Chapter 4

16.6K 1K 1
                                    

"Kita bacain beberapa mentions yang masuk nih ke twitter kita. Dari "@niabgs : gue pernah pacaran sama cowo playboy, tapi pada akhirnya dia berubah jadi cowo baik dan sekarang gue udah gak sama dia lagi" Itu salah satu mentions yg masuk ke twitter kita. Gue komentarin yaa, kalo menurut gue jarang banget ada cowo yang tadinya playboy kaya gitu malah jadi baik itu jarang banget terjadi tapi beruntung buat lo nia bisa ngerubah cowo lo itu yaa walaupun pada akhirnya lo putus sama dia. Oke masih ditunggu buat kalian yang mau mentions atau telpon cusss langsung telpon aja gausah khawatir, kita bakalan seru seruan malam ini okeee? #NP Maliq & d'essentials - Hadirmu"

081234567890 , Ali mengetik no.telp Teenradio untuk membahas tema yang diberikan Miss PL malam ini. Ia sengaja ingin menelpon Miss PL, ingin mendengar suara gadis misterius itu. Tapi ia mematikan telponnya kembali.

"Duh kenapa gue jadi grogi gini sih? Perasaan gue biasa aja deh kalo ke cewek-cewek lain gak segininya. Oh God...." Guman Ali memijit pelipisnya.

Ali memijit nomer-nomer yang ada di layar handphonenya.

- - - - -

Prilly selesai dengan siarannya malam ini, berniat untuk mengajak Gritte keluar untuk makan malam bersama.

"Itte, makan malem yuk? Gue laper nih belum makan. Gue pingin makan pecel lele yang di depan tuh, gausah bawa mobil jalan kaki aja" ajak Prilly memohon.

"Iye iye, kebetulan gue juga belum makan. Bentar gue ngerapihin ini dulu" ucap Gritte sambil membereskan beberapa berkasnya.

"Yaudah gue tunggu dibawah yaa. Jangan lama, muachhhh" ucap Prilly seraya berjalan keluar ruang siaran.

"Permisi mbak" ucap seorang pria memakai helm dengan membawa sebucket bunga.

"Eh iya mas ada apa ya?" Jawab Prilly sedikit bingung.

"Ini ada kiriman bunga buat Miss PL mbak" ucap pria itu menyodorkan bunga kepada Prilly.

"Dari siapa Mas?"

"Gatau mbak saya cuma disuruh aja, disitu ada kartu ucapannya, Permisi" ucap pria itu dan langsung pergi meninggalkan Prilly.

Siapa yang ngirimin bunga ini buat gue? Hm wangi ,gumam Prilly dalam hati.

Prilly berjalan menuju loby, menunggu Gritte dengan menenteng sebucket bunga. Sesekali ia memandang bunga itu, bertanya-tanya siapakah yang mengiriminya bunga. Ia teringat akan perkataan pria yang mengantarkan bunga tadi, "Gatau mbak saya cuma disuruh aja, disitu ada kartu ucapannya, Permisi", kartu ucapan! Gumamnya. Prilly mencari-cari kartu ucapan itu dan membukanya.

Suaramu membuatku semakin mengagumimu - A

Hah? Siapa ini? Sebelumnya belum pernah ada yang berani mengaguminya hingga seperti ini. Kebanyakan langsung menghampirinya dan berkenalan secara langsung, tapi itulah yang tidak disukai oleh Prilly hm terlalu agresif baginya. Prilly lebih memilih seperti ini, membuatnya penasaran.

"Prill nenteng bunga dari siapa?" Tanya Gritte menghapus lamunan Prilly.

"Gatau nih, tadi pas gue udah keluar dari ruangan ada yang ngasih gue bunga beginian. Terus ada kartu ucapannya, penggemar rahasia gitu deh kayanya" jawab Prilly bertanya-tanya.

"Cielaaahhhh sobat gue punya penggemar rahasia nih hahaha yaudah yuk katanya lo laper, gue juga laper nih" ucap Gritte mengajak dan merangkul pundak Prilly menuju warung pecel lele didekat kantor siaran mereka.

- - - - - - - - - - - - -

Prilly mendapat bagian presentasi sebagai akhir jadwal kuliahnya hari ini. Dan minggu depan giliran Mila yang akan presentasi dengan powerpointnya. Prilly menjelaskan setiap inti dari tugasnya tersebut dengan sempurna. Diakhiri dengan nilai yang diberikan oleh dosen mata kuliahnya. Prilly puas akan presentasinya.

On RadioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang