#5 Terpisah

1K 112 6
                                    

Musim panas, kedua anak laki-laki sedang bermain di luar rumah, mereka sangat senang bermain bersama walau tak punya mainan anak itu bisa bermain di taman dekat rumah.

"Chae naiklah di ayunan ini aku akan mendorongnya" ucap Jeong pada adiknya yang berusia 6 tahun.

Chae yang naik perosotan segera turun berlari mendekati ayunan lalu dia menaikinya, Jeong mulai mendorong ayunan sekencang mungkin dia terlalu bersemangat hingga Chae jatuh dari ayunan karena tidak bisa menahan diri.

"Hikss hikss... Aaaaaaa...aaaa" Chae menangis kencang setelah jatuh dari ayunan.

Jeong mendekat melihat sang adik yang menangis kesakitan, dapat dia lihat lutut Chae lecet hingga mengeluarkan darah.

"Diam lah Chae anak laki-laki tidak boleh menangis seperti itu, diam yah lutut mu akan sembuh... Ini tidak apa-apa hanya luka biasa"

"Ada darah hyung, ini sakit" kata Chae membalas perkataan Jeong.

"Tenang, kalau kau menangis sampai rumah ibu akan marah pada ku"

"Baiklah aku tidak akan menangis"

Jeong membantu Chae berdiri kemudian keduanya berjalan pulang, Jeong merangkul adiknya yang merasa kesakitan di lututnya.

"Lutut mu sangat sakit yah???"

"Mm lumayan"

"Sampai rumah aku akan mengobatinya, tapi jangan bilang-bilang pada ayah dan ibu"

"Iya hyung" kata Chae menurut pada Jeong.

Keduanya terus berjalan sampai di dalam rumah, saat masuk Chae dan Jeong disambut dengan suara kedua orangtuanya yang sedang bertengkar.

"Kau hanya bisa menyusahkan ku, kau tidak pernah membantu ku, aku tidak tahan lagi dengan penderitaan ini" ucap ayah Chae dan Jeong.

"Kenapa aku??... Kau mencari alasan untuk menutupi kebenaran bahwa kau selingkuh"

"Aku akui bahwa aku selingkuh dan itu semua karena kau"

"Aku, astaga kenapa kau selalu menyalahkan ku??"

"Iya kau, kau yang membuat perusahaan bangkrut karena penyakit mu itu. Semua uang ku habis karena membiayai rumah sakit mu"

Suara kedua orang tua dapat Jeong dengar dengan jelas dan dia sangat mengerti dengan perkataan orang tuanya dibandingkan dengan Chae yang belum mengerti karena dia masih berumur 6 tahun.

"Aku mau kita cerai" ucap ayah Jeong.

"Baiklah kalau itu mau mu, anak-anak ikut bersama ku. Kau tidak boleh mengambil mereka"

"Tidak, aku mau mereka memilih"

"Baiklah"

.

Hari-hari berlalu perceraian sudah dilakukan, kedua orang tua Jeong dan Chae sudah resmi bercerai. Saat Jeong dan Chae disuruh memilih keduanya memiliki pilihan berbeda.

"Aku mau bersama ayah" kata Jeong membuat ibunya cukup sedih mendengarnya.

"Hyung bilang akan memilih Ibu, kenapa berubah??"

"Aku bosan tinggal di rumah ini, aku mau ikut bersama ayah tinggal di rumah yang lebih baik dan hidup tenang bersama ibu tiri" ujar Jeong, dia sudah dipengaruhi oleh perkataan ayahnya.

"Hyung bagaimana dengan Ibu?? Kau bilang kita akan menemani Ibu karena ayah sudah jahat padanya"

"Jangan banyak bicara Chae, kau pilih saja" balas Jeong kesal mendengarkan perkataan adiknya.

Satu Pilihan (END)✓Where stories live. Discover now