Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Arthur nih!
Untuk bisa nyambung membaca cerita ini kalian bisa baca dulu "Married to my ex-twins" "Auristela" "Samira Wilkins" dan "Kalea Chalondra" Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
Gak di komen gak aku lanjutin ah ceritanya ☹️
Setelah selesai acara mengisi perut, Arthur dan Flora kembali kedepan apartemen yang ditinggali oleh Flora
"Sudah sampai, mendingan sekarang Pak Arthur pulang, sudah malam juga"Ucap Flora seraya tersenyum
Arthur menganggukan kepalanya, "Kalau begitu, saya berikan ini untuk kamu"Ucap Arthur memberikan sebuah kunci mobil pada Flora
Flora menatap kunci mobil yang diberikan oleh Arthur dengan menaikan salah satu alisnya bingung
"Untuk apa ya Pak?"Tanya Flora menaikan salah satu alisnya
"Untuk kamu"Ucap Arthur lagi
Flora menatap kunci itu bersamaan dengan ia menatap mobil yang berada disebelah Arthur
"Kunci mobil ini?"Tanya Flora pada Arthur dnegan menatapnya bergantian antara wajah Arthur dan Mobil yang berada disebelah laki-laki tersebut
Arthur menganggukan kepalanya, "Saya tahu, saya sangat tidak peka terhadap kesulitan kamu, kamu sudah bekerja dengan saya 9 tahun dan saya tidak sama sekali memberikan mu gift apapun"Ucpa Arthur menjelaskan
"Jadi saya harap, dengan mobil yang tidak seberapa ini, kamu gak jadi resign jadi sekertaris saya"Ucap Arthur pada Flora
Flora mengerutkan keningnya menatap Arthur dengan bingung, "Pak, Pak Arthur sudah tahu alasan saya untuk resign bukan karena ini kan?"Tanya Flora
Arthur menganggukan kepalanya, "Saya tahu alasan kamu ingin hidup normal seperti perempuan lainnya. Tapi dengan kamu mendapatkan mobil ini, saya harap kamu bisa memikirkan kembali pengunduran dirimu"Ucap Arthur pada Flora
Flora menghembuskan nafas kasarny dan menarik pergelangan tangan Arthur
Ia mengembalikan kembali kunci mobil yang diberikan Arthur padanya
"Maaf Pak, tapi saya tidak memerlukan mobil ini-"Ucap Flora
Betapa terkejutnya Arthur hadiah yang ia beli sendiri ditolak oleh Flora, bahkan tidak ada seorang wanita pun yang pernah menolek pemberian darinya walaupun hanya sebatang coklat pada waktu itu
"Kenapa? Ini buat kamu kok"ucap Arthur memberikan kunci mobil itu lagi ke tangan Flroa
Flora menggelengkan kepalanya dan mencegah tangan Arthur memberikan kunci mobil tersebut
"Saya bekerja bukan untuk mengharap imbalan, apalagi mobil semewah ini"Ucap Flora menatap mobil dihadapannya
"Kenapa? Kamu gak suka? Kamu bisa pilih mobil yang kamu inginkan, kamu mau apa biar say-"Flora meletakan jari telunjuknya di bibir Arthur
Perempuan pertama yang berani-beraninya menghentikan ucapan Arthur dan menolak pemberian dari buaya kelas kakap seperti Arthur Simeon Achilles
"Saya tidak butuh apapun Pak, yang saya butuh kan hanya kesediaan Pak Arthur untuk menyetujui surat pengunduran diri saya"Ucap Flora dengan tilus menatap Arthur
Arthur tidak habis fikir dengan perempuan dihadapannya, banyak orang yang memperebutkan posisi Flora saat ini
Dan ia malah melepasnya untuk sekadar alasan classic, "Kalau begitu carikan sekertaris saya besok"Tantang Arthur pada Flora
Flora menganggukan kepalanya diiringi dengan senyuman, "Saya sudah menyebar pengumuman di website perusahaan untuk lowongan sekertaris anda yang baru, kebetulan ada pelamar besok yang harus anda interview"Ucap Flora
Arthur membelalakan kedua matanya panik, "Kalau begitu saya permisi Pak"Ucap Flora
"Flo-"Flora menghentikan langkahnya ketika Arthur memanggil namanya
"Ada lagi pak?"Tanya Flora menaikan salah satu alisnya
Arthur melangkahkan kakinya mendekati Flora, "Kalau begitu wujudkan impian itu"Flora tertawa dan melangkahkan kakinya mundur
Ia menganggukan kepalanya, "Segera Pak"Balas Flora
"Wujudkan itu bersama saya"Ucap Arthur
Flora membelalakan kedua matanya menatap Arthur, Flora mendekati Arthur dan mengendus aroma badan Arthur
"Anda habis mabuk Pak?"Tanya Flora menatap wajah Arthur
"Mau saya telfonkan Rommy Pak? Bahaya kalau menyetir sendirian Pak"Ucap Flora penuu ke khawatiran
Arthur memutarkan bola matanya malas, "Kalau begitu saya permisi Pak, hati-hati dijalan"Ucap Flora membuka knop pintu apartemennya dan memasuki apartemen tersebut meninggalakan Arthur yang masih berada di depan pintu Flora
Arthur menendang ban mobil mini cooper yang ia duduki sekarang, "Gila kali ya gue di tolak, harga diri gue udah gue rendahin di depan dia, masih aja gue di tolak"Umpat Arthur pada dirinya sendiri
Flora membelalakan matanya jantungnya benar-benar berdegup dengan kencang saat Arthur berbicara seperti itu
"Pak Arthur gak waras deh kayanya hari ini"Ucap Flora memegangi dadanya
Flora berjalan menuju jendela dan menayal Arthur yang masih berada disana dengan tatapan kosong
"Kenapa gak pergi, pergi sih"Ucap Flora
Tak lama Arthur melirik jendela tersebut dan Flora segera menutup horden disana agar Arthur tidak mengetahui bahwa Flora mengintip dirinya
"Gila nih cewe, bener-bener"Ucap Arthur menatap jendela yang masih terpancar sinar lampu
Tak lama Arthur memasuki mini cooper miliknya dan pergi meninggalkan apartemen Flora
"Huh, Akhirnya, dia pergi juga"Ucap Flora menghela nafasnya lega
Arthur mengendarai mobilnya menuju rumah Arki, ia harus memberikan perhitungan kepada laki-laki itu karena memberikannya inisiatif gila untuk membeli mobil yanh sesungguhnya tidak diperlukan oleh Arthur
"Anak setan-"Ucap Arthur menggedor pintu apartemen Arki
Arki menggaruk kepalanya dan menguap membuka pintu, "Apaan sih? Ngapain kesini malem-malem"Sungut Arki
"Yaudah iya masuk"Ucap Arki ketika mendapat tatapan tajam dari Arthur
Arthur menerobos masuk apartemen Arki dan duduk di soffa yang berada di ruang tamu
"Ngapain sih kesini Tuan Arthur Simeon Achilles yang terhormat"Ucap Arki mengambil botol whisky yang berada di kulkas juga dua buah gelas kecil
"Tentang Flora lagi?"Tanya Arki menghampiri Arthur dan meletakan dua botol minuman beralkohol didepannya
"Mobil yang gue kasih di tolak sama dia"Ucap Arthur menatap Arki dengan serius
"Ya lo kali ngasihnya gak pake trik"Ucap Arki mengidikan bahunya
Arthur menaikan salah satu alisnya, "Emang ngasih gift gitu harus pake trik? Biasanya perempuan perempuan yang gue kasih nih, walaupun coklat aja dia bakalan terima"Ucap Arthur dengan nada yang menggebu-gebu
Arki menggenggam minuman beralkohol yang baru saja ia tuangkan ke gelas
"Ya kata lo Flora itu beda, kenapa sekarang lo nyamain dia sama cewek-cewek yang pernah lo kencani?"Tanya Arki mengerutkan dahinya
"Makanya Arthur, lo itu cuma tau cewek dari apa yang dia senangi. Lo masih belum bisa ngtreat mereka dengan baik"Ucap Arki pada Arthur
"Banyak bacot deh lo, lo sendiri aja di tinggalin kan sama Selena?"Tanya Arthur
Arki mengidikan bahunya, "Selena sama Flora itu beda"Balas Arthur
"Ya terus gimana dong ini solusi biar dia gak ngundurin diri jadi sekertaris gue?"Tanya Arthur frustasi
"Coba gue tanya, emang kenapa Flora mau mengundurkan diri? Dia pasti punya alasan yang kuat dong?"Tanya Arki pada sahabatnya yang berada dihadapannya
Arthur menganggukan kepalanya, ingatannya terulang ketika Flora mengatakan keinginan sebenarnya kenapa ia ingin resign
Dan juga ingatan itu terulang ketika Arthur menyampaikan niatannya untuk mewujudkan keinginan Flora dan Flora tidak merespon niat baik Arthur sama sekali
"Bengong teros"Ucap Arki melemparkan kulit kacang pada Arthur
"Maaf, maaf"Ucap Arki ketika mendapatkan tatapan tajam dan mematikan dari Arthur
"Alasannya cukup classic sih"Balas Arthur
"Apa?"Tanya Arki menaikan salah satu alisnya
"Dia cuma mau hidup seperti perempuan normal"Arki menaikan salah satu alisnya bingung atas ucapan Arthur
"Emang dia gak hidup sebagai perempuan normal selama 9 tahun ini?"Tanya Arki serius
Arthur mengidikan bahunya, "Gue juga gak tau, itu alasan dia"Ucap Arthur
"Gue nantangin dia untuk cari sekertaris baru buat gue besok"Ucap Arthur pada Arki
Arki membelalakan matanya, "Lo gila nantangin dia gitu?"Arthur menganggukan kepalanya
"Gue rasa gak bakalan bisa sih"Ucap Arki memakan kacang kulitnya
"Lo salah, bahkan besok akan ada sekertaris baru yang harus gue interview. Flora sudah memposting lowongan pekerjaan sebagai sekretaris gue di laman website perusahaan."Ucap Arthur dengan nada emosional nya
"Gila kan tuh cewe"Ucap Arthur kesal
"Gercep juga si Flora"Lirih Arki
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!