52

64.1K 5.6K 2.5K
                                    

Jangan lupa follow 2nd akun BOSS rahmanidaaa ! Disana BOSS bakalan bikin cerita baru tentang Pernikahan. Tungguiiin!

-

Selasa, 07.00 wib.
      Aldo melangkahkan kakinya mendekati Rania yang sedang duduk sambil memoleskan bedak pada wajahnya. Ia lalu sedikit membungkuk dan langsung memeluk Rania dari belakang.

Rania mengerutkan dahinya, menatap wajah tampan sang suami yang terlihat jelas dari cermin dihadapannya. Cewek itu berhenti dari kegiatannya sejenak.

"Kenapa, Do?" tanya Rania dengan pelan.

"Dandannya jangan terlalu cantik, ntar saingan gue nambah." bisik Aldo sambil menggoda Rania. Ia lalu tersenyum.

Rania mengulum senyum. "Ngeledek mulu lo," balasnya dengan salah tingkah.

"Gue serius, Rania." ucap Aldo. Cowok itu langsung mencium pipi Rania.

Cup..

Rania menoleh, menatap wajah Aldo yang begitu dekat dengannya. "Main cium-cium aja lu," protesnya.

Aldo menaikkan sebelah alisnya. "Ga boleh?"

"Gak!"

Aldo langsung mencium bibir Rania dengan cepat, membuat Rania memelototi dirinya.

Cup..

"Gimana?" tanya Aldo sambil menyeringai.

Rania diam sambil menggelengkan kepalanya dengan pelan.

Aldo kembali mencium bibir Rania dengan gemas.

Cup..

Cup..

Cup..

Rania langsung menjauhkan wajahnya dari wajah Aldo, kedua tangannya menahan bahu Aldo. Ia menatap Aldo dengan tajam.

"Udah, ih," ucap Rania.

Aldo menganggukan kepalanya. Cowok itu segera melepaskan pelukannya.

Rania hanya melirik sekilas ke arah Aldo, ia beralih mengikat rambutnya. Setelah selesai, Rania langsung beranjak dari duduknya dan berdiri menghadap sang suami.

"Lo mau makan apa?" tanya Rania kepada Aldo.

Aldo mengerutkan dahinya. "Apa aja, sih, yang penting enak."

Rania menghela nafasnya sejenak. "Ya, sebutin. Misalnya apa?"

"Pokoknya yang enak, termasuk lo."

"Gue serius, Aldo."

Aldo langsung menarik kedua lengan Rania dan memeluknya pinggangnya dengan erat.

"Lu kenapa, sih, Do?" tanya Rania dengan heran. Hari ini Aldo begitu lengket padanya.

"Kalo gue kangen, gue boleh samperin lu ke rumah sakit?" 

Rania menatap Aldo dengan tak percaya. "Mau ngapain coba?"

"Ketemu," balas Aldo. "Kalo boleh peluk, ya, gue peluk. Kalo boleh cium, juga gue cium."

Rania menaikkan kedua alisnya. "In your dream, Babe."

"Hm."

Rania tersenyum. Kedua tangannya beralih melingkar di leher Aldo, lalu perlahan mengusap-usap tengkuk Aldo dengan lembut.

"Ran.." ucap Aldo sambil menatap Rania dengan tajam.

Rania menaik-turunkan kedua alisnya sambil tersenyum. "Iya, Sayang?"

MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang