the mafia twin's - taekook ✓

By thyung241

80.5K 5.5K 301

"We are neither friends nor brothers, we are enemies." [Brothership✔] [END] □ Belum Revisi #1 - twin's #1... More

Mafia: Prolog
Mafia: 1 - Janji dan Ayah
Mafia: 2 - PenMis
Mafia: 3 - Inspektur Oh
Mafia: 4 - Club And Bitch [✖]
Mafia: 5 - maafkan JK
Mafia: 6 - Meja Bundar and Who?
Mafia: 8 - Winter Flower And GoodBye
Mafia: 9 - Miss You
Mafia: 10 - Fallin Love
Mafia: 11 - I Am Stupid Like You?
Mafia: 12 - Death Glare
Mafia: 13 - Tuan muda! Kami baru disni
Mafia: 14 - I've Killed Him, Alone
Mafia: 15 - Abstrak
Mafia: 16 - I Luv Him!
Mafia: 17 - Rasanya sakit
Mafia: 18 - Tragedi
Mafia: 19 - Bad, So Bad
Mafia: 20 - Hentikan semua ini
Mafia: 21 - I'm Sorry
Mafia: 22 - Secret
Mafia: 24 - Please, Don't Leave Me
Mafia: 25 - Bad Alive
Mafia: 26 - Bad Habits
Mafia: 27 - Vice
Mafia: 28 - We Are The Lovesick Boy
Mafia: 29 - Everything For?
Mafia; 30 - Stupid Man
Mafia: 31 - Brother? Where Are You?
Mafia: 32 - Tegarlah Taehyung
Mafia: 33 - Sorry but...
Mafia: 34 - Warning!
Mafia: - Spoiler
Extra Chap; Siwon & Chanyeol
Ekstra Chap; Jimin & Perompak SKZ

Mafia: 23 - 2U

1.1K 94 10
By thyung241

REKOMENDASI PAKE MUSIC
2U - Justin Bieber
COVER BY JUNGKOOK OF BTS

Atau musik yang bergenre Sad Song juga gpp. Yang penting biar ngena, gua harap sih hhh gitu. Tapi kayanya gak tau.

20 vote
10 comment
For next, please?
Happy reading! ^.^

✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖

Yoongi mengendus kesal, dia berjalan dengan cepat sebelum tangan itu mencekal dirinya dengan cepat.

"Hyeong! Maafkan aku!"

Mendengar seruan itu Yoongi menghela, dia mengebangbitkan tangan tersebut dengan keras sehingga sang pemilik terjatuh.

"KAU TAU JUNG! KAU MELAKUKAN HAL SEKONYOL INI BISA MEMBUAT KAKAKMU MATI JUNG! MATI! MENINGGAL KAU TAU?! HAH?!"

Teriakan Yoongi menggema dipenjuru ruangan tersebut, Mingyu yang mendengar itu pun menghela. "Ma-maaf, ini bukan salah Jungkook. Ini salah—"

"DIAM! SEBAIKNYA KAU DIAM DAN URUSI SAJA ITU KAKAKMU YANG SANGAT BEJAT! KAU DAN KAKAKMU SAMA SAJA SEPERTI SAMPAH! TIDAK ADA BEDANYA!"  Yoongi menatap nyalang Mingyu membuat hati pria itu tergores, akhirnya Mingyu hanya menundukkan kepala.

Bukannya membaik malah hati Mingyu ikut tergores, Yoongi keluar dan menyuruh semua muridnya mengambil Taehyung dan Jungkook.

"Ayo tuan Jung," Desis Shotaro sambil menggandeng Jungkook.

Sedangkn lainnya sedang membopong Taehyung yang sekarat, Jungkook menatap iba Mingyu. Mingyu mengangguk dan tersenyum pada Jungkook setelah itu Mingyu ditinggal sendirian disitu.

Dengan keheningan, kesunyian, kesalahan, dan perasaan bersalah pada dirinya dan semua orang. Tak kecuali kakaknya, Park Jimin.

"Aku harus mencari tau semuanya, tch."


















Jungkook dihempaskan oleh Hoseok kekamarnya. Hoseok menatapnya kecewa, "Aku tidak menyangka kalau kau sebegitu mengecewakan kita semua disini Jung."

*brak!

Pintu tertutup dengan kencang membuat Hati Jungkook sakit mendengarnya. Rasa bersalah Jungkook pada Mingyu, Kakaknya dan juga Hyeong Hyeongnya. Jungkook seperti menjadi manusia gagal saat ini.

Tiba tiba pikiran Jungkook pada perkataan sanga ayah untuk saling menjaga, tapi karena Jungkook bersifat kekanak kanakan menjdikan dia menghancurkan semuanya. Seperti tidak tersisa.

Jungkook meringkuk dan menangis, dia gagal menjadi adik dan anak. "Ma-maafkan aku Ay-ah... Hyeong... Maafkan aku..."

Sakit sekali saat mengetahui ayah dan ibunya tidak diketahui raganya, setiap datang kepemakaman mereka pasti hanya ada tulisan nisan saja tanpa ada jasad. Tapi seperti alam mendukung, mereka berdua bisa merasakan kedatangan sang orang tua. Bahkan setiap Jungkook kepemakaman dia selalu menangis dan ada angin yang seperti mencegahkan untuk menangis.

Itu yang membuat kakak adik itu merasakan bahwa orang tua mereka belum meninggal.

"Ayah, Bunda... Kalian dimana hikd..."










Rasa sesak mulai menghantui Taehyung, dia melihat bayangan ayahnya—Taeyang sedang melayangkan senyuman dan raihan tangan untuk dirinya. Taehyung tersenyum sambil menahan bendungan tangisannya.

Dia memejamkan mata dan seketika dia sudah berada ditempat lain, Taehyung mencari tau keberadaan ayahnya yang entah sekarang dimana. Pusing menguasai kepala Taehyung dan perasaan yang sangat campur aduk.

Dimensi berubah menjadi ruangan gelap dan terdapat Jungkook yang sedang meringkuk menangis, "Jung," Lirih Taehyung.

Jungkook menyudahi tangisannya, dia menatap Taehyung.

"Jung... Ka—" Lidah Taehyung keluh saat mendapati adiknya menangis darah. Jungkook tersenyum.

Dibelakangnya ada Jacky—ah ralat, Jimin sedang mengangkat tinggi tinggi kapak dan segera dia jatuhkan pada tubuh Jungkook.

Mata Taehyung membola, percikan darah yang amis sangat membuat Taehyung shock.

"ARGHHHH!"

"JUUNGGG!"

"Tuan muda!"

Taehyung menatap sekitar, ini seperti bukan ruangan yang ia pikirkan. Ini adalah ruangan rawat pribadi Taehyung.

Taeyong disampingnya menatap Taehyung gelisah, begitu juga dengan Hyeong Hyeong nya yang lain. Jin memberikan segela air putih pada Taehyung, "Sudah merasa baik?"

Taehyung menyingkirkan gelas itu dengan pelan, dia menatap Seokjin dengan tatapan bergetar, "Di-dimana Adikku? Dimana dia?! Ak—aku harus! Juungg!"

Taehyung mendorong Seokjin dengan keras hingga punggung lebar Seokjin menabrak beberapa obat disitu. Namjoon memejamkan mata saat mengetahui Taehyung akan seprotektif ini pada adiknya.

Yoongi menahan pintu yang Taehyung Tendang dengan pengaturan otomatis, "BUKA! AKU BILANG BUKA!"

"Kalau aku tidak mah bagaimana?"

Taehyung membalikkan badan, dia menatap Yoongi nyalang. "Kau..."

"Taehyung! Tenangkan pikiranmu!"

Teriakan Hoseok membuat Taehyung menatap Hoseok, "Hyeong..."

"Apa? Sekarang bahkan adikmu itu hanya bisa menangis."

Perkataan Yoongi membuat Taehyung menatap Yoongi, "Ya dia sedang menagis dikamar—"

"LANTAS APA YANG KALIAN TUNGGU! BUKAKAN AKU PINTUNYA! HYEONG!"

"KAU INI KEMANA TAE! ADIKMU HANYA BEBAN DISINI KAU TAU! HAH! ADIKMU BAHKAN SEMPAT SEMPATNYA MEMILIH EGONYA DARI PADA DIRIMU YANG SEDANG DIAMBANG BAHAYA! DAN BAHAYA ITU BERASAL DARI ADIKMU! KARENA KESALAHANMU! ADIKMU MENJADI MONSTER UNTUK DIRIMU TAEHYUNG!"

Teriakan Hoseok membuat Taehyung diam tak berkutik. Apa hyeongnya katakan? Jungkook monster? Ah maksdnya mungkin karena Jungkook terus menuruti egonya menjadikan dirinya monster yang hanya memandang Taehyung sebelah mata. Padahal semua yang Taehyung lakukan itu hanya untuk Jungkook, tapi apa yang Jungkook balas? Dia malah berlari kesarang musuh.

Taehyung masih menatap nanar kebawah, memandangi keramik dengan tertibanya genangan air yang keluar dari mata Taehyung.

Taehyung menatap Hoseok, "Ka-karena... Jungkook peninggalan berharga ayah dan bundaku... Dia berharga..."

Mendengar lirihan Taehyung membuat orang disitu langsung diam, apalagi Taeyong yang mendengar teriakan Hoseok sampai bergetar.

Taehyung merebut remot control dari tangan Yoongi dan berlari kearah pintu yang ia buka,

Taehyung menyeka air matanya dan mulai menangis. Taehyung mengetuk pintu adiknya dengan menahan tangisannya.

"Jung... Ini aku, Hyeongmu..."

Tidak ada balasan.

Taehyung akhirnya mencoba membukannya dengan remot control yg ia bawa, "Jung..."

Taehyung menatap kelantai terdapat banyak sekali darah yang berceceran, dan juga daging merah pekat berbau menyengat yang berukuran kecil tergeletak dilantai itu.

Mendengar suara sower dan tangisan begitu juga teriakan lirih membuat Taehyung melemas,

Jungkook.

Dia mencoba bunuh diri.

Dengan memutilasi dirinya sendiri.

"JUUNGKOOOOKKKK!"

Terakhir yang Taehyung lihat, Jungkook menahan rasa sakitnya dan juga perut yang sudah robek. Darah mengalir deras dengan dibantunya sower hingga Jungkook tersenyum dan melambaikan tangan dengan pelan, "Hai, Hyeong..."

Jung,

Tolong, jangan tinggalkan aku.

"JUNGKOOOOKKK! ARGHHH!"













Disini, diruang gelap. Mingyu terkapar dengan tidak berdaya. Disitu ada Ayahnya dan juga Jimin. Dia berniat mencari tau semua tentang asal usul keluarga disini, tapi...

"Bagaimana rasanya? Enak? Atau masih ringan kesakitannya?"

Sialan, dia tertangkap.

Mingyu tersenyum, "Yeah, kalau kamu tau. Aku masih hidup bagaikan kucing yang bernyawa 9 bahkan 20. Ngaha—

*spash!

ARGH!"

"Kucing kau bilang? Kau ini sama seperti anjing, sama sama hanya bisa menggonggong!" Teriak Jimin sambil menunjuk Mingyu murka.

Ayah Park hanya menonton saat Jimin menyiksa Mingyu, tidak lupa merokok.

"Tch, iya memang benar—

*spalsh!

ergh! Tapi! Aku kuat!"

Jimin tersenyum manis, "Kuat apanya. Letoy begini kok kuat, mau halu?"

"Diam,"

*Splash!

"Kau yang diam bodoh! Dasar anak bodoh! Hanya bisa menjadi beban ayah saja! Bodoh! Bodoh!"

Teriakan Jimin membuat Mingyu tertawa menggelegar tidak memperdulikan cambukan yang dilayangkan Jimin untuknya, rasa sakit tidak sebanding rasa sakit yang ia terima selama ini, kelupasan kulit dipunggungnya tidak semenyakitkan saat mengetahui ayahnya telah meninggal.

Ya, orang didepannya ah ralat. Orang yang sedang mendudukan dirinya dikursi kebanggaannya bukan ayahnya melainkan paman—Park Chanyeol yang sedang memanfaatkan keadaan sekarang.

"Ay-ayah... Sudah meninggal saat aku dilahirkan. Dan ibu... Tidak mempunyai banyak waktu, dia... Merelakan dirinya mati dari pada aku tidak lahir. A-aku salah kaprah! AKU SALAH KAPRAH! BEJAT SIALAN! KEPARAT! PAMAN KEPARAT! UNTUNG SAJA BIBI SUDAH MENINGGAL! KEPAARAAAATTTT!"

Park Chanyeol yang mendengar itu pun menatap Mingyu kaget, "Sialan," Desisnya.

Chanyeol merogoh sakunya dan bersiap untuk menembak Mingyu, Jimin melihat ayahnya seperti itu pun membola.

"DIAM!"

"PAMAN BANGSAT! SEHARUSNYA KAU YANG DIAM! DASAR—"

Mingyu dengan badan yang tidak layak untuk dilihat pun menghentikan ucapannya, "Kenapa? Takut?" remeh Chanyeol.

Mingyu menunduk, dia mendekat kearah Jimin. Tangannya merambat dan—

*Scrak!

"ARGH!"

"Hyeong...."

Chanyeol terkejut.

Dia—

*SCRAK!

*DOR!

"! Se-selamat tinggal, HEG!"

—Menembak Mingyu tepat dikepala, hingga kepala itu hancur dengan badan Mingyu yang menegang, setidaknya telinga Jimin sudah merekam semua teriakan Mingyu.

Hanya menunggu dia sadar dan efek chip itu hilang dan juga—

Chanyeol pergi membawa barang penting karena teriakan Mingyu membuat para Bodyguard Jimin mengejarnya.

Ruangan itu sunyi, meninggalkan Mingyu yang meninggal dan juga Jimin yang belum sadar.









Setidaknya Mingyu telah berhasil mengacaukan rencana kejahatan yang kemarin juga ia setujukan.

Selamat tinggal Mingyu. Kita ingat jasamu saat menjadi pemeran disini.

✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖

Mingyu gugur...

Terimakasih Mingyu Park uwow...

Gua sibuk, makannya sekarang sedikit lama banget buat ngepubkasi kelanjutannya ini cerita

Maaf ya

Semangat yang lagi ulangan +bentar lagi ujian.

Piw piw, gua mau bilang. Besok Senin

Member baru

Park Chanyeol
As Uncle Jimin & Mingyu

Anjeng salah, ah napa salah kirim sih anjg

Park Chanyeol













Gua mau tanya, ini ekspresi lo saat apa?

Udah ya, sekian dari Sai. See you next time...

Continue Reading

You'll Also Like

51.8K 4.3K 85
cerita ini hanya fiksi jangan di bawa serius ya... menceritakan persahabatan, cinta dan kesedihan. yang ada di dalam cerita Aura Aqila Kayla Azkiya ...
168K 10.7K 23
hujan? aku membencinya,karena dia yang telah membuat eomma dan appa pergi
4.7M 475K 91
Ngakak sampe ngik ngokk!!! Ceritanya hanya sebagai penghibur. Mengandung konsep diluar Nurul dan tak habis pikri. Bagaimana jadinya jika Felicia si g...
927K 29.2K 26
Ini adalah versi revisi!! Hidupku hancur setelah hari itu tiba, kehidupan yang awalnya selalu di landasi dengan keceriaan kini telah hilang ditelan o...