Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Arthur nih!
Untuk bisa nyambung membaca cerita ini kalian bisa baca dulu "Married to my ex-twins" "Auristela" "Samira Wilkins" dan "Kalea Chalondra" Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
Gak di komen gak aku lanjutin ah ceritanya ☹️
Arthur mengerjapkan matanya ketika sambungan telfon itu tersambung antara dirinya juga Flora
"Halo, Pak Arthur?"tanya Flora pada sambungan telfon antara dirinya dengan Arthur saat ini
"Dimana?"Tanya Arthur pada Flora
Flora menaikan salah satu alisnya bingung, "Bukankah saya sudah katakan pada Pak Arthur bahwa saya akan bertemu dengan rekan kerja Kak Tamara?"Tanya Flora bingung
Arthur bingung harus menjawab ucapan Flora, pasalnya ua hanya ingin mengatakan untuk tidak pernah atau jangan pernah bertemu dengan orang lain terlebih itu adalah laki-laki
Arthur tidak menyukainya! Ralat! Sangat tidak menyukainya, "Halo Pak Arthur?"tanya Flora pada sambungan telfon tersebut
Arthur lantas mematikan sambungannya dengan Flora, "Dih, kok mati"Ucap Flora menatap ponselnya
"Siapa?"Tanya James menatap Flora
Flora kembali duduk dihadapan James dan menggelengkan kepalanya, "CEO kantor saya"Ucapnya
James menganggukan kepalanya memagap Flora, "Benar kata Tamara, adiknya sangat sibuk sampai-sampai tidak memikirkan perihal jodoh"Ucap James seraya tersenyum
Uhukkk uhukk
Flora terbatuk mendengar ucapan James barusan, "Eh nih minum"Ucap James memberikan minumannya
Flora menerima minuman itu dan menenggaknya sembari menatap James dengan bingung
"Maksudnya apa ya?"Tanya Flora menaikan kedua alisnya
James menghela nafasnya, "Tamara udah cerita kalau kamu sangat sibuk sama kerjaan mu, juga bos mu itu adalah orang yang otoriter dan memperkerjakan mu dengan begitu keras"Ucap James pada Flora
Flora tertawa dan menatap James dengan senyumannya, "Sebenernya gak begitu, aku membantunya dalam pekerjaan aja kok. Lagi pula, jadwal Pak Arthur sangat sibuk, dan harus saya yang mengatur jadwalnya"Balas Flora emmakan makanan yang berada dihadapannya
James menganggukan kepalanya, "Kalau begitu, kamu memang tipe orang yang bekerja keras ya?"Tanya James yang ikut memakan makananya
Flora mengidikan bahunya, "Mungkin"Jawab Flora seadanya
---
Arthur saat ini masih berada dirumahnya, ia sedang memikirkan cara agar bagaimana meminta maaf pada Flora atas kejadian tadi pagi
Ia harus mencari cara itu, agar Flora tidak salah paham dengannya, bukan maksud Arthur untuk sengaja mencium Megan di depan Flora
Bahkan Megan sendiri yang menciumnya, tidak ada balasan apapun dari Arthur untuk kembali membalas ciuman Megan
Sungguh hatinya sangat marah dan menjadi emosional menatap dibalik kaca caffe Flora dan lelaki sialan itu saling melemparkan tawa
"Gue harus gimana?"Tanya Arthur apda dirinya sendiri di depan pantulan cermin besar yang berada dikamarnya
Tak lama ide itu muncul dari otak cerdasnya, "Ah iya, Nasi goreng"Ucap Arthur pada dirinya sendiri
Ia jadi ingat ketika dirinya dan Flora memakan nasi goreng yang belum pernah sama sekali Arthur makan
"Sangat cerdas, tampan dam mempesona. Sangat sempurna"Ucap Arthur dengan nada narsistiknya pada pantulan cermin yang memantulkan wajahnya
Arthur menyambar kunci mobil lamborghini miliknya dan melajukan mobilnya ke apartemen Flora
Flora yang baru saja sampai di apartemen dengan merenggangkan badannya di ranjang
Ia melemparkan asal tas jinjing yang ia kenakan tadi, "Kak Tamara bener-bener gak waras, gue di jodoh-jodohin kaya bocah"Ucap Flora sebal
Flora beranjak dari ranjang untuk menuju lemarinya, setelah memiliki setelan pakaian tidur ia menuju kamar mandi untuk menyegarkan dirinya dari beberapa masalah yang tejadi pada hari ini
"Pak, nasi goreng 2"Ucap Arthur dari dalam mobil lamborghini miliknya
"Wah, nunggu lama nih, gapapa?"Tanya sang tukang nasi goreng tersebut
"Saya beli semua deh, nanti bungkusin saya 2 yang lain terserah dibagiin ke mana aja"Ucap Arthur daripada ia harus menunggu lama hanya demi 2 buah nasi goreng
Bukanlah lebih baik ia memborong seluruh nasi goreng tersebut? Dengan begitu ia membantu orang untuk makan gratis juga bukan?
Sang tukang nasi goreng tersebut membelalakan kedua matanya, "Beneran?"Arthur menganggukan kepalanya
Dan setelah beberapa menit ia mendapatkan nasi goreng yang ia mau
"Uangnya"Uap Arthur memberikan uang seratus ribuan yang jumlahnya lebih dari cukup
"Ini kebanyakan-"Ucap sang tukang nais goreng
"Udah ambil aja"Ucap Arthur dan meninggalkan tukang nasi goreng tersebut dengan wajah yang berbinar
"Gue harap dia mau deh nerima ini"Ucap Arthur melirik nasi goreng yang berada di kursi sebelahnya
Setelah sampau Arthur mengunci mobilnya dan mengambil nasi goreng yang telah ia beli tadi
Arthur memencet bel di depan kamar apartemen Flora, "Siapa sih, udah malem juga, gak tau orang mau istrirahat apa!"Sungut Flora dengan memakai handuk yang hanya ia lilitnya sedada membuka pintu apartemennya
Ia fikir paling hanya kerabat dekatnya atau Tamara yang berkunjung malam-malam begini
"Siapa-"Arthur membelalakan kedua matanya menatap penampilan Flora
"Pak Arthur?"Tanya Flora dengan keterkejutannya
Arthur dengan susah payah menelan salivanya menatap tetes demi tetes air yang menetes di leher jenjang Flora
Flora yang menyadari pakaiannya itu segera menutup pintu dengan lumayan cukup kencang
"Ih bego banget"Ucap Flora lari kedalam kamar mandi dan memakai bajunya
"Huh, benar-benar menggoda"Ucap Arthur seraya menggelengkan kepalanya menghapus bayangan Flora yang hanya memakai handuk yang ia lilitkan sedada
Setelah memakai pakaian lengkapnya Flora kembali membuka pintu apartemennya, "Pak Arthur?"Tanya Flora pada Arthur
Arthur memperlihatkan dua bungkus nasi goreng yang berada di plastik yang ia bawa
Flora menaikan salah sat alisnya dan Arthur tanpa persilakan masuk itu menerobos kamar apartemen Flora
"Piring dimana?"Tanya Arthur menatap Flora
Flora mengernyitkan dahinya dna menunjuk ke arah dapur, Arthur menganggukan kepalanya dan mengambil piring yang berada disana
"Yuk, makan"Ucap Arthur yang sudah duduk di meja makan tunggal yang berada disana
Flora yang masih berdiri diambang pintu itu benar-benar bingung dengan kelakuan Arthur hari ini
"Ayo makan"Ucap Arthur seraya menarik pergelangan tangan Flora yang mau tidak mau Flora mengikuti tarikan Arthur
"Saya sudah beli nasi goreng, pakai acar, timun, dan juga tomat sesuai dengan request kamu pada waktu itu"Ucap Arthur menyiapkan segala nya di meja makan milik Flora
Flora duduk dimeja makan tunggak yang berada di apartemennya dengan wajah yang bingung atas sikap Arthur
"Dan, tunggu"Ucap Arthur keluar dari apartemen Flora
Arthur membuka mobilnya dan membawa sebucket bunga yang sudah ia pesan sebelum ke apartemen Flora
"Untukmu"Ucap Arthur memberikannya pada Flora
Flora menaikan salah salahlah satu alisnya menatap Arthur dengan bingung, "Ini dalam rangka apa ya Pak?"Tanya Flora
Arthur tersenyum dan duduk dihadapan Flora, "Dalam ramgka permintaan maaf"Ucap Arthur
Flora tambah bingung lagi dengan pernyataan bosnya, "Ha?"Arthur menganggukan kepalanya
"Iya, permintaan maaf"Ucap Arthur memperjelas ucapannya
"Permintaan maaf untuk?"tanya Flora pada Arthur
"Permintaan maaf karena kamu telah masuk keruangan saya, dan melihat aya berciuman dengan Megan-"Flora membelalakan kedua matanya
"Eits, jangan salah paham dulu-"Ucap Arthur yang melihat perubahan wajah Flora
"Saya tidak mencium Megan, tapi Megan yang mencium saya bahkan saya tidak membalas ciuman dari dia sama sekali"Ucap Arthur berusaha meyakinkan Flora
Flora menautkan alisnya bingung, "Kalau Pak Arthur berciuman dengan Megan, peduli saya apa Pak? Saya kan cuma sekertaris? Dan buat apa meminta maaf?"Tanya Flora bingung
"Karena-"
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!