O1 - The Accident

669 132 204
                                    

25 Oktober 2015

Nyanyian gembira keluar dari mulut seorang anak perempuan yang sedang berjalan ria, dengan bajunya yang basah. Gadis itu membawa tentengan entah apa isinya menuju apatermennya. Entah mengapa, suasana hari ini membuat gadis itu sangat gembira. Ia tidak memperdulikan bajunya yang basah terkena air hujan, ataupun rambut yang lepek dan berantakan. Ia hanya ingin pulang dan menunjukkan isi kantong kertas kecil yang ia bawa saat ini.

Tiba-tiba ia menghentikan langkahnya ketika melihat ayahnya dan perempuan lain, sedang keluar dari taksi tak jauh darinya. Gadis itu tahu tentang fakta bahwa ayahnya berselingkuh dengan wanita lain. Hanya saja ia terus diam tidak memberi tahu siapapun agar keluarganya tetap utuh. Gadis yang ber-name tag Athaya Alderan itu hanya bisa tersenyum tipis dengan penuh rencana, bahwa ia akan melakukan sesuatu untuk kedua pasangan itu. Athaya kembali berjalan menuju ayahnya dan sengaja memergokinya bersama wanita, yang menurutnya tidak secantik ibunya.

"Ayah!"

Ayah Athaya, atau dengan nama asli Aryo Pramana itu menoleh kaget ketika tahu bahwa anaknya sedang menghampirinya. Aryo langsung menyuruh perempuan simpanannya untuk segera pergi sebelum putrinya mengetahui kebenaran.

"Biarin aja si mas, biar dia tau aku bakal jadi ibu barunya." Tolak wanita itu sambil memandang Aryo dengan tatapan menggoda.

"Karin, dengarkan saya untuk sekali ini saja." Mohon Aryo dengan kepasrahan.

"Ayah! Nanti ayah bisa makan malam bareng aku sama ibu kan? Hari ini ibu masak makanan special loh." Ujar Athaya dengan senyum paksanya. Ia juga sempat menatap sinis Karin yang sedang memasang ekspresi yang menurut Athaya, aneh.

"Ayah gak janji ya nak, malam ini ayah ada janji dengan atasan ayah untuk rapat." Jawab Aryo berbohong.

Athaya diam, ia tahu ayahnya sedang berbohong. Athaya bertekad untuk mengajak ayahnya makan malam hari ini apapun itu caranya. Karena hari ini hari ulang tahun Maya, ibunya. Dan Athaya tahu, bahwa ayahnya melupakan tentang hari ini.

"Mau rapat atau mau jalan sama cewek jelek ini?"

Aryo terdiam. Ia tidak menyangka, anaknya sudah mengetahui tentang perlakuannya di belakang Maya selama ini. Sedangkan Karin, ia hanya tersenyum simpul, ia senang bahwa anak dari kekasihnya ini sudah mengetahui kebenaran.

"Kenapa? Kaget ya? Anak kelas lima SD kayak aku gini bisa tahu tentang perselingkuhan kalian?" Ujar Athaya sambil memandang menantang ke arah Aryo dan Karin.

"Aku gak bakal bilang kok ke ibu tentang hal ini. Asalkan, ayah cepet-cepet deh putusin cewek jelek dan murahan ini. Ayah ini matanya katarak atau minus si? Cantikan juga ibu kemana-mana." Ujar Athaya dengan pedasnya. Aryo menelan ludahnya ketakutan.

Sedangkan Karin, ia langsung menatap sinis Athaya. "Murahan? Kamu panggil saya murahan?"

"Iyalah, kalau bukan murahan apalagi? Gak laku?" Balas Athaya yang tidak mau kalah.

"Kurang ajar ya, masih kecil ngomongnya udah sembarangan. Pas besar mau jadi apa kamu?"

"Apa aja, yang penting gak jadi pelakor hehe."

Sedangkan Aryo, ia hanya bisa menonton sambil memikirkan bagaimana caranya agar Athaya tidak memberitahu ibunya tanpa memutuskan hubungannya dengan Karin. Aryo benar-benar tidak bisa meremehkan anak gadisnya sekarang, Athaya sudah jauh lebih pintar dan selangkah lebih depan darinya. Ia juga tidak bisa kehilangan Maya, sumber hartanya begitu saja.

"Gimana? Ayah masih mau sama wanita murahan ini, dan aku bilang ibu, lalu ayah kehilangan sumber harta ayah?" Tanya Athaya. Aryo terkejut, Athaya seperti tahu apa isi pikiran dan tujuannya.

MEMORIES OF THE PASTWhere stories live. Discover now