MOODYCLASS : THE FIRST WAR ✓

By mrfkaOonie

1.4M 133K 8.4K

"Kelvin, terimakasih dan sampai jumpa..." Ini tentang Zatasya Louvina. Wanita yang banyak sekali memiliki mus... More

1. Kelvin?
2. Ayah...
3. Bertemu
4. Salah Tingkah
5. Jail
6. Manis
7. Suka
8. Baper
9. Terimakasih
10. Bertemu pria itu lagi
11. Beraninya keroyokan
12. Pendekatan
13. Pengganggu
14. Perasaan Asya
15. Kedatangan tak terduga
16. Kebaikan yang tidak akan terlupakan
17. Khawatir
18. Tutup Mulut
19. Diam-Diam
20. Bukan Asya
21. Gadis Kecil
22. Kebersamaan Mereka
24. Orang misterius
25. Membawanya pulang
26. Gadis mencurigakan
27. Misi Rahasia Asya
28. Suapan Pertama
29. Katakan Sebenarnya
30. Menghilangkan Jejak
31. Mengejutkan
32. Mereka Kembali
33. Salah Tuduh
34. Cemburu
35. Tuhan Kita Beda
36. Buka Mulut
37. Bekal Nasi
38. Tawuran
39. Merepotkan Perasaan
40. Rencana Rahasia
41. Melepaskan
42. Bermain Hujan
43. Kembali Bertemu
44. Antara Asya dan Oma
45. Bersekongkol
46. Tertangkap Basah
47. First Kiss
48. Penculikan
49. Sepulang Sekolah
50. Jangan Sentuh Dia
51. Pengkhianatan
52. Dalang Penculikan
53. Menanti
54. Terbongkar
55. Lelah
56. Salah Paham
57. Salah Menaruh Perasaan
58. Muka Dua
59. Menjaga dari Kejauhan
60
61
62
63
64
65
66
67
68.
69
70
71
72. Permainan Alena
73
74
FULL CAST MOODYCLASS
FULL CAST MOODYCLASS 2
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90. Pundak Terakhir
91. Jangan Bawa Asya
INFO!
92. Extra Part!!
KELVIN GIO SUDAH PUBLIS

23. Suruhan

14.1K 1.2K 49
By mrfkaOonie

Asya sudah lebih dulu meninggalkan pekarangan rumahnya. Semalam ia dibuat salah tingkah lagi oleh Kelvin. Untung nya ia bisa tertidur dan terbangun saat sang fajar belum menunjukkan jati dirinya.

Kali ini Asya sudah berada didalam base camp nya. Asya berangkat pagi-pagi sekali hanya karena ia ingin membantu teman-temannya disana. Lagi pula hari ini adalah hari pertama Rasya untuk bersekolah di SMA Cakra Birawa.

"Kak, ini beneran gapapa?" tanya Moza ragu-ragu.

"Santai, udah cukup ini mah"

"Cuss langsung berangkat, 20 menit lagi bel bakal bunyi" lanjut Anya.

Mereka langsung angkat kaki menuju SMA Cakra Birawa. Kali ini mereka berangkat dengan menggunakan sebuah mobil. Diperjalanan Moza masih saja gugup. Ivana yang menyadari itu berusaha untuk membuatnya lebih tenang, "Tenang Za, fokus sama rencana kita malam tadi"

Tak butuh waku lama mereka akhirnya sampai. Keempat anggota Bradiz dan juga Rasya lebih dulu masuk ke dalam koridor. Seperti biasa, Andra selalu stay didepan koridor bersama Ketrin. Namun saat mereka mulai memasuki koridor tatapan wanita itu langsung tertuju kepada Rasya yang berada di belakang Asya.

"Hai, gue belum pernah lihat lu sebelumnya. Nama gue Andra" Andra mulai mengulurkan tangannya dihadapan Rasya. Tetapi tangan itu langsung ditepis kasar olehnya.

"Minggir!" tolaknya. Pria itu melanjutkan langkahnya menuju ruangan tata usaha untuk menanyakan keberadaan kelasnya. Anya yang melihat itu merasa puas. Rasya telah menjalankan rencananya sangat baik.

"Kasian di tolak mentah-mentah, kegatelan sih" sindir Ivana.

Andra lalu melirik gadis itu dengan tatapan acuh, "Liat aja, gak lama lagi dia juga bakal ngejar-ngejar gue"

"Heh cabe! Halu mulu kerjaan lu"

"Btw gue belum liat si cupu dari tadi, lu sembunyiin dimana?" tanya Andra dengan tertawa remeh, diikuti dengan Ketrin di sampingnya.

"Lu cari gue?" jawab Moza tegas.

Semua mata langsung menatap Moza tidak percaya. Pemandangan dihadapan mereka memang sulit untuk dipercaya. Bagaimana bisa Moza langsung berubah seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya? Aneh bukan?

Andra terus mengedipkan matanya memastikan jika orang yang ada di hadapannya bukanlah Moza. Penampilan Moza sangat berbeda dari sebelumnya. Kini gadis itu memiliki rambut yang tergerai panjang kebelakang. Sedangkan dulu rambut gadis itu hanya ia kepang dua dengan pita berwarna merah sebagai hiasannya. Pakaiannya yang sebelumnya lusuh kini terlihat sangat mewah. Kulit nya juga tidak seperti dulu. Sekarang kulit gadis itu berubah menjadi putih bersih dan halus. Ini semua ulah anak-anak Bradiz yang sengaja mengubah Moza lebih cantik.

Dulu orang-orang selalu memandangnya jijik. Tapi lihat sekarang, mereka menatap Moza kagum karena kecantikan nya. Dan ada juga yang menatapnya tanpa berkedip sekalipun.

"Kenapa lu diem?" tegas Moza sekali lagi. Moza sudah merubah cara bicaranya. Sedangkan Andra masih terdiam seribu bahasa.

"L-lu Moza?"

"Kalau iya, emang kenapa? lu takut kalah cantik sama gue?"

"Gue? takut kalah cantik sama lu? Hahaha are you kidding me?" Andra berjalan lebih dekat di hadapan Moza. Sedangkan gadis itu terus menatap Andra dengan senyuman yang memiliki makna dibaliknya.

"Kalau lu nggak takut kalah cantik sama gue, gimana kalau kita bersaing buat dapetin Kelvin aja? kayak nya cowo itu berharga banget di hidup lu" gerutu Moza lantang. Tatapan Andra menjadi tajam. Tetapi Moza masih sempat tertawa kecil dihadapannya.

"Dia milik gue!"

Moza kembali mendekatkan dirinya. Ada sesuatu yang ingin ia katakan kepada Andra. Gadis itu mulai berbisik tepat disebelah telinganya, "Jangan takut gitu dong, santai aja. Gue nggak akan rebut Kelvin dari lu, tapi dia yang akan naklukin Kelvin untuk bisa jadi milik nya"

Andra membalikkan tubuh nya. Ia beralih menatap Asya yang kini tengah tersenyum miring untuknya. Tatapan Asya membuat nya sedikit naik pitan.

"Moza, ayo kita pergi" perintah Asya. Moza dan ketiga sahabatnya pun memilih untuk meninggalkan Andra.

"SIALAN! gimana bisa si cupu itu berubah?" jerit Andra. Ia harus mulai berhati-hati dengan mereka. Karena Andra tidak mau jika Kelvin harus dimiliki oleh Asya.

*****

Seluruh anggota Bradiz tengah duduk disalah satu meja kantin. Moza dan Rasya juga ikut bergabung bersama mereka. Setelah mereka keluar dari area koridor, Moza langsung lemas saat itu juga. Ia tidak percaya jika dirinya bisa seperti itu dihadapan Andra. Karena Andra termasuk orang yang dulu sangat ia takuti.

"Jangan takut lagi Za, kita semua bakal lindungin lu"

Di sisi lain, Asya tengah duduk diam seraya menunggu bakso pesanannya. Ia tidak mau jika waktu istirahat nya berlalu begitu cepat hanya karena menunggu makanannya yang tak kunjung datang. Asya manaruh sebelah lengannya di ujung meja dan melipat tangan satunya sebagai tempat kepalanya bersandar. Namun, perlahan perasaan perih menjalar ditangannya. Gadis itu terkejut dan kembali menegakkan kepala serta tubuhnya.

"Shitt!!"

"BERHENTI!!" suara bentakan Asya menggema keras keseluruh sudut kantin. Bahkan semua orang yang berada di mejanya langsung terkejut saat itu juga. Gadis itu berdiri tegak dengan lengan yang sudah dibanjiri darah. Terdapat luka goresan yang sangat panjang. Sontak pemandangan itu membuat semua orang kembali terkejut.

Asya menatap tajam seorang wanita yang tengah membelakanginya. Wanita itu sudah sengaja melukai Asya dengan cara menggoreskan benda tajam yang ia sembunyikan digenggamannya.

"WOI! LU MAU NYELAKAIN TEMEN GUE?!!" pekik Key dengan nada keras. Sedangkan wanita itu mencoba menunduk dengan tangan yang sudah bergetar hebat. Asya mencoba untuk menutupi lukanya. Namun luka itu tak henti-hentinya untuk mengeluarkan darah dari celah lengannya.

"Lu punya kuping gak sih?! Kenapa terus berdiri disana?!!" desak Anya. Asya masih memperhatikan wanita itu dengan menahan lukanya yang sangat perih. Pasti ada yang tidak beres dari wanita itu. Bahkan Asya sama sekali tidak mengenalinya. Lalu dengan sengaja gadis itu mulai melukainya. Jadi dimana letak kesalahan Asya?

Karena geram Ivana segera menghampiri wanita itu dan membalikkan tubuh nya tepat dihadapan semua orang. Moza yang melayangkan pandangannya kepada gadis itu langsung menatapnya tidak percaya, "Sandra! Apa yang lu lakuin?."

Sandra adalah teman sekelasnya. Bahkan mereka sempat dekat. Tapi tiba-tiba saja gadis itu mulai tertutup dan mulai menjauhi dirinya. Moza hanya tidak menyangka dengan apa yang sudah Sandra lakukan.

Ivana mencengkram kuat pundak wanita itu,"Lu apa-apaan hah?!!"

"Maaf k-kak, aku c-cuma di suruh..." rintihnya.

"Siapa yang udah nyuruh lu?!!" tegas Ivana. Sedangkan Sandra masih saja diam dengan pundak yang mulai bergetar.

"Jawab gue bangsat!"

"Punya mulut kan lu?!"

Asya masih terus memperhatikannya, namun Sandra masih saja enggan untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Udah Na, lepasin dia"

"Gue udah maafin lu, sekarang lu pergi!" ucap Asya lantang ditengah-tengah kerumunan kantin. Semua orang yang menonton kejadian itu langsung bungkam dan kembali fokus ke kegiatan mereka yang sempat tersita oleh Asya tadi.

"Sya! Lu apa-apaan sih?!"

"Kenapa lu lepas gitu aja?!" Key marah saat mendengar perintah Asya yang langsung melepaskan Sandra begitu saja.

"Udah gapapa maafin aja. Rasya, bisa tolong obatin luka gue di UKS?" ucap Asya meminta tolong. Pria itu segera membantu Asya untuk keluar dari kerumunan kantin yang masih ramai. Namun Andra kembali menghalangi jalannya dan kembali membuatnya kesal. Ia menumpahkan sekuah mangkok bakso yang masih panas tepat mengenai tangan Asya yang sedang terluka, "Upss, sorry....tumpah deh"

"Akhhh panas!!"

"Rasya tolongin gue ini panas!!"

"PANAS!!"

"Bunda panas...." ucap Asya lirih dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Andra memang benar-benar membuatnya sangat marah. Asya tau jika ia sengaja menumpahkan kuah bakso itu tepat ditangannya. Andra kembali menyita perhatian semua orang yang berada didalam kantin.

Rasanya Rasya sangat ingin mencekik wanita yang berada dihadapannya. Namun karena tidak ingin membuang waktu ia segera membawa Asya menuju UKS. Andra tertawa puas ketika Asya tidak sanggup melawannya. Di ujung sana Anya sudah menatap Andra dengan amarah yang sudah memuncak. Gadis itu langsung berjalan dengan membawa mangkok bakso pesanannya. Ia langsung mengguyur tangan Andra dengan kuah bakso yang sama panasnya dengan tadi.

"SIALAN LU!" umpat Andra keras dihadapan Anya.

"Lu yang sialan! Lu makin lama ternyata makin liar!"

"Inget ya Ndra. Kalau sampai temen gue kenapa-napa, ABIS LU DITANGAN GUE!!"

"Gue nggak akan takut. Harusnya temen lu itu udah dari kemarin mati di tangan gue, tapi berhubung gue baik jadi yang tadi itu belum seberapa sakit nya" merasa marah karena balasan Andra. Anya kembali mengambil mangkok didekatnya dengan sembarangan. Mangkok itu dipenuhi dengan cairan yang panas. ia berniat untuk menyiram cairan itu tepat kesuluruh wajah Andra. Namun ia dihentikan dengan kedatangan Fino, "Anya! Kamu apa-apaan sih?!"

"Jangan halangin aku No!" Fino terus berusaha menghentikan kekasihnya. Sedangkan Andra langsung pergi begitu saja dan sempat meninggalkan senyuman menantang untuk Anya.

"ANDRA BERHENTI LU!!"

"AWAS LU YA!! GUE BAKAL ACAK-ACAK MUKA LU SAMPE PINDAH KE LAMBUNG!" ancam Anya. Ia mulai mengontrol emosinya sedikit demi sedikit. Dan mencoba untuk menormalkan kembali pernapasannya.

"Kamu kenapa sih halangin aku?! Biarin aja aku siram mukanya pake air panas, biar masuk rumah sakit sekalian"

"Terus kamu mau dihukum atas perbuatan kamu yang gila itu?" ketus Fino.

"Apa pedulinya kamu? Nggak usah peduliin aku No. Urus saja urusanmu dengan Icha"

"Kenapa jadi bahas Icha sih?!"

"Kenapa? Kamu nggak suka? belain aja terus si Icha"

"Anya tenang! Aku lagi nggak mau bertengkar sama kamu" ucap pria itu mulai meninggi. Fino kembali menenangkan kekasihnya. Ditatapnya gadis itu dengan tatapan tulus, "Tenang ya?"

"Besok malam kamu ada acara?" tanya Fino mulai menggunakan nada lembut. Emosi Anya mulai mereda. Perlakuan Fino sedikit membuatnya kembali tenang.

"Aku ada acara sebentar di Gereja"

"Aku antar"

"Lalu kamu?"

"Aku bakal nunggu kamu di Masjid yang ada di sebrang jalan sayang" Anya tersenyum. Gadis itu mulai mendekat dan memeluk erat badan bidang Fino, "Makasih ya.."

"Dih nyengir lu jomblo!"

"Dikira ini kantin punya mereka, terus gue disini gue ngontrak gitu?" gertak Ivana. Sahabatnya memang tidak mengenal tempat jika sudah bersama Fino.

"Bubar...bubar..."

Continue Reading

You'll Also Like

638K 33.6K 46
Judul Sebelumnya : My Cold Husband Selena Azaerin, itulah namanya, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, dia tak pernah kehilangan sif...
105K 6.9K 42
Aletta Cleodora Rannes, seorang putri Duke yang sangat di rendahkan di kediamannya. ia sering di jadikan bahan omongan oleh para pelayan di kediaman...
2.9M 314K 49
Canaria Adelia atau kerap di sapa Kana harus menjalani sisa hidupnya dengan cara yang menyakitkan, saat berada diambang kematian Kana dikejutkan deng...
131K 281 8
konten dewasa 🔞🔞🔞