Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Arthur nih!
Untuk bisa nyambung membaca cerita ini kalian bisa baca dulu "Married to my ex-twins" "Auristela" "Samira Wilkins" dan "Kalea Chalondra" Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
Gak di komen gak aku lanjutin ah ceritanya ☹️
"Floraaa"Teriak Arthur ketika langkah Flora mulai sampai ke pintu pembatas antara ruangan Arthur dengan meja kerja Flora
Flora menyunggingkan senyumannya dna kembalikan tubuh menatap Arthur
Arthur melangkahkan kakinya mendekati Flora, "Saya ada salah?"Tanya Arthur pada Flora
Flora dengan yakin menggelengkan kepalanya, "Tidak ada Pak"Jawab Flora
"Lalu kenapa kamu ingin resign?"Tanya Arthur mulai melembut
Flora masih dengan senyuman yang berada di bibirnha dan menatap Arthur
"Ada alasan yang tidak bisa saya jelaskan pada Pak Arthur. Bukankah saya sudah katakan tadi?"Tanya Flora
"Kalau begitu, saya permisi. Pak"Ucap Flora keluar dari ruangan Arthur
Arthur mengibaskan jasnya dan menatap kaca yang cukup besar yang berada diruangannya
Ia menatap dirinya dari pantulan cermin, "Kenapa dia mau resign? Emang dia pikir dia bisa dapat bos sesempurna gue?"Tanya Arthur pada dirinya sendiri melalui pantulan cermin
"Gak mungkin ada, cuma gue yang emang sempurna paripurna sebagai seorang pemimpin. Arthur Simeon Achilles"Ucap Arthur dengan bangganya dengan dirinya sendiri
Arthur mengerjakan matanya dan keluar dari ruangannya, melewati Flora begitu saja
Sedangkan Flora menegakan tubuhnya dan membungkuk memberikan hormat pada Arthur
"Huh, kenapa sih Pak Arthur hari ini, aneh banget"Ucap Flora melirik langkah Arthur yang suah hilang dari pandangannya
Flora kembali duduk dna mengerjakan tugasnya yang belum selesai di komputer
Arthur beralih ke ruangan Arki, ruangan tempat sahabatnya yang menjabat sebagai pimpinan Departemen Umum Achilles Corp
"So, apa yang bawa lo ke ruangan gue?"Tanya Arki emminum whisky yang berada di atas meja
Arthur masih diam, bahkan ia tidak mengatakan hal yang sebenarnya, "Lo ke ruangan gue cuma mau diem-dieman doang?"Tanya Arki
Arthur menatap tajam wajah Arki, "Ya maksud gue, lo ngapain gitu ke sini?"Tanya Arki menatap Arthur
"Gue tanya sama lo. Gue kurang apa?"Tanya Arthur menatap Arki dengan serius
Arki mengerutkan keningnya menatap tingkah aneh sahabatnya sejak duduk di bangku perkuliahan di oxford
"Lo lagi kenapa sih?"Tanya Arki bingung
"Gue tanya, gue kurang apa?"Tanya Arthur kekeh
Arki tampak menimbang-nimbang menatap Arthur daru agas sampai bawah
"Gak ada gue rasa-"
"Nah, emang gue itu udah paling sempurna"Ucap Arthur dengan sifat narsistiknya yang mulai keluar
Arki memutarkan bola matanya malas, ia sudah tidak heran dengan sikap Arthur dihadapannya
"Ya terus masalahnya apa Arthur?"Tanya Arki meminun whiskynya
Arthur mengerjapkan matanya, "Gue bingung kenapa si Flora ngajuin pengunduran diri"Ucap Arthur bingung
Arki membelalakan kedua matanya, "Flora sekertaris lo?"Arthur menganggukan kepalanya
"Dia kan udah 9 tahun sama lo, bosen kali-"Ucao Arki dengan santai yang mendapatkan tatapan tajam dari Arthur
"Ya maksud gue itu, dia bosen sama sikap arrogant lo, sikap narsis lo, sikap memerintah lo-"
"Terus! Apa lagi yang mau lo omongin"Ucap Arthur memotong ucapan Arki dengan tataoan sengitnya
"Ya maaf deh, maaf"Sahut Arki
Arthur menghembuskan nafasnya frustasi, "Lagian, kalau Flora resign, lo cari aja sekertaris baru"Ucao Arki memberikan solusi
"Enak banget lo ngomong. Flora itu udah sama gue 9 tahun, mana ada yang bisa gantiin dia dengan waktu yang singkat?"Bantah Arthur menatap Arki
"Yaudah, kalau gitu lo coba aja cari sekertaris baru dan lo beradaptasi sama dia"Arthur memutarkan bola matanya kesal
"Gak secepat itu dong, dongo"Ucap Arthur dengan kesal
"Ya sekarang mau lo gimana?"Tanya Arki menatap Arthur dengan serius
"Gimana caranya biar Flora itu gak resign?"Tanya Arthur menatap Arki
Arki tampak menimbang-nimbang dan tiba-tiba saja ide brilian muncul di otak jeniusnya
"Gue tau"Ucap Arki dengan senyumannya menatap Arthur
"Gimana?"Tanya Arthur tak kalah serius
"Coba lo bayangin, Flora itu kerja sama lo 9 tahun dan lo cuma ngasih dia gaji tiap bulan serta uang tunjangan lainnya. Sedangkan, kalau lo tau Flora itu setiap pagi naik angkutan untuk ke kantor"Ucap Arki menjelaskannya pada Arthur
Arthur tampak berpikir, "Intinya?"Tanya Arthur
"Logikanya, kalau ada orang yang kerja sama lo bertahun-tahun, terus mengabdikan dirinya sama lo bahkan nih-"Arki mendekatkan dirinya apda Arthur
"24 jam dalam sepekan dia ada buat lo, dan lo gak pernah ngasih hadiah apapun ke Flora"Ucap Arki
"Jadi gue harua kasih dia hadiah nih?"Tanya Arthur
Arki menganggukan kepalanya, "Gue rasa sih gitu, kemungkinan besar hadiah itu bisa mengubah jalan pikiran Flora untuk gak jadi resign dari kantor"Ucap Arki
Arthur menganggukan kepalanya dan tersenyum menatap Arki, "Lo gak bego-bego amatlah ya"Ucap Arthur seraya tersenyum
Arthur menuangkan whisky dihadapannya dan menenggaknya hingga tandas
"Ye, gue pinter lo aja yang gak peka-"
Arthur menatap tajam mata Arki, "Iya, gue yang bego"Ucap Arki memutarkan bola matanya malas
Arthur kembali ke ruangannya dan ia menghentikan langkahnya di depan meja Flora
"Flo, batalkan jadwal saya hari ini, saya ada acara lain"Ucap Arthur pada Flora dan langsung memasuki ruangannya
Flora menatap Arthur dengan senyuman yang mengembang di bibirnya
"Perasaan tadi pagi masih ketus banget mukanya, sekarang udah seneng lagi. Benar-benar mood swingnya cepat sekali berubah"Lirih Flora kembali mengerjakan tugasnya
Flora kembali menata ulang jadwal pertemuan Arthur pada hari ini, tiba-tiba saja laki-laki itu meminta jadwal hari ini untuk di kosongkan
Entah ia akan pergi kemana, Flora juga tidak ingin tahu lebih lanjut, tih ia tidak akan lama lagi disini
Flora sudah menyebarkan persyaratan untuk pengganti dirinya sebagai seketaris
Beberapa syarat juga lowongan pekerjaan menjadi sekertaris Arthur Simeon Achilles sudah di unggahnya dilaman website resmi milik perusahaan
"Selesai"Ucapnya Flora puas dengan surat lamaran sebagai Sekertaris Arthur Simeon Achilles sudah rerunggah
Dan mungkin ada beberapa orang yang nantinya akan melamar, Flora tinggal menunggu pelamar dan interview langsung dengan Arthur setelah itu ia bisa melepas pekerjaannya dan menjalani hidup yang selama ini tidak ia dapatkan
Flora melangkahkan kakinya ke pantry untuk mengambil air putih dingin
"Flo"Ucap Zara yang juga berada di pantry
"Hai"Balas Flora pada Zara
"Tadi Pak Arthur kok mukanya tegang banget kenapa?"Tanya Zara mengerutkan keningnya
Flora meminum air putih yang berada di botol yang baru saja ia ambil dari kulkas itu dan menggelengkan kepalanya
"Kan emang mukanya dari dulu kaya gitu"Ucap Flora pada Zara
Zara menganggukan kepalanya, "Iya juga sih, emang mukanya dari dulu kaya gak ada bahagianya, datar banget"Ucap Zara
Tak terasa Flora menyunggingkan senyumannya, menurut Flora Arthur tidak sedatar itu dan tidak semenakutkan apa yang dipikirkan oleh karyawan kantor
Beberapa kunjungan yang diikuti oleh Flora sebagai sekretaris pribadi Arthur selama 9 tahun membuatkan jauh mengenal lelaki itu
Saat Theodore melamar Kalea sang istri dulu, Flora juga berada disana, Floea ingat betul bahwa Arthur adalah orang yang mudah tersenyum pada keluarganya
Bahkan saat pernikahanan Auristela yang dilaksanakan di Bali Arthur terlihat sangat menyukai anak kecil
Terbukti dari sikap Carrisa yang merindukan Arthur bahkan memintanya untuk digendong
"Kenapa senyum-senyum?"Tanya Zara
Flora mengerjakan matanya dan menggeleng, "Gapapa"Ucap Flora
"Tapi kok bisa tahan sih Flo, sama sikap Pak Arthur?"Tanya Zara dengan penuh selidik
Flora tertawa dan menepuk pundak Zara, "Ya, di kuat-kuatin aja. Udah ah, balik kerja gih, kalau Pak Arthur tau kita sedang menggosipkannya, bisa di pecat nanti"Ucap Flora meninggalkan pantry
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!