Bantu aku untuk support cerita ini dengan cara like dan comment ya, dengan begitu, aku bakalan semangat untuk update terus nih!
Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Arthur nih!
Untuk bisa nyambung membaca cerita ini kalian bisa baca dulu "Married to my ex-twins" "Auristela" "Samira Wilkins" dan "Kalea Chalondra" Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
Gak di komen gak aku lanjutin ah ceritanya ☹️
"Arthur-"Ucap Arki mendatangi ruangan sahabatnya sejak duduk di bangku perkuliahan
Terlihat Arthur sedang memijit pelipisnya, ia baru menyadari tindakannya kali ini adalah sebuah kesalahan
"Kenapa lo?"Tanya Arki
Alih-alih menjawab pertanyaan dari Arki, Arthur masih tetap diam dan menghela nafasnya panjang
"Megan datang, tadi"Ucap Arthur
Arki menganggukan kepalanya, "So?"Tanyanya
"Dia minta perjanjian itu berjalan semestinya, gue harus nemenin dia setelah pemotretan ke club malam yang biasa gue dan dia datangi dulu"Ucap Arthur menejalskan
Arki tertawa dan duduk di soffa ruangan Arthur, "Arthur Simeon Achilles, kapan sih lo gak bisa menaklukan perempuan? Udah deh lo tinggal dateng, nurutin apa yang dia mau. Terus lo balik"Ucap Arki dengan santainya
"Gak segampang itu, bego"Ucap Arthur mendekati sahabatnya juga rekan kerjanya di Achille Crop
"Ya terus apa masalahnya? Lo juga hampir setahun ini kan deket sama dia? Lo udah tau lah kelakuan dia gimana"Ucap Arki dengan santai
Arthur memang sedikit banyak mengetahui kelakuan Megan yang sangat ambisius untuk mengejar apa yang ia ingingkan
Dan itu, adalah permasakahn besar baginya, apalagi sekarang ia tidak berstatus single melainkan ada hati yang harus ia jaga juga
"Malah ngelamun"Ucap Arki menepuk lengan Arthur
"Gini deh, biar gue suruh anak buah gue ngikutin lo dari belakang, jadi kalau Megan berbuat yang enggak-enggak bisa teratasi"Ucap Arki menenangkan isi fikiran Arthur
"Arthur, gue kenal lo itu bukan sehari dua hari. Bahkan lo bisa mengatasi hal-hal yang lebih besar dan licik dari ini. Megan itu cuma seujung kuku lo yang gak perlu lo khawatirin"Ucap Arki pada Arthur
"Itu dia, gue tau kemampuan dia hanya sebatas ujung kuku gue, tidak ada banding dengan beberapa kasus yang pernah gue hadapi sebelumnya. Gue cuma takut kecolongan sama dia"Ucap Arthur dengan khawatir
Arki menghela nafasnya dan mulai memasang wajah serius, "Kalau gitu, nanti malam, gue akan ikut kesana tanpa Megan tahu, gue kerahkan anak buah juga Rommy untuk pengawalan"Ucap Arki
"Gak salah gue memperkerjakan lo"Ucap Arthur dengan tawanya
"Sialan"Balas Arki dengan canda
Flora yang masih diselimuti dengan rasa kesal itu pun semakin menjadi-jadi amarahnya, ketika ia melihat sang kekasih dan Arki sedang bersenda gurau
Seakan-akan mereka tidak berbuat salah apapun, "Gila ya, bisa-bisanya ketawa begitu, padahal tadi ada bekas teman kencannya datang, gak mikirin apa perasaan gue sebagai cewenya gimana"Lirih Flora sembari meremas kertas yang berada dihadapannya
"Bener-bener playboy kelas kakap, awas aja nanti"Ungkapnya penuh kekesalan
Tak lama Arki keluar dari ruangan Arthur dengab wajah yabg bisa dibilang tidak ada kejadian apa-apa
Tanpa pikir panjang Flora berdiri dan memasuki kantin, mengambil air dingin berisikan es batu yang ia bawa juga handuk bersih yang ada disana
Flora membawa baskom yang berisikan air es serta handuk itu memasuki ruangan Arthur
"Flora?"Tanya Arthur dengan tatapan terkejutnya
Flora mengambil remote penutup tirai diruangan Arthur, "Duduk"Ucapnya mendorong dada Arthur untuk duudk kembali ke soffa
Arthur yang bingung itu hanya mengikuti apa kemauan dari Flora, "Kenapa? Hmm?"Tanya Arthur sembari menaik turunkan alisnya meledek
Flora menajamkan pandangannya pada Arthur, "Tunggu"Ucapnya
Flora mengambil baskom yang ia bawa dan membasahkan handuk dengan air dingin
"Dicium bagian mana tadi?"Tanya Flora dengan serius
Arthur menaikan salah satu alisnya bingung, "Ha?"Tanyanya
Flor memutarkan bola matanya malas, "Tadi, dicium dibagian mana?"Tanya Flora
Arthur menahan tawanya, ia baru menyadari bahwa sekertaris yang mernagkap menajdi kekasihnya ini mebgetahi kedatangan Megan dan sedang cemburu
"Disini"Ucap Arthur menunjukkan pipi kirinya
Dengan segera Flora membasuh piou Arthur dengan handuk basah yang sudah ia beri es batu
"Mau kau apakan pipiku pakai air dingin begitu?"Tanya Arthur yang masih diam atas perlakuan kekasihnya
Flor masih diam hingga tangannya di tahan oleh Arthur, "Jadi pacarku ini sedang cemburu?"Tanya Arthur menatap Flora dengan menaik turunkan kedua alisnya
"Ish, enggak"Elak Flora menghempaskan cengkraman tangan Arthur
"Iya juga gapapa"Ucap Arthur menaik turunkan alisnya meledek Flora
"Udah ah, gak ada gunanya juga aku disini-"Ketika Flora sudah menegakan tubuhnya namun tangan itu ditarik paksa oleh Arthur
Hingga Flora terjatuh dalam pangkuan Arthur, Mata mereka saling bertatap hingga sekarang tangan kanan Arthur sudah berada ditengkuk leher milin Flora
Mendekatkannya hingga wajah mereka tidak berjarah, bahkan kedua hidung mancung milik mereka saling bersentuhan
Hingga akhirnya Flora memejamkan matanya dan Arthur mulai memiringkan sedikit kepalanya dan mencium bibir Flora
Tak hanya itu, beberapa saat dalan keadaan Flora diatas Arthur menjadikan Flora lebih leluasa hingga kedua tangannya sudah berada di kehrr Arthur mengalungkannya disana
Mereka melepaskan ciumannya dan saling bertatap juga mengambil sebanyak-banyaknya oksigen
"Kenapa? Terengah-engah? Apa ciumanku sedahsyat itu?"Tanya Arthur yang mengetahui Flora sedang mengatur nafasnya dengan senyuman khas miliknya
Flora tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Percayalah bahwa, sejak beberapa tahun lalu tidak ada yang bisa menggantikan dirimu-"Ucap Arthur mencium bibir Flora sekilas
"Dan, mau sampai kapan kau duduk diatasku?"Tanya Arthur dengan gerlingan matanya
Mengetahui hal itu, Flora membelalakan kedua matanya dan terjingkat dari sana
"Hahaha, kamu lucu saat cemburu"Ucap Arthur
"So, apa yang ingin kamu jelaskan padaku?"Tanya Flora pada kekasihnya
Arthur menaikan salah satu alisnya bingung, "Tidak ada yang perlu dijelaskan sayang"Balas Arthur membenahi anak rambut Flora
Flora menyingkirkan tangan lelaki yang membenarkan anak rambut miliknya
"Jelaskan"Ucap Flora kekeh
Tidak mungkin bukan Arthur mengatakan yang sebenarnya pada Flora? Bisa-bisa terjadi kesalahpahaman yang lebih besar dari ini nantinya
"Membahas tentang pemotretan perumahan mewah kok, tidak ada yang lain"Ucapnya
Flora mengehla nafasnya lega, "Bener?"Tanya Flora lagi
Arthur menganggukan kepalanya, "Beneran"Balas Arthur
"Tidak mau pakai agensi yang ditawarkan oleh Auristela saja? Setauku model yang ada diagensi adik mu profesional kok"Ucap Flora memberikan usul
Arthur tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Sepertinya tidak perlu sayang. Lagipula, perusahaan juga sudha terikat kontrak dengan agensi dari Megan"Ucap Arthur memeluk Flora
Flora mengehel nafasnya dan mengangguk, "Kalau begitu jangan sampai terkecoh dengan hal-hal kecil. Aku tau kau bukan orang yang mudah dipermainkan"Ucap Flora mendengarkan wajahnya menatap Arthur
Arthur menganggukan kepalanya fan mengecup hidung mancung Flora, "Tak ada perempuan yang mengerti diriku selain dirimu"Ucap Arthur pada Flora
Flora tersenyum dan membalas pelukan Arthur, ini memang dikantor dan mereka sepakat untuk menyembunyikan hubungan mereka sampai waktu yang tidak bisa ditentukan
Tapi untuk hal bermesraan bisa mereka lakukan dimana saja, termasuk dikantor. Asal situasi dan kondisi aman dan memungkinkan
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!