65

37.1K 4.2K 3.5K
                                    

Halo! Apa kabaaar?



Absen dulu, baca part ini jam berapaaa?


Jangan lupa vote & spam komen ditiap kalimat dipart iniii!

Yuk, bisa, yuuuk 3k votes & 3k komen!!!







- selamat membaca -






Saat Rania dan Aldo sedang menikmati makanannya, tiba-tiba saja Gilang menghampiri meja mereka dengan wajah yang tampak menahan tawa sembari melirik ke arah Rania. 

"Permisi, ini pesanan ibu Rania," ucap Gilang sembari meletakkan sebuah piring makanan diatas meja.

Rania mengerutkan dahi, rasanya dirinya tidak ada memesan apapun. Saat ia menoleh, tatapannya langsung berubah menjadi tajam.

'Nah, ini biang keroknya!'

Gilang menaik-turunkan kedua alisnya. "Gimana?" tanyanya dengan suara yang begitu pelan.

"Parah lo. Disuruh sama Devan, kan, lo?!" ucap Rania dengan suara pelan.

Aldo melirik tajam ke arah Gilang. Apa yang dibicarakan oleh Gilang dan Rania? Cowok itu lalu membuka suara, "Kenapa masih disini?"

Gilang dan Rania langsung menoleh ke arah Aldo dengan kedua alis yang naik. "Oh.. nggak apa-apa, Pak Aldo. Ini saya udah mau balik kerja," sahut Gilang.

Rania melirik Gilang dengan tajam sejenak. Enak saja dia dengan mudahnya kabur begitu saja. Saat Gilang hendak kembali, Rania langsung membuka suara, "Sayang, aku boleh ngobrol bentar sama pegawai kamu yang ini?"

Aldo mengerutkan dahinya. "Silahkan, ngomong aja disini." "

Rania dan Gilang saling melirik satu sama lain sesaat. "Ehm, ini agak privasi," ucap Rania memberikan alasan.

Aldo merasa curiga. Kenapa istrinya ini tampak sengaja menghindari dirinya?

Hening sejenak, Aldo lalu bertanya, "Ngomongin Devan?"

"Iya," sahut Gilang, membuat Rania langsung menoleh ke arah dirinya dengan kedua mata yang terbelalak.

Gilang mengerutkan dahinya. "Emang iya, kan?" tanyanya pada Rania.

Rania mengepalkan telapak tangannya dengan rasa greget. Jawaban Gilang sudah pasti membuat Aldo semakin salah paham.

Aldo menatap Rania dengan tatapan dingin sejenak. Cowok itu lalu menganggukkan kepalanya. "Oke, ngobrol aja sana," ucapnya dan segera mengalihkan pandangannya.

Kan. Apa yang Rania pikirkan memang benar adanya.

"Ran," panggil Gilang membuat Rania mengalihkan pandangannya dari Aldo. "Mau ngobrol sekarang, kan?"

Rania segera mengangguk. "Iya, sekarang," ucapnya. Cewek itu lalu beranjak dari kursinya, menatap Aldo sejenak, kemudian mulai mengajak Gilang menuju teras restoran yang masih bisa dilihat oleh Aldo.

Setelah sampai, mereka menghentikan langkahnya dan memulai pembicaraan.

"Emang kenapa sama Devan, Ran? Kok keliatannya Aldo nggak seneng lo ngobrol sama gue tentang Devan?"

"Ya, ada, deh. Masalahnya panjang banget kalo gue ceritain," ucap Rania. "Lagian, kenapa langsung lo iya-in, sih, tadi?" 

"Ya, kan, kita emang mau ngomongin Devan," ucap Gilang seadanya.

MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang