Chapter 20

12.7K 774 11
                                    

"Ayooo buka mulutnya, aaaaa aaam" ucap Ali tersenyum melihat Prilly yang memakan makanannya dengan lahap.

"Nyam nyam enak honey" Ucap Prilly manja.

Sedari tadi Prilly makan dengan begitu lahap, maklum ia tak makan selama 1 bulan karena tak sadarkan diri. Wajah pucat Prilly berubah menjadi wajah yang berseri, ia begitu cantik.

Ali POV

Aku bahagia, sungguh bahagia. Ketika kulihat gadis yang sangat kucintai terbangun dari tidur panjangnya. Yaaaa, Prilly sadarkan diri setelah 1 bulan lamanya tak membuka mata.

Kulihat ia yang lahap memakan makanannya, ia terlihat sangat lapar dan ia begitu cantik. Entah aura apa yang terpancar dari wajahnya, yang membuatku semakin kagum pada gadis ini. Tak henti-hentinya ku memandang wajah polos gadis ini, mataku tak lepas dari wajahnya.

Aku teringat akan kesalahanku yang membuat Prilly tak sadarkan diri selama 1 bulan. Yaaa malam itu. Aku mengejarnya, namun ia terus berlari, hanya beberapa detik saja aku melihatnya tertabrak truk besar berwarna kuning, tubuhnya terpental cukup jauh, membuat tubuh mungilnya penuh dengan luka, ditambah lagi keluarnya darah segar dari hidung, mulut serta telinganya. Betapa sangat menyesalnya diriku saat melihat Prilly terbaring lemah tak berdaya. Aku nyaris kehilangannya. Aku benar-benar sangat menyesal. Tapi kini ku melihat wajahnya yang berseri, tersenyum tanpa beban, seperti semua ini tak pernah terjadi.

Aku larut dalam lamunanku, mungkin cukup lama ku menundukkan kepala sehingga gadis dihadapanku membuat semua lamunanku hilang.

"Honey, kok km diem sih? Katanya mau suapin aku lagi? Aaaaa" ucap gadis itu dengan manja sambil membuka mulut kecilnya.

"Ehh maaf, tadi aku lagi mikirin tugas kampus. Aaaaaa" balasku yang jelas saja bohong. Aku menyuapkan kembali makanan kedalam mulutnya.

Prilly mengunyah makanan yang masuk ke dalam mulut mungilnya, "Km pasti kerepotan banget yaa, mesti ngejagain aku terus selama sebulan, sampe tugas km gak selesai gitu" ucapnya dengan nada menyesal.

"Ssstttt" ucapku menahan bibirnya dengan telunjukku. "Km tuh ngomong apa sih? Yang penting sekarang itu, km makan yang banyak" ucapku lalu mencubit kecil hidungnya.

Prilly tersenyum dan kembali melahap makanan yang kuberikan padanya.

Akan aku jelaskan semuanya pada Prilly.

Author POV

Hari ini Prilly sudah diperbolehkan pulang dan kembali berkumpul bersama Oma dirumah. Setelah dirawat selama 1 minggu untuk pemulihan kepalanya, ia diijinkan pulang dengan syarat harus tetap melakukan check-up setiap 2 kali dalam seminggu.

Ali menuntun Prilly menuju mobil, melewati beberapa lorong rumah sakit yang tak terlalu sepi. Sesampainya di parkiran mobil, Ali mempersilahkan Prilly masuk dalam mobil, lalu membereskan beberapa barang Prilly untuk di masukkan ke dalam bagasi.

Terlihat dari jauh sosok yang sangat Prilly kenal sedang berjalan kearahnya. Metta. Senyum terukir di bibir mungil Prilly. Ia senang dapat melihat Metta, sahabatnya ikut menyambut kepulangannya. Prilly tak tahu apa yang akan direncanakan Metta selanjutnya, ia tak tahu bahwa Metta berniat jahat terhadapnya. Prilly berjalan keluar mobil, lalu memanggil Metta.

"Mettaaaaaa" teriak Prilly yang melihat Metta berjalan kearahnya.

"Prill, gue kangen. Gimana keadaan lo skrg?" Ucap Metta memeluk Prilly yang jelas saja ia berpura-pura baik.

"Gue udah mendingan kok, ikut gue kerumah Oma yuk. Lo udah lama kan gak ketemu Oma" balas Prilly ceria.

Bagi Prilly, yang sudah berlalu biarlah berlalu. Ia tak mau membahasnya lagi, ia tak mau mengungkit apa yang sebenarnya terjadi. Biar waktu yang menjelaskan, cepat atau lambat.

On RadioDonde viven las historias. Descúbrelo ahora