Jika bersamaku adalah luka, pamitlah,
Temukan dia yang kau sebut bahagia
📍Aslan.
♒♒♒
Puas sudah Celine memarahi anak semata wayangnya itu.
"Dia sudah keterlaluan."
Dia masih mendumel sendiri. Tak kam kemudian dia masuk kedalam ruang rawat Dea dan menemukan dea tergeletak tak berdaya dengan selang infus yang menyumbat lubang hidung nya.
Ia sungguh kasihan melihat calon menantunya itu. "Maafkan mama sayang.... Mama yang menyebabkan ini semua
Mama terlalu memaksa mu untuk bertahan dengan anak mama.... Mama janji mama akan melepaskan mu supaya kamu bisa hidup aman" Ujar Xeline meneteskan airmata.
🐣🐣🐣
Aslan tidak tenang. Ia tidak bisa fokus pada pekerjaan nya. Isi di kepalanya hanya Dea, Dea dan Dea. tidak ada lagi kata lain selain nama Dea yang ada di otak kecil Aslan.
"Argh.... Sial... " Aslan meremas berkas penting itu dan melemparkan nya begitu saja.
Baginya itu tidak ada apa apanya dibandingan dengan kesadaran Dea. "Aku tidak bisa fokus sedikit pun.Dea.Dea.Hanya Dea. Hanya dia yang ada di otak ku" Serunya geram.
Baru kali ini Aslan tidak fokus dengan kerjaannya. Sepertinya benar. Sejak ia mengenal Dea, watak dan sifatnya berputar 180 derajat.
Sejak mengenal Dea ia bisa hangat, mengerti arti cinta, punya rasa manusiawi dan semakin bijaksana.
Dea adalah manusia yang Tuhan titipkan untuk melengkapi Aslan.
Hanya Dea yang mampu membuat Aslan menangis, tertawa. Dea adalah sumber emosi bagi Aslan.
"Aku harus kerumah sakit"
Finally, Aslan memutuskan untuk ke rumah sakit saja melihat kekaksihnya. Daripada ia berada di kantor takutnya ia akan menimbulkan masalah baru lagi.
Aslan keluar ruangannya dan berjalan dengan sangat cepat. Ia mengabaikan sapaan dari karyawan nya. Ia tidak peduli lagi akan sekitar. Yang ia pedulikan saat ini hanya Dea.
Ia sudah sampai di area parkir. Ia segera menaiki mobil mahalnya dan menginjak pedal gas sekuat mungkin.Kecepatan 120km/jam seperti nya bukan apa-apa bagi Aslan.
Hampir menabrak penyebrang jalan, menerobos lampu merah,menabrak beberapa mobil yang sedang menghalangi jalannya.Aslan tidak peduli lagi dengan peraturan. Ia menyingkirkan semua itu.
Tak lama kemudian ia sudah tiba di rumah sakit. Ia segera bergegas masuk kedalam ruang rawat Dea.
Ia segera membuka pintu kamar VVIP itu.
Dan
Hasilnya kosong.
Ia tidak menemukan Dea terbaring di ranjang rumah sakit.
Aslan ketakutan.
Ia marah. Siapa yang memindahkan kamar gadis miliknya tanpa memeberikan kepadanya. Siapa pun dia Aslan jamin dia akan membunuh orang itu.
"Suster....." Teriak Aslan murka.
Tak lama kemudian seorang suster datang keruangan dimana Aslan sedang berada. "Ada apa pak" Tanya suster itu ketakutan.
"Pasien yang dirawat di ruangan ini dimana? Kemana dia pergi?" Bentak Aslan pada suster itu.
Suster yang sedang berhadapan dengan Aslan takut. Dengan susah payah dia menelan salivanya dan menjawab "Non Dea sudah dibawa oleh Nyonya Xeline saat dia siuman"
Brak. Aslan menghancurkan seluruh ruangan itu. Ia melempar vas bunga yang ada disana dan hampir kena kepala suster itu.
Banyangkan jika kalian yang berada di sana. Apa yang akan kalian lakukan?
Aslan mendekat ke suster itu. Suster itu mundur sampai ia mentok ke tembok rumah sakit. "Tu-tuan mau ngapain? " Ujarnya ketakutan. Ia sudah ngompol saat ini.
Kalian diperbolehkan menertawai suster itu. Satu uang harus kalian ketahui . Ia sangat ketakutan. Kalian tidak akan paham persaan nya karena kalian tidak pernah merasakan apa yang sedang dia alami.
Aslan mencekik suster itu "Beritahukan kemana mereka pergi!" Ancamnya.
"Sa-saya ttidakk tahu tuan... Nyonya xeline tidak mengatakan apapun se-setelah beliau membawa non Dea" Ujarnya bersusah payah menahan cekikan tangan kekar Aslan.
Aslan semakin memperkuat cekikan nya pada suster itu. Sampai pada detik ke-29 ia pingsan tak sadarkan diri.
Aslan melepaskan cekikan nya setelah suster itu pingsan. "Cih dasar lemah"
Ia segera keluar ruangan itu dan masuk ke mobilnya. Ia menelfon salah satu anak buahnya. "Lacak dimana keberadaan mamah dan Dea sekarang juga. Waktumu hanya 30 detik" Setelah mengatakan itu Aslan segera mematikan telfonnya sepihak.
30 detik? Sungguh gila bukan? 30 detik sangatlah singkat untuk melacak keberadaan seseorang.Hampir mustahil untuk dapat melakukan itu.
35 detik kemudian Aslan menelfon kembali suruhannya. "Katakan dimana keberadaan mereka sekarang juga! Waktumu sudah lebih lima detik"
"Maaf tuan tapi saya belum menemukan keberadaan mereka. Lagipula waktu yang tuan berikan sangat lah singkat. Kasih saya waktu sedikit lagi tuan" Pinta suruhannya itu
"Bodoh.Cepat temukan keberadaan mereka" Tekan Aslan mengakhiri telfon tersebut.
"Mereka berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta tuan"
Damn!
🐣🐣🐣
"
Tunggu Dea"
Suara itu. Suara yang beberapa hari ini dea rindu dan benci sekaligus. Orang yang berjanji akan melindungi nya malah manjadi orang yang menyakitinya.
"Mau apa lagi kamu kesini hah?Mamah akan mengirim Dea ke Swiss bertemu paman mu. Ia akan menetap disana" Ujar Xeline sarkas.
"Mah plis" Ujar Aslan menetaskan air mata.Ia tak kuasa menahan tangisnya. Kejadian ini langka. Sangat langka. Hanya di hadapan Dea dan Xeline saja Aslan akan terlihat lemah. Di hadapan seluruh bumi ia akan bersikap seperti biasa. Dingin egois dan tak ada belas kasihan.
Hanya saja di hadapan dua wanita lemah itu ia akan terlihat lemah. Sebab mereka lah kekuatan bagi Aslan.
Dea meletakkan koper yang ia bawa "Mah tolong kasih kami waktu bicara sebentar"
Setelah itu Xeline meninggalkan Aslan dan Dea.
Saat Xeline sudah beberapa meter dari mereka Aslan langsung menggenggam tangan Dea tapi di tepis oleh Dea "Bicara nggak harus pegang tangan"
Mampos kan. Nyesek nggak tuh-author
"Ba-baiklah" Ujar Aslan menelan pahitnya kenyataan. Sosok yang sangat ia cintai murka kepadanya. Bahkan berpegangan tangan pun sudah enggan. So sad.
" Cepat katakan sebelum jadwal penerbangan ku tiba" Ujar Dea to the point.
"Maaf kak... Sebenarnya aku sayang banget sama kamu tapi maaf hatiku sudah terlanjur terluka" Batinnya berguman.
Dengan keberanian penuh aslan menggenggam lagi tangan Dea. Tapi kali ini Dea tidak menolak tangan besar itu. "Ku mohon tinggallah bersama ku. Jangan pergi.Please baby.... I need u. I want your attention, your smile, yourself. I need" Pinta Aslan memohon.
"Sudahlah basi. Aku mau berangkat. Bye"
Dea melenggang begitu saja tanpa menghiraukan aslan sedikit pun. Aslan sangat sedih.
"Dea wait" Teriak Aslan. Dea hanya diam menunggu Aslan berbicara. "Jika bersamaku adalah luka, pamitlah,
Temukan dia yang kau sebut bahagia" Ujarnya meneteskan air mata.
"Why not?" Ujar Dea acuh. Dalam hati Dea sudah merintih menahan sedih. Apakah cintanya akan usai disini saja?Apa ia tidak layak dicintai?
Aslan kacau. Aslan tanpa Dea sama saja dengan bumi tanpa matahari. Gelap. Tidak ada sukacita. Tidak ada cahaya. Sepertinya sesudah ini Aslan alan terjatuh kejurang kehiupan. Sebab cahaya yang selalu menerangi nya sudah pergi.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Let's see next chapter!
Bersambung.
Maaf baru bisa up soalnya ujian dong... Banyak banget... Sampe mau meledak otak kecil aing.
Gue mau cerita
Jadi hari ini eh maksudnya kemarin aku seneng bangettttttttt
Exo comeback dong😭😭😭
Terharu bangettttt
Walaupun comeback nya ot7 tapi tetep hot anjir
Buruan kalian juga harus Streaming di chanel nya SMTown.
Jangan lupa di like juga mv nya.
Btw reader aku yang cantikkk kalian kpopers juga nggak?
Kalau iya sebutin fandom nya bun sama biasanya.
Kali aja ada yang sama ya kan😭
Dah lah bun skip;)
See u next Chapter
Peluk online buat kalian.