KOMPLEN

1K 169 68
                                    

" Pagi pak Revan "  Sapa beberapa siswa yang lewat di depan Revan , Revan hanya mengangguk sebagai jawaban


"Pak!" Teriak Nasya memanggil Revan dari arah belakang , Revan merasa ada yang memanggil itupun memberhentikan langkahnya



"AKHIRNYA!"  Ucap Nasya sambil menetralkan nafasnya yang tersengal-sengal




"Kenapa?" Tanya Revan menatap perempuan yang ada disampingnya, keringat sudah membasahi dahinya bahkan bibirnya ikut memucat




" Saya mau komplen!" Ucap Nasya menatap serius wajah Revan, setelah ia menetralkan nafasnya yang tersengal-sengal



"Komplen apa?" Tanya Revan sambil menaikkan satu alisnya



" Nomer tujuh puluh tiga " jawab Nasya sambil melotot



"Maksud kamu?"  Tanya Revan tak mengerti maksud dari siswa nya ini




" Ah bapak lemot banget!" Ucap Nasya langsung mendapat plototan dari Revan




"Eh engga pak maaf maaf " ucap Nasya buru-buru meminta maaf




"Maksud saya itu, soal yang bapak kasih kemarin yang buat hukuman saya" ucap Nasya menjelaskan



"Oh, kenapa sama soalnya?" Tanya Revan sambil melihat jam silver yang ada di tangan kirinya



" Saya keberatan! Kan bapak belum ngebahas pelajaran itu di kelas saya! Kok bapak udah duluan kasih soal!" Ujar Nasya sewot bahkan matanya nya sampai melotot




"Oh itu, nanti saya akan ganti, kamu bisa keruangan saya setelah kelas saya" akhir Revan lalu ia lanjut berjalan lagi meninggalkan Nasya yang masih ingin komplen mengajukan aspirasi nya. Nasya menghentak-hentakkan kakinya tangannya ia gunakan untuk meninju-ninju angin. anggap saja itu Revan.


Sabar sya sabar....

Subarjo kan emang gitu!

Udah sok

begaya pula

au amat dah! Subarjo!


KELAS

"Tadi udah ketemu sama calon bojo gue?" Tanya Amel sambil ingin memakai liptint



" Hmmm" gumam Nasya, dirinya masih sibuk mengetik sesuatu di handphone




"Muach muach " Amel memonyong-monyongkan bibirnya di depan kaca dan liptint merah yang sudah menempel di bibirnya dengan sangat pas




" Oiya kata lu  kemaren calon suami kedua gue diomelin abis-abisan sama calon mertua gue, Beneran?"  Tanya Amel sambil menyisir alis tebalnya beralih dari bibir ke alis




" Suami kedua?" Beo Nasya ia sampai memberhentikan ketikan di handphonenya, lalu mendongak menatap Amel



" Iyaaa, si Robin maksudnya" ucap Amel sambil menatap Nasya dengan muka 'lo ngga lupa Robin itu calon suami gue juga kan'



" Apaansi Siti!" Ucap Nasya menyesal sudah membiarkan 5 detik nya terbuang dengan sia-sia




Amel berdecak lalu ia memberhentikan menyisir alisnya
"NAMA " teriak Amel semua siswa yang ada disini menatap ke arahnya amel cuek namun juga tak enak jika diliatin seperti itu   " gue bukan Siti! Markonah!" Ucap Amel sudah dengan nada biasanya namun tajam



My husband is an annoying lecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang