Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Arthur nih!
Untuk bisa nyambung membaca cerita ini kalian bisa baca dulu "Married to my ex-twins" "Auristela" "Samira Wilkins" dan "Kalea Chalondra" Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
Gak di komen gak aku lanjutin ah ceritanya ☹️
Tak lama seorang perempuan tinggi semampai dengan baju yang juga tidak bsia dibilang orang sembarangan itu memasuki pintu utama perusahaan Achilles Corp
Para mata banyak yang menatap memuja pada perempuan itu terutama para laki-laki yang tidak bekredip melihatnya
Banyak pasang mulut juga yang membicarakan betapa beruntungnya laki-laki yang akan memilikinya
Yap!
Dia adakah Megan salah satu dari banyaknya teman kencan yang pernah dikencani oleh Arthur
Salah satu perempuan juga yang sering dibawa oleh Arthur ke acara-acara tertentu termasuk makan malam dengan koleganya
Flora menaiki lift dan berjalan menuju ruangan Arthur, "Megan, Megan"Ucap Clara pada rekan kerjanya sembari menatap Megan yang lewat ruangan mereka
Thania mengucek matanya, menyadarkan dirinya bahwa ini bukanlah mimpi
"Beneran Megan?"Ucap Thania lagi
Zara membelalakan matanya dan mengangguk, "Fix, itu Megan"Ucap Zara
"Ngapain ya kesini?"Tanya Romeo pada perempuan yang sedang berkumpul didepan ruangannya sambil menatap Megan
Thania menggelengkan kepalanya, "Gue rasa bakalan ada kencan hot malam ini antara Pak Arthur dengan Megan"Ucap Thania
"Gue rasa juga begitu"Timpal Zara yang juga diangguki oleh Clara
Megan duduk kursi yang berada dihadapan Flora, "Megan?"Tanya Flora terkejut sambil mengalihkan pandangan nya dari komputer
Megan menurunkan kacamata hitamnya dan tersenyum, "Arthur ada?"Tanya Megan pada Flora
"Pak Arthur ada didalam tapi-"Megan mengibaskan tangannya ke atas mengisyaratkan untuk Flora tidak melanjutkan ucapannya
Megan berdiri dan berjalan menuju ruangan Arthur, Flora yang melirik perempuan itu hanya mendesah lelah
Padahal sebentar lagi ia dan Arthur harus pergi rapat untuk membicarakan beberapa hal penting untuk pembangunan anak cabang dari Korea
Tapi rasa-rasanya Arthur akan membatalkan kegiatan itu karena ada Megan yang datang
Entah kenapa dari sekian banyak perempuan yang Arthur kencani hanya Megan yang diperlakukan Arthur layaknya seorang perempuan normal
Yang pasti Arthur adalah orang yang tidak pernah mau memiliki ikatan dengan siapapun dan tidak ingin terikat oleh siapapun
Dan Megan adalah satu-satunya perempuan teman kencan Arthur yang sama sekali tidak pernah mengikat Arthur
"Megan"Lirih Arthur menatap perempuan yang memasuki ruangannya tanpa konfirmasi sebelumnya itu sudah duduk di soffa
Arthur menuruni 4 buah anak tangga dari kursi kebesarannya menuju soffa mendekati Megan
"Halo, Tuan Arthur"Ucap Megan membuka kacamata hitamnya
Arthur duduk dihadapan Megan dan memutarkan bola matanya malas, "Ada apa?"Tanya Arthur tutup point
"Wow, wow, wow. Santai"Balas Megan seraya tersenyum menatap Arthur
"Lo ngapain sih kesini? Gak ada kepentingan apa-apa juga antara gue sama lo Meg"Ucap Arthur menatap perempuan dihadapannya dengan kesal
Megan menganggukan kepalanya, "Ya emang salah mengunjungi teman kencan sendiri?"Tanya Megan menaik turunkan alisnya menatap Arthur
"Udah deh, gue gak anda waktu buat basa-basi sama lo, mendingan lo balik daripada lo ganggu gue disini"Ucap Arthur menegakan tubuhnya menyuruh Megan untuk keluar dari ruangannya
Megan berdiri mengikuti tubuh Arthur dan berjalan ke dekatnya, "Kenapa sih marah-marah gitu, hmm? Kurang jatah?"Tanga Megan mendekati tubuh Arthur
Meniti rahang keras Arthur dengan jari-jari lentiknya, "Megan"Peringat Arthur malas
"Kenapa? Hmm?"Tanya Megan semakin menggoda Arthur
"Gue bilang keluar"Ucap Arthur masih denagn nada yang pelan
Megan menyunggingkan senyuman smirknya dan menggeleng, "Biar gue baru lo kasih jatah biar lo gak baik pitam begini"Ucap Megan mengalungkan tangannya di leher Arthur saat ini
Megan menyatukan bibir mereka, mencium Arthur dan mencoba untuj menggoda Arthur membuka bibirnya
"Kok tumben gak kasar?"Tanya Megan menatap mata Arthur
Ingatannya terulang kembali pada kejadian malam itu, ciuman lembut yang benar-benar ia rasakan bersama dengan sekertarisnha yaitu Flora
"Okay, sekarang udah mau main pelan nih? Baik"Ucap Megan kembali mencium bibir Arthur dengan perlahan
Membasahi bibir laki-laki yang sudah berada dihadapannya, "Megan, lepas"Dorong Arthur pada Megan
Megan akhirnya melepaskan ciumannya dan menatap Arthur dengan menaikan salah satu alisnya
"Kenapa sih Arthur?"Sungut Megan kesal
Tak lama Flora memasuki ruangan itu tanpa terlebih dahulu mengetuknya, Flora benar-benar melihat dengan mata kepalanya sendiri bibir Arthur juga Megan basah
'Kayanya mereka abis ciuman deh'Batin Flora masih menatap bibir Arthur
Arthur yang mengerti arah pandang Flora itu menghapus jejak dibibirnya dengan tangan dan menatap tajam Megan
"Maaf Pak, Megan. Maaf ganggu, saya akan kembali nanti-"Ucap Flora menutup pintu ruangan Arthur
"Enggak kok, Flo-"Belum sepat Arthur menyelesaikan ucapannya Flora sudah lebih dahulu keluar dari ruangan Arthur
"Megan, sekarang lo balik"Ucap Arthur tanpa menatap wajah Megan
"Tapi-"
"Balik gue bilang!"Ucap Arthur dengan nada yang cukup keras
"Fine"Balas Megan menyambar tasnya dan keluar dari ruangan Arthur
Arthur duduk disofa yang berada di ruangannya dan menangkup wajahnya dengan kedua tangan
"Kenapa sih pake segala Flora masuk ke ruangan gue, pasti dia mikir macem-macem sekarang"Ucap Arthur dengan frustasi
Flora menatap Megan yang keluar dari ruangan Arthur dengan wajah yang kesal, dan melengoskan wajahnya dari Flora
Flora menaikan salah satu alisnya bingung, "Kenapa jadi sinis ke gue? Kan dia yang abis ciuman. Aneh"Lirih Flora melanjutkan pekerjaannya
Pikiran Flora berkelana, tentang kejadian malam itu, kejadian dimana Arthur menciumnya dengan lembut saat itu
"Berarti ciuman gue sama Pak Arthur kemarin itu, juga pernah dilakuin sama semua teman kencannya dong?"Tanya Flora dengan membelalakan kedua matanya
"Gue dapat bekasan. Anjir"Ucapnya menghapus bekas jejak ciuman Arthur di bibirnya
"Floraaaa"Clara, Thania dan Zara pun berbondong-bondong mendekati meja Flora
Flora menatap mereka semua dengan menaikan salah satu alisnya, "Ada apan nih?"Tanya Flora bingung
Zara menatap sekitar terutama ruangan Arthur, "Tadi Megan kan?"Tanya Zara dengan hati-hati
Flora menghembuskan nafasnya, "Gue kira ada apaan"Ucapnya memutarkan bola matanya malas
"Jadi bener itu Megan?"Tanya Thania lagi
Flora menganggukan kepalanya, "Iya"Balas Flora
Zara, Clara dan Thania saling tatap, "Ngapain aja Pak Arthur sama Megan didalam?"Tanya Thania penuh dengan penyelidikan
Flora menatap mereka semua dengan menaikan salah satu alisnya, "Ya gue gak tau"Elak Flora
Padahal Flora sendiri tahu kalau Arthur dan Megan habis berciuman disana, kemungkinan besar artikel yang dibaca oleh Flora adalah benar kenyataanbya
Arthur memang selalu ganas dalam berciuman pada setiap teman kencannya, mungkin itu juga yang dilakukan Arthur pada Megan
Sampai-sampai bekas ciuman itu masih basah di bibir Arthur, "Flo, please lah, gak mungkin lo gak tau"Ucap Zara memohon
Flora memutarkan bola matanya malas, "Gue beneran gak tau"Ucap Floea
Clara, Thania dan juga Zara melemas, ia tidak mendapatkan gosip terbaru tentang Arthur kali ini
Padahal gosip tentang Megan dan Arthur snagat hangat di majalah saat ini
"Gue rasa mereka habis ciuman deh-"Celetuk Clara
Flora membelalakan matanya, "Kok lo tau"
Tiba-tiba Clara, Thania dan Zara menegakan tubuhnya menatap Flora, "Bener kan mereka abis ngapa-ngapain di dalem? Gak mungkin gak ngapa-ngapain"Ucap Thania
Flora meruntuki dirinya sendiri karena bisa keceplosan seperti ini, "Kasih tau dong Flo"Ucap Zara dengan memohon
"Iya mereka ciuman"Ucap Flora akhirnya
Zara, Thania dan Clara membelalakan matanya, "Bener kan"Ucap mereka serempak
Arthur keluar dari ruangannya dan menatap para karyawannya juga Flora sedang berbincang disana
"Saya tidak membayar kalian untuk bergosip! Kembali keruangan masing-masing"Ucap Arthur tegas
Clara, Thania juga Zara berlari menuju ruangan mereka tanpa berani sekalipun menatap mata Arthur
Arthur sekilas menatap Flora dan beranjak dari sana
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!