Sorry, I Love Your Daddy! (TA...

By nikendarcy

102K 21.3K 3.3K

VERSI LENGKAPNYA SUDAH BISA DIBACA DI KARYAKARSA dan PLAYSTORE Seumur hidupnya, Adinda Abimanyu selalu menjad... More

1. Sindrom Anak Tengah
2. Pria Bermata Indah
3. Koboi Seksi
4. Sugar Daddy
5. Rayuan Chase
6. Si Seksi Yang Kasar
7. Jesse dan Masa Lalunya
8. Misi Perdamaian Untuk Ayah dan Anak
9. Menjadi Cantik dan Pintar Saja Tidak Cukup
10. Perusak Suasana
11. Demi Chase
12. Berusaha Dalam Diam
13. Malaikat Itu Ada Di Sana
15. Magic Hour
16. Aku Ada Di Sini Untukmu
17. Pengakuan
18. Pengganggu
19. Pertengkaran Dengan Clara
20. Sudut Pandang Lain
21. Sebuah Kesempatan
22. Fokus Pada Sebuah Misi
23. Perubahan Rencana
24. Berkuda Denganmu
25. Getaran Yang Semakin Menguat
27. Terbakar Api
28. Hal Terbaik Yang Bisa Dilakukan
29. Haruskah Kulupakan Begitu Saja?
30. Pembicaraan Dari Hati Ke Hati
31. Hati Yang Bercabang
32. Hubungan Yang Baru
33. Kembalinya Sang Mantan
34. Jalan Yang Berbeda
35. Kesempatan
36. Dia, Sang Mantan Kekasih
37. Semua Sudah Terlambat
38. Hati Yang Kembali Patah
39. Kita Akan Mencari Cara
40. Bagian Dari Keluarga
41. Alasan Untuk Pergi
42. Harga Yang Harus Dibayar
43. Mencoba Melupakan
44. Bicara
45. Mencoba Berdamai
46. Semua Orang Pernah Berbuat Kesalahan
47. Anak Lain Yang Diabaikan
48. Pertemuan Kembali
49. Sesekali Kau Harus Egois
50. Kau Milikku
51. Permintaan
52. Pulang
53. Seperti Yang Selalu Terjadi
54. Aku Akan Selalu Ada Untukmu
55. Tidak Ada Pilihan Lain
56. Bawa Aku Pergi Dari Sini
57. Mengurai Masa Lalu
58. Masa Lalu Yang Disembunyikan
59. Keputusan
60. Pergi
61. Penawaran
62. Perubahan Rencana
63. Keluarga Baru
64. Bagian Dari Orang Menyenangkan
65. Sebuah Janji
66. Bentuk Cinta Seorang Ibu
67. Kau Dicintai
68. Semua Orang Layak Dicintai (An Open Ending)

14. Jatuh

2.8K 640 179
By nikendarcy

REPOST

Mata Adinda masih menatap ragu, sapu tangan yang terulur di hadapannya. Sejak berapa lama Jesse berada di sini? Apa Jesse mendengar ia menangis? Apa pria itu akan bertanya apa alasan dirinya menangis? Kenapa Jesse harus muncul? Ia tidak ingin Jesse melihatnya seperti ini.

Adinda tidak ingin banyak orang tahu bagaimana hubungannya dengan keluarganya. Hanya tiga sahabatnya saja yang tahu, itupun karena mereka pernah tidak sengaja mendengar Adinda menelepon Mama, dan melihat wajahnya yang murung setelah itu. Jika tidak, mungkin Adinda juga akan memilih untuk diam.

Keluarganya selalu terlihat sempurna di mata orang lain. Dengan tiga anak yang semuanya memiliki wajah rupawan dan berotak cemerlang. Hampir semua orang merasa iri dengan keluarga Abimanyu. Ia tidak ingin merusak citra keluarganya di mata orang lain.

Buku notes kecil terlihat diletakkan di depan sapu tangan yang Jesse pegang.

'Apa kau lebih memilih untuk mencuci wajahmu saja di air sungai? Kau tahu, air ini sangat jernih dan segar. Aku bahkan sering meminumnya secara langsung. Kau mau mencobanya?'

Adinda tersenyum sambil mendongak menatap Jesse. Pria itu selalu saja terlihat luar biasa tampan. Hari ini, Jesse mengenakan kemeja coklat tua, dengan scarf menutup lehernya, dan topi koboi warna hitam yang senada dengan celana jeansnya. Jelas, Jesse lebih terlihat seperti model yang keluar dari majalah daripada koboi sungguhan.

"Aku mau," jawab Adinda dengan suara serak. Ia bangkit dari duduknya, melepas sepatu, kemudian turun ke sungai yang dingin.

Adinda menoleh pada Jesse yang duduk di tempat tadi di mana dirinya berada. Bibir pria itu bergerak-gerak. Mata Adinda menyipit, mencoba membaca gerak bibir Jesse tetapi tidak berhasil. Membaca gerak bibir ketika tidak berada dekat dengan pria itu tidak mudah untuk dilakukan karena ia belum terbiasa.

"Ada apa?" Adinda berteriak.

Kembali bibir Jesse bergerak-gerak. Pria itu menulis dan menunjukkan bukunya pada Adinda. Jesse menyuruhnya berhati-hati karena sungai itu licin.

Adinda tersenyum. Kenapa pria ini begitu manis? Apa memang pribadi Jesse yang sebenarnya seperti itu? Pria yang manis dan penuh perhatian. Chassidy jelas-jelas bodoh karena melepaskan pria seperti Jesse.

Tangan Adinda terangkat untuk mempraktekkan apa yang sudah susah payah dihapalkannya dalam tiga hari ini.

'Oke. Aku akan berhati-hati.'

Mata Jesse melebar kaget saat melihatnya bicara dengan bahasa isyarat itu. Adinda kembali tersenyum melihatnya. Meskipun tadi dirinya berharap tidak akan bertemu Jesse, tetapi sekarang Adinda bersyukur karena pria itu ada di sini bersamanya. Memang mereka tidak bisa saling 'bicara' dalam cara yang semestinya, tetapi bagi Adinda, itu justru menjadi nilai lebih.

Selama ini, dirinya memang bukan tipe orang yang banyak bicara kecuali dengan ketiga sahabatnya. Berada bersama Jesse, membuatnya merasa nyaman. Pria itu tidak akan mengoceh seperti Chase yang malah membuatnya pusing.

Kadang, kesunyian itu memang menenangkan. Terlebih, berada di tempat yang senyaman ini. Ini seperti surga kecil yang Adinda miliki hanya untuk dirinya dan Jesse.

Adinda menunduk untuk membasuh wajahnya dengan air sungai yang jernih. Jesse benar, sungai ini begitu bersih. Ia bahkan bisa melihat kakinya sendiri dengan sangat jelas, juga bebatuan dan ikan-ikan kecil yang berenang di sekitarnya.

Seekor ikan kecil mencoba untuk menggigiti kakinya, disusul ikan-ikan yang lain melakukan hal sama. Adinda terkekeh geli. Ia bergerak ke sana kemari diikuti ikan-ikan itu.

Kekehannya berubah menjadi tawa karena ikan-ikan itu terus saja mengikutinya. Siapa yang menyangka jika bermain dengan ikan ditemani seorang pria tuna wicara yang duduk mengamatinya, bisa membuat Adinda merasa begitu bahagia?

Sudah berapa lama ia merasa benar-benar bahagia seperti ini? Saat akhirnya Adinda tahu bahwa ia akan pergi ke Texas? Atau ada saat lainnya? Adinda lupa. Benarkah ada orang yang bisa melupakan saat bahagianya? Atau itu hanya dirinya, karena tidak ada orang lain yang ikut bahagia bersamanya?

Adinda menatap Jesse yang masih mengamatinya. Pria itu tersenyum saat mata mereka beradu hingga membuat hatinya bergetar dengan penuh kehangatan.

Kini, Adinda tahu kapan ia merasa benar-benar bahagia. Saat ia bersama Jesse di sini untuk pertama kalinya beberapa hari yang lalu. Juga hari ini, ketika pria itu menemaninya. Itu adalah hal paling bahagia yang pernah Adinda rasakan dalam hidupnya.

*

KENAPA si cantik itu menangis dengan suara yang begitu memilukan? Apa yang salah? Semua tampak baik-baik saja selama beberapa hari ini.

Kecuali bahwa ia mencoba menjauh darinya demi Chase. Hanya saja, Jesse tetap memperhatikan gadis itu dengan diam-diam. Dan sebenarnya, ia tidak menyukai itu. Seharusnya, ia tidak memperhatikan Adinda.

Siapa Adinda hingga mampu membuat Jesse melakukan hal-hal konyol seperti itu? Ia tidak pernah memperhatikan seorang gadis dari kejauhan seeprti itu!

Melihatnya belajar memasak bersama Penny dan Mom, melihatnya terkekeh geli saat belajar bersama Pop memerah susu sapi, atau sekarang saat melihat gadis itu bermain air dan tertawa.

Ia ingin bertanya apa yang membuat Adinda menangis seperti itu. Akan tetapi, apa dirinya pantas untuk bertanya? Ia sudah mengabaikan gadis itu selama tiga hari ini. Lagipula, mereka juga tidak memiliki hubungan apapun hingga dirinya berhak bertanya.

Namun, hati Jesse terusik. Ia tidak ingin melihat Adinda sedih apalagi menangis seperti tadi. Ia ingin menjadi orang yang bisa menghilangkan kesedihan Adinda, dan membuatnya tersenyum lagi.

Ketika dirinya sampai di tempat ini dan mendengar suara tangis itu, hal pertama yang ingin Jesse lakukan adalah memeluk Adinda. Jesse berharap ia bisa bicara dan berkata pada gadis itu bahwa semua akan baik-baik saja karena ia ada di sini. Kemudian, kepalanya memikirkan berbagai cara agar Adinda tidak sedih lagi.

Apa yang sebenarnya Jesse rasakan pada gadis itu? Kenapa keinginan untuk dekat dengan Adinda begitu besar? Kenapa ia begitu ingin membuat Adinda tertawa? Kenapa ia tidak suka melihat Adinda bersedih dan menangis?

Dan yang lebih menjengkelkan, hampir setiap malam Jesse kesulitan untuk memejamkan mata karena memikirkan Adinda. Memikirkan begitu banyak hal hingga kadang ia harus merendam dirinya di bak mandi berisi air dingin.

Seumur hidupnya, Jesse tidak pernah seperti ini. Bahkan tidak dengan Chassie. Ia tidak pernah setertarik itu pada seorang gadis. Dulu, Chassie yang pertama kali mendekatinya.

Awalnya, Jesse juga tidak memiliki perasaan apapun pada gadis itu. Cinta itu datang karena terbiasa. Chassie selalu ada di sampingnya dan membuatnya merasa jika gadis itu benar-benar mencintainya hingga Jesse menyerahkan seluruh hatinya. Namun, ternyata ia salah.

Itulah kenapa Jesse tidak pernah ingin jatuh cinta lagi. Jika tidak ada yang benar-benar mencintainya dulu, maka tidak akan ada lagi yang benar-benar mencintainya sekarang. Di saat dirinya bukan lagi seorang pria yang sempurna.

Terlebih bagi gadis sesempurna itu. Gadis yang sedang tertawa sendirian itu. Apa Adinda sedang bercanda dengan ikan?

Adinda menoleh hingga membuat Jesse otomatis tersenyum. Sial, Adinda benar-benar cantik dengan gaun kuning tanpa lengannya, dan rambut yang bergelombang itu. Membuat Jesse merasa gatal ingin membenamkan wajah dan tangannya di rambut tebal itu. Apa rambut Adinda sehalus kelihatannya?

Mata itu masih tampak sedih, tetapi sudah tidak seperti tadi saat Jesse melihatnya mendongak setelah menangis. Jejak air mata itu hampir hilang. Apa benar hanya sesederhana ini membuat Adinda bahagia?

'Kemarilah.' Adinda menggerakkan tangannya.

Satu yang sangat ingin ditanyakan Jesse, selain alasan Adinda menangis, adalah kenapa gadis itu belajar bahasa isyarat. Jesse sangat yakin jika Adinda tidak mengenal bahasa isyarat itu ketika baru pertama kali berada di sini. Apa Jesse boleh berharap gadis itu belajar demi dirinya?

Tanpa kemauan yang sangat kuat, sulit sekali mengingat huruf-huruf itu dalam waktu singkat. Ia sendiri hampir tiga bulan baru bisa menghafal semua huruf. Bagaimana mungkin Adinda bisa melakukannya dalam tiga hari?

Apa yang membuat Adinda ingin mempelajari itu jika bukan karena dirinya? Tidak mungkin karena Chase 'kan? Adinda sudah bilang padanya jika ia tidak menyukai Chase. Ini pasti bukan tentang Chase.

'Jesse, kemarilah.' Ulang Adinda lagi.

Jesse. Adinda memanggil namanya. Kenapa Adinda tidak memanggilnya dengan suara saja? Jesse sangat ingin mendengar Adinda menyebutkan namanya. Dan kenapa hal itu membuatnya bahagia? Hanya melihat gadis itu menyebut namanya dalam bahasa isyarat?

Adinda kembali melambai dengan tidak sabar. Dengan ragu, Jesse melepas sepatu botnya, kemudian bangkit dan berjalan menuju sungai.

Ini salah. Seharusnya Jesse menyingkir dan menjauh dari Adinda. Bukankah ia sudah bertekad untuk menjauh dari Adinda demi Chase?

Anaknya jatuh cinta setengah mati pada gadis ini, dan hal paling benar yang harus Jesse lakukan adalah menyingkir. Seandainya tidak ada yang bisa dilakukannya untuk membuat hubungannya dengan Chase membaik, maka Jesse bisa melakukan hal yang benar.

Namun, hatinya mengkhianati otaknya. Hatinya ingin berada di sini bersama Adinda. Jesse tidak ingin menyingkir. Ia sangat ingin menghabiskan pagi ini bersama Adinda. Apa boleh ia menghabiskan satu hari penuh lagi dengan Adinda?

Ketika Jesse hampir sampai di sungai, Adinda kembali tersenyum, dan mengulurkan tangannya.

"Ikan-ikan ini menggigitku! Kemarilah, ini seru sekali!" kata Adinda dengan ceria.

Mata Jesse menatap tangan Adinda yang terulur. Bolehkah ia menyentuh Adinda lagi? Satu kali lagi saja? Apa setelah ini Jesse masih akan bisa memiliki kekuatan untuk menjauh?

"Jesse, cepatlah!" teriak Adinda lagi dengan tidak sabar sambil menggerak-gerakkan tangannya.

Detik di mana Adinda menyebutkan namanya, saat itu juga Jesse tahu apa yang dirasakannya pada Adinda. Jesse jatuh cinta. Itu sudah pasti. Tidak bisa dibantah lagi. Ia memang jatuh cinta pada gadis kecil ini. Tanpa syarat. Tanpa rencana. Hatinya sudah jatuh. Sejatuh-jatuhnya.

=====TBC=====

Dasar bucin...😏😏

Harus kita apain ini si Sugar? Sini deket Mamak, bang. Ngomong pengen apa. Eh, tulis deh. Nanti Mamak belajar bahasa isyarat dulu.😌😌

Happy ngapain aja. Tempat Mamak dah mendung banget ni..

Stay safe and healthy. Mamak sayang klean!
❤❤

Big hugs and kisses,
🥰🥰🤗🤗

Mamak Nik

#180321#

Continue Reading

You'll Also Like

13K 2.6K 10
Andrea Christabel Panggabean baru duduk di kelas 7 SMP semester 1 saat Micah Naratama ditugaskan untuk mengawal dirinya. Kedua orangtuanya terlalu p...
992K 146K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
6.5M 334K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
1.4M 1.6K 1
(Tersedia di playbook dan Kubaca) Elena harus mengalami kenyataan pahit ketika suami yang sangat ia cintai yaitu Aldric, mengkhianatinya dengan sepup...