Chapter 5

15.8K 1K 4
                                    

Prilly sampai di toko buku langganannya. Ia biasa membeli buku dan alat tulisnya disini, sampai banyak pelayan bahkan satpam yang mengenal Prilly. Prilly mengambil keranjang kecil untuk menenteng belanjaan buku yang akan ia bawa. Setelah selesai mengambil perlengkapan alat tulis yang ia perlukan di lantai 1, ia bergegas ke lantai 2 mencari buku yang menjadi tujuan utamanya. Prilly menyusuri beberapa rak buku dan menemukan buku yang ia cari. Tak sampai disitu, Prilly si penggila novel, mencari novel-novel terbaru. Prilly tertuju kepada 1 novel yang bertemakan cinta antara manusia, vampir dan serigala, dia membuka novel itu sekilas untuk melihat isinya. Prilly membacanya dengan seksama, ia selalu fokus apabila sedang membaca novel.

"Ehem" suara pria berdehem ria. Berkali-kali pria itu berdehem tapi tak ada jawaban dari Prilly.

"Lo denger gue gak sih? Gue ehem ehem dari tadi nih" ucap Pria itu yang kali ini menegur Prilly terang-terangan.

"Apaan sih mas? Saya kan...." Ucap Prilly terbata karena melihat pria yang dihadapannya, ialah sahabat semasa kecilnya bersama Gritte.

"Kiki?" Ucap Prilly kaget melihat tubuh kekar sahabatnya itu. "Lo kiki endut kan? Beneran kiki?" Tambah Prilly tak percaya. Pasalnya sahabatnya yang satu itu semasa kecil dikenal dengan tubuhnya yang gempal alias gemuk, ia sering di bully karena tubuhnya yang besar itu.

"Prill apa kabar?" Sapa Kiki ramah sambil memberikan pelukan hangat untuk Prilly.

"Yaampun Ki, badan lo....." Ucap Prilly yang masih terlihat kagum akan tubuh Kiki.

"Ini bukan kiki endut lagi, tapi kiki ganteng" ucap Kiki menyela perkataan Prilly.

"Kok bisa lo seatletis ini? badan lo kekar lagi. Lo diet? Olahraga?" Tanya Prilly masih penasaran dengan keadaan Kiki yang sekarang.

"Kita ceritanya di cafe deket sini aja ya Prill, gaenak masa cerita di toko buku sih. Udah lo bayar aja dulu" suruh Kiki pada Prilly.

Prilly berjalan menuju kasir dengan ditemani Kiki tentunya. Ia sangat merindukan sahabatnya itu, ia sudah lama tidak berjumpa dengan Kiki.

"Mau nongkrong dimana nih Ki?" Tanya Prilly tak sabar ingin mendengar cerita Kiki.

"Di Ngopdoel aja ya Prill" jawab Kiki sambil menunjuk kearah Ngopdoel yang tempatnya tak jauh dari toko buku tadi.

Prilly dan Kiki memesan beberapa minuman kecil dan makanan ringan hanya untuk menemani mengobrol melepas rindu.

"Ki ceritain dong kenapa lo bisa kaya gini, lo berubah banget" ucap Prilly antusias.

"Gue cerita nih ya" balas Kiki. "Lo tau kan gue sering di bully sama temen-temen waktu gue kecil? Nah sampe gue pindah ke Semarang pun gue suka di bully karena gue gendut Prill" tambah Kiki menceritakan.

Kiki adalah sahabat kecil Prilly dan Gritte. Rumah orangtua mereka yang bersebelahan membuat Prilly, Gritte dan Kiki berteman bahkan bersahabat. Badan Kiki yang gemuk membuat Kiki sering di bully oleh teman-temannya, tapi Prilly dan Gritte selalu membela Kiki dan melindungi Kiki. Mereka di tempatkan di sekolah yang sama sejak mereka TK sampai mereka SMP, tapi saat kenaikan kelas 2, Kiki pindah ke Semarang karena ayah Kiki dipindah tugaskan kesana. Prilly dan Gritte kecil menangis saat tau Kiki sahabat laki-laki satu-satunya itu pindah dan meninggalkan mereka. Setelah Kiki pindah Prilly dan Gritte selalu bermain berdua bahkan mereka berjanji tidak akan meninggalkan sahabatnya sampai kapanpun. Setiap malam Prilly dan Gritte selalu berkomunikasi via VideoCall dengan Kiki. Sampai suatu saat setelah Kiki pindah 1 tahun lamanya, Kiki tidak pernah mengabari Prilly dan Gritte. Mereka pikir, Kiki sudah lupa dengan mereka. Kiki menghilang.

"Kiki kecil yang gendut itu selalu di bully, kalo di Jakarta kan ada 2 gadis kecil yang selalu ngelindungin gue kalo gue dibully. Tapi di Semarang engga Prill, gue dibully sendirian. Gue sering nangis karena bullyan mereka yang kadang keterlaluan. Bahkan gue gak punya temen" tutur Kiki sambil sesekali meminum hotcappucino nya.

On RadioWhere stories live. Discover now