Chapter 8

16.1K 973 4
                                    

Ali POV

Jujur gue jadi tertarik sama Prilly. Dia bikin jantung gue ampir copot akhir-akhir ini. Mengingat dia cewek yang jutek, kayanya bakalan susah deh buat bikin dia suka sama gue, jadi gue pikir buat ngedeketin dia pelan-pelan, lewat BBM dan ngajak dia chat. Gue gak ada niat buat ngejadiin dia cewek koleksi gue tapi gue berniat buat jadiin dia cewek terbaik dalam hidup gue. Dia bikin gue penasaran, dan itu tantangan gue buat dapetin dia.

Sekarang gue berniat buat ngajak dia pergi bareng ke kampus. Gue harap sih dia mau. Apa sih yang gak bisa Ali dapetin, cewek jutek pun bakalan gue dapetin, Prilly alias Miss PL.

Prilly POV

Drrrtttt...

Prill ke kampus bareng ya, gue jemput lo sekarang.
Ali

Ali? To the point banget tuh anak. Hm , gue bales dengan cepat sms dari dia.

Iya

Balas gue dengan singkat padat dan jelas. Entah kenapa gue belum begitu tertarik sama dia, gue takut cuma di jadiin korban ke playboy-an dia aja. Tapi semenjak dia nganterin gue balik, dia jadi lebih sering BBM gue dengan kata-kata dan perilaku yang manis. Jujur dia emang ganteng untuk ukuran cowok tipe gue, hm kita liat aja, dia beneran serius gak deketin gue atau cuma main-main doang sama gue.

Ting tint...
Kayanya itu mobil Ali deh, ucap gue pelan.

Author POV

Toktok...
"Non ada temennya di bawah" ucap Bi Idah.

"Iya Bi suruh tunggu aja,bentar lagi aku kebawah" balas Prilly singkat.

"Baik non"

Prilly mengambil ranselnya yang tidak terlalu besar, dengan menenteng 2 buku paket kuliahnya. Hari ini Prilly tampil sedikit agak tomboy, dengan menggunakan kemeja kotak-kotak berwarna merah dan celana sobek-sobek, serta rambut coklatnya yang di biarkan tergerai. Prilly tampak cantik.

Prilly turun dari tangga, ketika melihat Oma dan Ali sedang berbincang-bincang.
Ali melihat Prilly dengan kagum sekaligus terkejut, karena baju yang mereka kenakan hari ini bermotif sama ,yaitu kemeja kotak-kotak merah.

"Oma Illy pergi dulu ya" ucap Prilly mencium pipi Oma.

"Hati-hati yaa ly, Ali Oma titip Illy yaa" balas Oma.

"Emangnya Illy barang belanjaan apa Oma dititip-titip" seru Prilly.

"Iya Oma, Ali jagain Prilly. Berangkat dulu Oma, Assalamualaikum" ucap Ali berpamitan pada Oma, mencium tangan Oma.

Prilly yang melihat sikap Ali yang jauh berbeda dengan Ali yang biasanya menautkan alisnya keatas heran. Pasalnya yang ia tahu, Ali tipe orang yang songong tapi ternyata terhadap orangtua, Ali mempunyai perilaku yang bisa dikatakan sangat sopan dan santun.

Ali membukakan pintu mobilnya agar Prilly bisa masuk. Ali melajukan mobilnya menuju kampus. Keheningan kini melanda diantara mereka, tak ada percakapan sedikitpun diantara mereka, hanya hembusan dan tarikan nafas saja yang terdengar.

"Kok baju kita samaan ya" ucap Ali membuka percakapan dengan canggung.

"Hm kebetulan mungkin" balas Prilly singkat.

"Apa kita sehati?" Ucap Ali yang membuat Prilly menoleh sebentar kearahnya.

"Mungkin" balas Prilly lagi yang kini mulai terbuka.

Ali menyalakan MP3 yang ada di dalam mobilnya. Ia memutar lagu-lagu kesukaannya, membuat Prilly tak tahan untuk tidak bernyanyi, walaupun Prilly bernyanyi sangat pelan.
Sekarang giliran lagu dari Justin Bieber - That Should Be Me, membuat Prilly menoleh kearah Ali dengan senyum mengembang di wajahnya.

On RadioWhere stories live. Discover now