MOODYCLASS : THE FIRST WAR ✓

By mrfkaOonie

1.4M 133K 8.4K

"Kelvin, terimakasih dan sampai jumpa..." Ini tentang Zatasya Louvina. Wanita yang banyak sekali memiliki mus... More

1. Kelvin?
2. Ayah...
3. Bertemu
4. Salah Tingkah
5. Jail
6. Manis
7. Suka
8. Baper
9. Terimakasih
10. Bertemu pria itu lagi
11. Beraninya keroyokan
12. Pendekatan
13. Pengganggu
14. Perasaan Asya
15. Kedatangan tak terduga
16. Kebaikan yang tidak akan terlupakan
18. Tutup Mulut
19. Diam-Diam
20. Bukan Asya
21. Gadis Kecil
22. Kebersamaan Mereka
23. Suruhan
24. Orang misterius
25. Membawanya pulang
26. Gadis mencurigakan
27. Misi Rahasia Asya
28. Suapan Pertama
29. Katakan Sebenarnya
30. Menghilangkan Jejak
31. Mengejutkan
32. Mereka Kembali
33. Salah Tuduh
34. Cemburu
35. Tuhan Kita Beda
36. Buka Mulut
37. Bekal Nasi
38. Tawuran
39. Merepotkan Perasaan
40. Rencana Rahasia
41. Melepaskan
42. Bermain Hujan
43. Kembali Bertemu
44. Antara Asya dan Oma
45. Bersekongkol
46. Tertangkap Basah
47. First Kiss
48. Penculikan
49. Sepulang Sekolah
50. Jangan Sentuh Dia
51. Pengkhianatan
52. Dalang Penculikan
53. Menanti
54. Terbongkar
55. Lelah
56. Salah Paham
57. Salah Menaruh Perasaan
58. Muka Dua
59. Menjaga dari Kejauhan
60
61
62
63
64
65
66
67
68.
69
70
71
72. Permainan Alena
73
74
FULL CAST MOODYCLASS
FULL CAST MOODYCLASS 2
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90. Pundak Terakhir
91. Jangan Bawa Asya
INFO!
92. Extra Part!!
KELVIN GIO SUDAH PUBLIS

17. Khawatir

16K 1.6K 11
By mrfkaOonie


"Kak Anya"

"Kak Key"

"Kak Ivana" Moza memanggil mereka satu persatu. Ketiga wanita itu juga memandang Moza kaget. Dipeluk nya ketiga teman Asya dengan sangat erat.

Asya melangkah berniat menarik kursi di sebelah Ivana, "Mereka akan tinggal bersama kita"

"Lu yakin Sya?" tanya Key. Asya hanya mengangguk sambil meneguk minumannya.

"Rasya, kemari" Asya memanggil Rasya untuk mendekat dan bergabung bersama mereka, "Rasya perkenalkan ini teman Kak Asya"

"Itu namanya Ivana, yang sebelah nya ada Anya, terus yang muka nya datar itu namanya Keane tapi panggil aja Key " Asya menunjuk ketiga wanita itu bergantain sekaligus memperkenalkannya. Rasya hanya tersenyum kikuk menatap mereka.

"Hai..." ucap ketiga wanita itu ramah. Mereka kembali duduk seperti semula. Tak lama, Dewi datang dengan membawa semua pesanan Asya. Karena dirasa semua pesanan sudah komplit, Dewi kembali ke bawah untuk menerima pelanggan yang lain nya.

"Selamat makan!"

Asya menatap Moza dan Rasya dengan tatapan nanar. Kedua pemuda itu sangat lahap. Pasti mereka sangat kelaparan sampai-sampai mereka hampir memungut nasi dari dalam tempat sampah, "Makan yang banyak ya"

"Oh ya, Rasya kelas berapa kamu?" tanya Anya, dengan mulut yang masih dipenuhi makanan.

"Kelas Sepuluh Kak, tapi aku udah berhenti sekolah karena biaya nya gak cukup untuk bayar SPP"

"Dimana sekolahmu sebelumnya?" tanya Ivana mulai mengintrogasi.

"SMA Pandawa"

"Oh gue tau. Apa ada yang pernah menyakitimu disana?"

"Belum ada Kak"

"Bagus lah"

Asya mendengar ucapan Rasya, ia ingin pria itu tetap harus sekolah, "Na, coba panggilin Aretta" suruh Asya, ia segera menelfon Aretta sebagai asisten pribadi Bradiz.

Tanpa memakan banyak waktu, Aretta masuk kedalam ruangan itu dengan memberi hormat kepada anggota Bradiz, "Jangan kaku seperti itu, anggap saja kita seumuran"

"Iya Sya, jadi apa yang perlu gue bantu?" tanya Aretta, dengan memberi senyuman  kepada Moza dan Rasya.

"Tolong daftarkan Rasya untuk bersekolah di sekolahan kami"

"Oke, bakal gue daftarin hari ini"

"Eh Aretta, lu udah makan?" tanya Anya.

"Belom sih"

"Suruh Dewi bikinin makanan buat lu, awas aja abis ini gue tanya Dewi lu gak pesen makan"

"Iya siap, terimakasih semuanya" Aretta segera pamit dan bergegas memasan makanan. Asya menatap teman nya dengan perasaan kagum, ia bangga karena mereka masih saling menghormati dan baik sesama orang di sekitarnya. Sedangkan Rasya masih menatap Asya tidak percaya, apakah ucapan Asya tidak main-main?

"Kak, aku serius bakal sekolah lagi?" kata Rasya, Moza juga ikut menatapnya tak percaya.

"Iya, biaya sekolahmu kami yang akan mengurus"

"Sekolah yang rajin, oke?" ucap Ivana memberi semangat.

"Pasti Kak!" jawabnya lantang.

"Kak Asya, maaf jadi merepotkan kalian" Moza menunduk takut, ia merasa tidak enak karena Asya dan teman-temannya sudah begitu banyak membantunya.

"Hey kata siapa ini merepotkan, justru kami senang" sahut Key dengan senyuman merekah. Bahkan mereka sangat senang saat membantu orang-orang yang membutuhkan.

"Tuh denger, gapapa kan kata mereka?"

Asya tidak masalah jika uang dan hartanya berkurang, karena Asya yakin harta yang kita gunakan untuk membatu orang yang membutuhkan itu tidak akan ada habisnya. Baginya lebih baik ia miskin tapi di penuhi dengan kebahagiaan daripada harus kaya tapi di penuhi dengan keserakahan.

"Setelah ini kita akan belanja untuk kebutuhan kalian!" gemuruh Anya merasa sangat senang, karena hal inilah yang kadang membuat mood nya menjadi membaik.

"Gue turun bentar ya, mau bantuin dibawah" imbuh Asya.

"Kak aku mau ikut ya?" ujar Moza antusias.

"Iya boleh"

"Kalian nikmatin aja makanan nya, kalau kurang panggil Mbak Dewi" Asya segera turun ke lantai dasar, sudah lama ia tidak melakukan hal ini, padahal ia sangat merindukan nya.

Asya mulai masuk ke ruangan khusus karyawan beristirahat. Karyawan yang sedang menyantap makanan langsung menghentikan aksinya saat melihat Asya masuk.

"Kenapa berhenti?"

"Lanjutkan saja, kalau kalian lelah istirahat saja ya"

"Oh iya, ini Moza. Dia akan membantu kalian disini. Jam bekerja dia setelah ia pulang dari sekolah" Asya mulai memperkenalkan Moza dihadapan semua karyawan nya.

"Jangan menatapku seperti itu, anggap saja kita teman" Asya terkekeh saat melihat pegawai nya yang begitu tegang tengah menatapnya.

"Rio, tolong ajari Moza sebentar, aku ingin mengurus didepan"

"Siap Mbak Asya" ucap seorang Chef yang berada di Cafe Bradizta. Cafe ini memiliki dua lantai. Wilayahnya sangat luas. Bangunanya sederhana tetapi ada kesan mewah di dalamnya. Menu disini juga tak kalah menarik, ia mampu menarik hati pelanggan untuk berkunjung setiap hari nya.

"Dewi, biar saya yang urus" Asya mengambil alih pekerjaan Dewi, sedangkan Asya menyuruhnya untuk beristirahat.

Lonceng pintu Cafe berbunyi, menandakan orang-orang mulai masuk berdatangan.

"Mau pesen apa untuk hari ini?" ucap Asya ramah, di tatapnya pelanggan itu juga dengan tatapan sumringah. Tapi tunggu, mengapa yang ada dihadapannya kali ini adalah Kelvin?

Ya Tuhan mengapa pria ini lagi....

"Mocha Latte satu" jawab Kelvin. Matanya terus memandang papan menu di atas gadis itu.

"Ngapain lu disini?"

"Mau pesen lah"

"Eh Sya, sama Macha Tea nya dua" ucap seseorang di belakang tubuh Kelvin, siapa lagi kalau bukan Alex dan Aland.

"Udah?"

"Belum belum"

"Apa lagi?"

"Udah deng" Asya menatap ketiga pria itu dengan tatapan kesal, sedangkan orang yang di tatap Asya hanya menunjukkan cengirannya.

"Yaudah, ditunggu ya pesenan nya"

"Sya, Aretta udah makan tadi?" tanya seorang gadis dari atas tangga, ia Ivana. Seketika Alex menatap Ivana dengan tatapan kagum.

"Ya Tuhan, apakah ini yang dinamakan jodoh?"

"Jodoh lambemu (mulutmu)" Aland langsung menarik panjang bibir Alex. Pria itu hanya bisa menatap Aland dengan mengerucutkan bibirnya.

"Hai Lex.."sapa Ivana.

"Gue ke toilet dulu kalau gitu" Ivana berjalan menuju arah toilet.

"Ikut dong"

"Eitsss, mau gue gampar?" Asya segera menarik kerah baju belakang Alex dengan tangan kiri yang sudah siap untuk menampol wajah pria itu, "Becanda Sya, suwer"

"Sya, Key ada juga?" Aland kembali angkat bicara.

"Ada di atas"

"Kalian disini kerja?" tanya Kelvin, ia masih saja berdiri di hadapan Asya dengan tangan yang ia gunakan sebagai penumpu dagunya.

"Menurut lu gimana?"

"Nggak sih kayak nya, jadi?"

"Ini Cafe punya kita"

"Serius Sya? yaudah entar gue sering-sering kesini deh "Alex sangat berterus terang. Niat pria itu hanya ingin mengambil kesempatan untuk bisa bertemu dengan Ivana saja.

"Jangan ngutang" ucapan Asya mampu membuat Alex di tertawai kedua sahabatnya.

"Sya" panggil Kelvin.

"Apaan?"

"Bibir lu kenapa?" Kelvin menyentuh sudut bibir Asya yang lebam. Tangan Kelvin terus mengelus luka itu, dengan mata yang begitu serius menatap nya. Pria itu terus memperdekat jaraknya dengan Asya. Apakah Kelvin tidak merasa jika mereka sedang berada di tempat umum? dan bisa-bisanya Kelvin terlihat acuh dengan tatapan orang-orang di sekitarnya.

Tetapi reaksi Asya hanya diam. Ia juga tidak memberontak saat ada lelaki yang mendekat dan menyentuh bagian wajahnya. Karena tidak mau terlalu lama mantap manik mata pria itu, Asya langsung memutuskan kontak mata mereka sepihak.

"I-ini tadi ketonjok Anya"

"Nggak ada yang sakit lagi kan?" tanya nya penuh kekhawatiran.

"Nggak Vin, aman"

"Lain kali hati-hati"

"Bawel"

"Bawel-bawel gini juga karena khawatir sama lu"

"Hah? Apa Vin?"

"Gak ada pengulangan. Males lu nya budeg" Kelvin memicingkan bibirnya mengejek Asya. Gadis ini tidak bisa mencerna ucapan Kelvin dengan baik karena sedang berbicara dengan salah satu karyawan nya.

"Sya, ayo pergi sekarang"Kata Key sambil menuruni tangga. Ivana, Anya dan yang lain nya juga ikut menuruni tangga satu persatu. Sedangkan Rasya tengah memanggil Moza yang berada di belakang.

"Eh ada Keane" Aland mulai menaik turun kan alis tebalnya.

"Apa? Tabok?"

"Galak banget dih"

"Eh kalian mau kemana?" Alex kembali menghentikan Ivana.

"Mau jalan-jalan"

"Gue ikut dong"

"Ooo...tidak bisa"

"Kali ini aja, yaa?"

"Gue injek biji lu ya?" ancam Ivana, Alex memanyunkan bibirnya karena tolakan dari Ivana.

"Dewi, tolong pesanan mereka nanti di antar" suruh Asya.

"Siap Mbak"

"Kalau gitu, Vin gue pergi dulu ya"

"Hati-hati dijalan, jangan ngebut"

"Tuhkan bawel" Asya menarik hidung Kelvin sampai memerah."Woy idung gue! Lepasin gak?!" Asya langsung melepas hidung pria itu dan tertawa puas.

Kelvin, Aland dan Alex hanya bisa menatap punggung keempat wanita itu hingga menghilang dari pandangannya.

Gue khawatir saat liat luka lu Sya batin Kelvin. Entah perasaan apa yang ada pada dirinya.

Continue Reading

You'll Also Like

590K 38.5K 31
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...
543K 56.5K 60
note: jumlah kata setiap chapter akan terus bertambah seiring berjalannya cerita. __________________________ Menceritakan kisah tentang Elvian Jhonso...
1M 90.4K 44
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...
208K 13.9K 51
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...