mei direbut laki-laki lain," tambahnya. Diam-diam Dora mendengar itu tersenyum, rupanya abang pertamanya bucin dengan Kak Mei.

"Abang gak ninggalin Dora kok, kan masih bisa ketemuan," ucap Dora yang bersandar di dada bidang milik Rayden.

Rayden mendengar itu merasa sedikit lega karena adiknya tidak sedih apabila dia harus menikah. Spontan tangan Rayden mengelus lembut surai panjang milik Dora sembari memainkannya.

"Rayden sayang Rara." Setelah mengucapkan itu, Rayden mengecup singkat kepala adiknya. Dora merasakan itu hanya tersenyum geli.

"Sayang abang juga."

Menurut info yang ia dapatkan dari Kevan, abang pertamanya memiliki karakter sifat yang sangat dingin hampir seperti Diego. Walau Diego lebih dingin sih.

Tapi menurut Dora hal itu salah, melihat perilaku Rayden kepadanya. Ah atau mungkin Rayden-abang pertamanya hanya akan dingin dengan orang-orang tertentu saja seperti pembaca ini.

"Abang kok rapi gini mau kemana nih?" tanya Dora melihat penampilan abangnya yang bisa dibilang cukup rapi. Menggunakan setelan kemeja putih dengan jas hitam dan dasi biru terang.

"Mau pergi sama enam kebo," jawab Rayden.

"Gak Om Levi gak Bang Ray pasti manggil enam cowok itu pasti kebo," kekeh Dora.

"Mereka tuh males, kek kebo," jelas Rayden.

"Ih kebo tuh rajin, bahkan bisa ngebajak sawah lho," ujar Dora membetulkan ucapan abangnya.

"Iya rajin kalo disuruh," celetuk Rayden.

Dora terkekeh kecil. "Udah sana nyusul para kebonya, kasihan udah pada nunggu," usir Dora mendorong Rayden-abang pertamanya.

"Gak usah didorong gitu, Ra," ucap Rayden kesal lalu mengangkat tubuh adiknya dan menggendongnya ala koala.

"Eh Dora mau dibawa kemana?!" teriak Dora.

Sesampainya di depan mansion, terlihat ada enam motor sport berwarna hitam serta satu buah mobil Lamborghini yang juga berwarna hitam. Disekitarnya juga terlihat beberapa bodyguard yang berjaga.

"Hai," sapa Dora canggung melihat enam laki-laki yang terlihat sangat tampan bahkan ketampanannya lebih berkali-kali lipat.

Sepertinya jiwa fuckgirl Dora akan segera bangkit. Rasanya ia ingin memiliki keenam-enamnya jika saja takdir mengijinkannya.

"Sstt jangan jadi lonte," batin Dora tertawa.

"Hai, Ra," sapa Kevan balik.

"Pada mau kemana? rapi banget sih," tanya Dora berbasa-basi.

"Ke rumah singgah, Ra," jawab Gara.

"Kok Dora gak diajak?" tanya Dora.

"Bukan mau main tapi mau rapat, Ra," jawab Varo.

"Rapat apa?" tanya Dora kepo. Jiwa kepo yang tidak akan pernah hilang di dalam diri Dora mulai bangkit.

"Jangan nanya-nanya, Ra," balas Rayden yang masih menggendong Dora ala koala. Ia yang merasa pegal mulai menurunkan adiknya dari gendongannya.

"Dora itu spesifik dengan hal pertanyaan, masa gak tau sih," kata Dora mengembungkan kedua pipinya. Hal itu membuat dirinya lebih imut.

"Itumah Dora the Explorer, Ra! Sering nanya bolak-balik padahal udah tau, emang bego tuh Dora," ucap Kevan.

"Jadi maksudnya Bang Ke, Dora bego gitu?" tanya Dora kesal.

"Bukan Dora kamu, kak! Tapi Dora yang melihara monyet pink itu lho," jelas Nakula tak ingin membuat Kevan pusing menjelaskan.

"Dora juga melihara anjing kok," ujar Dora, membuat dirinya menjadi titik fokus tujuh pasang mata.

"Mana anjingnya?" tanya Hasbi penasaran.

"Kalian," jawab Dora ngasal.

"Parah banget, Ra! Masa kita yang ganteng-ganteng gini disamain kayak anjing," ucap Hasbi tak terima.

"Anjing kan imut," celetuk Dora.

"Tanpa disadari kita dipuji imut lho, kak," ujar Nakula tersenyum.

Dora mendengar itu hanya memutar bola matanya malas sambil bersedekap di depan dada. Wajahnya memaling ke arah lain tak ingin menatap tujuh laki-laki di sekitarnya itu. Catat! Dirinya ngambek disamakan dengan Dora kartun yang bego.

"Permen?" tawar Diego yang daritadi hanya menyimak pembicaraan dan perdebatan singkat.

"Lolipop," tambah Diego.

Dora mendengar itu lalu menatap ke arah Diego dengan senyumannya. Ia mengangguk. Diego melihat itu mengulurkan permen lollipop berbentuk bulat itu.

Dengan senang hati, Dora berlari kecil ke arah Diego dan mengambilnya. "Terima kasih, ganteng," ujar Dora. Diam-diam Diego tersenyum mendengar itu.

"Lho kalian belum berangkat?" tanya Mei yang tiba-tiba muncul.

"Belum," jawab tujuh laki-laki itu serempak.

"Ya udah sana berangkat, keburu siang," suruh Meida.

Mereka hanya mengangguk lalu menaiki kendaraan nya masing-masing. Sebelum pergi, mereka sempat berpamitan ke Dora dan Meida. Tak lupa mereka juga meminta maaf ke Dora walau mereka tak tau Dora memaafkannya atau tidak.

Sepeninggalan mereka, Dora menatap ke arah Meida. Ia masih butuh penjelasan lebih mengenai hubungan antara Meida dengan abang pertamanya.

"Ayo gue jelasin!" ajak Meida.

"Ninggalin mansion ini? Emang udah izin? Nanti kalo dicari gimana?" tanya Dora berturut-turut.

"Bokap nyokap lo lagi sibuk, mereka juga lagi rapat kan? Gapapa yok!" Meida lalu menarik Dora keluar dari mansion mengendap-endap tentunya.

"Yakin nih? Mau kemana?" tanya Dora.

"Yakin, ke cafe depan aja. Wait gue pesen taksi," balas Meida.

Selang beberapa menit, taksi yang Meida pesan telah sampai. Namun Dora tak kunjung untuk menaik ke mobil taksi. Hal itu membuat Meida mengerutkan keningnya bertanya.

"Kenapa gak naik?" tanya Meida membuyarkan lamunan Dora.

"Ah-gapapa," balas Dora. Sepertinya Dora trauma dengan kejadian taksi beberapa bulan yang lalu tapi tak ada yang mengetahuinya. Tapi tak ada yang mengetahuinya termasuk Dora yang tidak menyadari akan trauma itu.

Mobil taksi berwarna biru itu melaju kencang meninggalkan area kosong dekat mansion. Tak ada yang menyadari bahwa dari tadi ada yang mengawasi gerak-gerik kedua perempuan itu.

To be continued...

-o0o-

Gak boleh marah! Ditahan dulu ya, nanti ubanan aku gak nanggung😱

Btw kalian suka cerita ini karena apasi? Cerita di kolom komentar yaa

Doain ya, ujian aku lancar biar kagak hobi ngegantung kalian padahal kalian bukan jemuran yang pantas digantung</3

Buat visual Rayden atau yang lain kalian boleh ngehalu sendiri, saya lelah mencari cast yang cocok😭🙏🏻

Buat yang nanya kenapa aku buat chapternya gak terlalu panjang, karena biar chapternya agak banyak

SEE YOU NEXT CHAPTER>

Continue Reading

You'll Also Like

952K 92.9K 51
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
177K 29K 60
Ale! Gadis barbar yang selalu mengejar-ngejar cinta seorang Raka Allandra. gadis yang selalu merecoki hari-hari sang pujaan hatinya dan berharap suat...
2.5M 143K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.6M 270K 32
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...