Don't Stop [Michael Clifford]

Door 1stdayofschool

25.7K 3K 535

Michael melihat salah satu akun di twitter, cewek itu bernama Ava dan dia menarik perhatian Mike karena setia... Meer

Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sepuluh
Sebelas
Duabelas
Tigabelas
Empatbelas
Limabelas
Enambelas
Tujuhbelas
Delapanbelas
Sembilanbelas
Duapuluh
Duapuluh satu
Duapuluh dua
Duapuluh tiga
Duapuluh empat
Duapuluh lima
Duapuluh enam
Duapuluh tujuh
Duapuluh delapan
Duapuluh sembilan
Epilog
THE SEQUEL IS UP!

Sembilan

822 98 25
Door 1stdayofschool

I dedicated this song to you, the one who never sees the truth. Eh salah.

I dedicated this chapter to @Anyaafxx!

---------------------------------------------------------
"NO! Please guys!" Teriak Michael dan berjuang untuk merebut kembali ponselnya di tangan Calum sementara dirinya ditahan oleh Luke dan Ashton.

"Oh shit! Diam saja! Heu, sudah kayak sapi mau diqurbanin saja!" Seru Luke sambil memegangi kedua tangan Michael dari belakang.

Sementara Ashton yang menahan Michael dari depan seperti body guard mereka, "Hah, ketahuan kau sekarang!"

Calum hanya cemberut dan menautkan kedua alisnya, "Apa-apaan ini?"

Michael berhenti meronta, dia terpaku menanti jawaban.

Luke melepas pegangannya lalu berlari ke samping Calum untuk melihat apa yang dilihatnya. Dan diapun ikut cemberut.

Ashton yang penasaranpun melepas lengannya dari bahu Michael dan menghampiri Luke dan Calum, juga segera bergabung menjadi trio cemberut.

Michael mematung, apa? Apa yang mereka lihat? Apa itu Ava? Apa mereka pikir Ava jelek atau sebagainya?

Luke dan Ashton menggelengkan kepala.

Calum menghela nafas keras lalu menyerahkan kembali ponsel Michael, "Nih, kau sangat payah. Kukira dari seorang cewek."

Michael dengan bingung mengambil ponselnya.

"Nikmati diskon Imlek anda sekarang juga! Buku-buku panduan memasak? Seks? Atau mengalami gangguan ereksi? Spesial diskon untuk buku panduan seks bagi yang memiliki ukuran lebih besar! Diskon mulai dari 35%-75%! Gong Xi Fa Cai!"

"Ew, menjijikkan," Kata Calum dengan nada geli, "Apa kau memesannya?"

Michael mengangkat kepalanya dan melihat ketiga temannya yang sedang menggelengkan kepalanya bergidik ngeri. Dia menyeringai, bahagia karena mereka belum menemukan Ava.

"Ya. Untuk yang spesial diskon!" Seru Michael.

"Kau parah, Mikey. Sangat parah." Ucap Luke.

Ashton tertawa, "Menggelikan hiiii."

"Ya, terimakasih kalian semua. Aku jatuh cinta pada miliku yang lebih besar!" Michael berbangga diri.

"Begini saja, bagaimana kalau kita main ping pong dan yang kalah akan mempraktekan buku panduan 'kebesaran penis' itu?" Luke menyilangkan kedua lengannya di depan dada dan tersenyum penuh kemenangan.

Oh, mentang-mentang dia yang sering mengalahkan kita.

"No.." Calum bergumam.

"Yes. Hell yes!" Seru Ashton dan tertawa. Mengetahui bahwa nyali Calum sudah ciut duluan.

"Oke," Jawab Michael tersenyum.

***

Entahlah, tapi perasaan Michael bercampur aduk. Dia merasa senang karena itu bukan Kik dari Ava jadi Cal, Ash dan Luke tidak tahu kalau dia sedang chat dengan gadis asing. Tapi hatinya juga mencelos bersamaan dengan perasaan itu. Kenyataan bahwa Ava tidak mengiriminya pesan lagi. Atau mungkin tidak akan pernah, lagi.

Dia berbaring di atas kasurnya, berhubung ini masih pagi jadi dia masih bisa santai setelah seharian kemarin main ping pong. Dan yeah, akhirnya Calum yang kalah dan dia yang harus mempraktekan panduan dari buku 'kebesaran penis' itu.

Drrtt Drttt

Michael menghela nafasnya dan mengeyampingkan pikiran tentang Ava.

Ava: Hey

Seketika itu pula Michael melakukan aksi akrobat dengan tiba-tiba melompat keluar dari ranjang dan melakukan salto bebas. Oh, dia sudah gila!

Lalu dia kembali duduk di ranjang, menyesuaikan nafasnya lalu mulai mengetik.

Michael: Hey?

5 menit.

Oh sial, dia membalas lama lagi. Aku benci itu.

Michael: Kenapa kau mengirim pesan lagi padaku?

Jangan pikir aku akan bersikap manis setelah kau meninggalkanku, Mrs. Dunivinger.

Sementara itu Ava gelisah harus menjawab apa, dia membenarkan posisi duduknya. Oke, jadi jam pertama sampai istirahat pertama adalah pelajaran yang sangat dia benci, Matematika. Hah, siapa yang tidak benci Matematika? Meskipun begitu, Ava tetap menguasai pelajaran itu. Suka tidak suka, Matematika memang akan selalu ada.

Pikirannya melayang pada Michael Clifford sepanjang pagi ini, dan beberapa spekulasi yang dianggapnya konyol bermunculan seperti:

1. Kenapa dia menyukai rambutnya? Rambut Michael Clifford kan berubah-ubah.

2. Kenapa namanya harus kebetulan sama? Michael.

3. Kenapa dia tidak mau menunjukkan dirinya padaku? Michael kan artis, bisa saja dia merahasiakan identitasnya.

Oh, tentu saja sudah jelas---dia mengharapkan kalau itu Michael Clifford. Sadarlah Ava!

Dia mencuri waktu di tengah-tengah pelajaran karena tidak tahan lagi ingin melampiaskan kepenasarannya pada Michael.

Oh, dan dia sebal juga karena Michael asing itu tidak mengirim Kik lagi. Ava merindukan cowok asing itu.

Ava: Tidak apa-apa

Michael: Ini hebat, aku harus menunggu sampai gerhana bulan datang dulu baru mendapat balasanmu.

Ava: Maaf, aku sedang di kelas

Michael: Kalau begitu, kirim pesan padaku saat kau sedang bebas?

Ava: Sebenarnya ini kelas Matematika

Michael: Lalu?

Ava: Siapa yang tidak benci Matematika?

Michael: Itu bukan suatu jawaban, Nona.

Ava: Aku benci Matematika.

Michael: Pantas saja. Biasanya kau galak kalau aku mengganggu kelasmu.

Ava: Yeah itu kau tahu.

Michael: Kau belum menjawab pertanyaanku, kenapa kau mengirim pesan lagi? Katanya kau ingin menjauhiku?

Ava: Oh aku benci untuk mengatakan ini

Michael: Katakan saja.

Ava: Aku merindukanmu

Oh, Michael sedang menari ular di sana.

Michael: Apa maksudmu? Bukannya kau membenciku?

Dia tidak mau berhenti bertanya. Dasar kepo.

Ava: Asal kau tahu saja, aku bukan tipe cewek yang membalas setiap pesan dari lawan jenis.

Michael: Lalu?

Ava: Yeah, kau datang dengan tiba-tiba. Dan lalu pergi. Sementara aku belum tahu siapa kau!

Michael: Aku Michael. Ini tidak masuk akal, kenapa kau merindukanku?

Ava: Aku kangen mendapat pesan darimu. Aku terbiasa dengan gangguan darimu. Dan aku tidak terbiasa membalas pesan cowok seperti ini. Jadi, ini sesuatu yang baru bagiku. Hargailah.

Michael: Jadi kau kangen aku mengirim Kik untukumu?

Ava: Ya, dan aku sudah terlanjur membalas semua pesan anehmu.

Michael: Bagus kalau begitu. Jadi kita bisa melakukan Skype malam ini?

Ava: Berhenti memerintah. Kenapa tidak kirim saja foto selfiemu lewat sini?

Michael: Tenanglah sedikit. Kalau aku mengirimnya di sini, kau mungkin tak akan percaya dan mengira aku menipumu.

Ava melepaskan pegangannya pada ponsel dan menahan nafas, 'tak akan percaya'? Apa dia benar-benar Michael Clifford?! Ayolah, ini clue yang baru dan hebat!

Ava: Oke kalau begitu, malam ini. Jam 9 malam waktu Indonesia, dan Jam 9 malam waktu Amerika.

Michael: Setuju, Nona Muda.

Read.

Michael: Apa nama Skype-mu? Biar aku add.

Ava: Avadunivinger. []

--------------------------------------------------------

Oke, aku/saya/gue jarang bikin Author's Note panjang, jadi mohon dibaca sebentar aja.

Rencananya mau fokus sama fanfic ini dulu untuk satu bulan ini.

UPDATE DIUSAHAKAN SETIAP HARI KALO IDENYA GA MENTOK. (atau mungkin sehari 2 kali)

Pokoknya rencana cerita ini should be completed dalam waktu cepat. Ga kaya cerita-cerita aku/gue lainnya.

Karena chapternya juga pendek-pendek dan ga butuh latar tempat, waktu yang berbelit. Konsepnya juga udah dapet.

Jadi, ini FAST UPDATE.

TAPI PLEASE TETEP KOMEN DAN VOTE :(

JANGAN JADI SILENT READER IH GA AKAN GIGIT JUGA. GA AKAN NYAMPAHIN PROFILE JUGA KO. :(

oke udah segitu aja.

thanks for reading!! much love!

xnedelongex

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

724K 67.5K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...
470K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
1.3M 35.4K 8
Di balik dunia yang serba normal, ada hal-hal yang tidak bisa disangkut pautkan dengan kelogisan. Tak selamanya dunia ini masuk akal. Pasti, ada saat...
241K 36.2K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...