Happy Reading❤
Ayla berjalan melewati lorong-lorong kelasnya dengan santai dan bersenandung ria, sembari mengelus perutnya yang terlihat masih rata itu dia menuju ke kelasnya.
Ayla mengulas senyumnya mengingat kejadian tadi pagi saat bangun tidur. Hafiz mencium perutnya dan berbicara pada bayi yang ada di perutnya. Perlakuan sederhana tapi mampu membuat para Calon ibu tersenyum bahagia.
Ayla memasuki ruang kelasnya dengan senyum yang cerah, dan itu membuat teman se gengnya memandangnya dengan tatapan yang curiga.
"Kenapa lo senyum-senyum?" tanya Clara yang dari tadi risih melihat Ayla yang tersenyum walaupun sudah duduk di bangku nya.
"Ada deh," jawab Ayla.
"Aneh lo! Bikin kita penasaran aja!" sarkas Elma.
"Iya lo! Kenapa si?" tanya Farah yang penasaran dengan Ayla.
"Nanti aja deh gue ceritain," ujar Ayla.
Mereka bertiga pun mengangguk lalu kembali duduk dengan benar karena bel sekolah sudah berbunyi dan pasti sebentar lagi guru yang mengajar di jam pertama pun akan sampai dikelas.
*****
"Seriusan lo?!" tanya ketiganya secara bersamaan setelah melihat scan foto usg kandungan Ayla kemarin saat Ayla periksa.
Ayla pun mengangguk lalu tersenyum hingga menampilkan giginya yang bergingsul itu.
"Waah Selamat Ayyyyy," ucap Elma lalu memeluk Ayla.
"Selamatttt Ayy," ucap Clara dan menyusul Elma memeluk Ayla.
Berbeda dengan yang lain, Farah justru memegang scan foto itu dan menangis seketika.
"Gue hiks nggak nyangka hiks akhirnya semua Doa-doa lo dikabulkan oleh Allah hiks selamat yaa," ucap Farah lalu memeluk Ayla.
Mereka bertiga pun berpelukan hingga satu persatu pun menangis entah karena apa.
Yang Ayla minta, semoga persahabatan nya ini bisa langgeng sampai Jannah-Nya.
*****
"Kak, bangun," ujar Ayla dengan menggoyangkan tangan Hafiz yang memeluknya.
"Kakkk," rengek Ayla yang hampir menangis.
"Hmm apa," jawab Hafiz dengan suara seraknya.
"Pengen nasi goreng yang mangkal alun-alun," ujar Ayla.
Hafiz terbangun lalu mengucek matanya dan melihat jam yang berada diatas nakas.
"Sudah jam 12 malem sayang, Pasti sudah tutup. besok aja ya," jawab Hafiz dengan memberi pengertian kepada Ayla.
"Enggak mau. maunya sekarang," tolak Ayla.
Hafiz pun menghela nafasnya lalu dia berdiri dan membasuh muka nya dikamar mandi. Setelah itu Hafiz mengambil jaketnya dan kunci montornya.
"Kak, aku ikut ya," ujar Ayla.
"gausah, malem-malem begini nggak baik buat kamu sama debaynya." larang Hafiz.
"Tapi ini yang mau debaynya," ujar Ayla dengan bibir yang mengerucut.
Lagi-lagi Hafiz menghela nafasnya pasrah dan mengizinkan Ayla ikut dengannya.
Hafiz memakaikan jaket Ayla dan memakaikan kaos kaki di kaki Ayla lalu dia mengambil krudung untuk Ayla pakai.
Hafiz mengembalikan kunci montor itu di meja lalu mengambil kunci mobil.
"Kok di kembaliin? aku maunya naik montor," ujar Ayla.
"Enggak, kalo kamu ikut kita naik mobil," jawab Hafiz.
"Pake montor!" pinta Ayla.
"Enggak," tolak Hafiz.
"Pake montor!" Ayla masih kukuh dengan permintaannya.
"Pake mobil atau ngga jadi beli!" sentak Hafiz.
Ayla menunduk karena takut dengan tatapan Hafiz yang menatapnya tajam. Hafiz yang sadar akan kesalahannya pun memeluk Ayla dan mencium kepala Ayla dan membisikan kata maaf untuknya.
"naik mobil ya, aku ngga mau kamu sama dede kenapa-napa. nurut sama kakak ya," ujar Hafiz dengan lembut.
Ayla mengangguk lalu dia mengusap air mata nya yang tadi menetes. Entah kenapa Ayla sekarang lebih sensitif dengan keadaanya. Mungkin karena hormon ibu hamil jadi begitu.
*****
Setelah mencari dan keliling se alun-alun akhirnya Hafiz menemukan Nasi goreng yang masih sedikit rame. Dia pun turun lalu meninggalkan Ayla yang ada didalam Mobil. Ayla memandangi Hafiz dari dalam mobil lalu tersenyum dan mengelus perutnya.
Ayla Masih nggak nyangka dengan keadaannya sekarang yang berbeda. Seorang suami yang awalnya bukan tipe nya sekarang menjadi candu nya dan sekarang ada mahluk kecik yang hidup didalam perutnya. Sungguh nikmat tuhan mana lagi yang engkau dusta kan.
Soal keluarga nya, hampir 3 bulan ini keluarga nya tak mencarinya. Entah ada urusan apa Ayla tidak tahu dan tak mau tahu. Ingin sekali dia menelfon Mama nya tapi dia sedikit gengsi untuk memulai percakapan kepada Mamanya itu.
Disela-sela melamunnya dia mengalihkan tatapannya kembali pada Hafiz yang sekarang duduk bersama seorang perempuan. Ayla awalnya tak mengenali orang itu karena posisinya membelakangi Ayla. Setelah seorang perempuan itu Membalikan badan dia terkejut karena itu Cecil teman Satu sekolahnya. Dan bukan itu yang membuatnya terkejut, dia terkejut ketika sorot matanya beralih ke perut Cecil yang tampak membuncit.
'Ada apa dengan Cecil?' Batin Ayla dengan menerka-nerka.
'Apakah Naufal menghamilinya?' tanya nya dalam hati.
Hafiz datang dengan membawa satu piring nasi goreng dan teh hangat untuk dirinya sendiri dan Air mineral untuk Ayla.
"Selamat makan tuan putri," ucap Hafiz. Ayla pun tersenyum dan menerima siapa yang Hafiz berikan untuknya.
"Ohiya kak, tadi Cecil kan?" tanya Ayla disela-sela makannya.
"Iya, udah kamu selesaikan dulu makannya nanti dirumah aku cerita kan ya," ujar Hafiz dan Ayla mengangguk lalu menerima suapan lagi. Begitu pula seterusnya Hingga nasi goreng itu tandas.
Setelah habis Hafiz kembali ke warung nasi goreng itu dan membayar pesanannya tadi. Setelah itu dia masuk kedalam mobil dan kembali ke rumah nya.
*****
"Jelasin dong kak! aku penasaran ini," ujar Ayla setelah mereka sampai di pintu rumah.
"Ini masih di luar sayangg, nanti dulu," jawab Hafiz.
"Baiklah."
Mereka masuk kedalam kamar lalu Hafiz menaruh jaketnya di lemari kembali dan masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci tangan dan kaki begitu juga dengan Ayla yang melakukan hal yang sama seperti Hafiz.
Setelah kedua nya berada di kasur Hafiz pun menceritakan cerita Cecil.
"Aku bakalan ceritain tapi kamu jangan potong pembicaraan ku dulu ya," ujar Hafiz dan Ayla mengangguk.
"Kamu ingatkan saat kamu ada masalah sama Cecil 3 bulan yang lalu?" tanya Hafiz dan Ayla lagi-lagi mengangguk.
"Saat itu Cecil sedang hamil 4 minggu, dan kamu tau siapa ayah dari anaknya? Dia Naufal mantan pacar kamu. Aku awalnya juga terkejut kenapa mantan pacar kamu sebrengsek gitu. Untung kamu udah putus sama dia, ngga bisa bayangin gimana kamu kenapa-napa kalo masih bersamamu," jelas Hafiz.
Ayla terkejut bukan main, walaupun Cecil musuh bebuyutan nya pasti Cecil sekarang sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja.
Pantesan dia akhir-akhir ini tidak pernah ketemu Cecil.
"Aku lanjutin lagi ya," ujar Hafiz.
"Naufal tidak mau bertanggung jawab, dia lebih memilih diam dan tidak mau tahu. Cecil sekarang sudah di DO dari sekolahan dan Ayahnya mengusir nya yang membuatnya drop. Hingga sampai-sampai Dia mau bunuh Anak dalam kandungannya tapi dia tersadar bahwa ini semua kesalahannya, dia yang membuat Anaknya itu ada," jelas Hafiz.
"Sekarang Cecil tinggal dimana?" tanya Ayla.
"Cecil sekarang tinggal di kost an X dan dia bekerja di toko Roti dekat kost-kostan nya," ujar Hafiz.
"Kak, besok aku izinn pulang telat ya, soalnya mau mampir ke Kost an Cecil dulu. Pasti sekarang dia sedang nggak baik-baik saja," ujar Ayla.
"Iyaa," jawab Hafiz lalu dia memeluk Ayla dan menciumnya setelah itu mereka berdua pun tertidur.
****
Cecil
Naufal