Rania.

"Aldo," panggil Bella.

Aldo tersadar dari lamunannya, ia kemudian melirik ke arah Bella.

"Do, lo kenapa?" tanya Dion.

Aldo menaikkan sebelah alisnya, ia kemudian menggelengkan kepalanya dengan ragu. "Gapapa," balasnya.

"Do, lo kangen.." bisik Bella menggantung ucapannya.

Aldo menggelengkan kepalanya. "Enggak," balasnya dengan cepat.

"Do, Rania-" ucapan Bella terpotong.

Aldo menatap Bella dengan tajam. "Gak usah sebut nama dia," potongnya.

Bella kemudian meneguk salivanya, sedangkan Dion langsung merangkul Bella.

"Shut," bisik Dion.

"Ada yang mau request lagu?" ucap vokalis band yang menghibur di kafe.

Monik mengangkat tangan kanannya, "saya, kak!"

"Iya, lagu apa?" tanya sang vokalis.

Monik melirik ke arah Aldo sejenak, ia tersenyum.

"April, kak. Fiersa Besari," ucap Monik sembari tersenyum.

Aldo melirik ke arah Monik dengan tajam.

"Oke, April-Fiersa Besari." ucap sang vokalis.

Aldo mengalihkan pandangannya, ia kemudian menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Rania?" ucap Fafa saat melihat Rania memasuki kafe tersebut.

Aldo, Erlan, Dion, Bella, dan Riki menatap ke arah yang di maksud oleh Fafa.

Terlihat Rania melangkahkan kakinya menuju salah satu meja yang ada, bersama Randi, Mawar, dan satu laki-laki yang sebaya dengan Randi.

Aldo mengerutkan dahinya.

"Tu orang pacar baru Rania?" tanya Erlan.

Fafa menyikut lengan Erlan, membuat Erlan menatapnya dengan bingung.

Aldo dan Riki hanya menghela nafasnya dan mengalihkan pandangannya.

Rania, Randi, Mawar, dan satu laki-laki tadi duduk di meja yang lumayan jauh dari meja Aldo.

"Mau minum apa?" tanya Randi.

"Chocolate milkshake," ucap Rania.

"Vanilla latte," ucap Ikram.

"Strawberry milkshake aja," ucap Mawar.

"Oke," ucap Randi sembari menganggukan kepalanya.

Pelayan datang sembari membawa daftar menu.

"Mau pesen apa, kak?" ucap sang pelayan.

"Chocolate milkshake satu, strawberry milkshake satu, vanilla latte dua." ucap Randi.

Sang pelayan mencatat pesanan tersebut, "ada lagi, kak?"

Randi menggelengkan kepalanya, "itu aja."

"Oke, ditunggu bentar." ucap sang pelayan sembari tersenyum, ia kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan meja mereka.

Musik mulai di mainkan.

Rania mendengar musik tersebut, ia seperti pernah mendengar nada tersebut.

Coba tanya hatimu sekali lagi..
Sebelum engkau benar-benar pergi

MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]Where stories live. Discover now