Chapter 38

422 26 66
                                    

Di tempat itu sudah ramai para warga sekitar bahkan ada beberapa orang polisi yang menangani kasus kecelakaan tersebut. Si korban pun di temukan salah satu warga yang ikut serta membantu dalam pencarian korban.

Korban itu adalah Farel. Ia di duga membawa mobil dengan keadaan mabuk sehingga ia membawa mobil secara ugal-ugalan di jalanan.

Dengan keadaan mobil yang sudah meledak akibat bahan bakar kendaraan tersebut sudah menyebar kemana-mana namun untungnya pasca kejadian terjadi sebelum mobil meledak Farel masih sempat melompat dari arah pintu.

Dengan luka-luka yang ada di sekujur tubuhnya, Farel di temukan tergeletak di rumput-rumput yang sedikit tertutup oleh semak-semak belukar. Dengan cepat warga sekitar menggotong tubuhnya dan langsung membawanya ke dalam sebuah ambulan yang sudah di siapkan.

---

RUMAH SAKIT PELITA

Disini lah Farel di rawat. Saat polisi menemukan sebuah identitas yang di bawa Farel di dalam mobil dengan segera salah satu dari mereka menghubungi pihak keluarga.

Disana sudah ada Bagus -ayahnya Farel dan Mila -ibunya Farel. Mila syok ketika mendengar kabar bahwa anaknya mengalami kecelakaan semalam. Ia terus menangisi anaknya, ia menatap dari jendela dan melihat semua luka yang ada di sekujur tubuh anaknya.

"F-farel hiks, hiks, maafin mama sama papa sayang. Kalo bukan karna mama sama papa mungkin kamu ngga akan seperti ini, maafin mama hiks hiks..." Tangis nya pecah melihat anak nya yang tengah tertidur lemas tak berdaya dengan semua alat medis di tubuhnya.

"Dengan keluarga pasien?" Tanya dokter saat melihat ada sepasang suami istri yang tengah menunggu di luar ruangan.

Lelaki itu bangkit dari duduknya dan langsung menghampiri keberadaan dokter yang menangani anaknya.

"Iya dok, saya papanya Farel. Gimana dengan keadaan anak saya dok?" Tanya Bagus dengan khawatir.

"Luka di tubuh pasien cukup parah. Ia banyak kekurangan darah dan saat ini stok darah yang di butuhkan pasien di rumah sakit ini sedang tidak ada. Dan pasien harus menjalankan operasi untuk menyelamatkan nyawa nya." Jawab dokter itu.

"Ambil darah saya dok. Saya ibunya. Ambil hingga yang di butuhkan cukup untuk melakukan operasi anak saya." Ucap Mila.

"Maaf ibu, mungkin darah ibu akan cukup membantu tapi pasien membutuhkan banyak darah dan kemungkinan kami tidak bisa mengambil darah hingga yang di butuhkan pasien." Jelas dokter.

"Berapa banyak yang di butuhkan anak saya dok?" Tanya Bagus.

"Pasien membutuhkan lima kantong darah Ab+ pak. Kami juga akan berusaha untuk mencari pendonor darah dan kami juga saran kan agar kalian juga mencari pendonor darah yang cocok dengan segera."

"Dan satu lagi yang harus saya sampaikan. Karena kondisi nya terlalu parah maka Farel hanya dapat bertahan 24 jam, jika tidak ada satu pun pendonor maka nyawa nya tidak akan dapat tertolong."

Setelah mendengar penjelasan dari dokter, seketika Mila syok dan langsung jatuh pingsan di tempatnya. Kondisi Farel sangat memperihatin kan sekarang.

Sebelum melanjutkan percakapan, terlebih dulu dokter memeriksa keadaan ibunya Farel.

"Tenang saja pak, istri anda tidak apa-apa. Ia hanya syok saja, tapi saran saya jangan buat beliau banyak pikiran dulu dan lebih baik nya anda untuk menutupi kondisi putra kalian di depan beliau. Saya akan buatkan resep untuk menguatkan tubuhnya." Ucap sang dokter.

"Baik dong, terima kasih."

"Jangan lupa untuk berikhtiar dan berdoa ya pak, semoga cepat mendapatkan pendonor yang cocok untuk anak anda. Kalau begitu saya permisi."

SHASYA STORYWhere stories live. Discover now