Chapter 17

11.1K 736 9
                                    

Ali merenung sendirian di sebuah cafe yang cukup sepi. Hanya ada dirinya dan secangkir hot cappucino.

Ali POV

Aku kaget, bahkan sangat kaget saat melihat foto yang kini berada ditanganku adalah foto diriku dan Metta saat di Little White Cafe beberapa hari lalu. Dari mana Prilly bisa mendapatkan foto itu? Aku takut Prilly salah faham dengan apa yang dia lihat, baru begini saja, Prilly sudah menghindar.

Aku teringat, malam ini adalah jadwal Prilly siaran. Aku harus menjelaskan semuanya pada Prilly, aku tak mau Prilly semakin salah faham.

Author POV

Malam ini Prilly kembali siaran, menjalani hari-harinya dengan menemani pendengar setianya. Prilly sudah siap diruang siarannya, membaca kertas yang berisikan rounddown siaran malam ini.

Gritte yang merasa aneh dengan sikap sahabatnya hari ini mulai sedikit terusik dan ingin menanyakan apa yang terjadi pada Prilly.

"Prill" sapa Gritte yang membuat Prilly sedikit terkejut.

"Kenapa Tte?" Balas Prilly sambil terus membaca tanpa menoleh kearah suara yang memanggil namanya.

Gritte menghampiri Prilly, ia ragu untuk menanyakan ini pada Prilly tapi ia tak mau melihat Prilly seperti ini, tak ada senyuman di bibir manis sahabatnya itu.

"Lo kenapa? Cerita sama gue kalo lo mau, jangan dijadiin beban lo sendiri Prill" ucap Gritte memegang tangan Prilly dan menaruh kertas yang Prilly pegang.

Prilly tersenyum, "Gue gpp Tte, gue baik-baik aja".

"Lo bohong, sejak kapan lo berani bohong kaya gini sama gue? Kalo Kiki tau lo kaya gini, Kiki bisa marah, mau gue bilang ke Kiki?" Ancam Gritte.

"Eh eh eh jangan Tte, yaelah pengaduan banget sih lo. Iya iya nih gue cerita" Prilly mulai menyerah. "Jadi gini, beberapa hari lalu gue....." Prilly sedikit melirik kearah jam dinding yang ada diruang siarannya.

"Apa?" Tanya Gritte sedikit memaksa.

"Kepooo niyeeee hahahaha udah ah gue mau siaran nih, ceritanya nanti aja kalo udah selesai siaran. Wleeee"

"Ih dasar lo nyebelin bikin orang kepo setengah matiiiiii hahahahahaha" Gritte tertawa, ada benarnya juga lebih baik ia simpan kekepoannya sampai nanti.

Prilly siap untuk siaran, siap menyapa para pendengar setianya. Melupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan Ali untuk sementara. Dengan nada yang sedikit genit tapi serius, ia memulai siarannya.

"Selamat malam teens, masih bersama Miss PL di 198.8FM Teenradio, radionya gue bangetttt. Apa kabar semuanyaaaa? Yang jelas harus sehat dan semangat ya teens, karena kita bakalan dengerin lagu-lagu terhits sepanjang masa sampai jam 9 nanti. Oh iya teens, Miss mau ngingetin nih, ada beberapa hadiah masing-masing 500rb rupiah untuk 2 orang pemenang yang bisa jawab pertanyaan dari segmen 3 nanti yaitu segmen kuis yang di sponsori oleh SCTV untuk sinetron terbarunya Ganteng-Ganteng Serigala. Penasaran kan seperti apa pertanyaannya, dan apa aja nih yang akan di bahas hari ini. Kita pemanasan dulu yooook dengan lagu yang satu ini, yang juga ost dari Ganteng-Ganteng Serigala, yaitu dengan Utopia - Mencintaimu sampai Mati"

Ditempat lain, Ali yang sedang menyetir mobil dalam perjalanan pulang, mendengarkan 198.8FM Teenradio. Sudah lama juga ia tidak mendengarkan radio yang menjadi favoritnya kala itu, lebih tepatnya penyiar favoritnya, Prilly, yang kini telah menjadi kekasihnya.

"Aku kangen km Prill" gumam Ali pelan.

Tak lama Ali sampai dirumah, berganti pakaian lalu pergi. Ali melajukan mobilnya ketempat Prilly biasa siaran. Berharap Prilly tidak membawa mobil dan bisa ia antarkan pulang. Ali terburu-buru. Namun jalan raya Bandung pada saat itu tidak begitu bersahabat. Ini menjadi kendala untuk Ali, ia tak mau sampai telat ditempat siaran Prilly.

On RadioWhere stories live. Discover now