Bantu aku untuk support cerita ini dengan cara like dan comment ya, dengan begitu, aku bakalan semangat untuk update terus nih!
Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Arthur nih!
Untuk bisa nyambung membaca cerita ini kalian bisa baca dulu "Married to my ex-twins" "Auristela" "Samira Wilkins" dan "Kalea Chalondra" Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
Gak di komen gak aku lanjutin ah ceritanya ☹️
Seperti biasanya Arthur kembali kekantor dengan tanpa rasa bersalah sekalipun
Ia hanya mengetahui bahwa dirinya berada dirumah dengan keaadaan yang kacau juga kaos yang lusuh yang ia kenakan
Mungkin karena kebanyakan minum ketika bersama dengan Megan dan Arthur juga yakin Arki yang membawanya kerumah
"Rommy, setelah ini kamu bisa pulang lebih dulu, mobil akan saya bawa, karena saya ada urusan"Ucap Arthur memerintah dan ia keluar dari mobil miliknya
Setelah kaki tersebut keluar dari mobil miliknya, Arthur membuka kacamata hitamnya juga membenarkan jasnya
Ia memasuki Achilles Corp dan kembali bekerja seperti biasanya, "Hei"Panggil Arki pada Arthur
Arki lalu menahan lift yang biasa digunakan para petinggi di Achilles Corp termasuk dirinya yang masuk kedalam petinggi Achilles dengan menduduki kepala bagian departemen umum
"Lo balik sama siapa tadi malam?"Tanya Arki membenarkan dasi miliknya
Arthur membelalakan kedua matanya dan menolehkan wajahnya menatap Arthur
"Bukannya-"Arki menaikan salah satu alisnya bingung
"Bukannya apa?"Tanya Arki bingung
"Bukannya lo yang bawa gue ke rumah karena gue mabok berat?"Tanya Arthur pada Arki
Arki tertawa dan menatap Arthur kembali dengan serius, "Lo gila, gue aja gak sadarkan diri pas di dalem club, gue gak tau juga apa yang terjadi setelah gue menginstruksikan lo untuk gak minum sama Megan, gue-"Ucap Arki terhenti
Pikirannya berkelana bahwasannya ia ingat satu hal kalau ia dibius oleh seseorang
"Jangan-jangan"Arki menatap Arthur dengan wajah paniknya
"Gue gampar lo ya, jangan bikin panik"Ancam Arthur dengan kesal
"Lo kenapa bangsat? Gue kira lo yang bawa gue balik"Tanya Arthur
Arki menggelengkan kepalanya, "Bukan gue anjrit"Jawab Arki meyakinkan lelaki yang berada disebelahnya
Tak lama, lift terbuka dan mengharuskan keduanya untuk keluar
"Gue ke ruangan lo aja deh nanti, bahaya kalau lo ke ruangan gue dan Flora tau. Baru aja gue dapat restu dari kakaknya"Ucap Arthur pada Arki
"Lo dapet restu dari Tamara?"Tanya Arki menaikan salah satu alisnya
Arthur dengan sombongnya mengangguk, "Iyalah, gue gitu"Ucapnya
"Setan. Jangan seneng dulu, gue ada info penting tentang tadi malam"Ucap Arki segera pergi dari sebelah Arthur sebelum lelaki itu menanyakan beberapa pertanyaan
"Ye si bangsat, bikin perkara aja"Umpat Arthur dan beralih menuju ruangannya
Setelah Arthur lewat beberapa karyawan disana membungkukan tubuhnya memberikan penghormatan tak terkecuali Flora ketika Arthur inging memasuki ruangannya
Arthur mendekati perempuan yang tidak lain adalah kekasihnya, "Akhirnya kamu memakai kalung itu-"Lirih Arthur seraya berbisik
Flora tersenyum dan menyentuh kalung yang berada dilehernya, "Sangat cantik"Ucap Arthur mengedipkan sebelah matanya lantas memasuki ruangan miliknya
Flora benar-benar sudah memerah sekarang, entah mengapa setelah Tamara merestui hubungannya dengan Arthur ia memakai kalung itu
Sebenarnya, kalung tersebut telah diberikan okeh Arthur ditahun ke lima Flora menjabat sebagai sekretaris dengan dalih hadiah karena bertahan hingga sejauh ini dengan Arthur
Namun, menurut Flora ia tidak pantas untuk memakainya terlebih jika para kekasih Arthur mengetahui hal itu
"Benar-benar playboy kelas kakap"Lirih Flora melirik Arthur yang sudah sibuk dengan pekerjaan miliknya
Entah mengapa, hidup Flora semakin lebuh tettata dan berwarna ketika ia resmi menjadi kekasih Arthur juga lebuh tennag karena hubungan mereka di restui oleh Tamara sang kakak
Tamara hanya ingin pembuktian dari Arthur atas keseriusannya dengan Flora
"Hey, ngelamun aja"Ucap Thania yang datang mengagetkan Flora
Flora yang sedang melamun menatap celah jendela yang menampakan Arthur tersebut pun terjingkat
"Ngapain sih?"Tanya Flora dengan kesal
Thania mengerutkan keningnya dan mengikuti arah pandang Flora, "Naksir sama Pak CEO nih ceritanya?"Tanya Thania dengan menaik turunkan kedua alisnya
Flora memukul lengan Thania dengan pelan, "Apaan sih Than, lo gak ada kerjaan apa sampe ngeledekin gue?"Tanya Flora dengan kesal
Thania tertawa dan duduk disebuah kursi yang berada dihadapan Flora, "Lo gak bakalan deh bisa dapetin dia-"Ucap Thania
Flora menaikan salah satu alisnya bingung, "Ha? Dia siapa?"Tanya Flora
"Itu"Ucap Thania menunjukan tangannya pada ruangan Arthur
Flora yang terkejut itu menggapai tangan Thania untuk berhenti menunjuk ruangan Arthur
"Ish, berisik lo ngapain sih nunjuk-nunjuk"Ucap Flora dengan kesal
Thania tertawa menatap wajah masam mioik rekan kerjanya ini, "Lagian nih Flo, udah deh lo gak usah berharap lebih sama Pak Arthur, dia udah ada gandengan"Ucap Thania meyakinkan Flora
Flora terkikik diam-diam atas pernyataan wanita yang berada dihadapannya ini
'Lo gak tau aja gue pacarnya CEO disini'Batin Flora tertawa
Thania memutarkan bola matanya malas, "Flora, gue beneran. Gue kasih tau lo sebelum lo sakit hati"Ucap Thania
Flora memberhentikan kikikannya dan mencoba menatap Thania dengan serius
"Emang lo tau darimana sih kalau Pak Arthur punya pasangan? Hmm?"Tanya Flora pada Thania
Thania dengan jengah memutarkan kedua matanya dan mengambil ponsel miliknya
"Gue ada fotonya"Ucap Thania
Flora membelalakan kedua matanya, "Mati gue, jangan sampai si Thania tau-"Lirih Flora dengan menggigit bibir bawahnya
"Nih"Thania memberikan ponsel yang menunjukan bahwasannya Arthur sedang membenarkan anak rambut seorang perempuan
Flora tersenyum dan menghela nafasnya lega, "Kenapa lo menghela nafas gitu?"Tanya Thania menarik kembali ponsel miliknya
Flora menggelengkan kepalanya, ia sadar bahwa yang berada didalam foto itu adalah dirinya juga Arthur
Dna yang kebuh beruntungnya wajah Flora sama sekali tidak tampak, "Itu tidak membuktikan kalau Pak Arthur punya pasangan dong Thania, liat tuh, orang mukanya gak keliatan"Ucap Flora pada Thania
"Ya, yang jelas dia udah punya pacar. Tapi-"Thania memerhatikan foto perempuan yang berada di ponselnya dengan wajah Flora
"Ngapain lo?"Tanya Flora
Thania memfokuskan penglihatannya pada ponsel dan bergantian degan wajah Flora
"Mirip lo gak sih ini?"Tanya Thania mulai curiga
Flora mengerjapkan kedua matanya, "Ah, halu lo, mana mungkin. Udah sana balik kerja"Usir Flora
"Ish, gue beneran, kaya mirip-"
"Thania, kalau Pak Arthur tau lo lagi gosipin dia, lo bakalan dipecat tau gak"Ucap Flora pada Thania
Thania segera menegakan tubuhnya, "Yaudah kalau gitu gue balik deh, gak mungkin juga ini lo"Ucap Thania mengidikan bahunya dan pergi dari hadapan Flora
Setelah kepergian Thania dari hadapannya baru Flora bisa bernafas dengan lega
"Untung aja"Lirihnya sembari mengelus dadanya
Tak lama Arthur membuka pintu ruangannya fan mendekati Flora, "Ngapain sih? Nanti kalau ketahuan yang lain gimana?"Tanya Flora melirik sekitarnya
Baru saja Thania pergi dan Arthur sudah berada dihadapannya, benar-benar tidak baik untuk jantung Flora saat ini
Arthur menaik turunkan kedua alisnya, "Itulah tujuan utamanya"Ledek Arthur
Flora memutarkan bola matanya malas, "Kita sudah membicarakannya bukan? Hubungan kita hanya ada setelah jam kantor selesai"Ucap Flora sedikit berbisik
Arthur tertawa dan menganggukan kepalanya, "Tentu saja aku tidak lupa bebe"Ucap Arthur tak kalah lirih
Flora hanya bisa memutarkan bola matanya kesal, "Aku akan ke ruangan Arki, sebentar"Ucap Arthur
Flora menaikan salah satu alisnya, "Tumben? Biasanya Pak Arki yang keruangan mu?"Tanya Flora bingung
Arthur mengedipkan salah satu matanya, "Kenapa memangnya kalau aku yang kesana? Sebegitunya merindukan ku? hmm?"Tanya Arthur menaik turunkan kedua alisnya meledek Flora
"Udah sana"Usir Flora seraya mendorong lengan Arthur
Arthur yang tertawa puas karena berhasil meledek kekasihnya, "Bye bebe, don't miss me"Ucap Arthur kissbye dengan Flora
"Hari ini benar-benar senam jantung"Lirih Flora ketika Arthur beranjak pergi
Flora menghembuskan nafasnya, menetralkan detak jantungnya dan mulai kembali menatap layar komputer untuk mengurus beberapa berkas yang diperlukan
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!