Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Arthur nih!
Untuk bisa nyambung membaca cerita ini kalian bisa baca dulu "Married to my ex-twins" "Auristela" "Samira Wilkins" dan "Kalea Chalondra" Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
Gak di komen gak aku lanjutin ah ceritanya ☹️
Flora berlari menuju ranjang di apartemen yang ia sewa pertahun itu, ia melongok kolong ranjang dan mendapati Arthur sedang diam tanpa suara
"Pak?"Tanya Flora menepuk pundak Arthur
Masih tidak ada jawaban dari Arthur, "Pak?"Panggil Flora lagi
Panggilan kedua Arthur menatap Flora dengan wajah kesalnya, "Udah aman Pak"Ucap Flora dengan tidak enak hatinya membantu Arthur untuk keluar
Jedugggg
Kepala Arthur terbentur pinggir ranjang dengan keras ketika ingin keluar, "Arrghh"Lirihnya memegangi kepalanya
"Ahh, sakit ya pak?"Ucap Flora pada Arthur
Arthur masih berusaha untuk keluar dair kolong ranjang yang tak seberapa itu sembari memegangi kepalanya yang terbentur
"Oak, gapapa?"Tanya Flora yang membantu Arthur untuk duduk diranjangnya
Arthur masih diam dan memegangi kepalanya yang terbentur, "Gapapa gimana!? Ini sakit Flora"Ucap Arthur dengan menatap Flora kesal
"Maaf"Ucap Flora penuh dengan wajah penyesalannya
Arthur menarik tangan Flora sehingga Flora duduk di pangkuannya, mereka bertatapan beberapa detik dan wajah mereka bisa dibilang sangat dekat saat ini
Tanpa mengedipkan mata sedikitpun Flora tida melepaskan pandangannya pada Arthur begitupula Arthur yang tidak melepaskan pandangannya dari Flora
Arthur memiringkan wajahnya dengan Flora yang sekarang sudah perlahan memejamkan matanya
Arthur mencium bibir Flora untuk yang kedua kalinya, ciuman secara perlahan gang dilakukan oleh Arthur hingga membuat bibir Flora terbuka sedikit demi sedikit
Mengajari Flora untuk membalas ciumannya secara perlahan, tak berselang lama Flora sudah menyilanhkan kedua tangannya di leger Arthur
Mengikuti permainan laki-laki yang sekarang berada di bawahnya memangku Flora
Arthur membalikan tubuh Flora yang sekarang berada diatasnya dan menidurkan Flora diranjang miliknya
Ciuman mereka terlepas dan Arthur membelai wajah mulus tanpa cacat milik Flora
Flora hanya dapat terdiam dengab perlakuan Arthur saat ini, ia hanya bisa memandangi Arthur tanpa bisa sepatah kata pun keluar dari mulutnya
Arthur menyunggingkan senyuman miliknya seakan membius Flora fanoa obat rumah sakit
Arthur mendekatkan wajahnya kembali ke wajah Flora dengan Flora gang langsung memejamkan kedua matanya
Benar saja, Arthur melanjutkan permainannya dengan Flora, ia mencium bibir Flora lebih dari semula
Bibir Flora benar-benar seakan-akan menjadi candu Arthur saat ini
Arthur yang berada di atas Flora dengan menahan bibirnya yang tetap berciuman dengan Flora itu juga memejamkan matanya
Ia benar-benar menikmati setiap detik dan setiap inci bibir Flora yang terasa seperti nikotin untuknya
Arthur menguasai permainan saat ini, kondisinya yang berada diatas Flora dengan ditahan oleh tangan kirinya dan tangan kanan Arthur menahan tengkuk Flora untuk memperdalam ciuman mereka
Sampai apda suatu menit keduanya kehabisan nafas, keduanya tampak terengah dan Arthur menyunggingkan senyumannya
"Menikahlah dengan ku Flora, akan ku buat impianmu menjadi kenyataan tanpa harus resign menjadi sekertaris ku"Ucap Arthur menatap wajah Flora
Flora mendorong dada Arthur hingga Arthur terjungkal ke sebelahnya, "Kenapa?"Tanya Arthur manatap Flora yang sekarang terduduk
Flora menegakan tubuhnya menatap Arthur, "Sudah malam, mendingan Pak Arthur pulang"Ucap Flora tanpa menatap Arthur
Arthur tertawa kecil dan menarik tangan Flora untuk duduk diranjang bersebelahan dengannya
"Kenapa?"Tanya Arthur pada Flora
Flora menggelengkan kepalanya, "Kenapa gak berani menatap saya?"Tanya Arthur lagi
Denagn sekuat tenaga Flora menarik nafasnya dan menatap wajah Arthur, "Sudah malam, lebih baik Pak Arthur pulang"Ucap Flora tanpa memberikan jawaban atas yang Arthur lontarkan
Arthur menaikan salah satu alisnya, "Kenapa harus pulang?"Tanyanya
Flora memutarkan bola matanya malas, "Ini sudah malam Pak Arthur, tidak enak dilihat tetangga kalau dua orang yang bukan suami istri ada di satu apartemen yang sama"Ucap Flora final
Arthur tertawa kecil dan menatap wajah Flora, "Kalau begitu kenapa kita hak jadi suami istri aja biar enak dilihat tetangga?"Tanya Arthur menaik turunkan alisnya
Flora membelalakan kedua matanya menatap Arthur, "Pak Arthur yang terhormat, pulang sudah malam"Ucao Flora dnegan kesal
Arthur menegakan tubuhnya sembar tertawa, "Baiklah, saya akan kembali kerumah, kalau begitu, saya berikan kamu waktu untuk libur-"Flora kembali membelalakan matanya mendengar ucapan Arthur
"Saya tidak mau di cap seseorang yang otoriter, arrogant, keras kepala oleh kakak mu karena membiarkanmu untuk tidak beristirahat"Ucap Arthur menatap Flora
"Besok ku rasa jadwalku tidak begitu oadat, jadi aku berikan waktu libur mu untuk akli ini, tidak termasuk dalam lubur tahunan, kau tenang saja"Ucap Arthur berjalan menuju pintu keluar apartemen Flora
Flora hanya mengikuti langkah laki-laki tersebut dari belakang, "Dan jangan lupa untuk pikirkan tawaran saya tadi, kamu bisa menggapai mimpi mus sebagai wanita yang utuh tanpa melepaskan pekerjaan yang selama ini kau geluti"Ucap Arthur mengedipkan salah satu matanya pada Flora
Flora segera menutup pintu apartemennya dan menyenderkan tubuhnya di balik pintu, "Gila, gue deg-degan"Lirih Flora
Flora memukul kepalanya, "Ya kalau gak deg-degan mati dong, Flora"Ucapnya
Dirasa Arthur sudah pergi, Flora membuka horden yang menutupi satu-satunya jendela yang menghadap jalanan
Arthur melambaikan tangannya pada Flora ketika Flora membuka jendela tersebut
Seakan-akan mengucapkan Bye lalu Arthur memasuki mobil miliknya, dengan segera Flora menutup hordeb tersebut
"Gila kali ya Pak Arthur hari ini?"Lirih Flora kembali membuka hordeb tersebut dan mendapsti Arthur sudah melanjutkan mobil Lamborghini aventador miliknya pergi dari apartemen yang ditinggali oleh Flora
"Huh"Ucap Flora lega
Flora berjalan menuju arah meja makan, ia menatap nasi goreng juga bunga yang diberikan oleh Arthur
Tak terasa bibirnya menyunggingkan senyuman dan mencoba memakan nasi goreng yang diberikan oleh Arthur
"Hmm, enak"Ucapnya sambil terua memakan nasi goreng itu
---
Pagi ahri yang cerah kali ini di jalani Flora tanpa harus bangun oahi dan terburu-buru untuk masuk kerja sebagai sekretaris Arthur Simeon Achilles
Pagi ini ia sedikit memiliki waktu senggang dikarenakan Arthur memberikannya waktu libur sehari
Lumayan, sehari ini tidak akan dilupakannya sampai kapanpun, dimana ia bisa libur tanpa meminta izin terlebih dahulu
Flora melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dan mencuci wajahnya, ia menatap wajahnya yang berseri-seri pagi ini
"Ih, gue kenapa sih? Senyum-senyum gini"Ucap Flora pada cermin yang memantulkan wajahnya
Flora memegang bibirnya, ingatan itu terulang kembali saat Arthur mencium bibirnya untuk kedua kali
Apartemen, ranjang dan beebraoa bantal disana menajdi saksi bahwa Arthur menciumnya begitu lembut dan berhasil membuat Flora seakan-akan terbius oleh Arthur
"Udah gila kali gue senyum-senyum sendiri"Ucap Flora mengeringkan wajahnya dengan tissu dan beralih untuk menyegarkan tubuhnya untuk mandi
Seperti biasa Rommy mengantarkan Arthur untuk menuju ke kantor kali ini
"Sepertinya mood Pak Arthur sedang baik hari ini"Ucap Rommy
Arthur tersenyum dan menganggukan kepalanya, "Kau benar Rom"Balas Arthur
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!