Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Arthur nih!
Untuk bisa nyambung membaca cerita ini kalian bisa baca dulu "Married to my ex-twins" "Auristela" "Samira Wilkins" dan "Kalea Chalondra" Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
"Gila, gila, gila. Workaholic udah sampe aja nih"Ucap Theodore berdiri menyalami Arthur yang baru saja datang
Sesnagkan Flora hanya duduk disebelah Arthur dan tersenyum pada Theodore
"Pernikahan gue yang ke 4 tahun berjalan, dan lo masih aja di beritakan jalan sama model? Umur lo udah 30 loh Arthur"Ucap Theodore menatap saudara kembarnya
Arthur menghela nafasnya dan mengidikan bahu, "Kalau dipikir-pikir capek gue mikirin pemberitaan gak ada habisnya"Theodore tertawa menatap Arthur
"Ya gimana mau habis, orang lo tiap minggu gonta-ganti cewe"Sungut Theodore pada Arthur
"Lagian, kalau di pikir-pikir cuma satu yang lo gak pernah ganti-"Arthur menaikan salah satu alisnya bingung
"Apa?"Tanya Arthur
Theodore kenunjuk Flora, "Sekertaris lo, yang selama 9 tahun gak pernah ganti"Arthur mendesah kesal menatap Theodore
"Gak bisa ganti gue, gak tau apa jadinya kerjaan gue tanpa Flora"Balas Arthur meminum wine yang berada dihadapannya
"Gue rasa cuma Flora deh yang ngerti lo luar dalam"Arthur menganggukan kepalanya
"Iyaps! Lo bener banget. Gue gak ngerti deh kalau dia-"Arthur melirik Flora
"Gak ada"Sambung Arthur sedangkan Flora hanya diam dan tersenyum tanpa mengeluarkan sepatah kata pun
Theodore tertawa dan menganggukan kepalanya, mereka mulai serius untuk memperkuat perusahaan mereka dan menjadikannya utama di bidang properti
"Btw, sebentar lagi Auristela nikah. Lo bakalan balik ke Bali?"Tanya Theodore menandatangi berkas yang djbawa okeh Arthur
Arthur menganggukan kepalanya dengan pasti, "Pastilah. Masa adek sendiri nikah gue gak ada"Ucap Arthur menatap Theodore dengan malas
Theodore menganggukan kepalanya dan mempertajam pandangannya pada Arthur
"Sama siapa?"Arthur bingung harus menjawab apa
"Flora-"
"Udah gue duga sih"Sindir Theodore pada Arthur
"Ya lagian mau ngajak siapa Theodore? Lo tau sendiri andalan gue cuma Flora"Ucap Arthur sekenanya
"Lo tau sendiri kan? Ketampanan gue, kharisma gue tuh terlalu sempurna untuk dimiliki oleh siapapun"Ucap Arthur dengan narsistiknya
"Di luar sana tergila-gila sama gue cuma karena gue kaya, cuman karena gue tampan. Gak lebih, mereka gak ada yang tulus"Ucap Arthur menajamkan matanya menatap Theodore
"Bukan gak ada, tapi lo gak pernah ngasih kesempatan perempuan mana pun buat mengerti lo"Arthur menganggukan kepalanya
"Lo benar! Tapi gue punya alasan untuk itu-"Theodore menaikan salah satu alisnya
"Apa?"
"Gue terlalu sempurna untuk di miliki oleh seorang wanita, kalau bisa lebih dari satu kenapa cuma satu?"Tanya Arthur pada Theodore
Theodore memutarkan bola matanya kesal, ia sudah tidak mengerti lagi dengan jalan pikiran Arthur selama ini
"Flo, Flo. Bisa-bisanya kamu bertahan dan masih waras kerja sama dia sebagai sekertaris selama 9 tahun"Ucap Theodore heran pada Flora
Flora hanya tersenyum dan mengidikan bahunya, "Flora itu bener-bener cewe yang ngerti gue banget deh, kayaknya nih ya kalau cewe di dunia ini merebutkan gue, gue cuma milih Flora deh"Ucap Arthur membayangkan
Theodore membelalakan matanya, bukan kah tanpa sadar itu adalah sebuah pernyataan cinta untuk Flora
"Lo suka sama Flora?"Tanya Theodore
Flora yang mendengar pertanyaan itu membelalakan matanya menatap Theodore
"Ya enggaklah, maksud gue-"
"Udah deh, bisa gila gue lama-lama ngobrol sama lo"Ucap Theodore menegakan tubuhnya
"See you on Bali"Balas Theodore pada Flora juga Arthur
Flora membungkukan kepalanya memberi hormat pada Theodore yang beranjak dari sana
"Terima Kasih. Pak"Ucap Flora juga ikut menegakan tubuhnya
"Restaurant yang saya minta sudah siap? Waktunya jam makan siang sekarang"Ucap Arthur menatap Flora
Flora menganggukan kepalanya, "Sudah. Pak"Ucap Flora
Arthur menganggukan kepalanya dan berjalan mendahului Flora, Flora mengikuti langkah Arthur dari belakang untuk memasuki mobil milik Arthur
Setelah sampai di tempat yang dipesan oleh Flora, "Pesanan atas nama sekertaris Flo"Ucap Flora pada pelayan
Pelayan tersebut menganggukan kepalanya dan menuntun Flora juga Arthur untuk kemeja yang telah dipesan oleh Flora
"Silakan, Pak"Ucap Flora pada Arthur
Arthur menganggukan kepalanya, ia hanya diam, dan beberapa pelayan datang untuk membawakan makanan laut
"Kamu selalu tahu, apa yang saya mau Flo"Ucap Arthur memakan shabu-shabu miliknya
Flora menganggukan kepalanya, "Sembilan tahun menjadi sekertaris anda, saya cukup tahu selera anda Pak"Balas Flora yang juga memakan makananya
Saat Arthur mengambil gelas, Flora dengan sigap menuangkan air putih kedalam gelas Arthur
"Terima Kasih"
Flora hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya, mereka melanjutkan makan siangnya sebelum turun langsung untuk peninjauan lokasi selanjutnya
Setelah peninjauan lokasi perumahan yang akan di bangun di bilangan Jakarta Selatan, Arthur kembali dengan menggunakan mobilnya
Meninggalkan Flora yang masih berada disana, "Tidak mau bareng Flo?"Flora menggelengkan kepalanya pada Arthur yang sudah berada di dalam mobil
"Tidak usah Pak. Biar saya pakai angkutan saja, ada keperluan yang harus saya beli nantinya"Ucap Flora menolak ajakan Arthur
Arthur menganggukan kepalanya, "Kalau begitu, saya duluan"Ucap Arthur
Flora menganggukan kepalanya dan menatap kepergian mobil yang membawa Arthur
"Huh, finally"Ucap Flora berjalan menyusuri pinggiran ibu kota Jakarta
Kali ini ia akan bertemu seseorang, kakak satu-satunya yang ia miliki setelah kepergian orang tuanya beberapa tahun lalu
Ayah Flora meninggal karena sakit diabetes yanh dideritanya saat Kalea masih kecil
Sedangkan ibunda Flora meninggal karena kanker yang di deritanya saat Flora masih berumur 5 tahun
Tamara yang tidak lain adalah kakak kandung Flora kerja sebagai kepala proyek disalah satu perusahaan pembangunan yang berada di Jakarta
Rencananya mereka akan bertemu pada malam hari ini dirumah, Flora juga sudah membatalkan rencananya untuk ikut pergi bersama Thania dan kawan kantornya yang lain
"Kak Tam-"Teriak Flora melambaikan tangannya menatap Tamara yang sedang mengawasi pembangunan rumah yang tidak jauh dari lokasi peninjauan Arthur dan Flora tadi
Tamara lantai kembali melambaikan tangannya juga pada Flora, Flora berlari menghampiri Tamara disana
"Kok disini?"Tanya Tamara pada adiknya
Flora menganggukan kepalanya, "Habis peninjauan lokasi juga di sebelah, ternyata sekarang lagi membangun ini?"Tanya Flora pada Tamara sembari melihat konstruksi pembangunan yang dikepalai oleh kakaknya
Tamara menganggukan kepalanya, "Kalau gitu, kita pulang ke apartemen mu dan minum-minum okay?"Ajak Tamara
Flora mengacungkan kedua jempolnya, "Okay"Ucap Flora pada Tamara
"Gue balik ya-"Teriak Tamara para para pekerjanya
"Yoi, tiati bos"Balas pegawai disana dengan teriakan juga
Tamara mengacungkan jempolnya dan merangkul Flora, adik satu-satunya yang ia miliki
"Kita ke supermarket berarti nih"Ucap Tamara menatap Flora
"Boleh"Mereka berdua tampak riang dan berjalan menuju super market menggunakan motor Tamara
Bak seorang kakak beradik pada umumnya, Tamara juga Flora memilih bahan makanan yang akan mereka masak nantinya
Memilih sayuran, telur, susu, dan beberapa cemilan juga minuman bersoda dan beberapa minuman alkohol pengisi kulkas Flora nantinya
"Kita pesta today"Ucap Tamara pada Flora
"Aku sangat merindukan mu"Ucap Flora memeluk Tamara
Tamara membalas pelukan sang adik, "Kamu terlalu bekerja keras untuknya"Ucap Tamara menatap Flora
Flora menggelengkan kepalanya, "Sebentar lagi tidak"Ucap Flora dengan senyuman yang mengembang
"Maksudnya?"Flora menatap Tamara dengan senyuman nakalnya
"Nanti ku ceritakan"Balas Flora mendorong trolling meninggalkan Tamara
"Anak nakal"Tawa Tamara sembari mengejar Flora
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!